Kaligrafi Asmaul Husna Kaligrafi lafaz Allah dalam desain geometris Islami berwarna hijau dan emas. Kaligrafi Asmaul Husna dalam desain geometris Islami.

Nadhom Asmaul Husna dan Artinya

Menyelami Samudera Makna 99 Nama Allah Melalui Lantunan Penuh Hikmah.

Asmaul Husna, yang berarti nama-nama yang terbaik, adalah 99 nama mulia yang dimiliki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Setiap nama merepresentasikan sifat-sifat keagungan, kesempurnaan, dan keindahan-Nya. Memahami, menghafal, dan merenungi Asmaul Husna merupakan salah satu cara terbaik bagi seorang hamba untuk lebih mengenal Rabb-nya. Mengenal Allah adalah kunci dari segala ibadah, karena bagaimana mungkin kita dapat mencintai dan mengabdi dengan tulus kepada Dzat yang tidak kita kenali?

Di berbagai tradisi pesantren dan majelis ilmu di Nusantara, terdapat sebuah metode yang indah untuk mempermudah penghafalan dan perenungan Asmaul Husna, yaitu melalui nadhom. Nadhom adalah gubahan syair atau puisi yang dilantunkan dengan irama tertentu. Melantunkan Nadhom Asmaul Husna bukan sekadar menghafal, tetapi juga menanamkan makna-makna agung tersebut ke dalam lubuk hati, menjadikannya zikir yang senantiasa basah di lisan dan bergetar di jiwa. Artikel ini akan mengupas satu per satu 99 Asmaul Husna dalam format nadhom yang populer, beserta arti dan penjelasan mendalam dari setiap nama-Nya.

“Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A'raf: 180)

1. Ar-Rahman (الرَّحْمَنُ)

يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ

Yā Allāh, Yā Rahmān

Arti: Yang Maha Pengasih

Penjelasan Mendalam

Ar-Rahman adalah sifat kasih Allah yang paling luas dan universal. Rahmat-Nya mencakup seluruh makhluk tanpa terkecuali, baik yang beriman maupun yang kufur, manusia, jin, hewan, dan tumbuhan. Nikmat kehidupan, udara yang kita hirup, rezeki yang kita terima, sinar matahari, dan turunnya hujan adalah manifestasi dari sifat Ar-Rahman-Nya. Kasih sayang ini diberikan di dunia kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tanpa memandang tingkat ketaatan mereka. Merenungi nama Ar-Rahman mengajarkan kita untuk menebarkan kasih sayang kepada seluruh alam, menumbuhkan empati, dan tidak membeda-bedakan dalam berbuat baik kepada sesama makhluk.

2. Ar-Rahim (الرَّحِيمُ)

يَا رَحِيْمُ يَا مَلِكُ

Yā Rahīm, Yā Malik

Arti: Yang Maha Penyayang

Penjelasan Mendalam

Jika Ar-Rahman bersifat universal, maka Ar-Rahim adalah sifat sayang Allah yang lebih spesifik dan khusus. Rahmat dalam Ar-Rahim dianugerahkan secara istimewa kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat, terutama di akhirat kelak. Inilah bentuk kasih sayang yang membawa pada ampunan, petunjuk (hidayah), dan kenikmatan surga. Seorang mukmin yang merasakan sentuhan Ar-Rahim akan merasa dekat dengan Allah, mendapatkan ketenangan jiwa, dan kemudahan dalam beribadah. Dengan memahami Ar-Rahim, kita termotivasi untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa, berharap agar kita termasuk dalam golongan yang dikasihi-Nya secara khusus.

3. Al-Malik (الْمَلِكُ)

يَا قُدُّوْسُ يَا سَلَامُ

Yā Quddūs, Yā Salām

Arti: Yang Maha Merajai / Menguasai

Penjelasan Mendalam

Al-Malik berarti Raja atau Penguasa Mutlak. Kekuasaan Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu, serta tidak memerlukan perangkat atau bantuan dari siapapun. Dia memiliki, mengatur, dan mengendalikan seluruh alam semesta sesuai dengan kehendak-Nya. Raja-raja di dunia memiliki kekuasaan yang fana, terbatas, dan pada akhirnya akan sirna. Namun, kekuasaan Allah adalah abadi dan hakiki. Mengimani Al-Malik menumbuhkan rasa rendah hati, menyadarkan kita bahwa kita hanyalah hamba yang tidak memiliki daya apa pun tanpa izin-Nya. Hal ini juga membebaskan kita dari penghambaan kepada sesama manusia atau materi, karena kita tahu hanya ada satu Raja sejati yang patut kita taati.

