Panduan Praktis: Cara Membuat Aseton (Propanon)

PERINGATAN KESELAMATAN: Proses pembuatan aseton melibatkan bahan kimia berbahaya, uap yang mudah terbakar, dan suhu tinggi. Praktik ini harus dilakukan hanya di laboratorium profesional dengan ventilasi memadai, peralatan keselamatan lengkap, dan di bawah pengawasan ahli kimia. Informasi ini bersifat edukatif.
C₃H₈O (Isopropanol) Katalis Panas C₃H₆O (Aseton)

Ilustrasi: Oksidasi Isopropanol menjadi Aseton

Aseton (propanon, $\text{CH}_3\text{COCH}_3$) adalah pelarut organik yang sangat umum dikenal dan penting dalam industri kimia, kosmetik (sebagai penghapus kuteks), dan sintesis kimia lainnya. Meskipun tersedia secara komersial, pemahaman mengenai cara pembuatannya—terutama melalui metode oksidasi—memberikan wawasan mendalam tentang prinsip-prinsip kimia organik.

Secara historis, aseton diproduksi melalui proses fermentasi (proses aseton-butanol-etanol atau ABE). Namun, metode industri modern saat ini sangat bergantung pada sintesis petrokimia atau proses oksidasi alkohol sekunder.

Metode Utama Pembuatan Aseton di Industri

Saat ini, mayoritas produksi aseton global terkait erat dengan produksi fenol, menggunakan proses yang dikenal sebagai Proses Kumen (Cumene Process). Namun, jika kita fokus pada cara membuat aseton secara spesifik dari bahan baku yang lebih sederhana, oksidasi alkohol sekunder adalah jalur yang paling relevan secara kimiawi.

1. Oksidasi Isopropil Alkohol (Isopropanol)

Ini adalah metode laboratorium atau skala kecil yang paling umum untuk menghasilkan aseton, di mana isopropil alkohol dioksidasi. Reaksi ini mengubah alkohol sekunder menjadi keton yang sesuai.

Bahan dan Persiapan

Bahan utama yang diperlukan adalah isopropil alkohol (IPA) dengan kemurnian yang baik. Katalis adalah kunci utama dalam reaksi ini, biasanya berupa tembaga atau perak yang dipanaskan.

Proses Oksidasi Dehidrogenasi

Proses ini seringkali melibatkan penguapan isopropanol dan mengalirkannya melalui katalis logam panas. Reaksi ini bersifat endotermik dan melepaskan gas hidrogen sebagai produk sampingan.

Reaksi kimianya adalah:

$\text{CH}_3\text{CH}(\text{OH})\text{CH}_3 \xrightarrow{\text{Katalis, Panas}} \text{CH}_3\text{COCH}_3 + \text{H}_2$

Suhu reaksi biasanya dijaga antara $300^\circ\text{C}$ hingga $400^\circ\text{C}$. Pada suhu yang lebih rendah, laju reaksi melambat, sementara suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dekomposisi atau pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.

Pemisahan dan Pemurnian

Campuran gas yang keluar dari reaktor mengandung uap aseton, hidrogen, dan sisa isopropanol yang tidak bereaksi. Langkah selanjutnya adalah pendinginan cepat untuk mengkondensasikan aseton dan isopropanol.

Karena titik didih aseton ($56^\circ\text{C}$) berbeda dengan isopropanol ($82.5^\circ\text{C}$), pemisahan akhir biasanya dilakukan melalui distilasi fraksional. Distilasi memungkinkan pemisahan aseton yang relatif murni dari alkohol yang tersisa, yang kemudian dapat didaur ulang kembali ke reaktor untuk meningkatkan efisiensi keseluruhan.

Alternatif Industri: Proses Kumen (Cumene Process)

Walaupun tidak secara langsung 'membuat' aseton dari nol, proses kumen adalah sumber utama aseton dunia. Proses ini melibatkan tiga tahap utama:

  1. Alkilasi: Benzena direaksikan dengan propilena untuk menghasilkan kumen (isopropilbenzena).
  2. Oksidasi: Kumen dioksidasi menggunakan udara untuk menghasilkan kumen hidroperoksida.
  3. Pemecahan (Cleavage): Kumen hidroperoksida dipecah dengan asam (biasanya asam sulfat) menghasilkan dua produk bernilai tinggi: Fenol dan Aseton.

Keuntungan utama proses kumen adalah efisiensi ekonomisnya karena menghasilkan dua produk utama secara simultan. Namun, metode ini memerlukan infrastruktur kimia yang jauh lebih kompleks dibandingkan oksidasi isopropanol sederhana.

Sifat dan Kegunaan Aseton

Aseton adalah cairan yang sangat mudah menguap, tidak berwarna, dan memiliki bau khas yang tajam. Sifatnya yang polar dan non-polar (amfifilik) menjadikannya pelarut universal yang sangat efektif untuk berbagai zat, termasuk resin, minyak, lemak, dan plastik tertentu.

Aplikasi Utama:

Memahami proses pembuatan aseton, baik melalui oksidasi langsung isopropanol maupun melalui proses kumen terintegrasi, menunjukkan pentingnya keton dalam rantai pasok industri modern. Selalu ingat bahwa semua eksperimen kimia harus dilakukan dengan kehati-hatian ekstrem dan pengetahuan yang memadai tentang protokol keselamatan.

🏠 Homepage