Memahami Keagungan Melalui Lantunan Nadhom
Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang terbaik dan terindah, yang menunjukkan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Jumlahnya ada 99, sebagaimana disebutkan dalam hadis. Mempelajari, menghafal, dan merenungkan Asmaul Husna merupakan salah satu ibadah yang agung, karena dengan itu kita bisa lebih mengenal Rabb kita, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semakin kita mengenal-Nya, semakin bertambah pula rasa cinta, takut, dan harap kita kepada-Nya.
Di kalangan masyarakat muslim, khususnya di Nusantara, salah satu cara yang populer untuk menghafalkan Asmaul Husna adalah melalui "nadhom" atau syair. Nadhom adalah gubahan puisi berirama yang memudahkan proses penghafalan dan membuatnya lebih meresap di hati. Ditembangkan dengan berbagai irama, nadhom Asmaul Husna menjadi pengiring dalam majelis-majelis ilmu, pengajian, dan bahkan menjadi lantunan sehari-hari yang menenangkan jiwa. Artikel ini akan menyajikan teks nadhom Asmaul Husna secara lengkap, baik dalam tulisan Arab, Latin, serta terjemahan dan penjelasan mendalam untuk setiap nama-Nya.
Lantunan Lengkap Nadhom Asmaul Husna
Berikut adalah syair atau nadhom Asmaul Husna yang masyhur, dimulai dengan pujian dan doa pembuka.
بِسْمِ اللهِ بَدَأْنَا - وَالْحَمْدُ لِرَبِّنَا
Bismillahi bada'na - Wal khamdu lirabbina
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ - لِلنَّبِيْ حَبِيْبِنَا
Wash sholaatu was salaamu - Linnabii khabiibina
يَا أَللهُ يَا رَبَّنَا - أَنْتَ مَقْصُوْدُنَا
Yaa Allah yaa Rabbanaa - Anta maqshuudunaa
رِضَاكَ مَطْلُوْبُنَا - دُنْيَانَا وَأُخْرَانَا
Ridhooka mathluubunaa - Dun-yaanaa wa ukhraanaa
99 Nama Agung Allah: Penjelasan dan Maknanya
Setiap nama dari Asmaul Husna memiliki makna yang sangat dalam. Merenungkannya akan membuka pintu ma'rifat (mengenal Allah) dan menumbuhkan akhlak mulia dalam diri seorang hamba. Berikut adalah daftar 99 Asmaul Husna beserta penjelasan singkatnya.
١. اَلرَّحْمَنُ Ar-Rahman Yang Maha Pengasih
Nama ini menunjukkan kasih sayang Allah yang meliputi seluruh makhluk-Nya, baik yang beriman maupun yang tidak. Rahmat-Nya tercurah dalam bentuk rezeki, kesehatan, udara, dan segala kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh semua ciptaan tanpa terkecuali. Ini adalah manifestasi kasih sayang-Nya yang universal dan tak terbatas.
٢. اَلرَّحِيْمُ Ar-Rahim Yang Maha Penyayang
Berbeda dengan Ar-Rahman, Ar-Rahim adalah sifat kasih sayang Allah yang khusus dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, terutama di akhirat kelak. Ini adalah bentuk kasih sayang yang membawa pada ampunan, petunjuk, dan kenikmatan surga yang abadi. Kasih sayang ini adalah balasan atas ketaatan dan keimanan mereka.
٣. اَلْمَلِكُ Al-Malik Yang Maha Merajai
Allah adalah Raja Mutlak yang memiliki, menguasai, dan mengatur segala sesuatu di langit dan di bumi. Kekuasaan-Nya sempurna, tidak memerlukan bantuan, dan tidak akan pernah berakhir. Semua raja dan penguasa di dunia ini hanyalah ciptaan yang kekuasaannya terbatas dan bersifat sementara, di bawah kendali mutlak Al-Malik.
٤. اَلْقُدُّوسُ Al-Quddus Yang Maha Suci
Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, aib, kelemahan, dan dari segala hal yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Kesucian-Nya mencakup Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Dia suci dari menyerupai makhluk-Nya dalam segala aspek. Merenungkan nama ini membersihkan hati dari keyakinan yang salah tentang Allah.
٥. اَلسَّلَامُ As-Salam Yang Maha Memberi Kesejahteraan
Allah adalah sumber segala kedamaian dan keselamatan. Dia selamat dari segala cacat, dan dari-Nya lah datangnya kesejahteraan bagi seluruh alam. Surga disebut "Dar As-Salam" (Negeri Kesejahteraan) karena di sanalah kedamaian sejati berada, yang bersumber dari-Nya. Berdzikir dengan nama ini dapat menumbuhkan ketenangan dalam jiwa.
٦. اَلْمُؤْمِنُ Al-Mu'min Yang Maha Memberi Keamanan
Allah adalah pemberi rasa aman bagi hamba-hamba-Nya yang takut. Dia yang membenarkan janji-Nya kepada para Rasul dan orang-orang beriman. Dia pula yang mengamankan hamba-Nya dari kezaliman dan siksa-Nya bagi siapa yang taat. Keamanan hakiki di dunia dan akhirat hanya datang dari Al-Mu'min.