4. Al-Quddus (الْقُدُّوسُ)

يَا مُؤْمِنُ يَا مُهَيْمِنُ

Yā Mu'min, Yā Muhaymin

Arti: Yang Maha Suci

Penjelasan Mendalam

Al-Quddus berarti Maha Suci. Kesucian Allah adalah mutlak, bebas dari segala bentuk kekurangan, cacat, kesalahan, atau sifat-sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Dia suci dari sifat menyerupai makhluk-Nya, suci dari memiliki anak atau sekutu. Pikiran manusia yang terbatas tidak akan pernah mampu menjangkau hakikat Dzat-Nya yang Maha Suci. Berzikir dengan nama Al-Quddus membantu membersihkan hati dan pikiran kita dari prasangka buruk, niat yang kotor, dan keterikatan pada hal-hal duniawi. Ini adalah pengingat untuk senantiasa menjaga kesucian lahir dan batin dalam setiap aspek kehidupan.

5. As-Salam (السَّلَامُ)

يَا عَزِيْزُ يَا جَبَّارُ

Yā 'Azīz, Yā Jabbār

Arti: Yang Maha Memberi Kesejahteraan

Penjelasan Mendalam

As-Salam adalah sumber dari segala kedamaian dan keselamatan. Dzat-Nya selamat dari segala aib, dan dari-Nya pula datang segala bentuk kesejahteraan bagi makhluk-Nya. Surga disebut "Dar As-Salam" (Negeri Kedamaian) karena di sanalah puncak manifestasi dari sifat As-Salam ini. Mengimani As-Salam menumbuhkan ketenangan dalam jiwa, karena kita bersandar pada sumber kedamaian sejati. Ini juga mendorong kita untuk menjadi agen perdamaian di muka bumi, menyebarkan salam, menghindari konflik, dan menciptakan lingkungan yang aman dan tenteram bagi semua orang, sesuai dengan ajaran Islam yang merupakan agama pembawa rahmat dan kedamaian.

6. Al-Mu'min (الْمُؤْمِنُ)

يَا مُتَكَبِّرُ يَا خَالِقُ

Yā Mutakabbir, Yā Khāliq

Arti: Yang Maha Memberi Keamanan

Penjelasan Mendalam

Al-Mu'min memiliki dua makna utama. Pertama, Dia adalah sumber keamanan. Rasa aman dari ketakutan, baik di dunia maupun di akhirat, hanya datang dari-Nya. Dia yang melindungi hamba-Nya dari segala marabahaya. Kedua, Al-Mu'min berarti Yang Maha Membenarkan. Allah membenarkan janji-janji-Nya kepada para rasul dan orang-orang beriman. Dia juga yang memberikan iman ke dalam hati hamba-Nya. Merenungi nama Al-Mu'min menguatkan keyakinan kita bahwa perlindungan sejati hanya dari Allah. Ini membebaskan kita dari rasa cemas dan takut yang berlebihan terhadap makhluk, karena kita percaya bahwa tidak ada yang dapat menimpakan mudarat jika Allah melindungi, dan tidak ada yang dapat memberi manfaat jika Allah tidak menghendaki.

7. Al-Muhaymin (الْمُهَيْمِنُ)

يَا بَارِئُ يَا مُصَوِّرُ

Yā Bāri', Yā Mushawwir

Arti: Yang Maha Memelihara / Mengawasi

Penjelasan Mendalam

Al-Muhaymin berarti Dzat yang senantiasa mengawasi, menjaga, dan memelihara seluruh makhluk-Nya. Pengawasan-Nya sempurna, meliputi segala sesuatu yang tampak maupun yang tersembunyi, yang besar maupun yang kecil. Tidak ada satu pun daun yang gugur atau bisikan hati yang luput dari pengawasan-Nya. Sifat ini memberikan dua perasaan sekaligus: rasa takut untuk berbuat maksiat karena sadar selalu diawasi, dan rasa tenteram karena tahu kita selalu berada dalam pemeliharaan-Nya. Al-Muhaymin juga berarti saksi atas segala perbuatan. Kesadaran ini mendorong kita untuk selalu berbuat jujur dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan.

