ٱلْرَّحْمَـٰنُ
1. Ar-Rahman
Yang Maha Pengasih
Ar-Rahman adalah sifat kasih Allah yang meliputi seluruh makhluk-Nya, baik yang beriman maupun yang tidak. Kasih sayang-Nya terwujud dalam bentuk penciptaan alam semesta, rezeki yang tak terhingga, udara yang kita hirup, dan segala nikmat kehidupan yang diberikan tanpa terkecuali. Sifat ini adalah rahmat universal yang menjadi bukti kebesaran-Nya.
ٱلْرَّحِيْمُ
2. Ar-Rahim
Yang Maha Penyayang
Berbeda dengan Ar-Rahman, Ar-Rahim adalah sifat sayang Allah yang khusus diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di akhirat kelak. Ini adalah bentuk kasih sayang yang lebih spesifik, berupa ampunan, pahala, dan surga sebagai balasan atas ketaatan dan keimanan mereka selama di dunia. Kasih sayang ini adalah anugerah istimewa bagi orang-orang yang taat.
ٱلْمَلِكُ
3. Al-Malik
Yang Maha Merajai
Al-Malik berarti Allah adalah Raja Mutlak yang memiliki kekuasaan penuh atas segala sesuatu. Kerajaan-Nya tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dan kekuasaan-Nya tidak akan pernah lekang. Semua raja dan penguasa di dunia hanyalah pinjaman dari kekuasaan-Nya yang hakiki. Dia mengatur alam semesta dengan kehendak-Nya yang sempurna tanpa butuh bantuan siapa pun.
ٱلْقُدُّوْسُ
4. Al-Quddus
Yang Maha Suci
Al-Quddus menunjukkan bahwa Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, aib, dan cacat. Dia suci dari segala hal yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Kesucian-Nya adalah mutlak, meliputi Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada satu pun yang dapat menandingi kesucian-Nya yang sempurna.
ٱلسَّلَامُ
5. As-Salam
Yang Maha Memberi Kesejahteraan
As-Salam berarti Allah adalah sumber segala kedamaian dan keselamatan. Dia selamat dari segala aib dan kekurangan, dan Dia pula yang memberikan kedamaian kepada hamba-hamba-Nya. Mencari kedamaian sejati berarti kembali kepada-Nya, karena hanya Dia yang mampu memberikan ketenangan hakiki di tengah gejolak kehidupan.
ٱلْمُؤْمِنُ
6. Al-Mu'min
Yang Maha Memberi Keamanan
Al-Mu'min memiliki dua makna. Pertama, Dia yang memberikan rasa aman kepada makhluk-Nya dari kezaliman dan siksa-Nya bagi yang tidak bersalah. Kedua, Dia yang membenarkan para nabi dan rasul-Nya dengan mukjizat, serta membenarkan keimanan hamba-Nya. Allah adalah sandaran utama bagi setiap jiwa yang mencari perlindungan dan rasa aman.
ٱلْمُهَيْمِنُ
7. Al-Muhaimin
Yang Maha Memelihara
Al-Muhaimin berarti Allah Maha Memelihara, Mengawasi, dan Menjaga segala sesuatu. Pengawasan-Nya meliputi setiap gerak-gerik makhluk, setiap detail di alam semesta, dan setiap perbuatan hamba-Nya. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya, dan Dia menjaga ciptaan-Nya dengan pemeliharaan yang sempurna.
ٱلْعَزِيْزُ
8. Al-'Aziz
Yang Maha Perkasa
Al-'Aziz menunjukkan bahwa Allah memiliki keperkasaan yang tak terkalahkan. Dia Maha Mulia dan tidak dapat dihinakan. Kekuatan-Nya mutlak dan tidak ada yang mampu menandingi atau melawan kehendak-Nya. Keperkasaan-Nya adalah jaminan bahwa kebenaran pada akhirnya akan menang.
ٱلْجَبَّارُ
9. Al-Jabbar
Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
Al-Jabbar memiliki makna Yang Maha Memaksa kehendak-Nya kepada seluruh makhluk. Tidak ada yang bisa menolak ketetapan-Nya. Selain itu, nama ini juga berarti Yang Maha Memperbaiki, yaitu memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah dan hancur. Dia memulihkan yang patah dan menguatkan yang rapuh dengan kekuasaan-Nya.
ٱلْمُتَكَبِّرُ
10. Al-Mutakabbir
Yang Maha Megah
Al-Mutakabbir berarti Allah adalah satu-satunya yang berhak atas segala kebesaran dan kesombongan. Kesombongan adalah jubah-Nya, dan tidak pantas bagi makhluk untuk memilikinya. Kebesaran-Nya meliputi segala sesuatu, menunjukkan betapa kecilnya manusia di hadapan keagungan-Nya.
