Benjolan di Areola pada Ibu Menyusui: Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasi

Menyusui adalah pengalaman yang luar biasa, namun seringkali disertai tantangan fisik yang tidak terduga. Salah satu kondisi yang bisa membuat ibu baru merasa khawatir adalah munculnya benjolan di sekitar atau pada area areola (area gelap di sekitar puting). Munculnya benjolan ini, meskipun seringkali tidak berbahaya, memerlukan perhatian dan pemahaman yang tepat untuk memastikan kenyamanan menyusui tetap terjaga.

Ilustrasi Benjolan Areola

Ilustrasi representatif mengenai area areola dengan adanya benjolan kecil.

Apa Penyebab Benjolan di Areola Saat Menyusui?

Areola adalah area kulit di sekitar puting yang mengandung kelenjar-kelenjar kecil yang disebut Kelenjar Montgomery (atau tuberkel Montgomery). Kelenjar ini berfungsi melumasi puting dan areola, serta mengeluarkan zat berbau yang membantu bayi menemukan puting saat menyusu. Ketika terjadi penyumbatan atau perubahan hormonal, benjolan ini bisa menjadi lebih terlihat atau meradang.

Berikut adalah penyebab paling umum dari benjolan di areola pada ibu menyusui:

1. Kelenjar Montgomery yang Membesar (Tuberkel Montgomery)

Ini adalah penyebab paling umum dan hampir selalu tidak berbahaya. Selama kehamilan dan menyusui, hormon membuat kelenjar-kelenjar ini membesar dan menonjol keluar. Mereka terlihat seperti bintik-bintik kecil di sekitar areola. Jika ukurannya bertambah akibat sumbatan minyak atau cairan, mereka mungkin tampak seperti benjolan kecil.

2. Kista Sebasea atau Kista Tertutup

Kelenjar minyak (sebasea) di area tersebut dapat tersumbat, menyebabkan penumpukan minyak dan keratin, yang akhirnya membentuk kista kecil yang terasa seperti benjolan di bawah kulit areola.

3. Mastitis atau Infeksi Saluran Susu

Meskipun mastitis seringkali menyebabkan payudara terasa bengkak, panas, dan nyeri di bagian yang lebih luas, infeksi atau penyumbatan saluran susu yang terletak dekat dengan areola dapat bermanifestasi sebagai benjolan yang terasa lunak, merah, dan sangat nyeri saat disentuh. Ini memerlukan penanganan segera untuk mencegah abses.

4. Abses Payudara

Jika infeksi (mastitis) tidak tertangani, nanah dapat berkumpul membentuk abses. Abses ini terasa sebagai benjolan yang sangat nyeri, padat, dan seringkali disertai demam atau gejala flu.

5. Pertumbuhan Jaringan Jinak Lainnya

Meskipun jarang, pertumbuhan jinak seperti fibroadenoma atau lipoma dapat terjadi di area payudara termasuk dekat areola. Pertumbuhan ini biasanya tidak nyeri dan tidak terkait langsung dengan proses menyusui, namun tetap perlu dipastikan oleh profesional kesehatan.

Kapan Harus Khawatir dan Mencari Bantuan Medis?

Sebagian besar benjolan yang muncul saat menyusui adalah perubahan normal atau penyumbatan ringan yang akan hilang dengan sendirinya. Namun, penting bagi ibu menyusui untuk memantau gejala lain. Segera konsultasikan dengan dokter, bidan, atau konsultan laktasi jika Anda mengalami:

Penting untuk Diingat: Jangan pernah mencoba memencet atau mengeluarkan isi benjolan di areola Anda sendiri. Tindakan ini dapat mendorong infeksi lebih dalam atau merusak jaringan halus di sekitar kelenjar tersebut.

Penanganan dan Perawatan di Rumah

Jika benjolan teridentifikasi sebagai Kelenjar Montgomery yang meradang atau sumbatan ringan, ada beberapa langkah perawatan mandiri yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan kondisi sekaligus menjaga kelancaran ASI:

  1. Pastikan Drainase ASI Lancar: Pijat lembut area yang terasa kencang sebelum menyusui. Biarkan bayi mengosongkan payudara sepenuhnya. Jika perlu, gunakan pompa ASI setelah bayi selesai menyusu.
  2. Kompres Hangat: Aplikasikan kompres hangat di area payudara (bukan langsung di benjolan) selama 10-15 menit sebelum menyusui atau memompa. Kehangatan membantu melancarkan aliran susu dan meredakan ketidaknyamanan.
  3. Gunakan Bra yang Tepat: Hindari bra yang terlalu ketat, berkawat, atau menekan area payudara dan puting. Gunakan bra menyusui yang menyangga tanpa menekan.
  4. Jaga Kebersihan: Bersihkan area payudara dengan air hangat saat mandi. Hindari penggunaan sabun keras yang dapat mengeringkan kulit sensitif di sekitar areola.
  5. Variasikan Posisi Menyusui: Coba berbagai posisi menyusui (seperti posisi bola basket atau *cross-cradle*) sehingga tekanan hisapan bayi berbeda-beda pada area payudara, yang dapat membantu mengosongkan saluran susu yang tersumbat.

Meskipun benjolan di areola seringkali membuat cemas, pemahaman yang baik tentang apa yang terjadi pada tubuh Anda selama menyusui dapat mengurangi kekhawatiran. Selalu utamakan komunikasi terbuka dengan profesional kesehatan Anda untuk diagnosis dan penanganan yang akurat.

🏠 Homepage