Dalam dunia sepeda motor klasik di Indonesia, ada beberapa nama yang memiliki resonansi mendalam dan nostalgia yang kuat. Salah satu ikon yang tak lekang oleh waktu adalah seri Honda CB, terutama generasi awal yang seringkali menyandang sebutan "Platina CB". Nama "platina" ini bukan sekadar julukan, melainkan penanda era di mana teknik mesin dan desain memiliki karakter yang sangat otentik dan kokoh. Meskipun usia motor ini sudah tidak muda lagi, daya tariknya bagi para kolektor dan penggemar modifikasi tetap membara.
Sebuah representasi visual dari era keemasan motor legendaris.
Warisan Teknik dan Daya Tahan
Platina CB adalah representasi dari filosofi Honda pada masanya: mesin yang mudah dirawat, suku cadang yang relatif tersedia, dan yang terpenting, daya tahan luar biasa. Mesin dua tak atau empat tak awal yang digunakan pada seri CB, meskipun sederhana menurut standar modern, dibangun dengan toleransi yang mengutamakan keandalan di segala medan. Inilah yang membuat banyak unit Platina CB masih eksis dan seringkali digunakan sebagai basis restorasi total.
Istilah "platina" sendiri merujuk pada sistem pengapian konvensional yang masih mengandalkan platina dan kondensor. Meskipun kini sistem pengapian digital (CDI atau TCI) mendominasi, bagi para puritan, suara dan sensasi mesin yang diatur oleh putaran platina adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman berkendara klasik. Keunikan ini menciptakan ritual perawatan tersendiri, di mana menyetel celah platina menjadi ritual wajib bagi pemiliknya.
Estetika yang Memikat di Dunia Kustom
Selain performa mekanisnya, daya pikat utama Platina CB terletak pada siluetnya yang ikonik. Garis tangki yang membulat, jok yang ramping, serta proporsi yang seimbang menjadikannya kanvas sempurna untuk berbagai aliran modifikasi. Mulai dari gaya Jap Style yang minimalis, restorasi total menjadi seperti orisinal pabrikan, hingga sentuhan cafe racer yang elegan, CB selalu siap bertransformasi tanpa kehilangan jati dirinya.
Warna-warna cerah yang digunakan pada cat orisinalnya, yang kini sering direplikasi dengan paduan warna-warna sejuk seperti toska atau hijau mint pada restorasi modern, menambah kesan segar dan cerah pada motor yang sudah berumur. Ini adalah perpaduan harmonis antara warisan masa lalu dan estetika kontemporer yang menjadikannya selalu relevan di kancah otomotif Indonesia. Komunitas yang mengelilingi motor ini pun sangat solid, menjaga tradisi dan berbagi pengetahuan teknis, memastikan bahwa setiap unit Platina CB terus berputar di jalanan.
Perawatan dan Nilai Koleksi
Memiliki Platina CB hari ini bukan hanya tentang memiliki kendaraan, tetapi juga tentang menjaga sebuah artefak sejarah. Perawatannya memang menuntut perhatian lebih, terutama pada bagian karburator dan sistem pengapian kuno tersebut. Namun, imbalannya adalah pengalaman berkendara yang jujur, minim intervensi elektronik, dan nilai investasi yang cenderung stabil, bahkan meningkat. Motor ini adalah bukti bahwa kualitas desain dan ketangguhan material tidak mengenal batas waktu.