ٱلْخَالِقُ
11. Al-Khaliq
Yang Maha Pencipta
Al-Khaliq adalah Dia yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Penciptaan-Nya sempurna, teratur, dan memiliki tujuan. Dia merancang dan mengadakan seluruh alam semesta beserta isinya tanpa contoh sebelumnya. Kemampuan-Nya menciptakan adalah bukti nyata keberadaan dan kekuasaan-Nya.
ٱلْبَارِئُ
12. Al-Bari'
Yang Maha Melepaskan
Al-Bari' berarti Allah Maha Mengadakan dan Membentuk ciptaan-Nya dari tidak ada menjadi ada dengan proporsi yang sempurna dan tanpa cacat. Dia melepaskan makhluk dari ketiadaan, memberinya bentuk dan fungsi yang sesuai. Setiap ciptaan adalah bukti keahlian-Nya dalam membentuk.
ٱلْمُصَوِّرُ
13. Al-Mushawwir
Yang Maha Membentuk Rupa
Al-Mushawwir adalah Dia yang memberikan rupa dan bentuk yang berbeda-beda kepada setiap makhluk-Nya. Keragaman bentuk, warna, dan fitur pada manusia, hewan, dan tumbuhan adalah manifestasi dari sifat ini. Allah membentuk rupa janin di dalam rahim sesuai kehendak-Nya, menjadikannya unik dan sempurna.
ٱلْغَفَّارُ
14. Al-Ghaffar
Yang Maha Pengampun
Al-Ghaffar menunjukkan bahwa Allah Maha Pengampun, yang terus-menerus memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang berbuat dosa dan bertaubat. Ampunan-Nya tidak terbatas. Sebanyak apa pun dosa seorang hamba, pintu ampunan-Nya selalu terbuka bagi mereka yang kembali dengan tulus.
ٱلْقَهَّارُ
15. Al-Qahhar
Yang Maha Memaksa
Al-Qahhar berarti Allah adalah Dzat yang menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kehendak-Nya. Tidak ada satu makhluk pun yang dapat lari dari genggaman-Nya. Semua tunduk dan patuh pada ketetapan-Nya, baik secara sukarela maupun terpaksa. Kekuatan-Nya menaklukkan segalanya.
ٱلْوَهَّابُ
16. Al-Wahhab
Yang Maha Pemberi Karunia
Al-Wahhab adalah Dia yang senantiasa memberi tanpa mengharapkan balasan. Pemberian-Nya adalah karunia murni, mencakup nikmat iman, kesehatan, ilmu, dan rezeki. Dia memberi kepada siapa saja yang Dia kehendaki, kapan saja, dan dalam jumlah yang tak terhingga, tanpa pernah berkurang sedikit pun kekayaan-Nya.
ٱلْرَّزَّاقُ
17. Ar-Razzaq
Yang Maha Pemberi Rezeki
Ar-Razzaq berarti Allah adalah satu-satunya pemberi rezeki bagi seluruh makhluk. Dia menjamin rezeki setiap semut di dalam tanah hingga ikan di kedalaman lautan. Rezeki-Nya tidak hanya berupa materi, tetapi juga kesehatan, ketenangan jiwa, dan ilmu yang bermanfaat. Manusia hanya berusaha, tetapi Allah-lah yang menentukan rezekinya.
ٱلْفَتَّاحُ
18. Al-Fattah
Yang Maha Pembuka Rahmat
Al-Fattah adalah Dia yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan rezeki bagi hamba-Nya. Dia membuka jalan keluar dari kesulitan, membuka hati yang tertutup untuk menerima hidayah, dan membuka pintu kemenangan bagi orang-orang beriman. Jika Allah membuka sesuatu, tidak ada yang dapat menutupnya.
ٱلْعَلِيْمُ
19. Al-'Alim
Yang Maha Mengetahui
Al-'Alim berarti ilmu Allah meliputi segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Dia mengetahui apa yang telah terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang akan terjadi. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Ilmu-Nya sempurna dan tak terbatas.
ٱلْقَابِضُ
20. Al-Qabidh
Yang Maha Menyempitkan
Al-Qabidh adalah Dia yang menyempitkan atau menahan rezeki, rahmat, atau bahkan mencabut nyawa sesuai dengan kehendak dan hikmah-Nya. Sifat ini mengajarkan kita untuk sabar dan introspeksi diri ketika mengalami kesulitan, karena semua terjadi atas izin dan kebijaksanaan-Nya yang agung.
ٱلْبَاسِطُ
21. Al-Basith
Yang Maha Melapangkan
Al-Basith adalah lawan dari Al-Qabidh. Dia adalah Dzat yang melapangkan rezeki dan rahmat-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki. Kelapangan ini adalah ujian syukur, sebagaimana kesempitan adalah ujian kesabaran. Allah melapangkan hati hamba-Nya untuk menerima kebenaran dan kebaikan.