٧. اَلْمُهَيْمِنُ Al-Muhaimin Yang Maha Memelihara
Allah Maha Mengawasi, menjaga, dan menyaksikan seluruh perbuatan makhluk-Nya. Tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya, sekecil apa pun itu. Dia adalah pemelihara segala urusan, yang memastikan alam semesta berjalan sesuai dengan ketetapan-Nya. Kesadaran akan sifat ini mendorong seorang hamba untuk selalu berhati-hati dalam bertindak.
٨. اَلْعَزِيْزُ Al-'Aziz Yang Maha Perkasa
Al-'Aziz berarti Yang Maha Perkasa, yang tidak terkalahkan dan tidak tertandingi oleh siapa pun. Keperkasaan-Nya mutlak. Dia mampu melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya tanpa ada yang bisa menghalangi. Keperkasaan ini diiringi dengan kebijaksanaan dan kasih sayang, bukan kezaliman.
٩. اَلْجَبَّارُ Al-Jabbar Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
Al-Jabbar memiliki makna Yang Maha Memaksa kehendak-Nya atas seluruh makhluk. Semua tunduk pada ketetapan-Nya. Selain itu, Al-Jabbar juga berarti Yang Maha Memperbaiki, yang "menambal" kekurangan dan kelemahan hamba-Nya, seperti memperbaiki hati yang hancur karena musibah atau memperbaiki keadaan orang yang miskin.
١٠. اَلْمُتَكَبِّرُ Al-Mutakabbir Yang Maha Megah
Hanya Allah yang berhak memiliki kesombongan dan kebesaran. Sifat sombong bagi makhluk adalah tercela, namun bagi Allah, itu adalah sifat kesempurnaan karena Dia adalah Yang Maha Besar dan Agung. Kebesaran-Nya meliputi segala sesuatu, dan semua selain-Nya adalah kecil dan hina di hadapan-Nya.
١١. اَلْخَالِقُ Al-Khaliq Yang Maha Pencipta
Allah adalah Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dia menciptakan seluruh alam semesta dengan ukuran dan ketentuan yang sempurna. Proses penciptaan-Nya tidak memerlukan bahan baku atau contoh sebelumnya. Segala yang ada, dari galaksi hingga atom terkecil, adalah bukti keagungan-Nya sebagai Al-Khaliq.
١٢. اَلْبَارِئُ Al-Bari' Yang Maha Melepaskan
Al-Bari' adalah Yang Mengadakan dan Membentuk ciptaan-Nya tanpa cacat. Dia menciptakan makhluk dengan proporsi yang seimbang dan harmonis. Sifat ini lebih spesifik dari Al-Khaliq, menekankan pada proses penciptaan yang terbebas dari segala kekurangan dan ketidaksesuaian.
١٣. اَلْمُصَوِّرُ Al-Mushawwir Yang Maha Membentuk Rupa
Allah adalah Yang Memberi bentuk dan rupa kepada setiap makhluk-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Keanekaragaman rupa manusia, hewan, dan tumbuhan adalah bukti kekuasaan-Nya. Dia membentuk janin dalam rahim ibu dengan rupa yang unik dan sempurna, yang tidak ada duanya.
١٤. اَلْغَفَّارُ Al-Ghaffar Yang Maha Pengampun
Allah Maha Pengampun, yang senantiasa menutupi dosa-dosa hamba-Nya dan memaafkan kesalahan mereka yang bertaubat. Sifat ini menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah. Sebanyak apa pun dosa seorang hamba, jika ia kembali kepada-Nya dengan taubat yang tulus, Al-Ghaffar akan mengampuninya.
١٥. اَلْقَهَّارُ Al-Qahhar Yang Maha Memaksa
Al-Qahhar adalah Yang Maha Menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan-Nya. Tidak ada satu makhluk pun yang dapat menentang kehendak-Nya. Semua tunduk dan patuh, baik secara sukarela maupun terpaksa. Kekuatan dan keperkasaan para tiran akan luluh di hadapan keagungan Al-Qahhar.
١٦. اَلْوَهَّابُ Al-Wahhab Yang Maha Pemberi Karunia
Allah adalah Al-Wahhab, Yang Maha Memberi tanpa mengharapkan imbalan. Dia memberikan anugerah dan karunia kepada seluruh makhluk-Nya secara cuma-cuma. Pemberian-Nya tidak pernah habis dan tidak terbatas pada permintaan. Dia memberi hidayah, ilmu, rezeki, dan berbagai nikmat lainnya.
١٧. اَلرَّزَّاقُ Ar-Razzaq Yang Maha Pemberi Rezeki
Allah adalah satu-satunya pemberi rezeki bagi seluruh makhluk. Dia menjamin rezeki bagi setiap jiwa, dari semut kecil di dalam tanah hingga ikan di lautan dalam. Rezeki tidak hanya berupa materi seperti makanan dan harta, tetapi juga rezeki non-materi seperti iman, kesehatan, dan ilmu pengetahuan.
١٨. اَلْفَتَّاحُ Al-Fattah Yang Maha Pembuka Rahmat
Al-Fattah adalah Yang Maha Membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan rezeki bagi hamba-Nya. Dia juga yang membuka jalan keluar dari setiap kesulitan. Selain itu, Al-Fattah juga berarti Hakim Yang Maha Adil, yang memberikan keputusan yang paling adil di antara hamba-hamba-Nya.
