Lagu Asmaul Husna dan Artinya Lengkap 99

Mengenal Allah adalah inti dari perjalanan spiritual setiap insan. Salah satu cara terindah untuk mengenal-Nya adalah melalui Asmaul Husna, yaitu nama-nama-Nya yang paling baik dan agung. Setiap nama membawa makna yang mendalam tentang sifat-sifat kesempurnaan-Nya, membuka jendela bagi hati untuk merenung, mengagumi, dan mencintai Sang Pencipta.

Ornamen Islami Bintang Segi Delapan Sebuah simbol bintang segi delapan yang sering digunakan dalam seni Islam, melambangkan keteraturan dan keindahan ciptaan Allah.

Asmaul Husna bukan sekadar daftar nama untuk dihafal, melainkan sebuah samudra hikmah yang tak bertepi. Dengan memahami setiap nama, kita belajar tentang kekuasaan, kasih sayang, keadilan, dan kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas. Hal ini menumbuhkan rasa takwa, harapan, dan ketenangan dalam jiwa. Banyak cara untuk mendekatkan diri dengan Asmaul Husna, salah satunya adalah melalui lantunan lagu yang merdu, yang membantu kita mengingat dan meresapi maknanya dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Mendalam 99 Asmaul Husna

Berikut adalah 99 nama Allah yang mulia, beserta arti dan penjelasan mendalam untuk kita renungkan bersama.

  1. 1. Ar-Rahman (الرَّحْمَنُ)

    الرَّحْمَنُ

    Artinya: Yang Maha Pengasih

    Ar-Rahman adalah sifat kasih Allah yang universal, melimpah ruah kepada seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali. Kasih sayang ini terwujud dalam bentuk udara yang kita hirup, matahari yang menyinari, hujan yang menumbuhkan tanaman, dan segala nikmat kehidupan yang dirasakan oleh orang beriman maupun yang tidak beriman. Sifat Rahman-Nya mendahului murka-Nya. Merenungi nama ini mengajarkan kita untuk berlapang dada dan menyebarkan kasih sayang kepada semua ciptaan, karena kita adalah cerminan dari sifat Pengasih-Nya di muka bumi.

  2. 2. Ar-Rahim (الرَّحِيمُ)

    الرَّحِيمُ

    Artinya: Yang Maha Penyayang

    Berbeda dengan Ar-Rahman, Ar-Rahim adalah sifat sayang Allah yang khusus dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat. Ini adalah bentuk kasih sayang yang lebih intim dan abadi, yang puncaknya akan dirasakan di akhirat kelak berupa surga. Kasih sayang ini berupa hidayah, taufik untuk beribadah, ampunan atas dosa, dan ketenangan jiwa. Ketika kita merasa lelah dalam ketaatan, ingatlah bahwa Allah Ar-Rahim sedang mempersiapkan balasan terindah bagi kita.

  3. 3. Al-Malik (الْمَلِكُ)

    الْمَلِكُ

    Artinya: Yang Maha Merajai

    Al-Malik berarti Allah adalah Raja Mutlak yang kekuasaan-Nya tidak terbatas dan tidak tertandingi. Seluruh alam semesta, dari atom terkecil hingga galaksi terbesar, berada dalam genggaman dan kendali-Nya. Kerajaan-Nya tidak memerlukan pewaris, menteri, atau penasihat. Memahami nama Al-Malik membuat kita sadar bahwa kekuasaan, jabatan, dan harta yang kita miliki hanyalah titipan sementara. Hal ini melahirkan kerendahan hati dan menghindarkan kita dari kesombongan.

  4. 4. Al-Quddus (الْقُدُّوسُ)

    الْقُدُّوسُ

    Artinya: Yang Maha Suci

    Al-Quddus menunjukkan bahwa Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, aib, dan cacat. Dia suci dari sifat-sifat yang menyerupai makhluk-Nya, seperti lelah, mengantuk, atau lupa. Kesucian-Nya adalah kesucian yang absolut dan sempurna. Merenungi nama ini mendorong kita untuk senantiasa menyucikan hati dan pikiran dari niat buruk, prasangka, dan sifat-sifat tercela. Kita berusaha meneladani kesucian-Nya dalam batas kemampuan kita sebagai manusia.

  5. 5. As-Salam (السَّلَامُ)

    السَّلَامُ

    Artinya: Yang Maha Memberi Kesejahteraan

    As-Salam berarti Allah adalah sumber segala kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan. Dari-Nya datang ketenangan jiwa dan keamanan dari segala marabahaya. Surga disebut Darus Salam (Negeri Kedamaian) karena di sanalah sumber kedamaian sejati berada. Dengan memahami nama As-Salam, kita diajak untuk menjadi agen perdamaian di dunia, menyebarkan ketenangan, dan menghindari konflik. Kita memohon kepada-Nya agar hidup kita dipenuhi dengan kedamaian lahir dan batin.

  6. 6. Al-Mu'min (الْمُؤْمِنُ)

    الْمُؤْمِنُ

    Artinya: Yang Maha Memberi Keamanan

    Al-Mu'min adalah Dia yang memberikan rasa aman di hati hamba-hamba-Nya. Dia membenarkan janji-janji-Nya kepada para rasul dan orang beriman. Keamanan yang hakiki hanya datang dari-Nya, bukan dari harta, jabatan, atau penjagaan manusia. Di tengah ketidakpastian hidup, mengingat nama Al-Mu'min memberikan ketenangan bahwa kita berada dalam lindungan-Nya. Ini juga berarti Allah adalah sumber keimanan itu sendiri, yang menanamkan keyakinan di dalam hati.

  7. 7. Al-Muhaimin (الْمُهَيْمِنُ)

    الْمُهَيْمِنُ

    Artinya: Yang Maha Memelihara

    Al-Muhaimin berarti Allah adalah Pengawas dan Pemelihara segala sesuatu. Tidak ada satu pun peristiwa di alam semesta, sekecil apa pun, yang luput dari pengawasan-Nya. Dia menjaga, mengamati, dan mengatur urusan seluruh makhluk-Nya dengan sempurna. Kesadaran bahwa kita selalu berada di bawah pengawasan Al-Muhaimin akan mendorong kita untuk selalu berbuat baik, bahkan ketika tidak ada seorang pun yang melihat, dan menjauhi perbuatan dosa.

  8. 8. Al-'Aziz (الْعَزِيزُ)

    الْعَزِيزُ

    Artinya: Yang Maha Perkasa

    Al-'Aziz menunjukkan keperkasaan dan kekuatan Allah yang tidak terkalahkan. Dia Maha Mulia dan tidak dapat dihinakan. Siapapun yang Dia kehendaki mulia, maka akan mulia, dan siapapun yang Dia kehendaki hina, maka akan hina. Keperkasaan-Nya bukanlah keperkasaan yang menindas, melainkan keperkasaan yang diiringi dengan kebijaksanaan (Al-Hakim) dan kasih sayang (Ar-Rahim). Bergantung kepada Al-'Aziz akan memberikan kita kekuatan dan kehormatan sejati.

  9. 9. Al-Jabbar (الْجَبَّارُ)

    الْجَبَّارُ

    Artinya: Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

    Al-Jabbar memiliki makna ganda: Yang Maha Memaksa kehendak-Nya atas segala sesuatu, dan Yang Maha Memperbaiki keadaan hamba-Nya. Dia dapat memperbaiki tulang yang patah, hati yang hancur, dan kondisi yang terpuruk. Kehendak-Nya pasti terjadi, tidak ada yang bisa menolaknya. Nama ini mengajarkan kita untuk pasrah pada ketetapan-Nya dan memohon kepada-Nya untuk "memperbaiki" segala urusan kita yang rusak dan berantakan.