ٱلْخَافِضُ
22. Al-Khafidh
Yang Maha Merendahkan
Al-Khafidh berarti Allah merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang kebenaran. Perendahan ini bisa terjadi di dunia maupun di akhirat. Sifat ini menjadi pengingat bagi manusia untuk senantiasa tawadhu' dan tidak menyombongkan diri di hadapan Allah dan sesama makhluk.
ٱلْرَّافِعُ
23. Ar-Rafi'
Yang Maha Meninggikan
Ar-Rafi' adalah Dia yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertaqwa. Ketinggian derajat ini bisa berupa kemuliaan di dunia dan kedudukan yang tinggi di surga. Allah mengangkat orang-orang yang rendah hati dan tulus dalam beribadah kepada-Nya.
ٱلْمُعِزُّ
24. Al-Mu'izz
Yang Maha Memuliakan
Al-Mu'izz adalah Dia yang memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Kemuliaan sejati hanya datang dari Allah, yaitu kemuliaan yang didasari oleh ketaatan dan kedekatan kepada-Nya, bukan karena harta, pangkat, atau keturunan.
ٱلْمُذِلُّ
25. Al-Mudzill
Yang Maha Menghinakan
Al-Mudzill berarti Allah menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki dari kalangan musuh-musuh-Nya dan orang-orang yang berbuat maksiat. Kehinaan ini adalah akibat dari perbuatan mereka sendiri yang memilih jalan kesesatan dan menjauh dari petunjuk Allah. Ini adalah keadilan-Nya yang mutlak.
ٱلسَّمِيْعُ
26. As-Sami'
Yang Maha Mendengar
As-Sami' berarti pendengaran Allah meliputi segala suara, baik yang diucapkan dengan lisan, yang tersembunyi di dalam hati, maupun suara sekecil apa pun di alam semesta. Tidak ada yang terlewat dari pendengaran-Nya. Sifat ini mendorong kita untuk menjaga lisan dan berdoa dengan penuh keyakinan bahwa Allah mendengar.
ٱلْبَصِيْرُ
27. Al-Bashir
Yang Maha Melihat
Al-Bashir adalah Dia yang penglihatan-Nya meliputi segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, yang tampak maupun yang tersembunyi. Allah melihat semut hitam di atas batu hitam di malam yang gelap gulita. Sifat ini menumbuhkan rasa muraqabah (merasa diawasi) dalam diri seorang hamba.
ٱلْحَكَمُ
28. Al-Hakam
Yang Maha Menetapkan Hukum
Al-Hakam berarti Allah adalah Hakim yang paling adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik dan penuh dengan hikmah. Dia menetapkan syariat untuk kemaslahatan manusia dan akan menjadi hakim di hari kiamat tanpa ada sedikit pun kezaliman. Keputusan-Nya adalah final dan tak terbantahkan.
ٱلْعَدْلُ
29. Al-'Adl
Yang Maha Adil
Al-'Adl menunjukkan bahwa Allah Maha Adil dalam segala perbuatan dan ketetapan-Nya. Keadilan-Nya mutlak dan sempurna, bebas dari hawa nafsu atau kepentingan. Dia tidak akan menzalimi hamba-Nya sedikit pun. Setiap balasan, baik pahala maupun siksa, akan diberikan sesuai dengan perbuatan masing-masing.
ٱللَّطِيْفُ
30. Al-Lathif
Yang Maha Lembut
Al-Lathif memiliki dua makna utama. Pertama, Maha Lembut dalam perbuatan-Nya, di mana Dia memberikan rezeki dan pertolongan dari jalan yang tidak disangka-sangka. Kedua, ilmu-Nya sangat halus hingga mengetahui hal-hal yang paling tersembunyi. Kelembutan-Nya adalah rahmat yang seringkali tidak kita sadari.
ٱلْخَبِيْرُ
31. Al-Khabir
Yang Maha Mengetahui Rahasia
Al-Khabir berarti pengetahuan Allah mencakup hal-hal yang paling dalam dan tersembunyi. Dia mengetahui hakikat segala sesuatu, niat di dalam hati, dan rahasia yang tidak diketahui oleh siapa pun. Tidak ada yang bisa disembunyikan dari pengetahuan-Nya yang mendalam.
ٱلْحَلِيْمُ
32. Al-Halim
Yang Maha Penyantun
Al-Halim adalah Dia yang tidak tergesa-gesa dalam memberikan hukuman kepada hamba-Nya yang berbuat maksiat. Dia memberikan waktu dan kesempatan untuk bertaubat. Sifat penyantun-Nya ini adalah bukti kasih sayang-Nya yang luar biasa, memberikan peluang bagi pendosa untuk kembali ke jalan yang benar.
