Ilustrasi kalender dengan tulisan Arab untuk hari اليَوْم ٧

Memahami Nama Hari dalam Bahasa Arab dan Penggunaannya

Mempelajari bahasa baru sering kali dimulai dengan elemen-elemen fundamental yang kita gunakan setiap hari. Salah satu elemen terpenting adalah nama-nama hari. Dalam bahasa Arab, nama-nama hari tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu, tetapi juga mengandung makna etimologis dan budaya yang mendalam. Mengetahui nama hari dalam bahasa Arab membuka pintu untuk memahami jadwal, membuat janji, membaca berita, dan berinteraksi lebih lancar dalam percakapan sehari-hari di dunia Arab.

Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk nama hari dalam bahasa Arab, mulai dari daftar dasar, makna di balik setiap nama, hingga kaidah tata bahasa (gramatika) yang menyertainya. Dengan pemahaman yang komprehensif, Anda tidak hanya akan hafal, tetapi juga mampu menggunakannya secara aktif dan benar dalam berbagai konteks.

Daftar Nama Hari dalam Sepekan (أَيَّامُ الْأُسْبُوعِ)

Kata untuk "hari" dalam bahasa Arab adalah يَوْم (yawm), dan bentuk jamaknya adalah أَيَّام (ayyām). Sementara itu, "pekan" atau "minggu" disebut أُسْبُوع (usbūʿ), yang secara harfiah berarti "sesuatu yang terdiri dari tujuh". Berikut adalah daftar lengkap nama-nama hari dalam sepekan, yang dikenal sebagai أَيَّامُ الْأُسْبُوعِ (Ayyāmul Usbūʿ).

No. Nama Indonesia Tulisan Arab Transliterasi
1 Minggu/Ahad الْأَحَد Al-Aḥad
2 Senin الْإِثْنَيْن Al-Itsnain
3 Selasa الثُّلَاثَاء Ats-Tsulātsāʾ
4 Rabu الْأَرْبِعَاء Al-Arbiʿāʾ
5 Kamis الْخَمِيس Al-Khamīs
6 Jumat الْجُمْعَة Al-Jumʿah
7 Sabtu السَّبْت As-Sabt

Satu hal yang menarik untuk diperhatikan adalah mayoritas nama hari dalam bahasa Arab didasarkan pada urutan angka, yang membuatnya lebih mudah untuk dihafalkan. Mari kita bedah satu per satu makna dan asal-usul dari setiap nama hari ini.

Makna dan Konteks Setiap Hari Secara Mendalam

Memahami makna di balik setiap nama akan memperkuat ingatan dan memberikan wawasan budaya yang berharga. Sebagian besar nama hari ini, kecuali Jumat dan Sabtu, berakar dari sistem penomoran Arab.

1. Hari Ahad (يَوْمُ الْأَحَدِ - Yawmul Aḥad)

Al-Aḥad berasal dari akar kata yang sama dengan وَاحِد (wāḥid), yang berarti "satu" atau "yang pertama". Ini secara logis menandakan hari pertama dalam sepekan menurut kalender Arab. Di banyak negara Timur Tengah, pekan kerja dimulai pada hari Ahad, bukan hari Senin seperti di sebagian besar negara Barat. Penggunaan kata "Ahad" untuk merujuk Tuhan Yang Maha Esa dalam Islam juga menunjukkan konsep keesaan atau ketunggalan.

الْيَوْمُ هُوَ يَوْمُ الْأَحَدِ.

Al-yawmu huwa yawmul aḥad.

Artinya: Hari ini adalah hari Ahad.


أَذْهَبُ إِلَى السُّوقِ يَوْمَ الْأَحَدِ.

Adzhabu ilas-sūqi yawmal aḥad.

Artinya: Saya pergi ke pasar pada hari Ahad.

