Ilustrasi: Fokus pada kesehatan ibu dan bayi saat menyusui.
Menyusui adalah masa emas bagi bayi untuk mendapatkan nutrisi terbaik. Ibu menyusui memang perlu memperhatikan pola makannya, karena apa yang dikonsumsi ibu dapat memengaruhi kualitas ASI dan reaksi pada bayi. Meskipun umumnya ASI tidak mudah terkontaminasi zat berbahaya dari makanan umum, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dibatasi atau dihindari sama sekali karena potensi efek sampingnya pada bayi.
Penting untuk diingat bahwa reaksi setiap bayi berbeda. Apa yang menyebabkan kolik pada satu bayi mungkin tidak berpengaruh pada bayi lain. Oleh karena itu, pendekatan terbaik adalah observasi. Namun, daftar berikut ini mencakup makanan yang paling sering dilaporkan menyebabkan masalah pencernaan, alergi, atau iritabilitas pada bayi.
1. Makanan Pemicu Gas dan Kolik
Beberapa makanan yang sehat bagi ibu bisa menghasilkan gas berlebih yang terbawa melalui ASI, menyebabkan perut bayi kembung, rewel, atau kolik.
- Sayuran Penghasil Gas (Cruciferous Vegetables): Seperti brokoli, kembang kol, kubis, dan bawang. Meskipun tinggi serat, konsumsi berlebihan saat menyusui perlu diwaspadai.
- Kacang-kacangan Tertentu: Terutama kacang merah dan kacang hitam dalam jumlah besar.
- Minuman Bersoda dan Berkarbonasi: Kandungan gasnya dapat membuat bayi tidak nyaman.
2. Kafein dan Stimulan Lainnya
Kafein dapat masuk ke dalam ASI dan dapat menumpuk di sistem bayi yang masih berkembang, menyebabkan iritabilitas, sulit tidur, atau gelisah.
- Kopi, Teh Kental, dan Minuman Energi: Batasi asupan kafein maksimal 200-300 mg per hari (setara dengan sekitar dua cangkir kopi kecil).
- Cokelat Hitam: Mengandung kafein dalam jumlah signifikan.
3. Makanan yang Mengandung Alergen Umum
Jika bayi menunjukkan gejala alergi seperti ruam kulit (eksim), muntah-muntah, diare berdarah, atau hidung tersumbat kronis, dokter mungkin menyarankan ibu untuk menghilangkan alergen umum dari dietnya untuk sementara waktu.
- Susu Sapi (Produk Olahannya): Ini adalah alergen paling umum. Ibu harus menghindari susu, keju, yoghurt, dan mentega dari susu sapi.
- Telur: Terutama putih telur.
- Gandum (Gluten): Meskipun jarang, sensitivitas terhadap gluten bisa memengaruhi bayi.
- Kacang Pohon (Tree Nuts) dan Kacang Tanah: Biasanya dieliminasi jika ada riwayat alergi keluarga yang kuat.
4. Makanan dengan Rasa atau Bau Kuat
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rasa kuat dari makanan tertentu dapat mengubah rasa ASI, yang mungkin membuat bayi menolak menyusu.
- Bumbu Dapur Kuat: Seperti kari pedas, bawang putih mentah dalam jumlah sangat banyak, atau cabai.
- Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi: Contohnya hiu, todak, dan makarel raja. Merkuri adalah neurotoksin yang dapat berbahaya bagi perkembangan otak bayi.
5. Alkohol dan Obat-obatan
Ini adalah kategori yang paling penting untuk dihindari.
- Alkohol: Alkohol melewati ASI dalam konsentrasi yang sama dengan darah ibu. Minum alkohol harus dihindari. Jika terpaksa, tunggu setidaknya 2-3 jam per minuman standar sebelum menyusui agar tubuh memiliki waktu membersihkan alkohol dari ASI.
- Obat-obatan Tertentu: Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai keamanan obat, termasuk obat bebas, suplemen herbal, atau obat flu. Beberapa zat aktif dapat melewati ASI dan membahayakan bayi.
Kesimpulan: Keseimbangan adalah Kunci
Diet ibu menyusui haruslah seimbang dan bergizi. Mengeliminasi terlalu banyak kelompok makanan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi pada ibu. Jika Anda curiga ada makanan tertentu yang memengaruhi bayi Anda (ditandai dengan iritabilitas, ruam, atau masalah pencernaan), catat makanan yang Anda konsumsi selama beberapa hari dan diskusikan dengan dokter anak atau konsultan laktasi. Ingat, sebagian besar makanan aman dikonsumsi dalam batas wajar.