  10. 10. Al-Mutakabbir (الْمُتَكَبِّرُ)

    الْمُتَكَبِّرُ

    Artinya: Yang Maha Megah

    Al-Mutakabbir berarti Allah adalah satu-satunya yang berhak atas segala kebesaran dan kesombongan. Kesombongan adalah jubah-Nya, dan siapa pun dari makhluk-Nya yang mencoba mengenakannya, berarti telah menantang-Nya. Sifat ini hanya layak bagi Allah karena Dia adalah Pencipta yang memiliki segala kesempurnaan. Bagi manusia, kesombongan adalah sifat tercela. Merenungi nama ini membuat kita senantiasa rendah hati dan mengakui keagungan-Nya.

  11. 11. Al-Khaliq (الْخَالِقُ)

    الْخَالِقُ

    Artinya: Yang Maha Pencipta

    Al-Khaliq adalah Dia yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Setiap ciptaan, dari galaksi hingga mikroba, adalah bukti kehebatan-Nya sebagai Sang Pencipta. Penciptaan-Nya tidak memerlukan bahan baku atau contoh sebelumnya. Dia menciptakan hanya dengan berfirman "Kun" (Jadilah!), maka terjadilah. Memahami nama Al-Khaliq menumbuhkan rasa syukur dan kekaguman atas keindahan dan kerumitan alam semesta.

  12. 12. Al-Bari' (الْبَارِئُ)

    الْبَارِئُ

    Artinya: Yang Maha Melepaskan

    Al-Bari' adalah Dia yang mengadakan dan membentuk ciptaan-Nya dengan keseimbangan dan keserasian yang sempurna, tanpa cacat. Dia melepaskan makhluk dari ketiadaan menjadi ada dalam bentuk yang paling sesuai. Proses penciptaan dari Al-Khaliq dilanjutkan oleh Al-Bari' dalam membentuk dan menyempurnakannya. Lihatlah bagaimana setiap organ dalam tubuh kita bekerja harmonis, itulah salah satu manifestasi dari nama Al-Bari'.

  13. 13. Al-Mushawwir (الْمُصَوِّرُ)

    الْمُصَوِّرُ

    Artinya: Yang Maha Membentuk Rupa

    Al-Mushawwir adalah Dia yang memberikan rupa dan bentuk yang khas bagi setiap makhluk-Nya. Tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari yang sama, tidak ada dua kepingan salju yang identik. Ini menunjukkan kehebatan-Nya dalam merancang dan memberi bentuk. Dia membentuk rupa janin di dalam rahim ibu sesuai kehendak-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas rupa yang telah Dia berikan kepada kita.

  14. 14. Al-Ghaffar (الْغَفَّارُ)

    الْغَفَّارُ

    Artinya: Yang Maha Pengampun

    Al-Ghaffar adalah Dia yang senantiasa menutupi dosa dan memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang bertaubat, berulang kali. Tidak peduli seberapa besar dosa seorang hamba, pintu ampunan Al-Ghaffar selalu terbuka lebar selama nyawa belum sampai di kerongkongan. Nama ini memberikan harapan besar bagi para pendosa untuk kembali ke jalan yang benar. Mengingat Al-Ghaffar mendorong kita untuk tidak putus asa dari rahmat-Nya dan mudah memaafkan kesalahan orang lain.

  15. 15. Al-Qahhar (الْقَهَّارُ)

    الْقَهَّارُ

    Artinya: Yang Maha Memaksa

    Al-Qahhar adalah Dia yang menundukkan dan mengalahkan segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya. Seluruh makhluk, baik yang taat maupun yang durhaka, pada akhirnya akan tunduk di bawah kehendak-Nya. Para tiran dan penguasa yang sombong akan takluk di hadapan Al-Qahhar. Kematian adalah salah satu tentara-Nya yang menaklukkan setiap yang bernyawa. Nama ini mengingatkan kita akan kefanaan kita dan kekekalan kekuasaan-Nya.

  16. 16. Al-Wahhab (الْوَهَّابُ)

    الْوَهَّابُ

    Artinya: Yang Maha Pemberi Karunia

    Al-Wahhab adalah Dia yang memberi karunia dan anugerah kepada hamba-Nya secara cuma-cuma, tanpa pamrih dan tanpa diminta. Pemberian-Nya tidak pernah berkurang dan tidak terbatas. Dia memberikan hidayah, ilmu, kesehatan, dan rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Berdoa dengan nama Ya Wahhab adalah cara memohon karunia-Nya yang luas, terutama karunia yang paling berharga yaitu rahmat dan petunjuk-Nya.

  17. 17. Ar-Razzaq (الرَّزَّاقُ)

    الرَّزَّاقُ

    Artinya: Yang Maha Pemberi Rezeki

    Ar-Razzaq adalah Dia yang menjamin rezeki bagi setiap makhluk-Nya, dari cacing di dalam tanah hingga burung di udara. Rezeki tidak hanya berupa materi seperti makanan dan uang, tetapi juga kesehatan, ilmu, ketenangan, dan keluarga yang harmonis. Keyakinan kepada Ar-Razzaq membebaskan kita dari kekhawatiran berlebihan tentang urusan dunia dan membuat kita fokus berikhtiar sambil bertawakal kepada-Nya.

  18. 18. Al-Fattah (الْفَتَّاحُ)

    الْفَتَّاحُ

    Artinya: Yang Maha Pembuka Rahmat

    Al-Fattah adalah Dia yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan solusi. Jika Dia membuka pintu, tidak ada yang dapat menutupnya. Dia membuka pintu rezeki bagi yang kesusahan, pintu ilmu bagi yang mencari, dan pintu hidayah bagi yang tersesat. Ketika kita merasa buntu dan semua jalan terasa tertutup, berdoalah kepada Ya Fattah, karena Dia-lah Sang Pembuka segala kesulitan.

  19. 19. Al-'Alim (الْعَلِيمُ)

    الْعَلِيمُ

    Artinya: Yang Maha Mengetahui

    Al-'Alim berarti ilmu Allah meliputi segala sesuatu, yang tampak maupun yang tersembunyi, yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Dia mengetahui bisikan hati, niat tersembunyi, dan apa yang dirahasiakan di dalam dada. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur tanpa sepengetahuan-Nya. Kesadaran ini membuat kita berhati-hati dalam setiap tindakan dan ucapan, karena semuanya tercatat dalam ilmu-Nya yang tak terbatas.

  20. 20. Al-Qabidh (الْقَابِضُ)

    الْقَابِضُ

    Artinya: Yang Maha Menyempitkan

    Al-Qabidh adalah Dia yang menyempitkan atau menahan rezeki, rahmat, atau bahkan nyawa, sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya. Terkadang, Dia menyempitkan rezeki seorang hamba untuk mengujinya atau untuk melindunginya dari keburukan. Penyempitan ini bukanlah tanda kebencian, melainkan bagian dari pendidikan ilahi. Nama ini mengajarkan kita untuk bersabar dan berprasangka baik kepada Allah saat menghadapi kesulitan.

  21. 21. Al-Basith (الْبَاسِطُ)

    الْبَاسِطُ

    Artinya: Yang Maha Melapangkan

    Al-Basith adalah kebalikan dari Al-Qabidh. Dia-lah yang melapangkan rezeki, rahmat, dan kebahagiaan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dia melapangkan dada seseorang untuk menerima kebenaran dan melapangkan jalan hidupnya. Nama ini mengajarkan kita untuk bersyukur saat diberi kelapangan dan tidak menjadi sombong, karena kelapangan itu datang dari-Nya dan bisa diambil kapan saja. Sifat Al-Qabidh dan Al-Basith menunjukkan keseimbangan dalam pengaturan-Nya.