2. Hari Senin (يَوْمُ الْإِثْنَيْنِ - Yawmul Itsnain)

Al-Itsnain berasal dari kata اِثْنَان (itsnān), yang berarti "dua". Ini menandakan hari kedua dalam sepekan. Hari Senin memiliki signifikansi tersendiri dalam tradisi Islam. Disebutkan dalam beberapa hadis bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, menerima wahyu pertama pada hari Senin, dan berhijrah ke Madinah juga pada hari Senin. Selain itu, berpuasa sunnah pada hari Senin dan Kamis adalah amalan yang dianjurkan.

وُلِدَ النَّبِيُّ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ.

Wulidan-nabiyyu yawmal itsnain.

Artinya: Nabi dilahirkan pada hari Senin.


لَدَيْنَا اجْتِمَاعٌ مُهِمٌّ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ الْقَادِمِ.

Ladaynā-jtimāʿun muhimmun yawmal itsnainil qādim.

Artinya: Kami memiliki rapat penting pada hari Senin depan.

3. Hari Selasa (يَوْمُ الثُّلَاثَاءِ - Yawmuts Tsulātsāʾ)

Ats-Tsulātsāʾ berasal dari kata ثَلَاثَة (tsalātsah), yang berarti "tiga". Ini adalah hari ketiga dalam sepekan. Tidak ada konotasi budaya atau agama yang sangat spesifik yang melekat pada hari Selasa secara umum di dunia Arab, menjadikannya hari kerja biasa dalam rutinitas mingguan. Namun, dalam beberapa tradisi dan kepercayaan lokal, ada berbagai pandangan mengenai hari ini, meskipun tidak berdasar pada sumber utama ajaran Islam.

مَتَى سَتُسَافِرُ؟ سَأُسَافِرُ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ.

Matā satusāfir? Sa-usāfiru yawmats-tsulātsāʾ.

Artinya: Kapan kamu akan bepergian? Saya akan bepergian pada hari Selasa.


كَانَ الطَّقْسُ جَمِيلاً يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ الْمَاضِي.

Kāna-ṭ-ṭaqsu jamīlan yawmats-tsulātsāʾil māḍī.

Artinya: Cuacanya bagus pada hari Selasa yang lalu.

4. Hari Rabu (يَوْمُ الْأَرْبِعَاءِ - Yawmul Arbiʿāʾ)

Al-Arbiʿāʾ berasal dari kata أَرْبَعَة (arbaʿah), yang berarti "empat". Ini menandakan hari keempat dalam sepekan. Sama seperti hari Selasa, hari Rabu umumnya dianggap sebagai hari kerja standar di tengah pekan. Di beberapa negara, hari Rabu menjadi hari terakhir sebelum akhir pekan dimulai (yang jatuh pada hari Kamis dan Jumat).

دَرَسْتُ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ.

Darastu-l-lughatal ʿarabiyyata yawmal arbiʿāʾ.

Artinya: Saya belajar bahasa Arab pada hari Rabu.


هَلْ أَنْتَ مَشْغُولٌ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ؟

Hal anta masyghūlun yawmal arbiʿāʾ?

Artinya: Apakah kamu sibuk pada hari Rabu?

5. Hari Kamis (يَوْمُ الْخَمِيسِ - Yawmul Khamīs)

Al-Khamīs berasal dari kata خَمْسَة (khamsah), yang berarti "lima", menandakan hari kelima dalam sepekan. Di banyak negara Teluk dan beberapa negara Arab lainnya, hari Kamis sering kali menjadi hari terakhir dalam pekan kerja. Suasana pada hari Kamis sore biasanya lebih santai, karena menandai dimulainya akhir pekan. Malam Jumat (yang secara teknis dimulai pada Kamis saat matahari terbenam menurut kalender Hijriah) sering diisi dengan kegiatan sosial, keluarga, atau keagamaan.

نِهَايَةُ الْأُسْبُوعِ تَبْدَأُ يَوْمَ الْخَمِيسِ مَسَاءً.

Nihāyatul usbūʿi tabdaʾu yawmal khamīs masāʾan.

Artinya: Akhir pekan dimulai pada hari Kamis malam.


سَنَخْرُجُ لِلْعَشَاءِ يَوْمَ الْخَمِيسِ.

Sanakhruju lil-ʿasyāʾi yawmal khamīs.