١٩. اَلْعَلِيْمُ Al-'Alim Yang Maha Mengetahui
Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, yang tampak maupun yang gaib, yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya. Ilmu-Nya sempurna, tidak didahului oleh kebodohan dan tidak akan diliputi oleh kelupaan.
٢٠. اَلْقَابِضُ Al-Qabidh Yang Maha Menyempitkan
Allah adalah Dzat yang menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya sebagai bentuk ujian atau hikmah. Dia juga yang menggenggam (mencabut) ruh saat ajal tiba. Sifat ini selalu diiringi dengan kebijaksanaan dan keadilan-Nya yang mutlak, bukan kesewenang-wenangan.
٢١. اَلْبَاسِطُ Al-Basith Yang Maha Melapangkan
Sebagai lawan dari Al-Qabidh, Allah adalah Al-Basith, Yang Maha Melapangkan rezeki dan rahmat-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dia melapangkan hati yang sempit, memberikan kelapangan setelah kesulitan. Sifat Al-Qabidh dan Al-Basith menunjukkan bahwa segala urusan berada dalam genggaman-Nya.
٢٢. اَلْخَافِضُ Al-Khafidh Yang Maha Merendahkan
Allah Maha Merendahkan orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang kebenaran. Dia merendahkan derajat mereka di dunia dan di akhirat. Ini adalah bentuk keadilan-Nya terhadap orang-orang yang melampaui batas dan menindas yang lemah.
٢٣. اَلرَّافِعُ Ar-Rafi' Yang Maha Meninggikan
Allah Maha Meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertakwa. Dia mengangkat kedudukan mereka di mata manusia dan di sisi-Nya. Ketinggian sejati adalah yang datang dari Allah, bukan dari status duniawi yang fana.
٢٤. اَلْمُعِزُّ Al-Mu'izz Yang Maha Memuliakan
Allah adalah sumber segala kemuliaan. Dia memuliakan siapa saja yang dikehendaki-Nya dengan memberikan ketaatan, iman, dan kedudukan yang terhormat. Kemuliaan yang hakiki adalah kemuliaan yang bersandar pada ketakwaan kepada Al-Mu'izz.
٢٥. اَلْمُذِلُّ Al-Mudzill Yang Maha Menghinakan
Allah Maha Menghinakan siapa saja yang dikehendaki-Nya, yaitu mereka yang berpaling dari-Nya dan memilih jalan kemaksiatan. Kehinaan ini bisa terjadi di dunia dalam bentuk terbukanya aib, atau di akhirat dalam bentuk siksa yang pedih. Ini adalah balasan yang setimpal atas kesombongan mereka.
٢٦. اَلسَّمِيْعُ As-Sami' Yang Maha Mendengar
Pendengaran Allah meliputi segala suara, yang keras maupun yang lirih, yang terucap maupun yang tersembunyi di dalam hati. Tidak ada satu pun suara di alam semesta ini yang luput dari pendengaran-Nya. Dia mendengar doa hamba-Nya dan akan mengabulkannya.
٢٧. اَلْبَصِيْرُ Al-Bashir Yang Maha Melihat
Penglihatan Allah meliputi segala sesuatu, yang besar maupun yang kecil, yang tampak maupun yang tersembunyi. Dia melihat semut hitam di atas batu hitam di kegelapan malam. Kesadaran bahwa Allah Maha Melihat akan mencegah seorang hamba dari berbuat maksiat di kala sepi.
٢٨. اَلْحَكَمُ Al-Hakam Yang Maha Menetapkan Hukum
Allah adalah Hakim yang paling adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik dan paling sempurna. Keputusan-Nya tidak dapat diganggu gugat dan tidak mengandung kezaliman sedikit pun. Dialah yang akan menjadi hakim pada hari kiamat dan memberikan keputusan yang seadil-adilnya.
٢٩. اَلْعَدْلُ Al-'Adl Yang Maha Adil
Allah Maha Adil dalam segala perbuatan dan keputusan-Nya. Keadilan-Nya mutlak, suci dari segala bentuk kezaliman. Dia menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang semestinya. Setiap balasan, baik pahala maupun siksa, diberikan sesuai dengan perbuatan hamba tanpa dikurangi atau dilebihkan.
٣٠. اَللَّطِيْفُ Al-Lathif Yang Maha Lembut
Al-Lathif memiliki dua makna: Yang Maha Mengetahui hal-hal yang tersembunyi dan sangat detail, dan Yang Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya. Kelembutan-Nya tampak pada cara-Nya memberikan rezeki, petunjuk, dan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka.
٣١. اَلْخَبِيْرُ Al-Khabir Yang Maha Mengetahui Rahasia
Allah Maha Mengetahui segala berita dan perkara secara mendalam, baik yang lahir maupun yang batin. Tidak ada rahasia yang tersembunyi dari-Nya. Pengetahuan-Nya mencakup hakikat segala sesuatu, sehingga tidak ada yang dapat menipu atau mengelabui-Nya.