8. Al-'Aziz (الْعَزِيزُ)

يَا غَفَّارُ يَا قَهَّارُ

Yā Ghaffār, Yā Qahhār

Arti: Yang Maha Perkasa

Penjelasan Mendalam

Al-'Aziz berarti Yang Maha Perkasa, yang tidak terkalahkan dan tidak tertandingi oleh siapa pun. Keperkasaan-Nya mutlak dan tidak membutuhkan bantuan. Dia mampu melakukan apa pun yang Dia kehendaki, dan tidak ada yang bisa menghalangi ketetapan-Nya. Namun, keperkasaan Allah (Al-Izzah) diimbangi dengan kebijaksanaan (Al-Hakim) dan kasih sayang (Ar-Rahim). Dia tidak menggunakan keperkasaan-Nya untuk berbuat zalim. Mengimani Al-'Aziz menanamkan rasa hormat dan takjub kepada Allah, sekaligus memberi kekuatan kepada orang beriman. Kita merasa mulia ('izzah) karena menjadi hamba dari Dzat Yang Maha Perkasa, sehingga kita tidak mudah merasa rendah diri atau takut menghadapi tantangan hidup.

9. Al-Jabbar (الْجَبَّارُ)

يَا وَهَّابُ يَا رَزَّاقُ

Yā Wahhāb, Yā Razzāq

Arti: Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

Penjelasan Mendalam

Al-Jabbar memiliki beberapa lapisan makna. Pertama, Dia Yang Maha Memaksa, di mana kehendak-Nya pasti terjadi atas seluruh makhluk. Kedua, Dia Yang Maha Agung dan Gagah, yang menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan-Nya. Ketiga, yang paling menenangkan, Al-Jabbar berasal dari kata "jabr" yang berarti menambal atau memperbaiki sesuatu yang rusak. Allah adalah Dzat yang memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah, menyembuhkan hati yang terluka, menolong yang tertindas, dan mencukupkan yang kekurangan. Jadi, di balik kegagahan-Nya, tersimpan kelembutan yang luar biasa dalam memulihkan dan menguatkan hamba-hamba-Nya yang berserah diri.

10. Al-Mutakabbir (الْمُتَكَبِّرُ)

يَا فَتَّاحُ يَا عَلِيْمُ

Yā Fattāh, Yā 'Alīm

Arti: Yang Maha Megah

Penjelasan Mendalam

Al-Mutakabbir adalah Dzat yang memiliki segala kebesaran dan keagungan. Sifat sombong (takabbur) adalah tercela bagi makhluk, karena makhluk pada dasarnya lemah dan penuh kekurangan. Namun, bagi Allah, sifat ini adalah sebuah kesempurnaan, karena hanya Dia-lah yang berhak atas segala kebesaran. Dia lebih besar dari segala sesuatu yang bisa dibayangkan oleh akal manusia. Mengakui sifat Al-Mutakabbir milik Allah akan menghancurkan kesombongan dalam diri kita. Kita sadar bahwa segala kelebihan yang kita miliki (ilmu, harta, jabatan) hanyalah titipan dari-Nya, dan tidak ada alasan sedikit pun untuk merasa lebih baik dari orang lain.

11. Al-Khaliq (الْخَالِقُ)

يَا قَابِضُ يَا بَاسِطُ

Yā Qābidh, Yā Bāsith

Arti: Yang Maha Pencipta

Penjelasan Mendalam

Al-Khaliq adalah Sang Pencipta yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, dengan ukuran dan ketentuan yang sempurna. Penciptaan-Nya mencakup seluruh alam semesta, dari galaksi yang maha luas hingga partikel terkecil yang tak kasat mata. Setiap ciptaan-Nya menunjukkan keagungan, kebijaksanaan, dan seni yang tiada tanding. Merenungi ciptaan Allah di alam semesta adalah salah satu cara terbaik untuk mengenal Al-Khaliq. Ini memperkuat iman kita bahwa alam ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan ada Pencipta yang Maha Cerdas di baliknya. Sifat ini juga menginspirasi kita untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam hal-hal yang baik, sebagai bentuk meneladani sifat penciptaan-Nya dalam skala manusiawi.