ٱلْعَظِيْمُ
33. Al-'Azhim
Yang Maha Agung
Al-'Azhim menunjukkan keagungan Allah yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan imajinasi manusia. Keagungan-Nya meliputi Dzat, sifat, dan kekuasaan-Nya. Seluruh alam semesta ini adalah kecil jika dibandingkan dengan keagungan-Nya. Mengingat nama ini membuat hati tunduk dan khusyuk.
ٱلْغَفُوْرُ
34. Al-Ghafur
Yang Maha Memberi Pengampunan
Serupa dengan Al-Ghaffar, Al-Ghafur juga berarti Maha Pengampun. Namun, Al-Ghafur seringkali dikaitkan dengan ampunan yang menutupi dosa sehingga tidak terlihat lagi, seolah-olah tidak pernah terjadi. Ampunan-Nya sangat luas, mampu menghapus dosa-dosa besar sekalipun bagi yang bertaubat nasuha.
ٱلشَّكُوْرُ
35. Asy-Syakur
Yang Maha Pembalas Budi
Asy-Syakur berarti Allah sangat menghargai dan membalas amalan sekecil apa pun yang dilakukan hamba-Nya. Dia membalas satu kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Sifat ini memotivasi kita untuk tidak meremehkan perbuatan baik, sekecil apa pun itu, karena Allah pasti akan membalasnya.
ٱلْعَلِيُّ
36. Al-'Aliy
Yang Maha Tinggi
Al-'Aliy menunjukkan ketinggian Dzat dan kedudukan Allah yang mutlak di atas seluruh makhluk-Nya. Ketinggian-Nya tidak dapat dibandingkan dengan apa pun. Dia tinggi di atas 'Arsy-Nya, dan sifat-sifat-Nya pun maha tinggi dari segala kekurangan.
ٱلْكَبِيْرُ
37. Al-Kabir
Yang Maha Besar
Al-Kabir berarti Allah Maha Besar, lebih besar dari segala sesuatu yang ada. Kebesaran-Nya mencakup Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Ucapan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) yang kita lafalkan dalam shalat adalah pengakuan akan kebesaran-Nya yang tiada tara.
ٱلْحَفِيْظُ
38. Al-Hafizh
Yang Maha Menjaga
Al-Hafizh adalah Dia yang menjaga dan memelihara langit dan bumi serta segala isinya dari kehancuran. Dia juga menjaga amalan hamba-hamba-Nya, baik dan buruk, tanpa ada yang terlupakan. Selain itu, Dia menjaga hamba-Nya yang beriman dari godaan setan dan marabahaya.
ٱلْمُقِيْتُ
39. Al-Muqit
Yang Maha Pemberi Kecukupan
Al-Muqit berarti Allah Maha Pemberi rezeki dan makanan kepada seluruh makhluk-Nya. Dia menjamin kecukupan gizi dan kebutuhan pokok bagi setiap ciptaan. Sifat ini juga berarti Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu dan menjaga eksistensi mereka.
ٱلْحَسِيْبُ
40. Al-Hasib
Yang Maha Membuat Perhitungan
Al-Hasib berarti Allah Maha Mencukupi bagi hamba-Nya yang bertawakal. Cukuplah Allah sebagai penolong. Makna lainnya adalah Dia yang akan membuat perhitungan atas segala amal perbuatan manusia di hari kiamat dengan sangat teliti dan adil.
ٱلْجَلِيْلُ
41. Al-Jalil
Yang Maha Luhur
Al-Jalil menunjukkan keluhuran dan keagungan sifat-sifat Allah. Dia memiliki kemuliaan yang sempurna. Merenungkan nama ini akan menumbuhkan rasa takjub dan pengagungan yang mendalam di dalam hati seorang hamba terhadap Penciptanya.
ٱلْكَرِيْمُ
42. Al-Karim
Yang Maha Pemurah
Al-Karim adalah Dia yang Maha Pemurah. Dia memberi tanpa diminta dan tanpa batas. Kemurahan-Nya tidak pernah habis. Dia juga memaafkan kesalahan dan menutupi aib hamba-Nya. Sifat ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang dermawan dan pemurah kepada sesama.
ٱلْرَّقِيْبُ
43. Ar-Raqib
Yang Maha Mengawasi
Ar-Raqib berarti Allah Maha Mengawasi setiap keadaan dan perbuatan makhluk-Nya. Tidak ada yang tersembunyi dari pengawasan-Nya. Kesadaran bahwa kita selalu diawasi oleh Ar-Raqib akan mencegah kita dari perbuatan dosa dan mendorong untuk selalu berbuat baik.
ٱلْمُجِيْبُ
44. Al-Mujib
Yang Maha Mengabulkan
Al-Mujib adalah Dia yang mengabulkan setiap doa dan permohonan hamba-Nya. Dia dekat dengan orang yang berdoa dan berjanji akan memperkenankan doanya. Keyakinan pada sifat ini membuat seorang hamba tidak pernah putus asa dalam memohon kepada Tuhannya.