٣٢. اَلْحَلِيْمُ Al-Halim Yang Maha Penyantun
Allah Maha Penyantun, tidak tergesa-gesa dalam memberikan hukuman kepada hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertaubat. Dia melihat kemaksiatan mereka, namun tetap memberikan rezeki dan nikmat, sebagai bukti sifat penyantun-Nya yang agung.
٣٣. اَلْعَظِيْمُ Al-'Azhim Yang Maha Agung
Keagungan Allah meliputi Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada yang lebih agung daripada-Nya. Langit dan bumi serta segala isinya terasa kecil jika dibandingkan dengan keagungan-Nya. Mengagungkan Allah adalah inti dari ibadah.
٣٤. اَلْغَفُوْرُ Al-Ghafur Yang Maha Memberi Pengampunan
Serupa dengan Al-Ghaffar, nama ini menekankan pada luasnya ampunan Allah. Al-Ghafur adalah Dzat yang sangat banyak memberikan ampunan. Dia mengampuni segala jenis dosa, besar maupun kecil, selama hamba-Nya mau bertaubat dengan tulus sebelum ajal menjemput.
٣٥. اَلشَّكُوْرُ Asy-Syakur Yang Maha Pembalas Budi
Allah Maha Menghargai dan Membalas setiap amal kebaikan hamba-Nya, sekecil apa pun itu. Dia membalasnya dengan balasan yang berlipat ganda. Dia bersyukur atas ketaatan hamba-Nya, padahal ketaatan itu sejatinya untuk kebaikan hamba itu sendiri. Ini adalah bentuk kemurahan-Nya yang luar biasa.
٣٦. اَلْعَلِيُّ Al-'Aliyy Yang Maha Tinggi
Allah Maha Tinggi Dzat-Nya di atas 'Arsy, Maha Tinggi kedudukan-Nya, dan Maha Tinggi sifat-sifat-Nya dari segala kekurangan. Ketinggian-Nya adalah ketinggian yang mutlak, tidak dapat dijangkau oleh akal dan imajinasi makhluk.
٣٧. اَلْكَبِيْرُ Al-Kabir Yang Maha Besar
Allah adalah Yang Maha Besar, lebih besar dari segala sesuatu. Kebesaran-Nya tidak dapat diukur atau dibandingkan. Ucapan takbir "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) adalah pengakuan seorang hamba akan kekerdilan dirinya dan segala sesuatu di hadapan kebesaran Al-Kabir.
٣٨. اَلْحَفِيْظُ Al-Hafizh Yang Maha Menjaga
Allah adalah Dzat yang menjaga dan memelihara langit dan bumi beserta isinya agar tidak hancur. Dia juga menjaga hamba-hamba-Nya dari marabahaya dan menjaga amal perbuatan mereka untuk diberi balasan. Penjagaan-Nya sempurna dan tidak pernah lalai.
٣٩. اَلْمُقِيْتُ Al-Muqit Yang Maha Pemberi Kecukupan
Al-Muqit adalah Yang Maha Memberi makanan dan rezeki kepada setiap makhluk sesuai dengan kebutuhannya. Dia yang menciptakan makanan dan yang menurunkannya. Dia juga yang menjaga dan mencukupi segala kebutuhan jasmani dan rohani hamba-Nya.
٤٠. اَلْحَسِيْبُ Al-Hasib Yang Maha Membuat Perhitungan
Allah adalah Yang Maha Mencukupi bagi hamba-Nya yang bertawakal. Dia juga Yang Maha Menghisab atau memperhitungkan seluruh amal perbuatan manusia di hari kiamat. Perhitungan-Nya sangat teliti, tidak ada yang terlewatkan sekecil biji sawi pun.
٤١. اَلْجَلِيْلُ Al-Jalil Yang Maha Luhur
Al-Jalil adalah Dzat yang memiliki sifat-sifat keluhuran, keagungan, dan kemuliaan. Keagungan-Nya terpancar dalam setiap ciptaan-Nya. Nama ini menanamkan rasa hormat dan pengagungan yang mendalam di hati seorang hamba kepada Rabb-nya.
٤٢. اَلْكَرِيْمُ Al-Karim Yang Maha Pemurah
Al-Karim adalah Yang Maha Pemurah. Dia memberi tanpa diminta dan tanpa pamrih. Dia memaafkan kesalahan dan menutupi aib. Kemurahan-Nya tidak terbatas dan mencakup segala bentuk kebaikan. Bahkan ketika Dia menolak doa, penolakan itu pun mengandung kemurahan dan kebaikan bagi hamba-Nya.
٤٣. اَلرَّقِيْبُ Ar-Raqib Yang Maha Mengawasi
Allah Maha Mengawasi seluruh gerak-gerik dan keadaan makhluk-Nya. Tidak ada yang tersembunyi dari pengawasan-Nya. Dia mengawasi hati, niat, dan perbuatan. Kesadaran akan pengawasan Ar-Raqib melahirkan sifat muraqabah, yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah.
٤٤. اَلْمُجِيْبُ Al-Mujib Yang Maha Mengabulkan
Allah Maha Mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Dia dekat dan mendengar setiap permohonan. Pengabulan doa bisa dalam bentuk pemenuhan permintaan, penolakan mudharat, atau disimpan sebagai pahala di akhirat. Janji-Nya untuk mengabulkan doa adalah pasti.