  22. 22. Al-Khafidh (الْخَافِضُ)

    الْخَافِضُ

    Artinya: Yang Maha Merendahkan

    Al-Khafidh adalah Dia yang merendahkan orang-orang yang sombong, durhaka, dan melampaui batas. Dia merendahkan derajat mereka di dunia maupun di akhirat. Kerendahan ini adalah akibat dari perbuatan mereka sendiri. Nama ini menjadi peringatan keras bagi kita untuk menjauhi kesombongan dan kezaliman, karena Allah-lah yang pada akhirnya akan merendahkan siapapun yang meninggikan diri di hadapan-Nya.

  23. 23. Ar-Rafi' (الرَّافِعُ)

    الرَّافِعُ

    Artinya: Yang Maha Meninggikan

    Ar-Rafi' adalah Dia yang meninggikan derajat orang-orang yang beriman, berilmu, dan bertakwa. Dia mengangkat derajat mereka di mata manusia dan di sisi-Nya. Ketinggian derajat yang sejati bukanlah karena harta atau jabatan, melainkan karena kedekatan dengan Allah. Merenungi nama ini memotivasi kita untuk terus menuntut ilmu dan meningkatkan ketakwaan, karena itulah jalan untuk diangkat derajatnya oleh Ar-Rafi'.

  24. 24. Al-Mu'izz (الْمُعِزُّ)

    الْمُعِزُّ

    Artinya: Yang Maha Memuliakan

    Al-Mu'izz adalah Dia yang memberikan kemuliaan ('izzah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Kemuliaan hakiki datang dari ketaatan kepada-Nya. Siapapun yang mencari kemuliaan dari selain Allah, maka ia akan menemukan kehinaan. Kemuliaan yang diberikan-Nya adalah kemuliaan yang abadi dan terhormat. Ini mengajarkan kita bahwa sumber kehormatan dan martabat kita adalah dengan menjadi hamba-Nya yang patuh.

  25. 25. Al-Mudzill (الْمُذِلُّ)

    الْمُذِلُّ

    Artinya: Yang Maha Menghinakan

    Al-Mudzill adalah Dia yang menimpakan kehinaan kepada siapa yang Dia kehendaki, yaitu mereka yang berpaling dari-Nya dan memilih jalan kesesatan. Kehinaan ini adalah balasan yang setimpal atas kesombongan dan kedurhakaan mereka. Nama ini menjadi pengingat bahwa kemaksiatan adalah jalan menuju kehinaan, baik di dunia maupun di akhirat. Kita berlindung kepada Allah dari kehinaan yang disebabkan oleh perbuatan kita sendiri.

  26. 26. As-Sami' (السَّمِيعُ)

    السَّمِيعُ

    Artinya: Yang Maha Mendengar

    As-Sami' berarti pendengaran Allah meliputi segala suara, yang diucapkan dengan lisan, yang tersembunyi di dalam hati, bahkan suara langkah semut hitam di atas batu hitam di malam yang gelap gulita. Tidak ada satu pun doa atau keluhan yang terlewat dari pendengaran-Nya. Keyakinan akan sifat ini membuat doa kita terasa lebih hidup dan dekat, karena kita tahu kita sedang berbicara kepada Dzat yang Maha Mendengar.

  27. 27. Al-Bashir (الْبَصِيرُ)

    الْبَصِيرُ

    Artinya: Yang Maha Melihat

    Al-Bashir adalah Dia yang Maha Melihat segala sesuatu. Penglihatan-Nya menembus kegelapan, tidak terhalang oleh apapun. Dia melihat perbuatan kita yang terang-terangan maupun yang kita sembunyikan. Kesadaran bahwa Al-Bashir selalu mengawasi kita akan menumbuhkan rasa malu (haya') untuk berbuat maksiat dan mendorong kita untuk ikhlas dalam beramal, karena Dia melihat niat di balik setiap perbuatan.

  28. 28. Al-Hakam (الْحَكَمُ)

    الْحَكَمُ

    Artinya: Yang Maha Menetapkan Hukum

    Al-Hakam adalah Hakim yang paling adil, yang keputusan-Nya tidak dapat diganggu gugat dan tidak mengandung unsur kezaliman sedikitpun. Hukum-hukum-Nya (syariat) adalah yang terbaik bagi manusia. Di hari kiamat, Dia akan menjadi Hakim Tunggal yang mengadili seluruh umat manusia dengan keadilan yang sempurna. Menerima Allah sebagai Al-Hakam berarti kita ridha dan tunduk pada syariat-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

  29. 29. Al-'Adl (الْعَدْلُ)

    الْعَدْلُ

    Artinya: Yang Maha Adil

    Al-'Adl menunjukkan bahwa Allah adalah Keadilan itu sendiri. Seluruh perbuatan, ketetapan, dan hukum-Nya dilandasi oleh keadilan yang absolut. Dia tidak pernah menzalimi hamba-Nya. Jika kita melihat sesuatu yang tampak tidak adil di dunia, itu disebabkan oleh keterbatasan pandangan kita. Keadilan-Nya yang paripurna akan terwujud sepenuhnya di akhirat. Nama ini mengajarkan kita untuk selalu berlaku adil dalam segala urusan.

  30. 30. Al-Lathif (اللَّطِيفُ)

    اللَّطِيفُ

    Artinya: Yang Maha Lembut

    Al-Lathif memiliki dua makna: Yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang paling halus dan tersembunyi, dan Yang Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya. Kelembutan-Nya terwujud dalam cara-Nya memberi rezeki, pertolongan, dan hidayah dari jalan yang tidak disangka-sangka. Dia mengatur urusan kita dengan cara yang paling halus, terkadang tanpa kita sadari. Berdoa kepada Ya Lathif berarti memohon kelembutan dan kemudahan dalam menghadapi takdir-Nya.

  31. 31. Al-Khabir (الْخَبِيرُ)

    الْخَبِيرُ

    Artinya: Yang Maha Mengenal

    Al-Khabir adalah Dia yang mengetahui seluk-beluk segala urusan, hakikat yang tersembunyi di balik penampilan luar. Pengetahuan-Nya mendalam dan komprehensif. Tidak ada rahasia yang bisa disembunyikan dari-Nya. Keyakinan akan sifat Al-Khabir membuat kita jujur pada diri sendiri dan pada-Nya, karena Dia mengetahui isi hati kita yang sebenarnya, lebih dari kita sendiri.

  32. 32. Al-Halim (الْحَلِيمُ)

    الْحَلِيمُ

    Artinya: Yang Maha Penyantun

    Al-Halim adalah Dia yang tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan waktu dan kesempatan bagi mereka untuk bertaubat. Dia melihat kedurhakaan mereka, namun tetap memberikan rezeki dan nikmat. Sifat penyantun-Nya ini merupakan rahmat yang luar biasa. Merenungi nama Al-Halim mengajarkan kita untuk bersikap sabar, tidak mudah marah, dan pemaaf terhadap orang lain.

  33. 33. Al-'Azhim (الْعَظِيمُ)

    الْعَظِيمُ

    Artinya: Yang Maha Agung

    Al-'Azhim menunjukkan keagungan Allah yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan imajinasi manusia. Kebesaran seluruh alam semesta ini hanyalah setitik kecil dibandingkan keagungan-Nya. Kita mengucapkan "Subhana Rabbiyal 'Azhim" dalam ruku' sebagai pengakuan atas keagungan-Nya dan kerendahan diri kita di hadapan-Nya. Mengagungkan Allah akan membuat masalah duniawi terasa kecil dan remeh.

