Al-Muqtadir (Arab: الْمُقْتَدِر) adalah salah satu dari 99 Nama Agung (Asmaul Husna) Allah SWT, yang berarti Yang Maha Kuasa, Yang Maha Mampu, atau Yang memiliki Kemahakuasaan Mutlak.
Ketika kita merenungkan Al-Muqtadir, kita memahami esensi dari kekuasaan yang tidak terikat, kemampuan yang tak tertandingi. Nama ini berbeda dengan Al-Qadir (Yang Maha Kuasa) dalam nuansa spesifik. Al-Qadir menunjukkan kemampuan Allah untuk melakukan segala sesuatu. Sementara itu, Al-Muqtadir menunjukkan bahwa Allah telah merealisasikan kekuasaan-Nya secara aktual dan sempurna atas segala ciptaan-Nya.
Setiap peristiwa yang terjadi, dari pergerakan galaksi hingga jatuhnya sehelai daun, berada di bawah kekuasaan penuh Al-Muqtadir. Tidak ada satu pun kekuatan di alam semesta yang dapat menandingi atau menghalangi kehendak-Nya. Ia adalah Zat yang mengatur seluruh takdir tanpa usaha, tanpa membutuhkan bantuan, dan tanpa mengalami kegagalan.
Memahami Al-Muqtadir membawa rasa takjub dan sekaligus ketenangan. Kekuasaan Allah tidak bergantung pada sebab-akibat sebagaimana hukum fisika yang kita pahami di dunia ini. Jika Allah menghendaki sesuatu terjadi, cukup dengan firman-Nya, "Jadilah," maka terjadilah. Ini adalah kemahakuasaan yang absolut.
Dalam konteks penciptaan, Al-Muqtadir adalah yang mampu menghidupkan kembali kematian dan membangkitkan makhluk setelah kehancuran total. Dalam konteks rezeki, Dialah yang menentukan kadar dan batasnya, dan tidak ada yang bisa menahan rezeki yang telah Dia tetapkan, serta tidak ada yang bisa memberikan rezeki jika Dia menahannya.
Mengimani Al-Muqtadir memiliki dampak signifikan terhadap cara seorang Muslim memandang kehidupan dan masalahnya:
Oleh karena itu, pengenalan kita terhadap Asmaul Husna ini harus mendorong kita untuk tidak menyekutukan kekuatan apa pun dengan Allah. Tidak ada dukun, jimat, atau bahkan kekayaan materi yang memiliki kekuatan hakiki; semua itu hanyalah perantara ciptaan Allah yang kekuasaannya bersifat sementara dan diizinkan oleh Al-Muqtadir.
Nama Al-Muqtadir seringkali disebutkan dalam konteks kemampuan Allah untuk menghukum orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya dan juga kemampuan-Nya untuk memberi balasan terbaik bagi orang-orang yang beriman. Ayat yang sering dirujuk adalah:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan berada di dalam taman-taman (syurga) dan sungai-sungai, di tempat yang aman (dekat Tuhan) di sisi Raja Yang Maha Kuat (Al-Malik Al-Muqtadir)." (QS. Al-Qamar: 54-55)
Penggabungan nama ini dengan "Raja Yang Maha Kuat" (Al-Malik) menekankan bahwa kekuasaan Al-Muqtadir diwujudkan dalam bentuk pemerintahan dan kerajaan yang sempurna dan abadi. Keagungan dan Kemahakuasaan-Nya adalah jaminan bagi keadilan dan janji-Nya di akhirat.