٤٥. اَلْوَاسِعُ Al-Wasi' Yang Maha Luas
Keluasan Allah meliputi segala hal. Rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan kerajaan-Nya pun sangat luas. Dia tidak pernah merasa sempit dalam memberi atau mengampuni. Kelapangan-Nya tidak terbatas oleh apa pun.
٤٦. اَلْحَكِيْمُ Al-Hakim Yang Maha Bijaksana
Segala perbuatan, perintah, dan larangan Allah dilandasi oleh hikmah (kebijaksanaan) yang sempurna. Tidak ada satu pun ketetapan-Nya yang sia-sia atau tanpa makna, meskipun terkadang akal manusia yang terbatas tidak mampu memahaminya. Dia menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang paling tepat.
٤٧. اَلْوَدُوْدُ Al-Wadud Yang Maha Mengasihi
Al-Wadud adalah Yang Maha Mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan Yang Dicintai oleh mereka. Cinta-Nya adalah sumber segala kebaikan. Dia menanamkan rasa cinta di antara makhluk-Nya. Mencintai Allah adalah puncak kebahagiaan seorang hamba.
٤٨. اَلْمَجِيْدُ Al-Majid Yang Maha Mulia
Allah Maha Mulia dalam Dzat dan perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya sempurna dan agung. Dia adalah sumber segala kemuliaan. Nama ini sering digandengkan dengan Al-Hamid (Maha Terpuji), menunjukkan bahwa kemuliaan-Nya selalu disertai dengan pujian.
٤٩. اَلْبَاعِثُ Al-Ba'its Yang Maha Membangkitkan
Allah adalah Dzat yang akan membangkitkan semua manusia dari kubur mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dan kemauan dalam hati manusia dan mengutus para rasul untuk memberi petunjuk.
٥٠. اَلشَّهِيْدُ Asy-Syahid Yang Maha Menyaksikan
Allah adalah Saksi atas segala sesuatu. Tidak ada yang luput dari persaksian-Nya. Dia menyaksikan perbuatan hamba-Nya, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Persaksian-Nya adalah kebenaran yang mutlak dan akan menjadi bukti di hari pengadilan kelak.
٥١. اَلْحَقُّ Al-Haqq Yang Maha Benar
Allah adalah Al-Haqq, kebenaran yang mutlak. Dzat-Nya benar adanya, janji-Nya benar, firman-Nya benar, dan agama-Nya adalah kebenaran. Segala sesuatu selain-Nya adalah fana dan batil. Berpegang teguh pada Al-Haqq adalah jalan keselamatan.
٥٢. اَلْوَكِيْلُ Al-Wakil Yang Maha Memelihara
Allah adalah tempat bersandar dan memasrahkan segala urusan. Barangsiapa yang bertawakal kepada-Nya, maka Allah akan menjadi Pelindung dan Penjamin yang terbaik baginya. Dia mengurus segala kepentingan hamba-Nya yang berserah diri kepada-Nya dengan cara yang paling sempurna.
٥٣. اَلْقَوِيُّ Al-Qawiyy Yang Maha Kuat
Kekuatan Allah adalah kekuatan yang sempurna dan tidak terbatas. Tidak ada kelelahan atau kelemahan pada-Nya. Kekuatan seluruh makhluk jika digabungkan tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuatan-Nya. Dia mampu melakukan apa saja tanpa butuh bantuan.
٥٤. اَلْمَتِيْنُ Al-Matin Yang Maha Kokoh
Nama ini menegaskan sifat kekuatan Allah. Al-Matin berarti Yang Maha Sangat Kuat dan Kokoh, yang kekuatan-Nya tidak pernah surut atau melemah. Kekokohan-Nya mutlak dan abadi. Tidak ada yang bisa menandingi atau menggoyahkan kekuasaan-Nya.
٥٥. اَلْوَلِيُّ Al-Waliyy Yang Maha Melindungi
Allah adalah Pelindung dan Penolong bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, membimbing mereka, dan menolong mereka dalam menghadapi musuh. Menjadikan Allah sebagai satu-satunya wali adalah kunci kemenangan dan kebahagiaan.
٥٦. اَلْحَمِيْدُ Al-Hamid Yang Maha Terpuji
Allah Maha Terpuji atas segala Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Dia terpuji dalam keadaan apa pun, baik saat memberi nikmat maupun saat memberi ujian. Segala puji di langit dan di bumi hanya layak untuk-Nya. Seluruh makhluk pun, sadar atau tidak, bertasbih memuji-Nya.
٥٧. اَلْمُحْصِيْ Al-Muhshi Yang Maha Menghitung
Allah Maha Menghitung dan mengetahui jumlah segala sesuatu secara detail. Tidak ada satu pun yang luput dari perhitungan-Nya, mulai dari jumlah tetes hujan, butiran pasir, hingga amal perbuatan seluruh manusia. Ilmu-Nya meliputi segala bilangan.
٥٨. اَلْمُبْدِئُ Al-Mubdi' Yang Maha Memulai
Allah adalah Yang Memulai penciptaan segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah yang mengawali eksistensi seluruh makhluk tanpa ada contoh sebelumnya. Inisiasi penciptaan adalah murni dari kehendak dan kekuasaan-Nya semata.