ٱلْوَاسِعُ
45. Al-Wasi'
Yang Maha Luas
Al-Wasi' berarti kelapangan Allah meliputi segala hal. Rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun sangat luas. Tidak ada batasan bagi kekuasaan dan pemberian-Nya. Kelapangan-Nya mencakup seluruh alam semesta.
ٱلْحَكِيْمُ
46. Al-Hakim
Yang Maha Bijaksana
Al-Hakim adalah Dia yang segala perbuatan, perintah, dan larangan-Nya penuh dengan hikmah dan kebijaksanaan. Tidak ada satu pun ketetapan-Nya yang sia-sia atau tanpa tujuan. Di balik setiap kejadian, baik yang kita sukai maupun tidak, terkandung hikmah yang agung dari-Nya.
ٱلْوَدُوْدُ
47. Al-Wadud
Yang Maha Mengasihi
Al-Wadud berarti Allah Maha Mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan berbuat baik. Cinta-Nya adalah cinta yang murni dan tulus. Dia juga dicintai oleh para wali dan orang-orang beriman. Meraih cinta Al-Wadud adalah tujuan tertinggi seorang hamba.
ٱلْمَجِيْدُ
48. Al-Majid
Yang Maha Mulia
Al-Majid menunjukkan kemuliaan yang sempurna dalam Dzat dan sifat-sifat-Nya. Kemuliaan-Nya terpancar dalam keagungan ciptaan-Nya dan keluasan karunia-Nya. Dia adalah sumber segala kemuliaan.
ٱلْبَاعِثُ
49. Al-Ba'its
Yang Maha Membangkitkan
Al-Ba'its adalah Dia yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kubur mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dan kemauan dalam hati manusia serta mengutus para rasul.
ٱلشَّهِيْدُ
50. Asy-Syahid
Yang Maha Menyaksikan
Asy-Syahid berarti Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Dia adalah saksi atas semua perbuatan, ucapan, dan niat hamba-Nya. Tidak ada yang luput dari kesaksian-Nya. Di hari kiamat, Dia akan menjadi saksi yang paling adil.
ٱلْحَقُّ
51. Al-Haqq
Yang Maha Benar
Al-Haqq berarti Allah adalah Kebenaran yang mutlak. Keberadaan-Nya adalah pasti, firman-Nya adalah benar, dan janji-Nya adalah benar. Semua yang berasal dari-Nya adalah kebenaran, dan semua yang selain-Nya adalah fana.
ٱلْوَكِيْلُ
52. Al-Wakil
Yang Maha Memelihara
Al-Wakil adalah Dia yang Maha Dipercaya untuk mengurus segala urusan. Barangsiapa yang bertawakal kepada-Nya, maka Allah akan menjadi Pelindung dan Pengurus terbaik baginya. Menyerahkan urusan kepada Al-Wakil mendatangkan ketenangan jiwa.
ٱلْقَوِيُّ
53. Al-Qawiy
Yang Maha Kuat
Al-Qawiy berarti Allah memiliki kekuatan yang sempurna dan tidak terbatas. Kekuatan-Nya tidak pernah berkurang dan tidak ada yang mampu mengalahkan-Nya. Dia tidak memerlukan bantuan dari siapa pun. Kekuatan sejati hanya milik-Nya.
ٱلْمَتِيْنُ
54. Al-Matin
Yang Maha Kokoh
Al-Matin menunjukkan kekuatan Allah yang sangat kokoh dan tidak tergoyahkan. Kekuatan-Nya tidak mengenal lelah atau lemah. Dia sangat dahsyat dalam kekuatan-Nya, menjadi sandaran bagi hamba-Nya yang lemah.
ٱلْوَلِيُّ
55. Al-Waliy
Yang Maha Melindungi
Al-Waliy adalah Pelindung dan Penolong bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, membimbing mereka, dan menolong mereka dalam menghadapi kesulitan. Perlindungan-Nya adalah sebaik-baik perlindungan.
ٱلْحَمِيْدُ
56. Al-Hamid
Yang Maha Terpuji
Al-Hamid berarti Allah adalah satu-satunya yang berhak atas segala puji. Dia terpuji dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya, baik saat memberi nikmat maupun saat memberi ujian. Seluruh alam semesta bertasbih memuji-Nya.
ٱلْمُحْصِيُ
57. Al-Muhshi
Yang Maha Menghitung
Al-Muhshi berarti Allah Maha Menghitung dan mengetahui jumlah segala sesuatu dengan detail, tanpa ada yang terlewat. Dia menghitung setiap amalan manusia, setiap tetes hujan, dan setiap butir pasir. Perhitungan-Nya sangat teliti.