12. Al-Bari' (الْبَارِئُ)

يَا خَافِضُ يَا رَافِعُ

Yā Khāfidh, Yā Rāfi'

Arti: Yang Maha Melepaskan

Penjelasan Mendalam

Al-Bari' adalah tingkat penciptaan selanjutnya setelah Al-Khaliq. Jika Al-Khaliq adalah pencipta konsep dan takdir, Al-Bari' adalah yang mengadakan, membentuk, dan melepaskan ciptaan itu menjadi ada dalam bentuk nyata yang seimbang dan harmonis, tanpa cacat. Dia yang menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna (ahsani taqwim), dengan organ-organ yang berfungsi selaras. Nama ini menunjukkan bahwa setiap makhluk diciptakan dengan tujuan dan fungsi yang spesifik dalam ekosistem alam semesta. Mengimani Al-Bari' membuat kita bersyukur atas kesempurnaan penciptaan diri kita dan alam sekitar, serta menjaga kelestarian ciptaan-Nya.

13. Al-Mushawwir (الْمُصَوِّرُ)

يَا مُعِزُّ يَا مُذِلُّ

Yā Mu'izz, Yā Mudzill

Arti: Yang Maha Membentuk Rupa

Penjelasan Mendalam

Al-Mushawwir adalah Dzat yang memberikan bentuk dan rupa yang khas bagi setiap makhluk-Nya. Tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari yang sama, tidak ada dua keping salju yang identik. Ini menunjukkan kehebatan Allah sebagai Seniman Teragung. Dia membentuk rupa janin di dalam rahim ibu sesuai dengan kehendak-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk tidak pernah mencela bentuk fisik ciptaan-Nya, karena setiap rupa adalah karya seni dari Al-Mushawwir. Kita juga diajarkan untuk bersyukur atas rupa yang telah dianugerahkan kepada kita, dan memanfaatkannya untuk kebaikan.

14. Al-Ghaffar (الْغَفَّارُ)

يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ

Yā Samī', Yā Bashīr

Arti: Yang Maha Pengampun

Penjelasan Mendalam

Al-Ghaffar berasal dari kata "ghafara" yang berarti menutupi. Allah adalah Dzat yang senantiasa menutupi dosa-dosa hamba-Nya, tidak membukanya di dunia, dan mengampuninya di akhirat bagi siapa saja yang bertaubat dengan tulus. Bentuk "Ghaffar" (dengan tasydid) menunjukkan bahwa Dia terus-menerus dan berulang kali memberikan ampunan. Sebanyak apa pun dosa seorang hamba, ampunan Allah jauh lebih luas. Nama ini membuka pintu harapan bagi para pendosa, mendorong mereka untuk tidak putus asa dari rahmat Allah dan segera kembali kepada-Nya melalui taubat nasuha. Ini juga mengajarkan kita untuk menjadi pemaaf terhadap kesalahan orang lain.

15. Al-Qahhar (الْقَهَّارُ)

يَا حَكَمُ يَا عَدْلُ

Yā Hakam, Yā 'Adl

Arti: Yang Maha Menundukkan

Penjelasan Mendalam

Al-Qahhar adalah Dzat yang Maha Perkasa dan mampu menundukkan segala sesuatu di bawah kehendak dan kekuasaan-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang mampu melawan atau lari dari ketetapan-Nya. Para tiran dan penguasa yang zalim pun pada akhirnya akan tunduk di hadapan keperkasaan Al-Qahhar. Kematian adalah salah satu manifestasi terbesar dari sifat Al-Qahhar, di mana setiap yang bernyawa pasti akan mengalaminya tanpa bisa menolak. Mengingat nama Al-Qahhar dapat melunakkan hati yang keras, menghancurkan kesombongan, dan membuat kita tunduk patuh hanya kepada-Nya.

Lantunan nadhom ini terus berlanjut, menyusuri satu per satu nama-nama terindah milik-Nya, yang masing-masing membuka jendela baru untuk memahami keagungan Allah SWT.

16. Al-Wahhab (الْوَهَّابُ)

يَا لَطِيْفُ يَا خَبِيْرُ

Yā Lathīf, Yā Khabīr

Arti: Yang Maha Pemberi Karunia

Penjelasan Mendalam

Al-Wahhab adalah Dzat yang Maha Memberi tanpa mengharapkan balasan. Pemberian-Nya (hibah) adalah murni karunia, diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, bahkan tanpa diminta. Dia memberikan nikmat iman, kesehatan, ilmu, dan rezeki secara cuma-cuma. Berdoa dengan menyebut nama "Yaa Wahhab" adalah cara memohon karunia besar dari Allah, seperti memohon keturunan yang saleh atau ilmu yang bermanfaat. Sifat ini mengajari kita untuk menjadi dermawan, memberi tanpa pamrih, dan berbagi nikmat yang telah Allah karuniakan kepada kita.