٥٩. اَلْمُعِيْدُ Al-Mu'id Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
Setelah mematikan makhluk-Nya, Allah adalah Dzat yang akan mengembalikan mereka seperti semula pada hari kebangkitan. Sebagaimana mudah bagi-Nya untuk memulai penciptaan, maka lebih mudah lagi bagi-Nya untuk mengulanginya kembali.
٦٠. اَلْمُحْيِ Al-Muhyi Yang Maha Menghidupkan
Hanya Allah yang dapat memberikan kehidupan. Dia menghidupkan janin dalam rahim, menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan, dan akan menghidupkan kembali manusia setelah kematian mereka. Kehidupan adalah anugerah murni dari Al-Muhyi.
٦١. اَلْمُمِيْتُ Al-Mumit Yang Maha Mematikan
Hanya Allah yang berkuasa mencabut kehidupan dari setiap yang bernyawa. Kematian adalah ketetapan-Nya yang pasti bagi setiap makhluk. Tidak ada yang bisa menunda atau mempercepat ajal yang telah ditentukan oleh Al-Mumit.
٦٢. اَلْحَيُّ Al-Hayy Yang Maha Hidup
Allah Maha Hidup dengan kehidupan yang sempurna, abadi, dan tidak bergantung pada apa pun. Kehidupan-Nya tidak berawal dan tidak berakhir. Dia adalah sumber kehidupan bagi seluruh makhluk. Sifat ini menunjukkan kesempurnaan Dzat-Nya.
٦٣. اَلْقَيُّوْمُ Al-Qayyum Yang Maha Mandiri
Al-Qayyum berarti Yang Berdiri Sendiri dan Yang Mengurus segala sesuatu secara terus-menerus. Eksistensi-Nya tidak membutuhkan siapa pun, sebaliknya, eksistensi seluruh makhluk bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Langit dan bumi tegak atas perintah-Nya.
٦٤. اَلْوَاجِدُ Al-Wajid Yang Maha Menemukan
Al-Wajid berarti Yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan apa pun. Dia memiliki segala sesuatu dan tidak pernah kekurangan. Dia menemukan apa saja yang dikehendaki-Nya ada. Kekayaan-Nya sempurna dan tidak akan pernah berkurang.
٦٥. اَلْمَاجِدُ Al-Majid Yang Maha Mulia
Mirip dengan Al-Majid, nama ini juga menekankan kemuliaan dan keagungan Allah yang sempurna. Kemuliaan-Nya terpancar dari kebesaran Dzat-Nya dan keindahan perbuatan-Nya. Dialah yang memiliki segala bentuk kemuliaan yang tertinggi.
٦٦. اَلْوَاحِدُ Al-Wahid Yang Maha Tunggal
Al-Wahid berarti Yang Maha Esa dalam Dzat-Nya, tidak ada duanya. Dia tunggal dan tidak tersusun dari bagian-bagian. Nama ini adalah inti dari ajaran tauhid, menafikan adanya tuhan-tuhan lain selain Allah.
٦٧. اَلْأَحَدُ Al-Ahad Yang Maha Esa
Al-Ahad lebih dalam maknanya dari Al-Wahid. Al-Ahad berarti Yang Maha Esa dalam Dzat, Sifat, dan Perbuatan-Nya. Tidak ada satu pun yang menyerupai-Nya. Ke-Esa-an-Nya bersifat mutlak dan menolak segala bentuk kemusyrikan, termasuk keyakinan bahwa Dia punya anak atau sekutu.
٦٨. اَلصَّمَدُ Ash-Shamad Yang Maha Dibutuhkan
Ash-Shamad adalah Dzat yang menjadi tumpuan dan tempat bergantung bagi seluruh makhluk dalam segala kebutuhan mereka. Dia tidak makan, tidak minum, dan tidak membutuhkan apa pun, sementara segala sesuatu membutuhkan-Nya. Dialah tujuan dari segala hajat.
٦٩. اَلْقَادِرُ Al-Qadir Yang Maha Berkuasa
Allah Maha Kuasa untuk melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Kekuasaan-Nya meliputi penciptaan, pemeliharaan, penghancuran, dan pembangkitan kembali. Tak ada batas bagi kekuasaan-Nya.
٧٠. اَلْمُقْتَدِرُ Al-Muqtadir Yang Maha Sangat Berkuasa
Nama ini adalah bentuk superlatif dari Al-Qadir, yang menunjukkan kesempurnaan dan kekuatan mutlak dari kekuasaan Allah. Dia berkuasa atas segala sesuatu dengan kekuasaan yang tidak tertandingi dan tidak terhalangi oleh apa pun.
٧١. اَلْمُقَدِّمُ Al-Muqaddim Yang Maha Mendahulukan
Allah mendahulukan apa yang dikehendaki-Nya dan siapa yang dikehendaki-Nya sesuai dengan hikmah-Nya. Dia mendahulukan para nabi atas manusia biasa, dan mendahulukan sebagian rezeki atas sebagian yang lain. Semua itu berjalan sesuai dengan ketetapan-Nya yang adil.
٧٢. اَلْمُؤَخِّرُ Al-Mu'akhkhir Yang Maha Mengakhirkan
Allah mengakhirkan atau menunda apa yang dikehendaki-Nya sesuai dengan hikmah-Nya. Dia menunda siksa bagi orang kafir untuk memberi kesempatan bertaubat, dan menunda pahala bagi orang beriman hingga di akhirat. Dialah yang mengatur urutan segala kejadian.