  34. 34. Al-Ghafur (الْغَفُورُ)

    الْغَفُورُ

    Artinya: Yang Maha Memberi Pengampunan

    Al-Ghafur mirip dengan Al-Ghaffar, namun mengandung makna ampunan yang lebih luas dan menyeluruh. Dia mengampuni segala jenis dosa, besar maupun kecil, bagi siapa saja yang memohon ampunan dengan tulus. Sifat ini menunjukkan betapa besar cinta dan rahmat Allah kepada hamba-Nya. Nama ini adalah sumber harapan yang tak pernah padam bagi setiap pendosa.

  35. 35. Asy-Syakur (الشَّكُورُ)

    الشَّكُورُ

    Artinya: Yang Maha Pembalas Budi

    Asy-Syakur adalah Dia yang menghargai dan membalas setiap amal kebaikan hamba-Nya, sekecil apapun itu, dengan balasan yang berlipat ganda. Dia tidak menyia-nyiakan amal shaleh. Dia berterima kasih atas ketaatan hamba-Nya, padahal ketaatan itu untuk kebaikan hamba itu sendiri. Sifat ini memotivasi kita untuk tidak pernah meremehkan perbuatan baik, karena semuanya dicatat dan akan dibalas oleh Asy-Syakur.

  36. 36. Al-'Aliy (الْعَلِيُّ)

    الْعَلِيُّ

    Artinya: Yang Maha Tinggi

    Al-'Aliy menunjukkan ketinggian Dzat, sifat, dan kekuasaan Allah di atas seluruh makhluk-Nya. Ketinggian-Nya adalah ketinggian yang mutlak. Tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Mengingat nama Al-'Aliy membuat kita sadar akan posisi kita sebagai hamba yang rendah dan membutuhkan-Nya, serta menumbuhkan pengagungan dalam hati.

  37. 37. Al-Kabir (الْكَبِيرُ)

    الْكَبِيرُ

    Artinya: Yang Maha Besar

    Al-Kabir berarti Allah Maha Besar, lebih besar dari segala sesuatu yang dapat kita bayangkan. Kalimat takbir "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) yang kita ucapkan dalam shalat adalah pengakuan bahwa tidak ada yang lebih besar dan lebih penting daripada Dia. Kebesaran-Nya meliputi segala aspek, Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Semua selain Dia adalah kecil dan hina di hadapan kebesaran-Nya.

  38. 38. Al-Hafizh (الْحَفِيظُ)

    الْحَفِيظُ

    Artinya: Yang Maha Menjaga

    Al-Hafizh adalah Dia yang menjaga dan memelihara langit dan bumi beserta isinya dari kehancuran. Dia juga menjaga hamba-hamba-Nya dari keburukan dan marabahaya. Lebih dari itu, Dia menjaga amal perbuatan hamba-Nya agar tidak sia-sia. Berlindung kepada Al-Hafizh adalah cara terbaik untuk memohon penjagaan dari segala macam gangguan, baik yang terlihat maupun tidak.

  39. 39. Al-Muqit (الْمُقِيتُ)

    الْمُقِيتُ

    Artinya: Yang Maha Pemberi Kecukupan

    Al-Muqit adalah Dia yang menciptakan makanan pokok dan menyampaikannya kepada setiap makhluk untuk menopang kehidupannya. Dia memberi makan dan menjamin kecukupan bagi seluruh ciptaan-Nya. Makna ini juga meluas pada kecukupan rohani, yaitu Dia yang memberikan kekuatan dan nutrisi bagi jiwa melalui iman dan ilmu.

  40. 40. Al-Hasib (الْحَسِيبُ)

    الْحَسِيبُ

    Artinya: Yang Maha Membuat Perhitungan

    Al-Hasib memiliki dua makna utama: Yang Maha Mencukupi (dari kata 'hasbi'), dan Yang Maha Menghisab atau memperhitungkan. Dia mencukupi segala kebutuhan hamba yang bertawakal kepada-Nya. Dia juga akan memperhitungkan setiap amal perbuatan manusia dengan sangat teliti di hari kiamat. Kesadaran akan nama ini membuat kita merasa cukup dengan apa yang Allah berikan dan sekaligus berhati-hati dalam setiap tindakan.

  41. 41. Al-Jalil (الْجَلِيلُ)

    الْجَلِيلُ

    Artinya: Yang Maha Luhur

    Al-Jalil menunjukkan keluhuran dan keagungan sifat-sifat Allah. Dia memiliki sifat-sifat kebesaran, kemuliaan, dan keindahan yang sempurna. Nama ini membangkitkan rasa takjub dan pengagungan yang mendalam di dalam hati, membuat kita merasa kecil di hadapan keagungan Dzat-Nya yang tak terhingga.

  42. 42. Al-Karim (الْكَرِيمُ)

    الْكَرِيمُ

    Artinya: Yang Maha Pemurah

    Al-Karim adalah Dia yang memberi tanpa diminta dan tanpa mengharapkan balasan. Dia pemurah dalam segala hal. Jika berjanji, Dia menepati. Jika memberi, Dia melampaui harapan. Dia memaafkan kesalahan dan menutupi aib. Sifat pemurah-Nya mendorong kita untuk menjadi pribadi yang dermawan, suka memberi, dan berakhlak mulia.

  43. 43. Ar-Raqib (الرَّقِيبُ)

    الرَّقِيبُ

    Artinya: Yang Maha Mengawasi

    Ar-Raqib adalah Dia yang selalu mengamati dan mengawasi setiap gerak-gerik, ucapan, dan niat hamba-Nya. Tidak ada yang tersembunyi dari pengawasan-Nya. Sifat ini lebih intim daripada sekadar melihat atau mendengar. Dia mengawasi dengan penuh perhatian. Perasaan diawasi oleh Ar-Raqib (muraqabah) adalah tingkat ihsan yang tertinggi, yang membuat seseorang beribadah seolah-olah melihat Allah.

  44. 44. Al-Mujib (الْمُجِيبُ)

    الْمُجِيبُ

    Artinya: Yang Maha Mengabulkan

    Al-Mujib adalah Dia yang menjawab dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Dia dekat dan mendengar setiap permohonan. Pengabulan doa bisa dalam tiga bentuk: dikabulkan segera di dunia, disimpan untuk kebaikan di akhirat, atau diganti dengan dihindarkannya musibah. Keyakinan akan Al-Mujib membuat kita tidak pernah berhenti berdoa.

  45. 45. Al-Wasi' (الْوَاسِعُ)

    الْوَاسِعُ

    Artinya: Yang Maha Luas

    Al-Wasi' berarti Allah Maha Luas dalam segala hal: rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun luas. Kekuasaan-Nya meliputi segala sesuatu. Nama ini membebaskan kita dari pikiran sempit dan pesimisme. Rahmat-Nya lebih luas dari dosa kita, dan karunia-Nya lebih luas dari kebutuhan kita.

  46. 46. Al-Hakim (الْحَكِيمُ)

    الْحَكِيمُ

    Artinya: Yang Maha Bijaksana

    Al-Hakim adalah Dia yang meletakkan segala sesuatu pada tempatnya yang paling tepat. Setiap ciptaan, perintah, dan larangan-Nya mengandung hikmah yang mendalam, baik yang kita pahami maupun tidak. Kebijaksanaan-Nya sempurna dan tidak tercela. Percaya pada kebijaksanaan Al-Hakim membuat hati kita tenang dalam menerima setiap takdir-Nya.

  47. 47. Al-Wadud (الْوَدُودُ)

    الْوَدُودُ

    Artinya: Yang Maha Mengasihi

    Al-Wadud adalah cinta Allah yang murni dan penuh kasih kepada hamba-hamba-Nya yang shaleh. Ini adalah level cinta yang lebih tinggi dari sekadar rahmat. Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk mencari cinta-Nya dengan cara menaati perintah-Nya dan meneladani Rasul-Nya, serta menyebarkan cinta dan kasih sayang kepada sesama.

