Ketika merencanakan pembangunan atau renovasi atap, mengetahui harga per meter baja ringan terpasang menjadi kunci utama dalam menyusun anggaran. Baja ringan (light steel frame) telah menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia menggantikan rangka kayu karena ketahanannya terhadap rayap, bobotnya yang ringan, dan kemudahan pemasangannya. Namun, harga yang tertera di pasaran sangat bervariasi, dipengaruhi oleh beberapa faktor penting.
Istilah "terpasang" menunjukkan bahwa harga tersebut mencakup tidak hanya material (profil baja ringan itu sendiri, seperti C75.75 atau Rucika), tetapi juga biaya jasa tukang, transportasi material, hingga finishing awal. Ini berbeda dengan harga material per meter lari yang belum termasuk biaya tenaga kerja. Untuk mendapatkan estimasi yang akurat, Anda perlu memahami komponen apa saja yang membentuk total biaya tersebut.
Harga yang Anda terima dari kontraktor bisa berbeda dengan tetangga Anda, meskipun desainnya mirip. Hal ini disebabkan oleh dinamika pasar dan spesifikasi proyek. Berikut adalah faktor-faktor utama yang mempengaruhi harga per meter baja ringan terpasang:
Secara umum, harga per meter baja ringan terpasang berkisar antara Rp150.000 hingga Rp350.000 per meter persegi (m²), tergantung spesifikasi di atas. Harga ini biasanya sudah mencakup pemasangan rangka utama (rafter dan purlin). Penting untuk selalu meminta rincian penawaran yang jelas.
Saat membandingkan penawaran, pastikan Anda mendapatkan rincian berikut, bukan hanya angka totalnya:
Jangan tergiur dengan harga yang terlalu murah karena ini bisa mengindikasikan penggunaan material di bawah standar atau pengurangan jumlah profil yang seharusnya dipasang, yang pada akhirnya akan merusak kekuatan struktur atap Anda dalam jangka panjang. Investasi pada kualitas material baja ringan yang baik akan sepadan dengan keamanan dan durabilitas bangunan Anda.