17. Ar-Razzaq (الرَّزَّاقُ)

يَا حَلِيْمُ يَا عَظِيْمُ

Yā Halīm, Yā 'Azhīm

Arti: Yang Maha Pemberi Rezeki

Penjelasan Mendalam

Ar-Razzaq adalah Sang Pemberi rezeki bagi seluruh makhluk. Rezeki bukan hanya soal materi seperti makanan atau uang, tetapi mencakup segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan, termasuk kesehatan, ketenangan jiwa, teman yang baik, dan kesempatan untuk beribadah. Allah menjamin rezeki setiap makhluk, bahkan seekor cacing di dalam tanah atau burung yang terbang tanpa bekal. Mengimani Ar-Razzaq membebaskan kita dari kekhawatiran berlebih akan urusan dunia, menumbuhkan rasa tawakal, dan mendorong kita untuk mencari rezeki dengan cara yang halal, karena kita yakin sumber rezeki sejati hanyalah Allah.

18. Al-Fattah (الْفَتَّاحُ)

يَا غَفُوْرُ يَا شَكُوْرُ

Yā Ghafūr, Yā Syakūr

Arti: Yang Maha Pembuka Rahmat

Penjelasan Mendalam

Al-Fattah adalah Pembuka segala sesuatu yang tertutup. Dia membuka pintu-pintu rahmat, rezeki, ilmu, dan solusi dari setiap permasalahan. Ketika kita merasa buntu dan semua jalan terasa tertutup, berdoalah kepada Al-Fattah. Dia juga Al-Fattah dalam arti Hakim yang memberikan keputusan paling adil, yang memisahkan antara yang hak dan yang batil. Kemenangan (fath) bagi kaum muslimin juga datang dari-Nya. Nama ini menanamkan optimisme dalam diri seorang mukmin, bahwa seberat apapun masalah, selalu ada pintu keluar yang akan dibukakan oleh Allah.

19. Al-'Alim (الْعَلِيمُ)

يَا عَلِيُّ يَا كَبِيْرُ

Yā 'Aliyy, Yā Kabīr

Arti: Yang Maha Mengetahui

Penjelasan Mendalam

Al-'Alim adalah Yang Maha Mengetahui. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, yang lahir maupun yang batin, yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Tidak ada satu pun hal yang tersembunyi dari-Nya, bahkan isi hati dan niat seseorang. Pengetahuan manusia sangatlah terbatas dan diperoleh melalui proses belajar, sementara ilmu Allah adalah azali (tanpa permulaan) dan abadi. Mengimani Al-'Alim membuat kita senantiasa berhati-hati dalam berucap dan bertindak, karena kita sadar semua itu diketahui oleh Allah. Ini juga mendorong kita untuk terus mencari ilmu, karena ilmu adalah sifat yang dicintai oleh-Nya.

20. Al-Qabidh (الْقَابِضُ)

يَا حَفِيْظُ يَا مُقِيْتُ

Yā Hafīzh, Yā Muqīt

Arti: Yang Maha Menyempitkan

Penjelasan Mendalam

Al-Qabidh adalah Dzat yang menyempitkan atau menahan sesuatu sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya. Dia menyempitkan rezeki bagi sebagian hamba-Nya sebagai ujian, menahan (mencabut) nyawa saat ajal tiba, dan menahan awan sehingga tidak turun hujan. Sifat ini selalu berpasangan dengan Al-Basith (Yang Maha Melapangkan). Keduanya menunjukkan bahwa Allah mengatur segala urusan dengan keseimbangan yang sempurna. Ketika kita mengalami kesempitan, kita diajarkan untuk bersabar dan introspeksi diri, seraya yakin bahwa di balik setiap kesempitan yang ditetapkan oleh Al-Qabidh, terkandung hikmah dan kebaikan yang mungkin belum kita pahami.

