Analisis Mendalam: Kekurangan Pulsar 200NS yang Perlu Dipertimbangkan

?

Evaluasi kritis sebelum memutuskan.

Bajaj Pulsar 200NS (Naked Sport) adalah salah satu motor naked di segmen 200cc yang sempat menarik perhatian besar karena performa mesinnya yang bertenaga dan harga yang kompetitif. Namun, layaknya kendaraan lain, motor ini juga memiliki serangkaian kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara matang oleh calon pembeli, terutama jika digunakan untuk mobilitas harian atau perjalanan jarak jauh.

Meskipun mesin SOHC 3 busi (Triple Spark) menjadi nilai jual utama, beberapa aspek lain dari motor ini sering kali menjadi titik keluhan utama para penggunanya.

1. Getaran Mesin yang Kurang Halus

Salah satu kekurangan paling konsisten yang sering diangkat oleh pengguna Pulsar 200NS adalah tingkat getaran mesin, terutama pada putaran menengah ke atas. Pada kecepatan jelajah (cruising speed), getaran terasa cukup signifikan dan merambat melalui setang, pijakan kaki (footpeg), hingga jok.

Hal ini dapat memicu kelelahan pada pengendara, khususnya saat melakukan perjalanan yang memakan waktu lama. Meskipun performa mesinnya responsif, kualitas peredaman getaran (balancing) mesin dianggap belum sehalus kompetitor sekelasnya di pasar Indonesia.

2. Desain dan Ergonomi yang Ketinggalan Zaman

Ketika pertama kali diluncurkan, desain Pulsar 200NS memang tampak agresif. Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan tren desain motor sport naked modern, tampilan 200NS mulai terasa kurang segar. Beberapa poin spesifik meliputi:

Dari sisi ergonomi, meskipun posisi berkendara cukup tegak, jok yang cenderung keras sering kali menjadi keluhan lain yang mengurangi kenyamanan saat motor digunakan harian di perkotaan yang padat.

3. Sistem Pendingin dan Performa di Kondisi Panas

Pulsar 200NS mengandalkan sistem pendingin cairan (liquid-cooled), yang seharusnya menjamin stabilitas suhu mesin. Namun, di beberapa kondisi lalu lintas padat (stop-and-go) di iklim tropis, motor ini cenderung lebih cepat mencapai suhu operasional tinggi.

Keterbatasan pada aliran udara saat macet dapat membuat kipas radiator bekerja lebih sering, yang tentu saja menambah beban pada sistem pendingin secara keseluruhan. Meskipun bukan masalah fatal, ini memerlukan perhatian lebih dari pengendara untuk memastikan level coolant selalu terjaga.

4. Bobot yang Terasa Berat

Dengan bobot sekitar 152 kg (bobot kering), Pulsar 200NS tergolong cukup berat untuk kelas motor 200cc naked. Bobot ini terasa cukup signifikan ketika motor harus didorong, manuver di tempat sempit, atau saat harus menyeimbangkan motor saat berhenti mendadak.

Meskipun bobot ini memberikan stabilitas saat kecepatan tinggi, bagi pengendara pemula atau mereka yang mencari kelincahan total di dalam kota, bobot ini bisa menjadi tantangan tersendiri.

Kesimpulan Pertimbangan

Pulsar 200NS menawarkan paket tenaga yang menarik berkat teknologi Triple Spark-nya. Motor ini cocok bagi mereka yang memprioritaskan performa mesin di atas segalanya dan tidak terlalu mempermasalahkan aspek kenyamanan minor seperti getaran mesin atau ergonomi jok. Namun, jika kenyamanan jangka panjang, finishing premium, dan bobot ringan menjadi prioritas utama, calon pembeli disarankan untuk membandingkannya lebih lanjut dengan opsi lain yang mungkin menawarkan kualitas build yang lebih baik di segmen yang sama.

🏠 Homepage