Menyusui adalah perjalanan indah namun seringkali disertai tantangan fisik. Salah satu hal yang sering membuat ibu baru khawatir adalah munculnya benjolan di sekitar atau tepat pada area areola (area gelap di sekitar puting). Meskipun seringkali merupakan kondisi yang tidak berbahaya, penting untuk memahami apa yang mungkin menyebabkan benjolan tersebut dan kapan harus mencari bantuan medis.
Area areola mengandung kelenjar-kelenjar kecil yang memainkan peran penting dalam proses laktasi. Ketika terjadi sumbatan atau iritasi, benjolan bisa muncul. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:
Ini adalah penyebab paling umum dan sepenuhnya normal. Kelenjar Montgomery adalah kelenjar minyak kecil yang terletak di sekitar areola. Fungsinya adalah menghasilkan zat berminyak yang melumasi dan melindungi puting serta areola dari bakteri selama menyusui. Selama kehamilan dan menyusui, hormon dapat menyebabkan kelenjar ini menjadi lebih menonjol, terlihat seperti benjolan kecil (berdiameter 1-2 mm).
Meskipun sumbatan saluran susu (milk duct blockage) lebih sering terjadi di area payudara yang lebih luas, sumbatan yang sangat dekat dengan areola bisa tampak seperti benjolan keras kecil. Kista retensi terjadi ketika saluran susu tersumbat dan susu terperangkap di bawah kulit.
Infeksi pada jaringan payudara (mastitis) seringkali didahului oleh rasa sakit, kemerahan, dan terkadang munculnya area yang terasa keras atau membengkak. Jika benjolan terasa sangat nyeri, hangat saat disentuh, atau disertai demam, ini memerlukan perhatian lebih serius.
Jika kelenjar Montgomery terinfeksi, ia dapat berkembang menjadi bisul kecil. Bisul ini biasanya sangat nyeri, merah, dan berisi nanah. Walaupun jarang, abses yang berkembang di area ini memerlukan penanganan profesional.
Sebagian besar benjolan yang terkait dengan proses menyusui akan hilang dengan sendirinya atau dengan manajemen perawatan payudara yang baik. Namun, ada beberapa tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan:
Jika Anda mendapati benjolan yang tidak hilang dalam beberapa hari atau menimbulkan kekhawatiran serius, segera konsultasikan dengan dokter laktasi atau dokter spesialis payudara. Diagnosis yang tepat sangat penting.
Manajemen yang efektif berfokus pada menjaga saluran susu tetap lancar dan mengurangi iritasi pada kulit areola.
Pelekatan bayi yang buruk adalah penyebab utama masalah menyusui, termasuk sumbatan. Pastikan mulut bayi terbuka lebar dan menutupi sebagian besar areola, bukan hanya puting. Ini memastikan tekanan isapan merata di seluruh saluran susu.
Mengubah posisi menyusui (misalnya dari posisi klasik ke cross-cradle atau posisi rugby) memastikan bahwa bagian yang berbeda dari payudara dikosongkan secara efektif, mencegah penumpukan susu di area tertentu dekat areola.
Sebelum menyusui, kompres hangat dapat membantu melebarkan saluran susu. Lakukan pijatan sangat lembut dari luar payudara menuju areola saat bayi sedang menyusu untuk membantu melancarkan aliran.
Kelenjar Montgomery mengeluarkan zat pelindung alami. Hindari menggosok areola terlalu keras dengan sabun keras saat mandi. Cukup bersihkan dengan air hangat dan keringkan dengan menepuk-nepuknya.
Kesimpulannya, benjolan kecil di areola saat menyusui seringkali hanya merupakan manifestasi normal dari kelenjar yang bekerja keras. Namun, jika disertai gejala nyeri hebat atau kemerahan, jangan tunda untuk mencari saran profesional kesehatan untuk memastikan Anda dan bayi Anda tetap sehat selama masa menyusui ini.