  48. 48. Al-Majid (الْمَجِيدُ)

    الْمَجِيدُ

    Artinya: Yang Maha Mulia

    Al-Majid menunjukkan kemuliaan yang sempurna dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya terpancar dari keagungan dan keindahan-Nya. Dia dipuji dan dihormati oleh seluruh penghuni langit dan bumi. Kita memuji-Nya dalam tasyahud akhir shalat dengan sebutan "innaka hamiidum majiid" (sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia).

  49. 49. Al-Ba'its (الْبَاعِثُ)

    الْبَاعِثُ

    Artinya: Yang Maha Membangkitkan

    Al-Ba'its adalah Dia yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kubur mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat di dalam jiwa dan mengutus para rasul untuk memberi petunjuk. Keyakinan akan adanya hari kebangkitan oleh Al-Ba'its menjadi landasan utama iman dan motivasi untuk beramal baik.

  50. 50. Asy-Syahid (الشَّهِيدُ)

    الشَّهِيدُ

    Artinya: Yang Maha Menyaksikan

    Asy-Syahid adalah Dia yang menyaksikan segala sesuatu. Persaksian-Nya mencakup semua hal, tidak ada yang terlewat. Dia adalah saksi atas perbuatan hamba-hamba-Nya dan akan menjadi saksi di hari pengadilan. Kesadaran bahwa Allah adalah Asy-Syahid atas hidup kita membuat kita senantiasa merasa diawasi dan menjaga perilaku.

  51. 51. Al-Haqq (الْحَقُّ)

    الْحَقُّ

    Artinya: Yang Maha Benar

    Al-Haqq adalah Dia yang keberadaan-Nya adalah suatu kepastian yang mutlak. Dia adalah kebenaran itu sendiri. Segala sesuatu yang berasal dari-Nya—firman-Nya, janji-Nya, syariat-Nya—adalah kebenaran. Kebatilan akan sirna di hadapan kebenaran-Nya. Berpegang teguh pada Al-Haqq berarti berpegang pada jalan yang lurus dan pasti.

  52. 52. Al-Wakil (الْوَكِيلُ)

    الْوَكِيلُ

    Artinya: Yang Maha Memelihara

    Al-Wakil adalah Dzat yang paling bisa diandalkan untuk diserahi segala urusan. Dia adalah Pelindung dan Pengatur yang sempurna. Bertawakal kepada Al-Wakil berarti menyerahkan hasil akhir dari usaha kita kepada-Nya dengan keyakinan penuh bahwa Dia akan memberikan yang terbaik. "Hasbunallah wa ni'mal wakil" adalah kalimat penyerahan diri yang penuh kekuatan.

  53. 53. Al-Qawiy (الْقَوِيُّ)

    الْقَوِيُّ

    Artinya: Yang Maha Kuat

    Al-Qawiy menunjukkan kekuatan Allah yang sempurna dan tidak terbatas. Kekuatan-Nya tidak pernah berkurang atau melemah. Seluruh kekuatan yang ada di alam semesta ini berasal dari-Nya. Memohon kekuatan kepada Al-Qawiy akan memberikan kita energi untuk menghadapi tantangan hidup dan kekuatan untuk taat kepada-Nya.

  54. 54. Al-Matin (الْمَتِينُ)

    الْمَتِينُ

    Artinya: Yang Maha Kokoh

    Al-Matin adalah penegasan dari sifat Al-Qawiy. Kekuatan-Nya sangat kokoh, tidak tergoyahkan, dan tidak ada yang mampu menandingi-Nya. Kekokohan-Nya abadi dan tidak terpengaruh oleh apapun. Bergantung pada Dzat Yang Maha Kokoh memberikan rasa aman yang tak tergantikan.

  55. 55. Al-Waliy (الْوَلِيُّ)

    الْوَلِيُّ

    Artinya: Yang Maha Melindungi

    Al-Waliy adalah Pelindung, Penolong, dan Sahabat sejati bagi orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. Menjadikan Allah sebagai Al-Waliy berarti kita mendapatkan perlindungan dan bimbingan terbaik dalam hidup. Sebaliknya, orang kafir pelindungnya adalah thaghut yang membawa mereka ke dalam kesesatan.

  56. 56. Al-Hamid (الْحَمِيدُ)

    الْحَمِيدُ

    Artinya: Yang Maha Terpuji

    Al-Hamid adalah Dia yang berhak atas segala puji, baik Dia dipuji oleh makhluk-Nya maupun tidak. Sifat-sifat-Nya yang sempurna dan perbuatan-Nya yang penuh kebaikan membuat-Nya layak dipuji setiap saat. Mengucapkan "Alhamdulillah" adalah pengakuan kita atas kelayakan-Nya untuk dipuji dalam segala kondisi, baik suka maupun duka.

  57. 57. Al-Muhshi (الْمُحْصِي)

    الْمُحْصِي

    Artinya: Yang Maha Menghitung

    Al-Muhshi adalah Dia yang menghitung dan mencatat segala sesuatu dengan sangat detail. Tidak ada satu pun amal, ucapan, atau bahkan lintasan pikiran yang luput dari perhitungan-Nya. Jumlah tetes hujan, butiran pasir, dan daun yang berguguran, semua ada dalam catatan-Nya. Sifat ini mengingatkan kita bahwa semua akan dipertanggungjawabkan.

  58. 58. Al-Mubdi' (الْمُبْدِئُ)

    الْمُبْدِئُ

    Artinya: Yang Maha Memulai

    Al-Mubdi' adalah Dia yang memulai penciptaan dari awal, tanpa ada contoh sebelumnya. Dia adalah inisiator dari segala keberadaan. Dia-lah yang memulai kehidupan pertama kali, dan bagi-Nya sangat mudah untuk mengulanginya kembali. Merenungi nama ini membuat kita kagum pada awal mula segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.

  59. 59. Al-Mu'id (الْمُعِيدُ)

    الْمُعِيدُ

    Artinya: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

    Al-Mu'id adalah Dia yang akan mengembalikan kehidupan setelah kematian pada hari kebangkitan. Sebagaimana Dia mampu memulai penciptaan (Al-Mubdi'), maka mengembalikannya adalah perkara yang lebih mudah bagi-Nya. Nama ini menegaskan kembali keyakinan kita akan adanya kehidupan setelah mati dan hari pembalasan.

  60. 60. Al-Muhyi (الْمُحْيِي)

    الْمُحْيِي

    Artinya: Yang Maha Menghidupkan

    Al-Muhyi adalah Dia yang memberikan kehidupan kepada setiap yang hidup. Dia menghidupkan janin dalam rahim, menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan, dan yang terpenting, Dia menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hidayah. Dialah satu-satunya sumber kehidupan yang hakiki.

  61. 61. Al-Mumit (الْمُمِيتُ)

    الْمُمِيتُ

    Artinya: Yang Maha Mematikan

    Al-Mumit adalah Dia yang menetapkan kematian bagi setiap yang bernyawa. Kematian adalah ciptaan-Nya yang menjadi gerbang menuju kehidupan abadi. Tidak ada yang bisa lari dari kematian. Nama ini mengingatkan kita akan kefanaan hidup di dunia dan mendorong kita untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati.

  62. 62. Al-Hayy (الْحَيُّ)

    الْحَيُّ

    Artinya: Yang Maha Hidup

    Al-Hayy adalah Dia yang memiliki kehidupan yang sempurna, abadi, tanpa awal dan tanpa akhir. Kehidupan-Nya tidak bergantung pada apapun, justru Dia adalah sumber kehidupan bagi segala sesuatu. Nama ini sering digandengkan dengan Al-Qayyum, menunjukkan bahwa Dia hidup dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya.

