Larutan aseton adalah suatu sistem homogen yang terbentuk ketika aseton (propanon, rumus kimia $CH_3COCH_3$) dilarutkan dalam pelarut lain, atau ketika zat terlarut lain dilarutkan di dalam aseton murni. Namun, dalam konteks umum, ketika kita berbicara tentang aseton, kita merujuk pada senyawa organik itu sendiri, yang sering digunakan sebagai pelarut karena sifatnya yang sangat efektif.
Aseton adalah keton paling sederhana. Ia dikenal karena kejernihannya yang seperti air, volatilitasnya yang tinggi (sangat mudah menguap), dan bau yang khas dan tajam. Dalam bentuk murninya, aseton adalah pelarut aprotik polar yang sangat baik. Kemampuannya untuk melarutkan berbagai macam zat organik menjadikannya komoditas penting di laboratorium dan industri.
Pemahaman tentang sifat-sifat aseton sangat penting untuk menentukan bagaimana ia harus ditangani dan diaplikasikan. Sebagai komponen utama dalam larutan, sifat-sifat ini menentukan kinerja pelarutnya.
Karena sifatnya yang serbaguna, larutan yang melibatkan aseton telah menemukan jalannya di berbagai sektor, mulai dari aplikasi rumah tangga hingga proses manufaktur skala besar.
Mungkin aplikasi yang paling dikenal oleh masyarakat umum adalah penggunaannya sebagai komponen utama dalam penghapus cat kuku (nail polish remover). Aseton bekerja dengan sangat baik untuk melarutkan polimer kompleks yang membentuk cat kuku. Meskipun demikian, karena sifatnya yang sangat mengeringkan kulit, banyak produk modern kini menggunakan alternatif seperti etil asetat atau butil asetat, atau menggunakan aseton dalam konsentrasi yang lebih rendah dalam larutan.
Di laboratorium kimia, larutan aseton digunakan secara ekstensif sebagai pelarut pembersih untuk peralatan kaca (labu, gelas ukur) karena kemampuannya menghilangkan residu organik yang sulit dihilangkan oleh air saja. Selain itu, aseton juga merupakan reagen penting dalam sintesis organik.
Aseton sering digunakan sebagai pelarut untuk resin, plastik, dan serat sintetis. Ia berperan dalam produksi beberapa jenis plastik, termasuk polikarbonat dan bisfenol A (BPA). Dalam industri perekat, ia membantu melarutkan bahan perekat agar mudah diaplikasikan sebelum menguap, meninggalkan ikatan yang kuat.
Meskipun sangat berguna, penting untuk diingat bahwa aseton memerlukan penanganan yang hati-hati. Sifat utamanya yang mudah terbakar (flammable) menempatkannya dalam kategori zat berbahaya jika terpapar sumber api sekecil apa pun. Selain itu, uapnya yang pekat dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan. Penggunaan di area berventilasi baik adalah suatu keharusan. Jika aseton digunakan sebagai larutan, sifat bahaya pelarut lain juga harus dipertimbangkan.
Secara keseluruhan, larutan aseton adalah kombinasi kuat dari pelarut yang sangat efisien dan serbaguna, memungkinkan reaksi dan pembersihan yang sulit dilakukan dengan pelarut biasa. Penggunaannya yang luas didukung oleh profil sifat kimianya yang unik, meskipun selalu harus diimbangi dengan prosedur keselamatan yang ketat.