Tekanan darah adalah salah satu indikator vital terpenting untuk menilai kesehatan kardiovaskular seseorang. Secara umum, banyak orang fokus pada risiko hipertensi (tekanan darah tinggi). Namun, bagaimana dengan tekanan darah rendah normal? Apakah nilai yang terlalu rendah selalu berbahaya, atau adakah rentang yang dianggap sehat bagi sebagian orang?
Nilai referensi standar untuk tekanan darah normal dewasa adalah sekitar 120/80 mmHg (sistolik/diastolik). Ketika angka ini turun secara signifikan, kondisi tersebut disebut hipotensi. Namun, yang sering kali terabaikan adalah bahwa bagi individu tertentu, tekanan darah yang berada di bawah standar umum tersebut bisa jadi merupakan kondisi normal dan tidak menimbulkan gejala yang mengganggu.
Apa Definisi Tekanan Darah Rendah Normal?
Hipotensi didefinisikan ketika pembacaan tekanan darah sistolik berada di bawah 90 mmHg atau tekanan diastolik berada di bawah 60 mmHg. Akan tetapi, hipotensi baru menjadi masalah klinis jika disertai dengan gejala. Jika seseorang secara konsisten memiliki tekanan darah seperti 100/70 mmHg, atau bahkan 95/65 mmHg, namun ia merasa bugar, aktif, dan tidak mengalami pusing atau pingsan, maka nilai tersebut kemungkinan besar adalah tekanan darah rendah normal bagi dirinya.
Kondisi ini sangat umum terjadi pada orang yang sangat bugar atau atlet. Tubuh atlet yang terlatih memiliki efisiensi jantung yang sangat tinggi; jantung memompa lebih banyak darah per detak (volume sekuncup yang besar), sehingga tekanan yang dibutuhkan untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh menjadi lebih rendah. Bagi mereka, tekanan darah rendah adalah tanda kebugaran, bukan penyakit.
Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Rendah
Selain kebugaran fisik, beberapa faktor lain dapat menyebabkan atau memengaruhi tekanan darah seseorang menjadi lebih rendah dari rata-rata:
- Genetika: Beberapa orang memang secara alami terlahir dengan tekanan darah yang cenderung lebih rendah.
- Usia: Tekanan darah cenderung sedikit menurun seiring bertambahnya usia, meskipun seringkali dikaitkan dengan risiko hipotensi ortostatik.
- Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti diuretik, penghambat beta, atau obat untuk disfungsi ereksi, dapat menurunkan tekanan darah sebagai efek samping.
- Kondisi Medis Tertentu: Gangguan endokrin (seperti masalah tiroid) atau masalah jantung tertentu juga bisa menjadi penyebab.
- Dehidrasi: Kekurangan cairan mengurangi volume darah secara keseluruhan, yang secara langsung menurunkan tekanan darah.
Kapan Tekanan Darah Rendah Menjadi Masalah?
Perbedaan utama antara hipotensi yang 'normal' dan hipotensi yang patologis (berbahaya) terletak pada gejalanya. Tekanan darah rendah baru dikategorikan sebagai kondisi yang memerlukan perhatian medis jika menyebabkan gejala berikut:
- Pusing atau kepala terasa ringan (vertigo).
- Pingsan (sinkop).
- Penglihatan kabur.
- Mual.
- Kelelahan ekstrem yang tidak biasa.
Gejala-gejala ini muncul karena otak dan organ vital lainnya tidak menerima pasokan oksigen yang memadai akibat tekanan yang terlalu rendah untuk mengedarkan darah secara efektif.
Mengelola Tekanan Darah Rendah yang Tidak Bergejala
Jika hasil pengukuran Anda menunjukkan tekanan darah rendah normal dan Anda merasa baik-baik saja, penanganan biasanya berfokus pada pencegahan dehidrasi dan memastikan gaya hidup sehat. Penting untuk tetap waspada, terutama saat terjadi perubahan posisi mendadak, karena risiko hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah saat berdiri) lebih tinggi.
Tips untuk Menjaga Stabilitas:
- Hidrasi Cukup: Minum air yang cukup sepanjang hari untuk mempertahankan volume darah yang sehat.
- Asupan Garam Moderat: Meskipun diet rendah garam dianjurkan untuk hipertensi, individu hipotensi mungkin mendapat manfaat dari sedikit peningkatan asupan garam (selalu konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini).
- Makan dalam Porsi Kecil: Makan besar dapat mengalihkan banyak darah ke sistem pencernaan, yang kadang memicu pusing sementara.
- Berdiri Perlahan: Hindari perubahan posisi tubuh yang terlalu cepat, terutama dari duduk atau berbaring.
Kesimpulannya, angka spesifik 120/80 mmHg adalah patokan, bukan aturan baku yang mutlak untuk semua orang. Jika tekanan darah Anda secara konsisten di bawah angka tersebut namun Anda hidup sehat dan tanpa keluhan, Anda mungkin berada dalam rentang tekanan darah rendah normal yang menguntungkan. Namun, konsultasi rutin dengan profesional kesehatan tetap esensial untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang mendasarinya.