Artinya: Kita akan pergi keluar untuk makan malam pada hari Kamis.

6. Hari Jumat (يَوْمُ الْجُمْعَةِ - Yawmul Jumʿah)

Al-Jumʿah adalah nama hari yang paling unik karena tidak berasal dari angka. Namanya berasal dari akar kata ج - م - ع (j-m-ʿ) yang berarti "berkumpul" atau "berjemaah". Hari ini disebut demikian karena merupakan hari di mana umat Islam berkumpul untuk melaksanakan salat Jumat berjemaah. Hari Jumat adalah hari yang paling mulia dalam sepekan bagi umat Islam, sering disebut sebagai سَيِّدُ الْأَيَّامِ (Sayyidul Ayyām) atau "pemimpin para hari". Di hampir semua negara mayoritas Muslim, hari Jumat adalah hari libur resmi.

يَذْهَبُ الْمُسْلِمُونَ إِلَى الْمَسْجِدِ لِصَلَاةِ الْجُمْعَةِ.

Yadzhabul muslimūna ilal masjidi li-ṣalātil jumʿah.

Artinya: Orang-orang Muslim pergi ke masjid untuk salat Jumat.


يَوْمُ الْجُمْعَةِ عُطْلَةٌ رَسْمِيَّةٌ فِي بِلَادِي.

Yawmul jumʿati ʿuṭlatun rasmiyyatun fī bilādī.

Artinya: Hari Jumat adalah hari libur resmi di negaraku.

7. Hari Sabtu (يَوْمُ السَّبْتِ - Yawmus Sabt)

As-Sabt berasal dari akar kata Ibrani "Shabbat" yang berarti "istirahat" atau "berhenti". Ini merujuk pada hari Sabat dalam tradisi Yahudi, hari istirahat yang suci. Pengaruh tradisi Semit yang lebih tua ini diadopsi ke dalam bahasa Arab. Di beberapa negara Arab modern yang menjadikan Jumat dan Sabtu sebagai akhir pekan, hari Sabtu adalah hari libur kedua. Namun, di negara-negara yang akhir pekannya adalah hari Kamis dan Jumat, hari Sabtu adalah hari pertama masuk kerja atau sekolah.

يَوْمُ السَّبْتِ هُوَ جُزْءٌ مِنْ عُطْلَةِ نِهَايَةِ الْأُسْبُوعِ.

Yawmus-sabti huwa juzʾun min ʿuṭlati nihāyatil usbūʿ.

Artinya: Hari Sabtu adalah bagian dari libur akhir pekan.


أُحِبُّ الِاسْتِرْخَاءَ فِي الْبَيْتِ يَوْمَ السَّبْتِ.

Uḥibbul-istirkhāʾa fīl-bayti yawmas-sabt.

Artinya: Saya suka bersantai di rumah pada hari Sabtu.

Kaidah Gramatika (Tata Bahasa) Terkait Nama Hari

Untuk dapat menggunakan nama-nama hari dengan benar, penting untuk memahami beberapa aturan tata bahasa dasar dalam bahasa Arab yang terkait dengannya.

Penggunaan Alif Lam (ال) Definit

Nama-nama hari dalam bahasa Arab hampir selalu digunakan dengan artikel definit ال (Al-), yang setara dengan "the" dalam bahasa Inggris. Misalnya, kita mengatakan الْأَحَد (Al-Aḥad), bukan hanya أَحَد (Aḥad) saat merujuk pada nama hari. Penggunaan Alif Lam ini menunjukkan bahwa kita merujuk pada hari spesifik dalam siklus mingguan yang sudah diketahui bersama.

Menyatakan "Pada Hari..."

Ada dua cara umum untuk mengatakan "pada hari [nama hari]":

  1. Menggunakan kata يَوْمَ (yawma) sebelum nama hari.
    Dalam konstruksi ini, kata يَوْم (yawm) berada dalam keadaan manshub (akusatif), ditandai dengan harakat fathah di akhir (yawma). Ini berfungsi sebagai keterangan waktu (ظَرْفُ زَمَان - ẓarf zamān).