  63. 63. Al-Qayyum (الْقَيُّومُ)

    الْقَيُّومُ

    Artinya: Yang Maha Berdiri Sendiri

    Al-Qayyum adalah Dia yang berdiri sendiri, tidak membutuhkan siapapun dan apapun. Justru seluruh makhluk bergantung sepenuhnya kepada-Nya untuk bisa ada dan bertahan. Dia yang mengurus dan mengatur alam semesta secara terus-menerus tanpa pernah lelah atau mengantuk. Ayat Kursi adalah penegasan teragung dari sifat Al-Hayy dan Al-Qayyum ini.

  64. 64. Al-Wajid (الْوَاجِدُ)

    الْوَاجِدُ

    Artinya: Yang Maha Menemukan

    Al-Wajid adalah Dia yang tidak pernah kekurangan apapun. Dia Maha Kaya dan memiliki segalanya. Dia menemukan apa saja yang Dia kehendaki, kapan pun Dia kehendaki. Nama ini menanamkan keyakinan bahwa kita tidak perlu khawatir, karena kita meminta kepada Dzat yang memiliki perbendaharaan langit dan bumi.

  65. 65. Al-Majid (الْمَاجِدُ)

    الْمَاجِدُ

    Artinya: Yang Maha Mulia

    Al-Maajid, mirip dengan Al-Majid, menekankan pada kemuliaan dan keagungan yang luar biasa. Dia memiliki kemurahan dan kebaikan yang melimpah. Nama ini sering digunakan untuk menggambarkan kemuliaan Allah dalam konteks pemberian dan karunia-Nya yang tak terhingga.

  66. 66. Al-Wahid (الْوَاحِدُ)

    الْوَاحِدُ

    Artinya: Yang Maha Tunggal

    Al-Wahid menegaskan keesaan Allah dalam Dzat-Nya. Dia adalah satu, tidak ada yang setara dengan-Nya dan tidak terbagi-bagi. Ini adalah inti dari tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan yang berhak disembah. Konsep ini membebaskan manusia dari perbudakan kepada sesama makhluk.

  67. 67. Al-Ahad (الْأَحَدُ)

    الْأَحَدُ

    Artinya: Yang Maha Esa

    Al-Ahad lebih dalam maknanya dari Al-Wahid. Al-Ahad berarti keesaan yang mutlak dan unik, tidak ada bandingan sama sekali. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Kata "Ahad" seperti dalam Surah Al-Ikhlas, menafikan segala bentuk kemusyrikan dengan cara yang paling tegas. Dia Esa dalam segala kesempurnaan-Nya.

  68. 68. Ash-Shamad (الصَّمَدُ)

    الصَّمَدُ

    Artinya: Yang Maha Dibutuhkan

    Ash-Shamad adalah Dzat yang menjadi tempat bergantung segala sesuatu. Seluruh makhluk membutuhkan-Nya, sementara Dia tidak membutuhkan siapapun. Dia adalah tujuan dari segala hajat dan permohonan. Ketika kita merasa butuh pertolongan, hanya kepada Ash-Shamad kita seharusnya berpaling.

  69. 69. Al-Qadir (الْقَادِرُ)

    الْقَادِرُ

    Artinya: Yang Maha Berkuasa

    Al-Qadir adalah Dia yang memiliki kuasa dan kemampuan untuk melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Tidak ada yang dapat melemahkan atau menghalangi kekuasaan-Nya. Dia berkuasa untuk menciptakan, mematikan, menghidupkan kembali, dan mengatur segalanya sesuai dengan kehendak dan ilmu-Nya.

  70. 70. Al-Muqtadir (الْمُقْتَدِرُ)

    الْمُقْتَدِرُ

    Artinya: Yang Sangat Berkuasa

    Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Ini menunjukkan kekuasaan yang sempurna dan mutlak atas segala sesuatu. Kekuasaan-Nya mencakup hal-hal yang paling detail dan rumit. Tidak ada batas bagi kekuasaan-Nya. Nama ini menanamkan rasa takut dan pengagungan yang mendalam.

  71. 71. Al-Muqaddim (الْمُقَدِّمُ)

    الْمُقَدِّمُ

    Artinya: Yang Maha Mendahulukan

    Al-Muqaddim adalah Dia yang mendahulukan apa yang Dia kehendaki dan siapa yang Dia kehendaki, sesuai dengan hikmah-Nya. Dia mendahulukan sebagian makhluk atas sebagian yang lain dalam hal derajat, waktu penciptaan, atau keutamaan. Kita memohon kepada-Nya agar mendahulukan kita dalam kebaikan.

  72. 72. Al-Mu'akhkhir (الْمُؤَخِّرُ)

    الْمُؤَخِّرُ

    Artinya: Yang Maha Mengakhirkan

    Al-Mu'akhkhir adalah Dia yang mengakhirkan atau menunda apa yang Dia kehendaki. Dia menunda azab bagi pendosa untuk memberi kesempatan bertaubat, dan menunda balasan bagi orang shaleh untuk disempurnakan di akhirat. Sifat mendahulukan dan mengakhirkan ini adalah bukti kebijaksanaan-Nya yang sempurna dalam mengatur urusan.

  73. 73. Al-Awwal (الْأَوَّلُ)

    الْأَوَّلُ

    Artinya: Yang Maha Awal

    Al-Awwal adalah Dia yang ada sebelum segala sesuatu ada. Tidak ada apapun sebelum-Nya. Keberadaan-Nya tidak diawali oleh ketiadaan. Dia adalah sumber dari semua permulaan. Merenungi nama ini membuat kita sadar bahwa semua yang ada di alam ini adalah baru, dan hanya Dia yang qadim (terdahulu tanpa permulaan).

  74. 74. Al-Akhir (الْآخِرُ)

    الْآخِرُ

    Artinya: Yang Maha Akhir

    Al-Akhir adalah Dia yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah. Tidak ada apapun setelah-Nya. Keberadaan-Nya tidak diakhiri oleh ketiadaan. Dia adalah tujuan akhir dari segala perjalanan. Semua akan kembali kepada-Nya. Pasangan nama Al-Awwal dan Al-Akhir menunjukkan bahwa Dia meliputi awal dan akhir dari segala zaman.

  75. 75. Azh-Zhahir (الظَّاهِرُ)

    الظَّاهِرُ

    Artinya: Yang Maha Nyata

    Azh-Zhahir berarti keberadaan-Nya sangat nyata dan jelas melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya di seluruh alam semesta. Segala ciptaan adalah bukti nyata akan eksistensi-Nya. Dia di atas segala sesuatu dan tidak ada yang lebih nyata dari-Nya. Pandanglah sekeliling, maka kita akan melihat jejak kebesaran Azh-Zhahir.

  76. 76. Al-Bathin (الْبَاطِنُ)

    الْبَاطِنُ

    Artinya: Yang Maha Ghaib

    Al-Bathin adalah Dia yang Dzat-Nya tersembunyi dari pandangan makhluk. Hakikat-Nya tidak dapat dijangkau oleh panca indera. Dia lebih dekat dari urat leher kita, namun kita tidak dapat melihat-Nya. Pasangan nama Azh-Zhahir dan Al-Bathin menunjukkan bahwa Dia meliputi segala aspek, yang tampak maupun yang tersembunyi.

  77. 77. Al-Wali (الْوَالِي)

    الْوَالِي

    Artinya: Yang Maha Memerintah

    Al-Wali adalah Penguasa Tunggal yang mengatur dan memerintah seluruh alam semesta. Dia mengurus segala urusan makhluk-Nya dengan keadilan dan kebijaksanaan. Kepatuhan mutlak hanya layak diberikan kepada Sang Penguasa sejati, Al-Wali.