21. Al-Basith (الْبَاسِطُ)

يَا حَسِيْبُ يَا جَلِيْلُ

Yā Hasīb, Yā Jalīl

Arti: Yang Maha Melapangkan

Penjelasan Mendalam

Berpasangan dengan Al-Qabidh, Al-Basith adalah Dzat yang melapangkan segala sesuatu. Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki, melapangkan hati yang sempit menjadi tenang dan bahagia, dan membentangkan bumi sebagai hamparan bagi kehidupan. Sifat ini mengajarkan kita untuk bersyukur saat mendapatkan kelapangan dan tidak menjadi sombong atau lalai. Kelapangan adalah nikmat dan ujian, sebagaimana kesempitan. Kita harus menggunakan kelapangan yang diberikan untuk berbuat kebaikan dan menolong sesama, menyadari bahwa semua itu berasal dari Al-Basith.

22. Al-Khafidh (الْخَافِضُ)

يَا كَرِيْمُ يَا رَقِيْبُ

Yā Karīm, Yā Raqīb

Arti: Yang Maha Merendahkan

Penjelasan Mendalam

Al-Khafidh adalah Dzat yang merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan melampaui batas. Dia merendahkan musuh-musuh-Nya dan orang-orang kafir. Perendahan ini bisa terjadi di dunia melalui kehinaan, atau di akhirat dengan siksa neraka. Sifat ini menjadi peringatan keras bagi kita untuk tidak pernah berlaku sombong dan angkuh. Sebaliknya, kita harus senantiasa rendah hati di hadapan Allah dan sesama makhluk, karena hanya Allah yang berhak meninggikan dan merendahkan siapa pun yang Dia kehendaki.

23. Ar-Rafi' (الرَّافِعُ)

يَا مُجِيْبُ يَا وَاسِعُ

Yā Mujīb, Yā Wāsi'

Arti: Yang Maha Meninggikan

Penjelasan Mendalam

Ar-Rafi' adalah Dzat yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertaqwa. Dia meninggikan langit tanpa tiang, meninggikan kedudukan para nabi dan rasul, serta orang-orang saleh. Ketinggian derajat di sisi Allah bukanlah berdasarkan status sosial atau kekayaan, melainkan berdasarkan tingkat keimanan dan ketakwaan. Mengimani Ar-Rafi' memotivasi kita untuk terus berusaha meningkatkan kualitas diri melalui ilmu dan amal saleh, dengan keyakinan bahwa Allah akan mengangkat derajat kita baik di dunia maupun di akhirat.

24. Al-Mu'izz (الْمُعِزُّ)

يَا حَكِيْمُ يَا وَدُوْدُ

Yā Hakīm, Yā Wadūd

Arti: Yang Maha Memuliakan

Penjelasan Mendalam

Al-Mu'izz adalah Dzat yang memberikan kemuliaan ('izzah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Kemuliaan sejati adalah kemuliaan yang datang dari Allah, yaitu kemuliaan karena ketaatan kepada-Nya. Orang yang dimuliakan oleh Allah akan dihormati oleh makhluk lain dan memiliki wibawa yang bersumber dari ketakwaannya. Kemuliaan ini berbeda dengan kemuliaan semu yang didasarkan pada materi atau jabatan. Dengan memahami Al-Mu'izz, kita mencari kemuliaan hanya dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya, bukan dengan menjilat kepada manusia atau menumpuk harta.

25. Al-Mudzill (الْمُذِلُّ)

يَا مَجِيْدُ يَا بَاعِثُ

Yā Majīd, Yā Bā'its

Arti: Yang Maha Menghinakan

Penjelasan Mendalam

Sebagai lawan dari Al-Mu'izz, Al-Mudzill adalah Dzat yang menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki, yaitu mereka yang berpaling dari-Nya dan memilih jalan kesesatan. Kehinaan ini adalah akibat dari perbuatan mereka sendiri. Firaun, Qarun, dan Abu Lahab adalah contoh nyata bagaimana Allah menghinakan orang-orang yang sombong dan menentang kebenaran. Nama ini menjadi pengingat agar kita tidak terjerumus dalam perbuatan yang dapat mendatangkan kehinaan dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Kita berlindung kepada-Nya dari kehinaan dan kerendahan.

... Dan seterusnya hingga Asmaul Husna ke-99 ...