ٱلْمُبْدِئُ
58. Al-Mubdi'
Yang Maha Memulai
Al-Mubdi' adalah Dia yang memulai penciptaan dari awal tanpa ada contoh sebelumnya. Dia adalah inisiator dari segala eksistensi. Kemampuan-Nya untuk memulai penciptaan dari ketiadaan adalah bukti kekuasaan-Nya yang tak terbatas.
ٱلْمُعِيْدُ
59. Al-Mu'id
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
Al-Mu'id adalah Dia yang akan mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mampu menciptakan pada awalnya, Dia juga mampu mengulangi penciptaan itu dengan membangkitkan manusia di hari kiamat. Hal ini sangat mudah bagi-Nya.
ٱلْمُحْيِى
60. Al-Muhyi
Yang Maha Menghidupkan
Al-Muhyi adalah Dia yang memberikan kehidupan kepada segala sesuatu yang hidup. Dia menghidupkan janin dalam rahim, menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan, dan akan menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Kehidupan ada di tangan-Nya.
ٱلْمُمِيْتُ
61. Al-Mumit
Yang Maha Mematikan
Al-Mumit adalah Dia yang menetapkan kematian bagi setiap makhluk yang bernyawa. Kematian adalah ketetapan-Nya yang pasti dan tidak dapat dihindari. Hanya Dia yang berkuasa atas hidup dan mati, mengingatkan kita akan kefanaan dunia ini.
ٱلْحَيُّ
62. Al-Hayy
Yang Maha Hidup
Al-Hayy berarti Allah Maha Hidup dengan kehidupan yang sempurna, abadi, dan tidak berawal serta tidak berakhir. Kehidupan-Nya tidak sama dengan kehidupan makhluk. Dia tidak bergantung pada apa pun, sementara segala sesuatu bergantung pada-Nya.
ٱلْقَيُّوْمُ
63. Al-Qayyum
Yang Maha Mandiri
Al-Qayyum adalah Dia yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan siapa pun. Dia juga yang mengurus dan mengatur segala urusan makhluk-Nya secara terus-menerus. Seluruh alam semesta tegak dan berjalan atas pengaturan-Nya.
ٱلْوَاجِدُ
64. Al-Wajid
Yang Maha Menemukan
Al-Wajid berarti Allah Maha Kaya dan tidak kekurangan apa pun. Dia menemukan apa saja yang Dia kehendaki. Kekayaan-Nya sempurna dan tidak akan pernah berkurang. Dia adalah sumber dari segala keberadaan.
ٱلْمَاجِدُ
65. Al-Majid
Yang Maha Mulia
Al-Majid memiliki makna yang mirip dengan Al-Majid (no. 48), menekankan pada kemuliaan, kehormatan, dan keagungan Allah yang tak terbatas. Dia adalah sumber segala kemuliaan dan kebaikan yang melimpah.
ٱلْوَاحِدُ
66. Al-Wahid
Yang Maha Tunggal
Al-Wahid berarti Allah adalah satu-satunya, Esa dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Konsep tauhid, yaitu mengesakan Allah, adalah inti dari ajaran Islam dan fondasi utama keimanan.
ٱلْأَحَدُ
67. Al-Ahad
Yang Maha Esa
Al-Ahad memiliki penekanan yang lebih kuat pada keesaan Allah. Ini berarti Dia adalah satu-satunya yang mutlak, tidak tersusun dari bagian-bagian, dan tidak ada yang serupa dengan-Nya. Nama ini menegaskan penolakan total terhadap segala bentuk syirik.
ٱلْصَّمَدُ
68. As-Shamad
Yang Maha Dibutuhkan
As-Shamad berarti Allah adalah tempat bergantung bagi seluruh makhluk. Semua membutuhkan-Nya, sementara Dia tidak membutuhkan siapa pun. Dia adalah tujuan dari segala hajat dan permohonan.
ٱلْقَادِرُ
69. Al-Qadir
Yang Maha Mampu
Al-Qadir adalah Dia yang memiliki kemampuan dan kuasa untuk melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Kekuasaan-Nya tidak terbatas dan tidak ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya. Dia mampu menciptakan, mematikan, dan membangkitkan.
ٱلْمُقْتَدِرُ
70. Al-Muqtadir
Yang Maha Berkuasa
Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Ini menunjukkan kekuasaan Allah yang sempurna dan mencakup segala sesuatu. Dia mengatur alam semesta dengan kekuasaan-Nya yang tak tertandingi.
ٱلْمُقَدِّمُ
71. Al-Muqaddim
Yang Maha Mendahulukan
Al-Muqaddim adalah Dia yang berkuasa untuk mendahulukan apa yang Dia kehendaki. Dia mendahulukan sebagian makhluk atas sebagian yang lain dalam hal penciptaan, kedudukan, atau rezeki, sesuai dengan hikmah-Nya.