  78. 78. Al-Muta'ali (الْمُتَعَالِي)

    الْمُتَعَالِي

    Artinya: Yang Maha Tinggi

    Al-Muta'ali menunjukkan ketinggian yang absolut, suci dari segala sifat kekurangan dan penyerupaan dengan makhluk. Ketinggian-Nya melampaui segala pemikiran dan imajinasi. Dia Maha Tinggi dari segala sekutu dan tandingan yang dibuat oleh manusia.

  79. 79. Al-Barr (الْبَرُّ)

    الْبَرُّ

    Artinya: Yang Maha Penderma

    Al-Barr adalah sumber segala kebaikan. Kebaikan dan kedermawanan-Nya melimpah kepada seluruh makhluk. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar dan menepati janji-Nya. Merenungi nama Al-Barr mendorong kita untuk selalu berbuat baik (birr) kepada orang tua dan sesama.

  80. 80. At-Tawwab (التَّوَّابُ)

    التَّوَّابُ

    Artinya: Yang Maha Penerima Taubat

    At-Tawwab adalah Dia yang senantiasa membuka pintu taubat dan menerima kembali hamba-Nya yang menyesal, sebanyak apapun dosa yang telah mereka lakukan. Dia tidak hanya menerima taubat, tapi juga memberi taufik kepada hamba untuk bertaubat. Nama ini adalah oase di tengah gurun dosa, memberi harapan tak terbatas.

  81. 81. Al-Muntaqim (الْمُنْتَقِمُ)

    الْمُنْتَقِمُ

    Artinya: Yang Maha Pemberi Balasan

    Al-Muntaqim adalah Dia yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat zalim dan melampaui batas, setelah keadilan ditegakkan. Balasan-Nya bukanlah balas dendam yang didasari emosi, melainkan penegakan keadilan yang sempurna. Nama ini memberikan ketenangan bagi orang-orang yang terzalimi bahwa hak mereka tidak akan sia-sia.

  82. 82. Al-'Afuww (الْعَفُوُّ)

    الْعَفُوُّ

    Artinya: Yang Maha Pemaaf

    Al-'Afuww adalah tingkat pemaafan yang lebih tinggi dari Al-Ghafur. Al-'Afuww tidak hanya menutupi dosa, tetapi menghapusnya hingga tak berbekas seolah-olah dosa itu tidak pernah terjadi. Kita dianjurkan berdoa "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku).

  83. 83. Ar-Ra'uf (الرَّءُوفُ)

    الرَّءُوفُ

    Artinya: Yang Maha Pengasuh

    Ar-Ra'uf adalah puncak dari kasih sayang. Ini adalah belas kasihan yang sangat dalam dan lembut, yang mencegah hamba-Nya dari tertimpa musibah. Sifat ini lebih intens daripada Ar-Rahim. Kasih sayang-Nya yang mendalam membuat Dia tidak ingin hamba-Nya celaka.

  84. 84. Malik-ul-Mulk (مَالِكُ الْمُلْكِ)

    مَالِكُ الْمُلْكِ

    Artinya: Penguasa Kerajaan

    Malik-ul-Mulk adalah Pemilik Mutlak dari seluruh kerajaan. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Semua raja di dunia hanyalah peminjam kekuasaan dari-Nya. Nama ini menegaskan bahwa kedaulatan tertinggi hanya milik Allah semata.

  85. 85. Dzul-Jalali wal-Ikram (ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ)

    ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

    Artinya: Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

    Nama ini mencakup dua aspek: keagungan (Al-Jalal) yang menumbuhkan rasa takut dan pengagungan, serta kemuliaan dan kedermawanan (Al-Ikram) yang menumbuhkan rasa cinta dan harapan. Dia adalah Dzat yang agung sekaligus pemurah. Nabi menganjurkan kita untuk banyak berdoa dengan menyebut nama ini.

  86. 86. Al-Muqsith (الْمُقْسِطُ)

    الْمُقْسِطُ

    Artinya: Yang Maha Pemberi Keadilan

    Al-Muqsith adalah Dia yang menegakkan keadilan bagi hamba-hamba-Nya. Dia akan mengambil hak orang yang dizalimi dari orang yang menzalimi. Keadilan-Nya sempurna, tidak memihak, dan mencakup semua makhluk. Nama ini menjamin bahwa tidak ada kezaliman yang akan dibiarkan tanpa balasan.

  87. 87. Al-Jami' (الْجَامِعُ)

    الْجَامِعُ

    Artinya: Yang Maha Mengumpulkan

    Al-Jami' adalah Dia yang akan mengumpulkan seluruh manusia dari awal hingga akhir zaman di Padang Mahsyar pada hari kiamat. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang saling bertentangan di alam ini menjadi satu kesatuan yang harmonis. Berdoa dengan nama ini bisa digunakan untuk memohon agar dikumpulkan kembali dengan orang-orang yang kita cintai.

  88. 88. Al-Ghaniy (الْغَنِيُّ)

    الْغَنِيُّ

    Artinya: Yang Maha Kaya

    Al-Ghaniy adalah Dia yang Maha Cukup, tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya. Kekayaan-Nya mutlak dan tidak terbatas. Justru, seluruh makhluk-lah yang fakir dan sangat membutuhkan-Nya. Keyakinan akan kekayaan Allah membebaskan kita dari ketergantungan kepada selain-Nya.

  89. 89. Al-Mughni (الْمُغْنِي)

    الْمُغْنِي

    Artinya: Yang Maha Pemberi Kekayaan

    Al-Mughni adalah Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa yang Dia kehendaki. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati (rasa cukup), dan Dialah yang menganugerahkannya. Dengan mengingat Al-Mughni, kita memohon kepada-Nya agar dicukupi segala kebutuhan kita, baik lahir maupun batin.

  90. 90. Al-Mani' (الْمَانِعُ)

    الْمَانِعُ

    Artinya: Yang Maha Mencegah

    Al-Mani' adalah Dia yang mencegah atau menahan sesuatu demi melindungi hamba-Nya dari keburukan. Terkadang, Dia mencegah kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, karena dalam ilmu-Nya, hal itu akan membahayakan kita. Penolakan-Nya adalah bentuk kasih sayang. Tidak ada yang bisa memberi jika Dia mencegah, dan tidak ada yang bisa mencegah jika Dia memberi.

  91. 91. Adh-Dharr (الضَّارُّ)

    الضَّارُّ

    Artinya: Yang Maha Memberi Derita

    Adh-Dharr adalah Dia yang menimpakan mudharat atau kesulitan kepada siapa yang Dia kehendaki. Hal ini bukan karena kezaliman, melainkan sebagai ujian, peringatan, atau penghapus dosa. Musibah yang datang dari-Nya selalu mengandung hikmah yang mendalam bagi orang-orang yang beriman dan sabar.

  92. 92. An-Nafi' (النَّافِعُ)

    النَّافِعُ

    Artinya: Yang Maha Memberi Manfaat

    An-Nafi' adalah satu-satunya sumber segala manfaat dan kebaikan. Setiap manfaat yang kita peroleh, baik kecil maupun besar, berasal dari-Nya. Pasangan nama Adh-Dharr dan An-Nafi' mengajarkan kita bahwa hanya Allah yang menguasai bahaya dan manfaat, sehingga kita hanya berharap dan takut kepada-Nya.

  93. 93. An-Nur (النُّورُ)

    النُّورُ

    Artinya: Yang Maha Bercahaya

    An-Nur adalah Cahaya langit dan bumi. Dia adalah sumber segala cahaya, baik cahaya fisik seperti matahari maupun cahaya maknawi seperti cahaya iman, ilmu, dan petunjuk (hidayah) yang menerangi hati. Tanpa cahaya-Nya, kita akan berada dalam kegelapan yang pekat.