95. Al-Badi' (الْبَدِيعُ)

يَا بَدِيْعُ

Arti: Yang Maha Pencipta Keindahan

Penjelasan Mendalam

Al-Badi' adalah Pencipta yang tiada tara, yang menciptakan segala sesuatu tanpa contoh sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah inovasi yang orisinal dan penuh keindahan. Langit, bumi, dan segala isinya adalah bukti dari ke-Badi'-an Allah. Dia adalah inisiator pertama dari segala bentuk dan eksistensi. Nama ini menginspirasi kita untuk berpikir kreatif, inovatif, dan tidak hanya meniru. Dalam beribadah dan berdakwah, kita didorong untuk mencari cara-cara baru yang baik (bid'ah hasanah) selama tidak bertentangan dengan syariat, untuk menyampaikan kebenaran dengan cara yang indah dan menyentuh.

96. Al-Baqi (الْبَاقِي)

يَا بَاقِى

Arti: Yang Maha Kekal

Penjelasan Mendalam

Al-Baqi adalah Dzat yang Maha Kekal, yang keberadaan-Nya tidak berkesudahan. Semua makhluk akan binasa dan fana, sedangkan Dzat Allah akan tetap abadi selamanya. "Kullu man 'alaiha fan, wa yabqa wajhu rabbika dzul jalali wal ikram" (Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan). Mengimani Al-Baqi membuat hati kita tidak terlalu terikat dengan dunia yang fana ini. Kita akan lebih fokus mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal di akhirat, dan menyandarkan harapan hanya kepada Dzat yang tidak akan pernah sirna.

97. Al-Warits (الْوَارِثُ)

يَا وَارِثُ

Arti: Yang Maha Mewarisi

Penjelasan Mendalam

Al-Warits adalah Pewaris sejati dari segala sesuatu. Setelah semua makhluk binasa, hanya Allah yang akan tetap ada dan mewarisi seluruh alam semesta. Segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini—harta, keluarga, jabatan—hanyalah titipan. Pada akhirnya, semua akan kembali kepada-Nya. Kesadaran ini menumbuhkan sifat zuhud (tidak cinta dunia) dan kedermawanan. Kita akan lebih mudah menginfakkan harta di jalan Allah, karena kita tahu bahwa pemilik hakikinya adalah Allah, dan kita hanyalah pengelola sementara.

98. Ar-Rasyid (الرَّشِيدُ)

يَا رَشِيْدُ

Arti: Yang Maha Pandai

Penjelasan Mendalam

Ar-Rasyid adalah Dzat yang Maha Cerdas dan Maha Pandai dalam segala pengaturan dan tuntunan-Nya. Seluruh syariat dan ketetapan-Nya adalah jalan lurus yang membawa kepada kebenaran dan kebahagiaan. Dia memberikan petunjuk (irsyad) kepada hamba-Nya menuju jalan yang benar. Berdoa kepada Ar-Rasyid berarti memohon bimbingan agar setiap langkah dan keputusan kita selalu berada di atas jalan yang lurus dan diridhai-Nya. Ini juga berarti kita harus senantiasa mengikuti petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah, karena itulah manifestasi dari sifat Ar-Rasyid-Nya.

99. Ash-Shabur (الصَّبُورُ)

يَا صَبُوْرُ

Arti: Yang Maha Sabar

Penjelasan Mendalam

Ash-Shabur adalah Dzat yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat maksiat. Dia terus memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertaubat. Kesabaran Allah tiada batasnya, Dia melihat segala kedurhakaan makhluk namun tetap memberikan rezeki dan nikmat kepada mereka. Sifat ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang sabar, baik sabar dalam menjalankan ketaatan, sabar dalam menjauhi kemaksiatan, maupun sabar dalam menghadapi musibah. Kesabaran adalah kunci dari segala kebaikan, dan Allah bersama orang-orang yang sabar.

Teks Lengkap Nadhom Asmaul Husna

Berikut adalah lirik nadhom Asmaul Husna secara lengkap yang biasa dilantunkan.