٧٣. اَلْأَوَّلُ Al-Awwal Yang Maha Awal
Allah adalah Yang Pertama, yang tidak ada sesuatu pun sebelum-Nya. Eksistensi-Nya tidak didahului oleh ketiadaan. Dia adalah awal dari segala sesuatu, namun Dia sendiri tidak berawal.
٧٤. اَلْآخِرُ Al-Akhir Yang Maha Akhir
Allah adalah Yang Terakhir, yang tidak ada sesuatu pun setelah-Nya. Ketika semua makhluk hancur dan fana, hanya Dzat-Nya yang kekal abadi. Dia adalah tujuan akhir dari segala perjalanan.
٧٥. اَلظَّاهِرُ Azh-Zhahir Yang Maha Nyata
Keberadaan Allah sangat nyata melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang tersebar di seluruh alam semesta. Segala ciptaan adalah bukti nyata akan eksistensi-Nya. Dia berada di atas segala sesuatu, tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya.
٧٦. اَلْبَاطِنُ Al-Bathin Yang Maha Ghaib
Dzat Allah adalah ghaib, tidak dapat dilihat oleh mata atau dijangkau oleh indera di dunia ini. Dia lebih dekat dari urat leher kita, namun tersembunyi dari pandangan. Ilmu-Nya meliputi segala yang tersembunyi.
٧٧. اَلْوَالِي Al-Wali Yang Maha Memerintah
Al-Wali adalah Penguasa mutlak yang memiliki dan mengatur segala urusan makhluk-Nya. Dia memerintah dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Seluruh alam semesta berada dalam genggaman dan pemerintahan-Nya.
٧٨. اَلْمُتَعَالِي Al-Muta'ali Yang Maha Tinggi
Allah Maha Tinggi dari segala sifat kekurangan dan dari penyerupaan dengan makhluk-Nya. Ketinggian-Nya adalah ketinggian yang sempurna, jauh melampaui segala sesuatu yang dapat dibayangkan oleh akal manusia.
٧٩. اَلْبَرُّ Al-Barr Yang Maha Penderma
Al-Barr adalah sumber segala kebaikan. Dia melimpahkan kebaikan dan kedermawanan-Nya kepada seluruh makhluk. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar dan selalu menepati janji-Nya. Kebaikan-Nya tak terhingga.
٨٠. اَلتَّوَّابُ At-Tawwab Yang Maha Penerima Taubat
Allah senantiasa membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yang ingin kembali. Dia sangat senang dengan taubat seorang hamba. Dia menerima taubat yang tulus, sebanyak dan sebesar apa pun dosa yang telah dilakukan sebelumnya.
٨١. اَلْمُنْتَقِمُ Al-Muntaqim Yang Maha Pemberi Balasan
Allah memberikan balasan yang setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan melampaui batas. Siksa-Nya sangat pedih bagi mereka yang menentang-Nya. Namun, balasan ini diberikan dengan keadilan yang sempurna, bukan karena dendam.
٨٢. اَلْعَفُوُّ Al-'Afuww Yang Maha Pemaaf
Al-'Afuww berarti Yang Maha Pemaaf. Sifat ini lebih dalam dari Al-Ghafur. Jika Al-Ghafur berarti menutupi dosa, maka Al-'Afuww berarti menghapus dosa tersebut hingga tidak ada bekasnya sama sekali, seolah-olah tidak pernah terjadi. Ini adalah puncak dari kemaafan.
٨٣. اَلرَّؤُوْفُ Ar-Ra'uf Yang Maha Pengasuh
Ar-Ra'uf adalah Dzat yang memiliki belas kasihan yang sangat mendalam. Ini adalah puncak dari kasih sayang. Dia sangat tidak ingin hamba-Nya tertimpa kesulitan dan kemudharatan. Kasih sayang-Nya melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
٨٤. مَالِكُ الْمُلْكِ Malikul Mulk Penguasa Kerajaan
Allah adalah Pemilik mutlak dari seluruh kerajaan di langit dan di bumi. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Segala bentuk kekuasaan di dunia berada di bawah kendali-Nya.
٨٥. ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ Dzul Jalali wal Ikram Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
Nama ini menggabungkan dua sifat agung: Al-Jalal (Kebesaran dan Keagungan) dan Al-Ikram (Kemuliaan dan Kedermawanan). Dialah Dzat yang layak untuk diagungkan dan dimuliakan, sekaligus sumber segala kemuliaan dan karunia bagi makhluk-Nya.
٨٦. اَلْمُقْسِطُ Al-Muqsith Yang Maha Pemberi Keadilan
Allah Maha Adil dalam memberikan keputusan dan balasan. Dia memberikan hak kepada setiap pemiliknya dan tidak akan menzalimi siapa pun. Keadilan-Nya sempurna, menenangkan hati orang-orang yang terzalimi bahwa hak mereka tidak akan sia-sia.
٨٧. اَلْجَامِعُ Al-Jami' Yang Maha Mengumpulkan
Allah akan mengumpulkan seluruh manusia dari generasi pertama hingga terakhir di Padang Mahsyar pada hari kiamat. Tidak ada satu pun yang akan tertinggal. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang saling berlawanan dalam satu ciptaan.
