Memahami ukuran normal tekanan darah sesuai umur adalah langkah krusial dalam menjaga kesehatan kardiovaskular jangka panjang. Tekanan darah (TD) adalah ukuran kekuatan darah saat memompa melalui pembuluh arteri tubuh Anda. Angka ini biasanya disajikan dalam dua nilai: Sistolik (angka atas, saat jantung berkontraksi) dan Diastolik (angka bawah, saat jantung beristirahat).
Meskipun standar universal sering kali merujuk pada 120/80 mmHg untuk orang dewasa sehat, perlu dipahami bahwa nilai optimal dapat sedikit bervariasi berdasarkan usia dan kondisi kesehatan individu. Namun, tren umum menunjukkan bahwa tekanan darah cenderung sedikit meningkat seiring bertambahnya usia akibat berkurangnya elastisitas pembuluh darah.
Tekanan Darah Ideal Berdasarkan Kelompok Usia
Klasifikasi tekanan darah umumnya mengikuti panduan yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan terkemuka. Berikut adalah tabel umum yang menunjukkan kategori tekanan darah, yang berlaku luas untuk orang dewasa. Untuk anak-anak dan remaja, pengukuran harus selalu dilakukan dengan membandingkan dengan kurva pertumbuhan standar yang spesifik.
| Kategori | Sistolik (mmHg) | Diastolik (mmHg) |
|---|---|---|
| Optimal/Normal | Di bawah 120 | Di bawah 80 |
| Normal Tinggi (Prehipertensi) | 120 – 129 | 80 – 84 |
| Hipertensi Derajat 1 | 130 – 139 | 85 – 89 |
| Hipertensi Derajat 2 | 140 atau lebih tinggi | 90 atau lebih tinggi |
Perbedaan Tekanan Darah pada Lansia
Seiring bertambahnya usia, sangat umum jika tekanan darah sistolik (angka atas) mulai meningkat. Hal ini disebabkan oleh pengerasan arteri (arteriosklerosis) yang membuat pembuluh darah menjadi kurang lentur. Pada individu di atas 65 tahun, fokus sering kali lebih ditekankan pada tekanan sistolik. Target TD pada lansia kadang sedikit lebih fleksibel, namun rentang di bawah 140/90 mmHg masih dianggap sebagai target ideal oleh banyak pedoman, kecuali jika ada kondisi komorbiditas lain yang memerlukan penanganan lebih ketat.
Peningkatan tekanan darah sistolik tanpa peningkatan signifikan pada diastolik adalah temuan umum pada lansia. Ini dikenal sebagai Isolated Systolic Hypertension (ISH), dan merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke pada populasi ini.
Mengapa Pemantauan Tekanan Darah Itu Penting?
Tekanan darah tinggi (hipertensi) sering dijuluki "pembunuh diam-diam" karena umumnya tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Namun, jika dibiarkan tanpa penanganan, tekanan tinggi secara terus-menerus akan memberikan beban berlebih pada organ vital seperti jantung, ginjal, otak, dan mata. Kerusakan ini dapat berujung pada komplikasi serius seperti serangan jantung, gagal ginjal kronis, hingga stroke.
Sebaliknya, tekanan darah yang terlalu rendah (Hipotensi) juga perlu diwaspadai, meskipun jarang membahayakan kecuali menyebabkan pusing hebat, pingsan, atau syok. Untuk orang dewasa, TD di bawah 90/60 mmHg sering dianggap hipotensi dan perlu diperiksa penyebabnya.
Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Sesuai Usia
Selain faktor usia murni, beberapa variabel dapat memengaruhi pembacaan TD Anda, dan penting untuk memperhitungkannya saat interpretasi:
- Aktivitas Fisik: Tekanan darah biasanya turun sesaat setelah olahraga teratur.
- Stres dan Kecemasan: Emosi sesaat dapat meningkatkan TD secara drastis. Selalu ukur setelah Anda duduk tenang minimal lima menit.
- Asupan Garam (Natrium): Konsumsi natrium berlebih dapat menahan cairan dan meningkatkan volume darah, sehingga menaikkan tekanan.
- Obat-obatan: Beberapa jenis obat, termasuk dekongestan dan pil KB, dapat mempengaruhi angka TD.
- Waktu Pengukuran: TD cenderung sedikit lebih tinggi di pagi hari.
Mengetahui batas normal tekanan darah adalah langkah pertama menuju hidup yang lebih sehat. Dengan pemantauan rutin dan gaya hidup sehat—seperti diet seimbang, menjaga berat badan ideal, dan olahraga teratur—Anda dapat mengelola kesehatan kardiovaskular Anda secara efektif, terlepas dari berapa pun usia Anda.