ٱلْمُؤَخِّرُ
72. Al-Mu'akhkhir
Yang Maha Mengakhirkan
Al-Mu'akhkhir adalah Dia yang berkuasa untuk mengakhirkan atau menunda apa yang Dia kehendaki. Dia menunda hukuman bagi pendosa untuk memberi kesempatan bertaubat, dan menunda beberapa hal sesuai dengan waktu yang telah Dia tentukan.
ٱلْأَوَّلُ
73. Al-Awwal
Yang Maha Awal
Al-Awwal berarti Allah adalah yang pertama, tidak ada sesuatu pun sebelum-Nya. Keberadaan-Nya tidak diawali oleh ketiadaan. Dia adalah sumber dari segala yang ada.
ٱلْآخِرُ
74. Al-Akhir
Yang Maha Akhir
Al-Akhir berarti Allah adalah yang terakhir, tidak ada sesuatu pun setelah-Nya. Ketika semua makhluk fana dan hancur, hanya Dzat-Nya yang kekal abadi.
ٱلظَّاهِرُ
75. Az-Zhahir
Yang Maha Nyata
Az-Zhahir berarti keberadaan Allah sangat nyata melalui tanda-tanda kebesaran-Nya di seluruh alam semesta. Dalil-dalil keberadaan-Nya begitu jelas dan terang bagi orang-orang yang berpikir. Dia berada di atas segala sesuatu.
ٱلْبَاطِنُ
76. Al-Batin
Yang Maha Tersembunyi
Al-Batin berarti Dzat Allah tersembunyi dari pandangan dan jangkauan akal makhluk-Nya. Meskipun tanda-tanda-Nya nyata, hakikat Dzat-Nya tidak dapat dilihat di dunia ini. Ilmu-Nya meliputi hal-hal yang paling tersembunyi.
ٱلْوَالِي
77. Al-Wali
Yang Maha Memerintah
Al-Wali adalah Penguasa mutlak yang memiliki dan mengatur segala urusan alam semesta. Pemerintahan-Nya sempurna dan mencakup setiap detail. Semua tunduk di bawah kekuasaan dan pemerintahan-Nya.
ٱلْمُتَعَالِي
78. Al-Muta'ali
Yang Maha Tinggi
Al-Muta'ali berarti Allah Maha Tinggi dari sifat-sifat makhluk dan dari apa yang digambarkan oleh orang-orang kafir. Ketinggian-Nya adalah ketinggian yang mutlak, suci dari segala persamaan dengan ciptaan-Nya.
ٱلْبَرُّ
79. Al-Barr
Yang Maha Penderma
Al-Barr adalah Dia yang melimpahkan kebaikan dan kedermawanan kepada seluruh makhluk-Nya. Kebaikan-Nya sangat luas, mencakup mereka yang taat maupun yang durhaka. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar.
ٱلتَّوَّابُ
80. At-Tawwab
Yang Maha Penerima Taubat
At-Tawwab berarti Allah senantiasa menerima taubat dari hamba-Nya yang kembali kepada-Nya dengan tulus. Dia menciptakan sebab-sebab taubat bagi hamba-Nya dan menerima penyesalan mereka, seberapa pun besar dosanya.
ٱلْمُنْتَقِمُ
81. Al-Muntaqim
Yang Maha Pemberi Balasan
Al-Muntaqim adalah Dia yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan melampaui batas. Balasan-Nya adalah bentuk keadilan-Nya yang sempurna, bukan dendam seperti pada makhluk.
ٱلْعَفُوُّ
82. Al-'Afuww
Yang Maha Pemaaf
Al-'Afuww berarti Allah Maha Pemaaf, yang menghapus dosa dan tidak menghukum atas kesalahan tersebut. Pemaafan-Nya lebih luas dari sekadar pengampunan, karena Dia menghapus catatan dosa itu seolah-olah tidak pernah ada.
ٱلْرَّؤُوْفُ
83. Ar-Ra'uf
Yang Maha Pengasuh
Ar-Ra'uf adalah puncak dari kasih sayang. Sifat ini menunjukkan belas kasihan Allah yang sangat dalam dan lembut kepada hamba-hamba-Nya. Dia tidak ingin hamba-Nya tertimpa kesulitan dan selalu memberikan kemudahan.
مَالِكُ ٱلْمُلْكِ
84. Malik-ul-Mulk
Penguasa Kerajaan
Malik-ul-Mulk berarti Allah adalah Pemilik mutlak dari seluruh kerajaan di langit dan di bumi. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Semua kerajaan adalah milik-Nya.
ذُو ٱلْجَلَالِ وَٱلْإِكْرَامِ
85. Dzul-Jalali wal-Ikram
Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
Nama ini menunjukkan bahwa Allah adalah Pemilik segala keagungan dan kemuliaan. Dia yang berhak untuk diagungkan dan Dia pula yang memuliakan para wali dan hamba-Nya yang taat.