    سَأَلْقَاكَ يَوْمَ الْخَمِيسِ.

    Sa-alqāka yawmal khamīs.

    Artinya: Saya akan menemuimu pada hari Kamis.

  2. Menggunakan preposisi فِي (fī) sebelum يَوْم (yawm).
    Preposisi فِي (fī) berarti "di" atau "pada". Ketika digunakan, kata yang mengikutinya akan berada dalam keadaan majrur (genitif), ditandai dengan harakat kasrah.

    سَأَلْقَاكَ فِي يَوْمِ الْخَمِيسِ.

    Sa-alqāka fī yawmil khamīs.

    Artinya: Saya akan menemuimu pada hari Kamis.

    Meskipun kedua bentuk ini benar, bentuk pertama (menggunakan yawma tanpa ) jauh lebih umum dan terdengar lebih alami dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan formal.

Menanyakan Hari

Untuk bertanya "Hari apa sekarang?", Anda bisa menggunakan beberapa frasa berikut:

مَا الْيَوْمُ؟

Mā-l-yawm?

Artinya: Hari apa? (Sangat singkat)


أَيُّ يَوْمٍ الْيَوْمُ؟

Ayyu yawmin al-yawm?

Artinya: Hari apa hari ini? (Lebih formal)


مَا هُوَ الْيَوْمُ؟

Mā huwa-l-yawm?

Artinya: Apa hari ini? (Umum digunakan)

Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini sederhana:

الْيَوْمُ يَوْمُ الْجُمْعَةِ.

Al-yawmu yawmul jumʿah.

Artinya: Hari ini adalah hari Jumat.

Kosakata Terkait Waktu dan Hari

Untuk melengkapi pemahaman Anda, penting untuk mengetahui kosakata lain yang sering digunakan bersama dengan nama-nama hari.

Istilah Waktu Relatif

Satuan Waktu

Keterangan Tambahan

أَنَا أَذْهَبُ إِلَى الْمَكْتَبَةِ كُلَّ يَوْمِ ثُلَاثَاءَ.

Anā adzhabu ilal maktabati kulla yawmi tsulātsāʾ.

Artinya: Saya pergi ke perpustakaan setiap hari Selasa.


كَانَتْ لَدَيَّ مُحَاضَرَةٌ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ الْمَاضِي.

Kānat ladayya muḥāḍaratun yawmal itsnainil māḍī.

Artinya: Saya ada kuliah pada hari Senin yang lalu.


سَيَصِلُ صَدِيقِي مِنَ السَّفَرِ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ الْقَادِمِ.

Sayashilu ṣadīqī minas-safari yawmal arbiʿāʾil qādim.

Artinya: Temanku akan tiba dari perjalanan pada hari Rabu depan.

Contoh Percakapan Sehari-hari

Mari kita lihat bagaimana nama-nama hari digunakan dalam konteks percakapan nyata. Ini akan membantu Anda membiasakan diri dengan alur dan penggunaan praktisnya.

Percakapan 1: Membuat Janji Temu

Ahmad: مَرْحَبًا يَا خَالِد، كَيْفَ حَالُكَ؟
Marḥaban yā Khālid, kayfa ḥāluk?
(Halo Khalid, apa kabar?)

Khalid: أَهْلاً أَحْمَد، أَنَا بِخَيْرٍ، شُكْرًا. وَأَنْتَ؟
Ahlan Aḥmad, anā bikhayrin, syukran. Wa anta?
(Halo Ahmad, saya baik-baik saja, terima kasih. Dan kamu?)

Ahmad: بِخَيْرٍ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. هَلْ أَنْتَ مُتَاحٌ لِنَتَنَاوَلَ الْقَهْوَةَ هَذَا الْأُسْبُوعَ؟
Bikhayrin alḥamdulillāh. Hal anta mutāḥun linatanāwalal qahwata hādzal usbūʿ?
(Baik, alhamdulillah. Apakah kamu ada waktu untuk minum kopi pekan ini?)

