Bajaj Pulsar 135 LS (Light Sport) pernah menjadi motor populer di kelas motor sport entry-level di Indonesia. Dikenal karena mesinnya yang irit dan desain yang cukup agresif pada masanya, motor ini menarik banyak perhatian. Namun, seperti semua kendaraan, Pulsar 135 LS juga memiliki sejumlah kekurangan yang sering dikeluhkan oleh para pemiliknya, terutama jika dibandingkan dengan standar motor di era modern. Memahami kekurangan ini sangat penting sebelum memutuskan untuk membelinya, baik baru (jika masih ada stok lama) maupun bekas.
Meskipun mesin 135 cc DTS-i-nya dikenal cukup bertenaga di kelasnya, ada beberapa aspek performa yang sering menjadi sorotan negatif. Salah satu keluhan utama adalah mengenai **tenaga bawah yang terasa kurang responsif**. Pengendara sering merasa harus "memaksa" motor untuk berakselerasi saat berada di putaran mesin rendah atau saat melalui tanjakan curam.
Salah satu area yang paling sering dikritik mengenai lini Pulsar lama adalah kualitas material dan komponen pendukungnya. Meskipun rangka dan mesinnya cukup tangguh, komponen eksternal seringkali rentan terhadap masalah seiring berjalannya waktu dan pemakaian.
**Kelistrikan** sering menjadi momok bagi pemilik Pulsar 135 LS. Beberapa laporan menunjukkan masalah pada kiprok atau aki yang cepat soak jika motor jarang digunakan. Selain itu, kerapatan atau kualitas finishing cat dan plastik bodi juga dianggap kurang premium, sehingga lebih cepat pudar atau rapuh akibat paparan sinar UV dan cuaca ekstrem.
Desain Pulsar 135 LS yang mengusung konsep *naked sport* memang menarik, namun ergonomi setang dan posisi duduknya kadang kurang ideal untuk semua postur pengendara. Setang yang cenderung lebih rendah dapat membebani pergelangan tangan pada kemacetan atau perjalanan santai. Suspensi motor ini, terutama bagian belakang, sering dianggap **terlalu keras**. Hal ini membuat benturan dari jalanan yang tidak rata terasa langsung diteruskan ke pengendara, mengurangi kenyamanan secara signifikan. Untuk kenyamanan maksimal, banyak pemilik yang akhirnya mengganti unit shockbreaker belakang dengan aftermarket yang lebih empuk.
Meskipun Bajaj masih memiliki jaringan layanan, ketersediaan suku cadang (spare part) orisinal untuk model yang sudah lama beredar seperti Pulsar 135 LS terkadang menjadi tantangan. Beberapa komponen spesifik mungkin memerlukan waktu inden yang lebih lama atau harus dicari di bengkel spesialis. Meskipun suku cadang fast-moving masih mudah ditemukan, komponen minor tertentu bisa menyulitkan perawatan jangka panjang.
Secara keseluruhan, Pulsar 135 LS adalah motor dengan potensi performa yang baik di kelasnya, namun para calon pembeli harus siap menghadapi beberapa tantangan terkait kenyamanan, getaran mesin, dan perawatan komponen pendukung agar pengalaman berkendara tetap menyenangkan.