ٱلْمُقْسِطُ
86. Al-Muqsith
Yang Maha Pemberi Keadilan
Al-Muqsith adalah Dia yang menegakkan keadilan dengan sempurna. Dia memberikan hak kepada setiap pemiliknya dan mengambil hak dari orang yang zalim untuk diberikan kepada yang terzalimi. Keadilan-Nya mutlak bagi semua.
ٱلْجَامِعُ
87. Al-Jami'
Yang Maha Mengumpulkan
Al-Jami' adalah Dia yang akan mengumpulkan seluruh manusia pada hari kiamat di satu tempat untuk dihisab. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang saling berlawanan di alam semesta ini dalam sebuah kesatuan yang harmonis.
ٱلْغَنِيُّ
88. Al-Ghaniy
Yang Maha Kaya
Al-Ghaniy berarti Allah Maha Kaya dan tidak membutuhkan apa pun dari makhluk-Nya. Seluruh makhluklah yang membutuhkan-Nya. Kekayaan-Nya mutlak dan sempurna, mencakup segala perbendaharaan di langit dan bumi.
ٱلْمُغْنِيُ
89. Al-Mughni
Yang Maha Pemberi Kekayaan
Al-Mughni adalah Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati (rasa cukup) yang Dia anugerahkan.
ٱلْمَانِعُ
90. Al-Mani'
Yang Maha Mencegah
Al-Mani' adalah Dia yang mencegah terjadinya sesuatu atau menahan karunia-Nya sesuai dengan hikmah-Nya. Pencegahan-Nya bisa jadi merupakan bentuk perlindungan bagi hamba-Nya dari keburukan yang tidak mereka ketahui.
ٱلضَّارُّ
91. Ad-Darr
Yang Maha Memberi Derita
Ad-Darr berarti Allah berkuasa menimpakan mudharat atau kesulitan kepada siapa pun yang Dia kehendaki. Namun, hal ini selalu dilandasi oleh keadilan dan hikmah-Nya, seringkali sebagai ujian atau teguran bagi hamba-Nya.
ٱلنَّافِعُ
92. An-Nafi'
Yang Maha Memberi Manfaat
An-Nafi' adalah Dia yang menjadi sumber segala manfaat dan kebaikan. Tidak ada manfaat yang sampai kepada makhluk kecuali atas izin-Nya. Segala kebaikan, baik duniawi maupun ukhrawi, berasal dari-Nya.
ٱلنُّوْرُ
93. An-Nur
Yang Maha Bercahaya
An-Nur berarti Allah adalah cahaya langit dan bumi. Dia adalah sumber segala cahaya, baik cahaya fisik maupun cahaya petunjuk (hidayah) yang menerangi hati orang-orang beriman dan menuntun mereka ke jalan yang lurus.
ٱلْهَادِي
94. Al-Hadi
Yang Maha Pemberi Petunjuk
Al-Hadi adalah Dia yang memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya. Petunjuk-Nya ada dua macam: petunjuk umum bagi semua makhluk untuk kelangsungan hidupnya, dan petunjuk khusus (hidayah iman) yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki.
ٱلْبَدِيْعُ
95. Al-Badi'
Yang Maha Pencipta Keindahan
Al-Badi' adalah Dia yang menciptakan alam semesta dengan keindahan yang tiada tara dan tanpa contoh sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah karya seni yang unik dan menunjukkan kehebatan Sang Pencipta.
ٱلْبَاقِي
96. Al-Baqi
Yang Maha Kekal
Al-Baqi berarti Allah adalah Dzat yang Maha Kekal, yang keberadaan-Nya tidak akan pernah berakhir. Semua makhluk akan binasa, sementara Dzat-Nya tetap abadi selamanya.
ٱلْوَارِثُ
97. Al-Warits
Yang Maha Pewaris
Al-Warits adalah Dia yang akan mewarisi segala sesuatu setelah semua makhluk musnah. Segala kepemilikan di dunia ini hanyalah sementara, dan pada akhirnya semuanya akan kembali kepada-Nya sebagai Pewaris yang sejati.
ٱلْرَّشِيْدُ
98. Ar-Rasyid
Yang Maha Pandai
Ar-Rasyid adalah Dia yang Maha Cerdas dan Lurus dalam segala tindakan dan pengaturan-Nya. Petunjuk-Nya selalu membawa kepada kebenaran dan kebaikan. Mengikuti jalan-Nya adalah jaminan keselamatan dan keberhasilan.
ٱلْصَّبُوْرُ
99. As-Shabur
Yang Maha Sabar
As-Shabur adalah Dia yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa menghukum orang yang durhaka, tetapi memberi mereka tempo. Kesabaran-Nya sempurna, tidak seperti kesabaran makhluk yang terbatas. Dia menunda hingga waktu yang telah ditentukan dengan kebijaksanaan-Nya.