Ilustrasi area ketegangan pada bahu.
Rasa tidak nyaman pada pundak, yang sering kali disertai sensasi pegal, kaku, hingga rasa panas, adalah keluhan umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun sering dianggap sepele, pemahaman mengenai penyebab pundak terasa pegal dan panas sangat penting untuk penanganan yang tepat. Kondisi ini jarang disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan gabungan dari gaya hidup, postur tubuh, dan kondisi fisik tertentu.
Salah satu kontributor terbesar masalah pundak adalah postur tubuh yang tidak ergonomis, terutama bagi mereka yang menghabiskan banyak waktu di depan komputer. Ketika bahu membungkuk ke depan (rounded shoulders) atau leher terlalu menjorok ke depan (forward head posture), otot-otot di sekitar leher, punggung atas, dan pundak harus bekerja ekstra keras hanya untuk menopang kepala. Ketegangan kronis ini menyebabkan penumpukan asam laktat dan memicu rasa pegal yang konstan. Rasa panas sering kali menyertai ketegangan ini karena adanya peradangan ringan akibat stres mekanis berulang.
Hubungan antara pikiran dan tubuh tidak bisa dipungkiri. Ketika seseorang mengalami stres tinggi atau kecemasan, respons alami tubuh adalah menegang. Secara tidak sadar, banyak orang mengangkat bahu mereka mendekati telinga. Kebiasaan ini, meski hanya berlangsung sebentar, jika terjadi terus-menerus, akan menyebabkan otot trapezius (otot besar di punggung atas dan pundak) menjadi tegang parah. Ketegangan otot yang berkepanjangan ini dapat menghambat aliran darah dan memicu sensasi panas atau terbakar pada area tersebut.
Penggunaan otot pundak yang berlebihan, seperti mengangkat beban yang terlalu berat, olahraga yang melibatkan gerakan repetitif (misalnya melempar atau berenang dengan teknik yang salah), atau bahkan membawa tas berat di satu sisi bahu secara terus-menerus, dapat menyebabkan kelelahan otot akut. Robekan mikro (strain) pada serat otot akibat beban berlebih ini sering kali bermanifestasi sebagai rasa pegal hebat. Jika terjadi cedera ringan, respons inflamasi tubuh dapat menyebabkan area tersebut terasa hangat atau panas.
Saraf yang mengontrol sensasi dan gerakan lengan serta bahu berasal dari tulang belakang leher (servikal). Kompresi saraf, seperti yang disebabkan oleh herniasi diskus (HNP) atau peradangan pada sendi tulang belakang leher, dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke pundak. Sensasi yang dirasakan mungkin bukan hanya pegal, tetapi juga rasa tajam, kesemutan, atau sensasi panas yang menjalar (disebut juga referred pain).
Meskipun jarang, rasa panas dan pegal yang persisten bisa menjadi gejala kondisi medis yang lebih serius. Misalnya, fibromyalgia, rheumatoid arthritis, atau bahkan kondisi yang berhubungan dengan jantung (meskipun nyeri jantung biasanya menjalar ke lengan kiri dan disertai sesak napas). Jika penyebab pundak terasa pegal dan panas tidak hilang dengan istirahat dan perubahan gaya hidup, konsultasi medis sangat disarankan untuk menyingkirkan diagnosis serius.
Untuk meredakan ketidaknyamanan ini, penting untuk memulai dengan memperbaiki postur, melakukan peregangan ringan secara teratur, dan memastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup. Mengaplikasikan kompres dingin jika ada peradangan akut, atau kompres hangat untuk merilekskan otot yang tegang, dapat memberikan bantuan sementara sambil mengidentifikasi akar permasalahan sebenarnya.