٨٨. اَلْغَنِيُّ Al-Ghaniyy Yang Maha Kaya
Kekayaan Allah adalah kekayaan yang mutlak. Dia tidak membutuhkan apa pun dari makhluk-Nya, sementara seluruh makhluk sangat membutuhkan-Nya. Perbendaharaan-Nya di langit dan di bumi tidak akan pernah habis.
٨٩. اَلْمُغْنِي Al-Mughni Yang Maha Pemberi Kekayaan
Allah adalah Dzat yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dia yang membuat hamba-Nya merasa cukup, baik dengan harta maupun dengan sifat qana'ah (merasa cukup dengan apa yang ada).
٩٠. اَلْمَانِعُ Al-Mani' Yang Maha Mencegah
Allah mencegah atau menahan sesuatu dari hamba-Nya sesuai dengan hikmah-Nya. Terkadang, penahanan itu adalah bentuk perlindungan dari keburukan yang tidak kita ketahui. Jika Allah memberi, tak ada yang bisa mencegah. Jika Dia mencegah, tak ada yang bisa memberi.
٩١. اَلضَّارُّ Adh-Dharr Yang Maha Memberi Mudharat
Allah berkuasa menimpakan mudharat (bahaya atau kesulitan) kepada siapa yang dikehendaki-Nya sebagai ujian, teguran, atau hukuman. Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu, baik dan buruk, terjadi atas izin dan kehendak-Nya.
٩٢. اَلنَّافِعُ An-Nafi' Yang Maha Memberi Manfaat
Allah adalah satu-satunya sumber segala manfaat dan kebaikan. Apa pun manfaat yang kita peroleh, mulai dari kesehatan, ilmu, hingga hidayah, semuanya berasal dari-Nya. Tidak ada yang bisa memberi manfaat jika Allah tidak menghendakinya.
٩٣. اَلنُّوْرُ An-Nur Yang Maha Bercahaya
Allah adalah cahaya langit dan bumi. Dia adalah sumber cahaya hakiki yang menerangi alam semesta dan memberikan cahaya petunjuk (hidayah) ke dalam hati hamba-hamba-Nya, mengeluarkan mereka dari kegelapan kebodohan dan kesesatan.
٩٤. اَلْهَادِي Al-Hadi Yang Maha Pemberi Petunjuk
Hanya Allah yang mampu memberikan petunjuk (hidayah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dia memberikan petunjuk umum kepada semua makhluk dan petunjuk khusus (taufiq) kepada orang-orang yang Dia pilih untuk menempuh jalan yang lurus.
٩٥. اَلْبَدِيْعُ Al-Badi' Yang Maha Pencipta Keindahan
Allah adalah Pencipta yang tiada bandingannya. Dia menciptakan segala sesuatu tanpa contoh sebelumnya dengan keindahan dan kesempurnaan yang menakjubkan. Setiap detail di alam semesta adalah karya seni-Nya yang orisinal.
٩٦. اَلْبَاقِي Al-Baqi Yang Maha Kekal
Allah adalah Dzat yang Maha Kekal, yang tidak akan pernah sirna atau binasa. Eksistensi-Nya abadi dan tidak terpengaruh oleh waktu. Segala sesuatu selain-Nya akan hancur, dan hanya wajah Rabb-mu yang akan kekal.
٩٧. اَلْوَارِثُ Al-Warits Yang Maha Pewaris
Setelah semua makhluk fana, Allah adalah satu-satunya yang akan tetap ada dan mewarisi langit, bumi, serta segala isinya. Kepemilikan makhluk hanyalah sementara, sedangkan kepemilikan Allah adalah hakiki dan abadi.
٩٨. اَلرَّشِيْدُ Ar-Rasyid Yang Maha Pandai
Allah adalah Dzat yang Maha Cerdas dan Lurus dalam segala tindakan dan pengaturan-Nya. Petunjuk-Nya adalah petunjuk yang paling lurus dan bijaksana, yang membawa kepada kebenaran dan kebahagiaan sejati.
٩٩. اَلصَّبُوْرُ Ash-Shabur Yang Maha Sabar
Allah Maha Sabar, tidak tergesa-gesa menghukum para pendosa. Dia menunda hukuman-Nya untuk memberi mereka waktu bertaubat. Kesabaran-Nya sangat luas, Dia melihat segala kemaksiatan namun tetap memberikan rezeki dan kesempatan kepada makhluk-Nya.
Penutup: Menghiasi Diri dengan Sifat-Nya
Membaca, melantunkan, dan merenungkan Nadhom Asmaul Husna adalah perjalanan spiritual untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Setiap nama membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang keagungan, kekuasaan, dan kasih sayang-Nya. Semoga dengan mengenal nama-nama-Nya yang indah, kita dapat meneladani sifat-sifat tersebut dalam batas kemampuan kita sebagai manusia, seperti menjadi pemaaf, penyayang, adil, dan sabar. Dengan demikian, Asmaul Husna tidak hanya menjadi hafalan di lisan, tetapi juga menjadi cahaya yang menerangi akhlak dan kehidupan kita sehari-hari.