Ilustrasi proses memompa ASI.
Bagi banyak ibu menyusui, memompa ASI adalah bagian penting dari perjalanan menyusui mereka. Ada berbagai alasan mengapa seorang ibu mungkin memilih atau terpaksa untuk hanya mengandalkan ASI hasil pompa—mulai dari masalah pelekatan (latch) yang sulit, kondisi medis ibu atau bayi, hingga tuntutan pekerjaan. Situasi jika ASI hanya dipompa bukanlah hal yang mustahil, namun memerlukan strategi dan dukungan yang tepat agar bayi tetap mendapatkan nutrisi terbaik.
Keputusan untuk memompa eksklusif seringkali didorong oleh kebutuhan praktis dan klinis. Beberapa ibu mengalami puting yang datar atau terbalik sehingga bayi kesulitan menghisap secara efektif. Di sisi lain, ada bayi prematur yang belum memiliki kekuatan menghisap yang memadai, atau ibu yang harus kembali bekerja sehingga jadwal menyusui langsung tidak memungkinkan. Apapun alasannya, penting untuk diingat bahwa ASI hasil pompa tetaplah ASI terbaik untuk bayi Anda.
Tantangan utama dalam memompa eksklusif adalah menjaga produksi ASI tetap stabil dan tinggi. Tubuh bekerja berdasarkan prinsip penawaran dan permintaan (supply and demand). Ketika bayi tidak menyusu langsung, stimulasi dari hisapan bayi hilang, dan peran pompa menjadi krusial untuk mengirimkan sinyal kepada payudara bahwa ASI masih dibutuhkan dalam jumlah besar.
Agar produksi ASI tidak menurun saat jika ASI hanya dipompa, rutinitas yang ketat dan penggunaan alat yang tepat sangatlah penting. Berikut adalah beberapa langkah kunci:
Setelah berhasil memompa, manajemen ASI sangat penting. ASI hasil pompa harus disimpan dengan benar untuk menjaga nutrisinya tetap utuh. Gunakan kantong atau botol khusus ASI yang steril. Aturan umumnya adalah ASI yang baru dipompa bisa disimpan di suhu ruangan (hingga 4 jam), di kulkas (hingga 4 hari), atau di freezer (hingga 6-12 bulan tergantung suhu freezer).
Saat memberikan ASI hasil pompa, gunakan botol dengan dot yang memiliki aliran lambat untuk meminimalkan kebingungan puting (nipple confusion). Memberikan ASI dengan teknik paced bottle feeding (memberi jeda dan memiringkan botol) akan membantu bayi mengatur kecepatan makannya, meniru cara ia menyusu langsung.
Secara psikologis, situasi jika ASI hanya dipompa terkadang bisa terasa melelahkan. Ibu mungkin merasa terikat pada mesin pompa dan tertekan oleh volume yang keluar. Penting untuk mencari dukungan dari pasangan, keluarga, atau kelompok pendukung ibu menyusui (IBCLC atau komunitas laktasi).
Ingatlah bahwa tujuan utama adalah memberikan nutrisi terbaik. Baik bayi disusui langsung maupun menerima ASI melalui botol, manfaat ASI tetap tak ternilai. Jangan ragu mencari bantuan profesional jika Anda merasa produksi menurun drastis atau jika Anda mengalami mastitis atau masalah lain yang berhubungan dengan proses memompa. Fleksibilitas dan penerimaan diri adalah kunci keberhasilan dalam perjalanan ASI eksklusif dengan pompa.