AKM Kelas 5 Kemendikbud: Memahami dan Persiapan Siswa

AKM Kelas 5 Kemendikbud

Representasi visual asesmen kompetensi minimum untuk kelas 5.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan salah satu komponen penting dalam kebijakan Merdeka Belajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Fokus pada AKM kelas 5 SD/MI menjadi krusial karena merupakan tahapan awal bagi siswa untuk terbiasa dengan bentuk asesmen yang lebih mendalam dan berorientasi pada kompetensi, bukan sekadar hafalan. Memahami apa itu AKM, tujuannya, serta bagaimana mempersiapkan siswa secara optimal adalah kunci keberhasilan dalam implementasinya.

Apa Itu AKM Kelas 5?

AKM kelas 5 adalah bagian dari Asesmen Nasional (AN) yang dirancang untuk mengukur kompetensi siswa pada jenjang pendidikan dasar. Berbeda dengan Ujian Nasional sebelumnya yang lebih mengukur pencapaian materi pelajaran, AKM lebih berfokus pada kemampuan berpikir logis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bernalar menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika, untuk menyelesaikan masalah. AKM kelas 5 tidak menguji semua mata pelajaran, melainkan pada dua literasi utama:

Dalam AKM kelas 5, kedua literasi ini akan diuji melalui soal-soal yang disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, hingga esai singkat. Soal-soal tersebut dirancang untuk mengukur kedalaman pemahaman, kemampuan aplikasi, dan kemampuan penalaran siswa.

Tujuan AKM Kelas 5

Pelaksanaan AKM kelas 5 memiliki beberapa tujuan fundamental:

Penting untuk diingat bahwa AKM kelas 5 bukanlah ujian pencapaian akhir, melainkan alat ukur untuk perkembangan kompetensi fundamental yang akan menunjang keberhasilan belajar siswa di masa depan.

Persiapan Efektif untuk AKM Kelas 5

Menghadapi AKM kelas 5 tidak perlu menimbulkan kecemasan berlebihan. Dengan pendekatan yang tepat, persiapan dapat dilakukan secara menyenangkan dan efektif:

1. Pemahaman Konsep Inti

Guru dan orang tua perlu memastikan bahwa siswa benar-benar memahami konsep dasar dalam literasi membaca dan numerasi. Ini mencakup pemahaman kosakata, struktur kalimat, makna tersirat, serta konsep-konsep matematika dasar seperti operasi hitung, pengukuran, dan geometri.

2. Latihan Soal Berbasis AKM

Biasakan siswa dengan berbagai tipe soal AKM. Cari contoh soal yang tersedia melalui sumber resmi Kemendikbud atau lembaga pendidikan terpercaya. Latihan ini tidak harus dalam bentuk tes formal, melainkan bisa diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.

3. Penguatan Kemampuan Berpikir Kritis

Dorong siswa untuk selalu bertanya "mengapa" dan "bagaimana". Ajak mereka menganalisis informasi, menarik kesimpulan, dan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi terbuka di kelas atau di rumah sangat membantu.

4. Integrasi dalam Pembelajaran Sehari-hari

AKM menekankan pada aplikasi pengetahuan dalam konteks nyata. Cobalah mengaitkan materi pelajaran dengan situasi sehari-hari. Misalnya, saat belajar tentang pecahan, gunakan contoh resep masakan atau pembagian kue. Saat membaca cerita, diskusikan pesan moral atau karakter tokohnya.

5. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung

Pastikan siswa merasa nyaman dan aman untuk mencoba, bertanya, dan bahkan membuat kesalahan. Lingkungan belajar yang positif akan mengurangi tekanan dan membuat proses persiapan menjadi lebih menyenangkan.

6. Tidak Fokus pada Hafalan

Tekankan pada pemahaman mendalam daripada sekadar menghafal. AKM dirancang untuk menguji kemampuan berpikir, bukan daya ingat. Oleh karena itu, fokuslah pada proses memahami konsep dan cara menerapkannya.

Dengan pemahaman yang baik mengenai esensi AKM kelas 5 dan persiapan yang terencana, siswa dapat mengikuti asesmen ini dengan percaya diri dan meraih hasil yang optimal. AKM kelas 5 adalah langkah awal yang positif dalam membentuk generasi pembelajar yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.

🏠 Homepage