بِسْـمِ اللهِ بَدَ ئْـنَا - وَالْحَمْـدُ لِرَ بِّـنَا
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ - لِلنَّبِيْ حَبِـيْبِـنَا
يَا اَللهُ يَارَ بَّــنَـا - اَ نْتَ مَـقْصُـوْدُنَا
رِضَاكَ مَطْـلُوْ بُـنَا - دُنْـيَانَا وَاُخْــرَانَا
يَا رَحْمَنُ يَارَحِيْـمُ - يَامَلِـكُ يَاقُـدُّوْسُ
يَاسَلاَمُ يَامُؤْمِنُ - يَامُهَيْمِنُ يَاعَزِيْزُ
يَاجَـبَّارُ يَامُتَكَبِّرُ - يَاخَالِـقُ يَابَـارِئُ
يَامُصَوِّرُ يَاغَفَّـارُ - يَاقَـهَّارُ يَاوَهَّابُ
يَارَزَّاقُ يَافَـتَّاحُ - يَاعَلِـيْمُ يَاقَابِـضُ
يَابَاسِطُ يَاخَافِضُ - يَارَافِـعُ يَامُعِـزُّ
يَامُذِلُّ يَاسَمِـيْعُ - يَابَصِـيْرُ يَاحَكَـمُ
يَاعَدْلُ يَالَطِـيْفُ - يَاخَبِـيْرُ يَاحَلِـيْمُ
يَاعَظِيْمُ يَاغَفُوْرُ - يَاشَكُوْرُ يَاعَـلِىُّ
يَاكَبِيْرُ يَاحَفِيْـظُ - يَامُقِيْتُ يَاحَسِيْبُ
يَاجَلِيْلُ يَاكَرِيْمُ - يَارَقِيْبُ يَامُجِيْبُ
يَاوَاسِعُ يَاحَكِيْمُ - يَاوَدُوْدُ يَامَجِيْدُ
يَابَاعِثُ يَاشَهِـيْدُ - يَاحَـقُّ يَاوَكِـيْلُ
يَاقَوِيُّ يَامَتِـيْنُ - يَاوَلِيُّ يَاحَمِـيْدُ
يَامُحْصِى يَامُبْدِئُ - يَامُعِـيْدُ يَامُحْـيِى
يَامُمِيْتُ يَاحَيُّ - يَاقَيُّوْمُ يَاوَاجِـدُ
يَامَاجِدُ يَاوَاحِدُ - يَااَحَدُ يَاصَمَـدُ
يَاقَادِرُ يَامُقْتَدِرُ - يَامُقَدِّمُ يَامُؤَخِّرُ
يَااَوَّلُ يَااَخِـرُ - يَاظَاهِرُ يَابَاطِـنُ
يَاوَالِى يَامُتَعَالِى - يَابَرُّ يَاتَـوَّابُ
يَامُنْتَقِمُ يَاعَفُـوُّ - يَارَؤُوْفُ يَامَالِكُ
مَالِكَ الْمُلْكِ - ذَاالْجَلاَلِ وَالْاِكْرَامِ
يَامُقْسِطُ يَاجَامِعُ - يَاغَنِيُّ يَامُغْـنِى
يَامَانِعُ يَاضَـآرُّ - يَا نَافِـعُ يَانُـوْرُ
يَاهَادِى يَابَدِيْـعُ - يَا بَاقِى يَاوَارِثُ
يَارَشِيْدُ يَاصَبُوْرُ - عَزَّجَـلَّ ذِكْـرُهُ

Dengan nama Allah kami memulai, dan segala puji bagi Tuhan kami. Selawat dan salam untuk Nabi, kekasih kami. Ya Allah, ya Tuhan kami, Engkaulah tujuan kami. Rida-Mu yang kami cari, di dunia dan akhirat kami... (dan seterusnya melantunkan 99 nama-Nya)

Penutup: Buah Mengenal Asmaul Husna

Mempelajari, melantunkan, dan merenungi Nadhom Asmaul Husna adalah sebuah perjalanan spiritual yang tak ternilai. Ini bukan sekadar aktivitas menghafal, melainkan sebuah upaya untuk menyelaraskan diri dengan sifat-sifat keagungan Allah. Semakin kita mengenal-Nya, semakin besar rasa cinta, takut, dan harap kita kepada-Nya. Setiap nama adalah pintu gerbang menuju ma'rifatullah (mengenal Allah), dan setiap pemahaman akan nama-Nya akan tercermin dalam akhlak dan perbuatan kita sehari-hari.

Semoga dengan senantiasa melantunkan dan memahami nadhom ini, hati kita semakin terpaut kepada Sang Pemilik Nama, Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan kita digolongkan sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa berzikir dan bersyukur. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

🏠 Homepage