Kondisi di mana bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri (atau sebaliknya) seringkali menjadi perhatian banyak orang saat bercermin atau saat merasakan ketidaknyamanan pada punggung atas. Asimetri postural ini sangat umum terjadi, namun penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari kebiasaan sehari-hari yang tidak disadari hingga masalah struktural yang lebih serius.
Tubuh manusia sangat adaptif. Jika Anda secara rutin memberikan beban atau tekanan yang tidak seimbang pada satu sisi tubuh, otot dan tulang akan menyesuaikan diri untuk mengakomodasi beban tersebut. Ini adalah salah satu penyebab paling umum mengapa seseorang mengalami bahu yang tidak sejajar.
Pertimbangkan kebiasaan berikut: apakah Anda sering membawa tas berat atau ransel di bahu kanan saja? Atau mungkin Anda adalah orang yang dominan menggunakan tangan kanan dan cenderung menopang berat badan lebih banyak saat berdiri di satu kaki. Pekerjaan yang menuntut posisi duduk membungkuk ke satu sisi atau posisi mengetik yang tidak ergonomis juga sangat berkontribusi. Secara bertahap, otot-otot di sisi bahu yang lebih rendah menjadi lebih panjang (terlalu meregang) atau otot di sisi yang lebih tinggi menjadi terlalu tegang, menyebabkan penurunan visual pada satu sisi.
Selain kebiasaan, ketidakseimbangan pada otot-otot inti (core muscles) dan punggung sangat vital. Otot inti yang lemah gagal memberikan dukungan yang stabil pada tulang belakang. Ketika dukungan inti lemah, tubuh mencari kompensasi lain, dan seringkali kompensasi ini terlihat pada bahu dan pinggul.
Kondisi lain yang perlu dipertimbangkan adalah skoliosis (kelengkungan tulang belakang yang tidak normal). Meskipun skoliosis seringkali melibatkan kemiringan lateral, dampaknya seringkali membuat salah satu tulang belikat atau bahu terlihat lebih menonjol atau lebih rendah dibandingkan sisi lainnya. Dalam kasus ini, masalahnya bukan hanya pada otot bahu itu sendiri, melainkan pada fondasi struktural yang menopangnya.
Jika perbedaan ketinggian bahu Anda sangat jelas, atau jika kondisi bahu kanan lebih rendah ini disertai dengan rasa sakit kronis, kesemutan, mati rasa, atau keterbatasan gerak, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan fisioterapis atau dokter spesialis ortopedi. Diagnosis yang tepat adalah kunci penanganan yang efektif.
Penanganan seringkali melibatkan kombinasi terapi fisik. Ini bisa mencakup penguatan otot-otot inti yang lemah, peregangan pada otot yang tegang, dan terapi manual untuk mengembalikan mobilitas sendi. Pelatihan ulang postur tubuh (postural retraining) juga merupakan komponen penting agar Anda dapat mempertahankan keselarasan tubuh saat melakukan aktivitas harian.
Ingatlah bahwa koreksi postur membutuhkan waktu dan kesabaran. Dengan kesadaran yang meningkat tentang kebiasaan Anda dan latihan yang konsisten, sangat mungkin untuk meminimalkan asimetri dan meningkatkan keseimbangan keseluruhan tubuh Anda.