Khalid: بِالتَّأْكِيدِ. أَنَا مَشْغُولٌ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ. مَاذَا عَنْ يَوْمِ الثُّلَاثَاءِ؟
Bittaʾkīd. Anā masyghūlun yawmal itsnain wa yawmal arbiʿāʾ. Mādzā ʿan yawmits-tsulātsāʾ?
(Tentu saja. Saya sibuk pada hari Senin dan Rabu. Bagaimana dengan hari Selasa?)

Ahmad: يَوْمُ الثُّلَاثَاءِ مُمْتَازٌ. لِنَلْتَقِي فِي الْمَسَاءِ.
Yawmuts-tsulātsāʾ mumtāz. Linaltaqī fīl-masāʾ.
(Hari Selasa bagus sekali. Mari kita bertemu di malam hari.)

Khalid: حَسَنًا، أَرَاكَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ إِذًا.
Ḥasanan, arāka yawmats-tsulātsāʾ idzan.
(Baiklah, sampai jumpa hari Selasa kalau begitu.)

Percakapan 2: Membicarakan Rencana Akhir Pekan

Fatima: أَخِيرًا، يَوْمُ الْخَمِيسِ! أَنَا مُتَحَمِّسَةٌ لِعُطْلَةِ نِهَايَةِ الْأُسْبُوعِ.
Akhīran, yawmul khamīs! Anā mutaḥammisatun li-ʿuṭlati nihāyatil usbūʿ.
(Akhirnya, hari Kamis! Saya sangat antusias menyambut libur akhir pekan.)

Aisha: وَأَنَا أَيْضًا! هَلْ لَدَيْكِ خُطَطٌ لِيَوْمِ الْجُمْعَةِ وَالسَّبْتِ؟
Wa anā ayḍan! Hal ladayki khuṭaṭun li-yawmil jumʿati was-sabt?
(Saya juga! Apakah kamu punya rencana untuk hari Jumat dan Sabtu?)

Fatima: نَعَم، يَوْمَ الْجُمْعَةِ سَأَزُورُ عَائِلَتِي. وَيَوْمَ السَّبْتِ، أُخَطِّطُ لِلذَّهَابِ إِلَى الشَّاطِئِ.
Naʿam, yawmal jumʿati sa-azūru ʿāʾilatī. Wa yawmas-sabti, ukhaṭṭiṭu lidz-dzahābi ilasy-syāṭiʾ.
(Ya, pada hari Jumat saya akan mengunjungi keluarga saya. Dan pada hari Sabtu, saya berencana pergi ke pantai.)

Aisha: فِكْرَةٌ رَائِعَةٌ! أَنَا سَأَقْضِي يَوْمَ السَّبْتِ فِي قِرَاءَةِ كِتَابٍ جَدِيدٍ.
Fikratun rāʾiʿah! Anā sa-aqḍī yawmas-sabti fī qirāʾati kitābin jadīd.
(Ide yang bagus! Saya akan menghabiskan hari Sabtu dengan membaca buku baru.)

Kesimpulan

Menguasai nama-nama hari dalam bahasa Arab adalah langkah fundamental namun sangat penting dalam perjalanan belajar Anda. Pola penamaan yang berbasis angka (Ahad, Itsnain, Tsulatsa, Arbi'a, Khamis) membuatnya relatif mudah diingat, sementara pemahaman konteks budaya di balik hari Jumat (Al-Jum'ah) dan Sabtu (As-Sabt) memberikan kedalaman yang lebih. Dengan memahami makna, kaidah penggunaan, dan kosakata terkait, Anda kini memiliki bekal yang kuat untuk menggunakan nama-nama hari secara percaya diri.

Teruslah berlatih dengan membuat kalimat sendiri, mendengarkan penutur asli, dan mencoba menggunakannya dalam percakapan. Semakin sering Anda mengintegrasikannya ke dalam praktik bahasa Arab Anda, semakin alami penggunaannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi panduan yang jelas dalam memahami salah satu aspek terpenting dalam komunikasi sehari-hari berbahasa Arab.

🏠 Homepage