Menyimpan Air Susu Ibu (ASI) perah adalah hal yang krusial bagi ibu menyusui, terutama jika Anda harus meninggalkan bayi sebentar atau sedang dalam perjalanan. Seringkali, hasil perah tidak langsung banyak, dan ini bisa membuat ibu bingung: "Apakah ASI yang sedikit ini layak disimpan?" Jawabannya adalah ya. Setiap tetes ASI berharga untuk si kecil.
Menyimpan ASI dalam volume kecil membutuhkan perhatian khusus terhadap kebersihan dan wadah yang digunakan. Tujuan utamanya adalah menjaga nutrisi dan mencegah kontaminasi. Artikel ini akan membahas langkah demi langkah bagaimana menyimpan ASI perah dalam jumlah sedikit dengan efektif dan aman.
Pentingnya Kebersihan Peralatan
Sebelum mulai memerah atau menampung ASI, pastikan semua peralatan yang bersentuhan dengan ASI dalam keadaan steril dan kering. Ini termasuk botol, kantong penyimpanan, pompa ASI, dan corongnya. Cuci semua komponen dengan air sabun hangat, bilas bersih, dan keringkan dengan udara atau lap bersih.
Memilih Wadah Penyimpanan yang Tepat
Saat ASI perah hanya sedikit (misalnya 1-3 ons), pemilihan wadah sangat penting untuk meminimalkan paparan udara dan mencegah pemborosan.
- Kantong Penyimpanan ASI (Breast Milk Storage Bags): Ini adalah pilihan terbaik untuk volume kecil. Kantong ini didesain khusus, biasanya sudah steril, dan meminimalkan ruang udara. Anda bisa memerah langsung ke kantong jika menggunakan pompa manual atau elektrik tertentu.
- Botol Kaca atau Plastik Bebas BPA: Jika menggunakan botol, pastikan Anda hanya mengisi hingga kapasitas yang dibutuhkan untuk satu kali minum. Jangan mengisi botol terlalu penuh untuk memberikan ruang ekspansi saat pembekuan.
- Hindari Wadah Berbagai Fungsi: Jangan menyimpan ASI dalam botol susu yang sudah terpasang dotnya. Selalu simpan ASI dalam wadah tertutup rapat sebelum dipindahkan ke botol minum saat akan diberikan.
Teknik Penyimpanan ASI Sedikit Sesuai Suhu
Volume kecil lebih cepat mencapai suhu lingkungan, sehingga durasi penyimpanannya harus diperhatikan dengan cermat, terutama pada suhu ruang.
1. Penyimpanan Jangka Pendek (Di Suhu Ruangan)
Jika ASI akan segera diminum dalam waktu 4 jam ke depan, Anda bisa menyimpannya di suhu ruangan (sekitar 15-25°C). Untuk ASI sedikit, pastikan wadah tertutup rapat dan letakkan jauh dari sinar matahari langsung atau sumber panas.
2. Penyimpanan di Kulkas (Chiller)
ASI perah bisa bertahan hingga 4 hari di kulkas (suhu 4°C atau lebih dingin). Untuk volume sedikit, pisahkan sesuai kebutuhan bayi per sesi minum (misalnya 30 ml atau 60 ml per kantong/botol). Jangan menyimpan ASI di pintu kulkas karena fluktuasi suhu yang sering terjadi.
3. Pembekuan (Freezer)
Jika Anda merasa ASI perah sedikit ini tidak akan terpakai dalam 4 hari, segera bekukan. ASI yang dicairkan tidak boleh dibekukan kembali. Bekukan dalam porsi kecil (sesuai sekali minum) untuk menghindari sisa yang terbuang setelah dicairkan.
- Suhu Freezer Standar (-18°C): ASI bertahan hingga 6 bulan (ideal 3-6 bulan).
- Pemberian Label: Selalu tulis tanggal dan volume ASI pada setiap wadah. Ini sangat penting agar Anda dapat menggunakan ASI tertua terlebih dahulu (prinsip FIFO: First In, First Out).
Menggabungkan ASI Perah Sedikit
Salah satu dilema umum adalah memiliki beberapa kantong kecil ASI yang dikumpulkan di hari yang sama. Bolehkah digabungkan?
Ya, Anda boleh menggabungkan ASI perah dalam volume kecil, asalkan memenuhi syarat berikut:
- Semua ASI berasal dari hari pemerasan yang sama.
- Semua ASI telah didinginkan (di kulkas) sebelum digabungkan. Jangan pernah menggabungkan ASI hangat yang baru diperah dengan ASI yang sudah dingin.
- Gunakan wadah yang lebih besar untuk menampung total volume setelah digabungkan, dan berikan label baru dengan tanggal awal pemerasan.
Pencairan dan Penghangatan
Ketika tiba waktunya memberikan ASI yang sedikit ini, proses pencairan harus dilakukan secara bertahap untuk menjaga nutrisi:
- Pindahkan ASI beku dari freezer ke kulkas semalaman.
- Jika terburu-buru, rendam wadah ASI dalam wadah berisi air hangat (jangan air mendidih).
- Setelah ASI mencair, kocok perlahan agar lemak yang terpisah menyatu kembali.
- Hangatkan hingga suhu suam-suam kuku, lalu berikan segera. ASI yang sudah dicairkan dan dihangatkan harus habis dalam waktu maksimal 1-2 jam.
Menyimpan ASI perah sedikit bukanlah halangan untuk memastikan bayi tetap mendapat asupan nutrisi terbaik. Kunci utamanya adalah menjaga sterilitas, penggunaan wadah yang tepat, dan pemahaman terhadap waktu penyimpanan berdasarkan suhu.