Ilustrasi Komoditas Pertanian Rp / Kg

Update Harga CNP per Kg

Memahami Harga CNP (Corn/Maize)

Harga CNP, atau sering kali merujuk pada harga jagung (Corn/Maize), merupakan indikator penting dalam rantai pasok pakan ternak dan industri pangan nasional. Fluktuasi harga komoditas ini sangat dipengaruhi oleh musim panen, kebijakan impor pemerintah, serta dinamika permintaan pasar global maupun domestik. Bagi peternak, produsen pakan, hingga pedagang, mengetahui harga CNP per kg adalah kunci untuk manajemen biaya yang efektif.

Saat ini, harga di tingkat distributor dan tengkulak seringkali berbeda signifikan dengan harga yang ditetapkan di pasar grosir pusat. Faktor lain yang turut memperhitungkan harga jual akhir adalah lokasi geografis, biaya transportasi, dan kualitas komoditas itu sendiri, misalnya perbedaan antara jagung pipilan kering dan jagung kadar air tinggi.

Tabel Estimasi Harga CNP per Kg Terbaru

Berikut adalah estimasi rentang harga jagung (CNP) berdasarkan kondisi pasar umum saat ini. Perlu dicatat bahwa angka ini bersifat fluktuatif dan harus diverifikasi langsung dengan pemasok lokal Anda.

Jenis Komoditas Kadar Air (Target) Rentang Harga (Rata-rata per Kg)
Jagung Pipilan Kering (Grade A) < 14% Rp 5.500 - Rp 6.200
Jagung Pipilan Kering (Grade B) 14% - 18% Rp 5.000 - Rp 5.500
Jagung Curah (Langsung dari Petani) > 18% Rp 4.000 - Rp 4.800

Faktor Penentu Kenaikan dan Penurunan Harga

Mengapa harga CNP per kg bisa berubah tajam? Terdapat beberapa variabel utama yang harus dipantau. Pertama, aspek meteorologi memegang peranan krusial. Musim penghujan yang ekstrem dapat menunda panen atau meningkatkan kadar air jagung yang dipanen, yang secara otomatis menurunkan nilai jual per kilogram karena memerlukan biaya pengeringan tambahan.

Kedua, kebijakan impor sangat berpengaruh. Ketika stok dalam negeri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan industri pakan ternak yang besar (terutama sektor unggas), pemerintah sering membuka keran impor. Masuknya jagung impor dengan harga kompetitif akan menekan harga jual jagung lokal. Sebaliknya, pembatasan impor cenderung menjaga stabilitas harga di tingkat petani, namun terkadang menimbulkan kekhawatiran kelebihan pasokan saat musim panen raya tiba.

Ketiga, harga pakan global, khususnya Chicago Board of Trade (CBOT), sering menjadi acuan bagi pasar komoditas di Indonesia. Meskipun pasar lokal memiliki diferensiasi tersendiri, sentimen global selalu memberikan tekanan atau dorongan pada psikologi pasar domestik. Pastikan Anda selalu membandingkan harga dari berbagai sumber sebelum mengambil keputusan pembelian atau penjualan dalam jumlah besar.

🏠 Homepage