Bagi banyak ibu baru, salah satu kekhawatiran terbesar adalah produksi Air Susu Ibu (ASI). Apakah ASI cukup? Bagaimana cara memastikan ASI lancar dan banyak?
Kabar baiknya, ASI adalah sistem suplai dan permintaan. Semakin sering dan efektif bayi menyusu, semakin banyak tubuh ibu merespons dengan memproduksi lebih banyak ASI. Namun, ada beberapa langkah konkret yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan proses ini. Memahami cara membuat ASI keluar secara efektif adalah kunci keberhasilan menyusui.
1. Kunci Utama: Menyusui Sesuai Permintaan (On Demand)
Prinsip dasar dalam meningkatkan produksi ASI adalah seringnya pengosongan payudara. Jangan menunggu bayi menangis atau menunjukkan tanda lapar yang parah. Lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) segera setelah lahir dan pertahankan frekuensi yang sering.
- Frekuensi: Usahakan bayi menyusu minimal 8 hingga 12 kali dalam 24 jam, terutama pada minggu-minggu awal.
- Durasi: Biarkan bayi menyusu sampai ia puas, bahkan jika ia hanya mau menyusu sebentar di satu payudara. Pastikan ia mengosongkan payudara pertama sebelum beralih ke payudara kedua.
- Pumping Setelah Menyusui: Jika bayi tidak menghabiskan ASI, memompa selama 10-15 menit setelah sesi menyusui dapat memberikan sinyal tambahan kepada tubuh untuk meningkatkan produksi.
2. Nutrisi Ibu dan Hidrasi yang Optimal
Apa yang Anda konsumsi akan sangat memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Tubuh Anda membutuhkan energi ekstra untuk memproduksi susu.
- Asupan Cairan: Dehidrasi adalah musuh utama produksi ASI. Minumlah setidaknya 3-4 liter air per hari. Selalu sediakan botol minum di dekat Anda saat menyusui.
- Makanan Bergizi: Fokus pada makanan padat nutrisi: protein (daging tanpa lemak, telur, kacang-kacangan), sayuran hijau (bayam, daun katuk, brokoli) yang dikenal sebagai galactagogue alami, dan karbohidrat kompleks.
- Hindari Diet Ketat: Jangan melakukan pembatasan kalori ekstrem. Tubuh Anda membutuhkan kalori tambahan untuk laktasi.
3. Pentingnya Istirahat dan Manajemen Stres
Stres dan kelelahan dapat menghambat pelepasan hormon oksitosin, yang berperan penting dalam refleks pengeluaran ASI (let-down reflex). Untuk cara membuat ASI keluar tanpa hambatan emosional:
- **Cari Dukungan:** Jangan ragu meminta bantuan pasangan, keluarga, atau teman untuk pekerjaan rumah tangga agar Anda bisa beristirahat.
- **Relaksasi:** Cobalah teknik relaksasi singkat sebelum menyusui, seperti mendengarkan musik menenangkan atau melakukan pernapasan dalam. Sentuhan kulit ke kulit (skin-to-skin) juga terbukti sangat efektif merilekskan ibu dan bayi.
4. Teknik Menyusui yang Benar (Pelekatan yang Baik)
ASI tidak akan keluar optimal jika pelekatan (latch) bayi kurang tepat. Jika bayi hanya menghisap puting, stimulasi pada area areola tidak cukup, sehingga produksi terhambat.
Pastikan mulut bayi terbuka lebar, bibir melengkung keluar (seperti ikan mas), dan dagu menempel pada payudara ibu. Dokter atau konselor laktasi dapat memberikan evaluasi langsung mengenai posisi menyusui Anda.
5. Menggunakan Pompa ASI Secara Efektif
Jika Anda harus kembali bekerja atau ingin membangun stok ASI, memompa adalah cara untuk meniru frekuensi menyusui. Gunakan pompa yang sesuai, dan usahakan memompa selama 15-20 menit di kedua payudara untuk meniru sesi menyusui penuh.
Meningkatkan produksi ASI membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi. Dengan menerapkan teknik menyusui yang benar, menjaga hidrasi, dan mengelola stres, Anda dapat secara signifikan meningkatkan aliran dan volume ASI untuk buah hati tercinta.