Bajaj Pulsar 220 dikenal sebagai salah satu motor yang menawarkan performa andal di kelasnya. Di balik performa tersebut, terdapat sistem kelistrikan yang dirancang untuk mendukung mesin DTS-i yang efisien dan fitur-fitur modern. Sistem kelistrikan pada Pulsar 220 umumnya menggunakan sistem DC (Direct Current) penuh setelah mesin dinyalakan, meskipun pada model lama mungkin masih mengandalkan basis AC untuk pengisian awal. Memahami arsitektur ini krusial, terutama bagi pemilik yang melakukan modifikasi atau perawatan mandiri.
Komponen inti dari sistem ini mencakup baterai (aki), alternator/spul pengisian, regulator/rectifier (kiprok), unit kontrol CDI (atau ECU pada versi injeksi), dan rangkaian lampu serta starter elektrik. Keseimbangan antara daya yang dihasilkan oleh spul dan daya yang dikonsumsi sangat bergantung pada kesehatan regulator, komponen yang sering menjadi titik rawan jika terjadi lonjakan tegangan atau panas berlebih.
Visualisasi komponen utama sistem kelistrikan (Ilustrasi)
Pada Pulsar 220, regulator/rectifier memegang peranan kunci. Fungsinya adalah mengubah arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh spul menjadi arus searah (DC) yang stabil, sekaligus membatasi tegangan maksimum agar tidak merusak aki dan komponen elektronik lainnya. Kegagalan pada komponen ini sering kali berujung pada aki tekor (karena kurang pengisian) atau, yang lebih parah, aki menjadi kembung karena overcharging.
Untuk memelihara komponen ini, pastikan jalur kabel dari spul ke regulator bersih dari karat atau koneksi yang longgar. Mengukur tegangan output regulator saat mesin hidup pada putaran menengah (sekitar 3000 RPM) adalah langkah diagnostik standar. Idealnya, tegangan yang terbaca di terminal aki saat mesin hidup harus berada di kisaran 13.8 hingga 14.5 Volt. Jika di bawah 13V, ada masalah pengisian. Jika di atas 15V, regulator kemungkinan besar rusak.
Kelistrikan Pulsar 220 membutuhkan suplai daya yang memadai, terutama karena sistem starter elektriknya cukup berat bebannya. Pulsar 220 standar menggunakan aki kering (MF/Maintenance Free) dengan spesifikasi tertentu. Penggantian aki harus memperhatikan spesifikasi Ampere-Hour (Ah) dan CCA (Cold Cranking Amperes) agar mampu memberikan arus awal yang cukup kuat untuk memutar mesin.
Seringkali, pemilik mengeluhkan starter yang berat setelah motor lama tidak digunakan. Ini umumnya mengarah pada penurunan kapasitas aki. Menggunakan charger aki eksternal secara berkala, terutama jika motor sering digunakan jarak pendek atau terparkir lama, dapat memperpanjang umur aki secara signifikan dan menjaga stabilitas sistem kelistrikan secara keseluruhan.
Masalah umum lain terkait kelistrikan Pulsar 220 adalah putusnya kabel massa (grounding) atau koneksi yang korosi, yang dapat menyebabkan lampu redup atau sistem pengapian tidak stabil. Selalu periksa sambungan massa utama ke sasis motor. Selain itu, perhatikan kualitas bohlam; menggunakan bohlam dengan daya yang jauh melebihi standar pabrikan tanpa meningkatkan kapasitas spul atau menambahkan sistem pengisian yang lebih baik hanya akan membebani sistem yang sudah ada.