Arem-arem adalah salah satu jajanan pasar tradisional Indonesia yang sangat populer. Berisi nasi yang dimasak dengan santan dan dibungkus dengan isian gurih seperti tumisan sayuran, oncom, atau ayam, arem-arem menjadi favorit untuk camilan atau bekal. Agar arem-arem tampil menarik, awet, dan tidak mudah basi, teknik membungkusnya menjadi kunci utama. Pembungkus yang baik tidak hanya menjaga bentuknya tetapi juga melindungi dari kotoran dan membantu menjaga kelembapan nasi.
Pembungkusan arem-arem secara tradisional menggunakan daun pisang. Daun pisang dipilih karena aromanya yang khas saat terkena panas dan kemampuannya yang alami untuk mengawetkan makanan dalam waktu singkat. Berikut adalah langkah-langkah detail untuk menguasai seni membungkus arem-arem.
Persiapan Bahan dan Alat Utama
Sebelum memulai proses pembungkusan, pastikan semua elemen pendukung sudah siap. Kualitas bahan pembungkus sangat mempengaruhi hasil akhir.
1. Memilih Daun Pisang Terbaik
Pilih daun pisang yang agak tua (hijau tua) tetapi masih lentur. Daun yang terlalu muda cenderung mudah sobek saat dilipat, sementara daun yang terlalu tua mungkin kaku dan sulit dibentuk. Untuk arem-arem yang ukurannya sedang, potong daun pisang menjadi persegi panjang dengan ukuran kurang lebih 15x25 cm atau sesuai kebutuhan.
2. Melayukan Daun Pisang
Ini adalah langkah krusial. Daun pisang yang baru dipotong biasanya kaku. Untuk membuatnya lentur dan tidak mudah patah saat dilipat, daun harus dilayukan terlebih dahulu. Caranya adalah dengan memanaskan daun di atas api kompor (api kecil) atau di atas teflon panas selama beberapa detik di setiap sisinya hingga daun berubah warna menjadi sedikit lebih mengkilap dan lebih fleksibel.
Ilustrasi dasar proses pembungkusan arem-arem dengan daun pisang.
Langkah Demi Langkah Cara Membungkus Arem-Arem
Setelah daun pisang siap, saatnya membentuk arem-arem yang padat dan rapi. Bentuk arem-arem menyerupai perahu kecil atau lonjong memanjang.
1. Mempersiapkan Daun
Letakkan selembar daun pisang yang sudah dilayukan di permukaan datar. Letakkan sedikit minyak goreng (agar nasi tidak lengket) di bagian tengah daun yang akan menjadi alas nasi.
2. Meletakkan Adonan Nasi
Ambil porsi adonan nasi yang sudah dibentuk lonjong dan letakkan di tengah daun. Pastikan ukurannya proporsional dengan lebar daun. Untuk isian yang lebih gurih (seperti tumisan ayam atau sayur), letakkan isian tersebut di tengah-tengah adonan nasi sebelum nasi ditutup seluruhnya.
3. Melipat Ujung Pertama (Base)
Ambil satu ujung daun pisang (misalnya ujung bawah) dan lipat ke atas hingga menutupi ujung nasi. Tekan lipatan ini dengan kuat agar nasi padat dan bentuknya mulai terbentuk. Pastikan lipatan rapat.
4. Melipat Sisi Kanan dan Kiri
Ambil sisi kanan dan kiri daun, lipat keduanya ke arah tengah menutupi sisi nasi yang terbuka. Lipatan ini harus rapi dan rapat untuk mengunci isian agar tidak keluar saat proses pengukusan atau pemanasan.
5. Mengunci Ujung Kedua (Top)
Setelah sisi samping terkunci, ambil ujung daun yang tersisa (ujung atas) dan lipat ke bawah menutupi lipatan sisi samping. Tekan kembali lipatan terakhir ini dengan kuat. Hasilnya adalah bungkus berbentuk lonjong padat yang kedua ujungnya tertutup rapi.
Tips Agar Arem-Arem Tahan Lama dan Tidak Mudah Buka
Pembungkusan yang baik bukan hanya soal estetika, tetapi juga fungsi pengawetan. Berikut beberapa tips tambahan:
- Penggunaan Tusuk Gigi: Meskipun lipatan sudah rapat, untuk keamanan ekstra, terutama jika arem-arem akan dikukus lama atau didistribusikan, Anda bisa menyematkan tusuk gigi di kedua ujung lipatan. Pastikan tusuk gigi tertanam kuat menembus lapisan daun pisang.
- Kekuatan Tekanan: Kunci utama keberhasilan adalah seberapa kuat Anda menekan nasi saat proses pelipatan. Nasi yang padat mencegah rongga udara terbentuk, yang mana rongga udara dapat mempercepat penurunan kualitas tekstur nasi.
- Pemilihan Isian: Isian yang terlalu berair (basah) dapat membuat daun pisang cepat rusak atau lembek. Pastikan isian sudah ditumis hingga kadar airnya sangat berkurang sebelum dimasukkan ke dalam nasi.
- Proses Akhir (Pengukusan/Pemanggangan): Arem-arem akan semakin 'terkunci' bentuknya setelah melalui proses pemanasan. Jika Anda mengukus, panas akan membuat daun pisang semakin menyusut sedikit dan mengikat arem-arem lebih erat.
Variasi Pembungkusan Modern
Meskipun daun pisang adalah metode tradisional terbaik untuk rasa otentik, dalam skala industri atau jika kesulitan mencari daun pisang, beberapa orang memilih alternatif seperti membungkusnya menggunakan kertas nasi khusus atau bahkan plastik tahan panas, meskipun ini akan menghilangkan aroma khas daun pisang yang menjadi daya tarik utama arem-arem.
Menguasai cara membungkus arem-arem memerlukan sedikit latihan. Jangan berkecil hati jika beberapa hasil pertama Anda terlihat kurang sempurna. Dengan konsistensi dalam melayukan daun dan memberikan tekanan yang tepat, Anda akan segera mahir menghasilkan arem-arem yang cantik dan siap disantap kapan saja.