  94. 94. Al-Hadi (الْهَادِي)

    الْهَادِي

    Artinya: Yang Maha Pemberi Petunjuk

    Al-Hadi adalah Dia yang memberikan petunjuk kepada hamba-Nya menuju jalan kebenaran. Hidayah adalah karunia terbesar yang hanya bisa diberikan oleh-Nya. Siapa yang Dia beri petunjuk, tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan siapa yang Dia sesatkan, tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Kita harus senantiasa memohon petunjuk kepada Al-Hadi.

  95. 95. Al-Badi' (الْبَدِيعُ)

    الْبَدِيعُ

    Artinya: Yang Maha Pencipta Tiada Banding

    Al-Badi' adalah Dia yang menciptakan segala sesuatu dengan keindahan dan keunikan yang tiada tandingannya, tanpa ada contoh sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah karya seni yang orisinal dan sempurna. Lihatlah keragaman hayati dan keindahan alam, semua itu adalah bukti sifat Al-Badi'.

  96. 96. Al-Baqi (الْبَاقِي)

    الْبَاقِي

    Artinya: Yang Maha Kekal

    Al-Baqi adalah Dia yang keberadaan-Nya abadi dan tidak akan pernah berakhir. Segala sesuatu selain Dia akan fana dan musnah. Hanya wajah-Nya yang akan tetap kekal. Keyakinan akan sifat Al-Baqi membuat kita tidak terlalu terikat pada dunia yang fana ini dan lebih fokus pada kehidupan yang kekal.

  97. 97. Al-Warits (الْوَارِثُ)

    الْوَارِثُ

    Artinya: Yang Maha Pewaris

    Al-Warits adalah Dia yang akan mewarisi langit dan bumi beserta isinya setelah semua makhluk musnah. Segala kepemilikan di dunia ini pada hakikatnya adalah milik-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Kita hanyalah peminjam sementara. Kesadaran ini menuntun kita untuk menggunakan "harta pinjaman" ini di jalan yang diridhai-Nya.

  98. 98. Ar-Rasyid (الرَّشِيدُ)

    الرَّشِيدُ

    Artinya: Yang Maha Pandai

    Ar-Rasyid adalah Dia yang Maha Cerdas dan Lurus dalam segala tindakan dan pengaturan-Nya. Bimbingan-Nya selalu mengarah pada kebenaran dan kebaikan. Mengikuti petunjuk-Nya adalah jalan kebijaksanaan yang pasti. Dia membimbing hamba-Nya menuju jalan yang lurus (ar-rusyd).

  99. 99. Ash-Shabur (الصَّبُورُ)

    الصَّبُورُ

    Artinya: Yang Maha Sabar

    Ash-Shabur adalah Dia yang sangat sabar, tidak tergesa-gesa menghukum para pelaku maksiat. Dia menunda dan memberi mereka kesempatan untuk kembali. Kesabaran-Nya jauh melampaui kesabaran makhluk manapun. Merenungi nama Ash-Shabur mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang sabar dalam menghadapi ujian dan dalam berdakwah.

Lirik Lagu Asmaul Husna

Salah satu cara populer untuk menghafal nama-nama indah ini adalah melalui lagu. Berikut adalah lirik yang umum dilantunkan untuk memudahkan ingatan kita akan keagungan-Nya.

Ya Allah Ya Rahman, Ya Rahim Ya Malik Ya Quddus Ya Salam, Ya Mu'min Ya Muhaimin Ya 'Aziz Ya Jabbar, Ya Mutakabbir Ya Khaliq Ya Bari' Ya Musawwir, Ya Ghaffar Ya Qahhar Ya Wahhab Ya Razzaq, Ya Fattah Ya 'Alim Ya Qabidh Ya Basith, Ya Khafidh Ya Rafi' Ya Mu'izz Ya Mudzill, Ya Sami' Ya Bashir Ya Hakam Ya 'Adl, Ya Lathif Ya Khabir Ya Halim Ya 'Azhim, Ya Ghafur Ya Syakur Ya 'Aliy Ya Kabir, Ya Hafizh Ya Muqit Ya Hasib Ya Jalil, Ya Karim Ya Raqib Ya Mujib Ya Wasi', Ya Hakim Ya Wadud Ya Majid Ya Ba'its, Ya Syahid Ya Haqq Ya Wakil Ya Qawiy, Ya Matin Ya Waliy Ya Hamid Ya Muhshi, Ya Mubdi' Ya Mu'id Ya Muhyi Ya Mumit, Ya Hayyu Ya Qayyum Ya Wajid Ya Majid, Ya Wahid Ya Ahad Ya Shamad Ya Qadir, Ya Muqtadir Ya Muqaddim Ya Mu'akhkhir Ya Awwal, Ya Akhir Ya Zhahir Ya Bathin Ya Wali, Ya Muta'ali Ya Barr Ya Tawwab Ya Muntaqim, Ya 'Afuww Ya Ra'uf Ya Malikul Mulk, Ya Dzal Jalali wal Ikram Ya Muqsith Ya Jami', Ya Ghaniy Ya Mughni Ya Mani' Ya Dharr, Ya Nafi' Ya Nur Ya Hadi Ya Badi', Ya Baqi Ya Warits Ya Rasyid Ya Shabur

Keutamaan Mengenal dan Mengamalkan Asmaul Husna

Mempelajari Asmaul Husna bukan sekadar aktivitas intelektual, melainkan sebuah ibadah yang membawa banyak keutamaan. Ketika seseorang tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami dan mencoba meneladani sifat-sifat Allah dalam kehidupannya, ia akan merasakan perubahan spiritual yang mendalam. Mengenal Allah melalui nama-nama-Nya adalah fondasi dari keimanan yang kokoh. Semakin kita mengenal-Nya, semakin besar pula rasa cinta, takut, dan harap kita kepada-Nya.

Berdoa dengan menyebut Asmaul Husna merupakan salah satu adab berdoa yang sangat dianjurkan. Allah berfirman, "Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu." Ketika kita menghadapi kesulitan finansial, kita memanggil "Ya Razzaq, Ya Ghaniy". Ketika kita merasa bersalah, kita berseru "Ya Ghaffar, Ya Tawwab". Menyesuaikan nama yang kita sebut dengan hajat kita membuat doa terasa lebih spesifik, khusyuk, dan penuh keyakinan. Ini menunjukkan pemahaman kita tentang siapa yang sedang kita ajak bicara.

Lebih dari itu, merenungkan Asmaul Husna dapat menjadi terapi bagi jiwa. Saat merasa lemah, mengingat "Al-Qawiy" (Yang Maha Kuat) akan memberi kita kekuatan. Saat merasa sedih dan hancur, mengingat "Al-Jabbar" (Yang Maha Memperbaiki) akan memberi harapan. Saat merasa cemas akan masa depan, mengingat "Al-Wakil" (Yang Maha Memelihara) akan menanamkan ketenangan. Setiap nama adalah obat bagi kegelisahan hati, membawa kita lebih dekat kepada sumber kedamaian sejati.

Inti dari perjalanan ini adalah transformasi karakter. Memahami sifat "Ar-Rahman" mendorong kita untuk berbelas kasih. Memahami "Al-'Afuww" mengajarkan kita untuk menjadi pemaaf. Memahami "Ash-Shabur" melatih kita untuk bersabar. Dengan demikian, Asmaul Husna menjadi kompas moral yang membimbing kita untuk berakhlak mulia, meneladani sifat-sifat ilahi dalam kapasitas kita sebagai manusia. Inilah buah termanis dari mengenal nama-nama-Nya yang indah.

🏠 Homepage