Paha merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang memiliki peran krusial dalam mobilitas. Di balik kelancaran gerakan kita, terdapat jaringan pembuluh darah yang kompleks, salah satunya adalah arteri di paha. Arteri-arteri ini bertugas mengantarkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh otot dan jaringan di area paha, serta bagian bawah kaki. Memahami arteri di paha bukan hanya penting bagi para profesional medis, tetapi juga bagi masyarakat umum untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan kardiovaskular.
Diagram ini adalah representasi visual sederhana dari arteri di paha.
Arteri utama yang melintasi paha dikenal sebagai **arteri femoralis**. Arteri ini adalah kelanjutan dari arteri iliaka eksternal, yang berasal dari pelvis. Begitu arteri iliaka eksternal melewati ligamen inguinalis (lipatan di selangkangan), ia berubah nama menjadi arteri femoralis.
Fungsi utama arteri femoralis adalah menyediakan pasokan darah arteri yang vital ke seluruh paha, serta terus mengalir ke kaki. Arteri ini membawa darah yang kaya oksigen dan nutrisi untuk mendukung fungsi otot-otot paha seperti quadriceps, hamstring, dan adductor. Tanpa suplai darah yang memadai dari arteri femoralis, otot-otot ini tidak akan dapat berfungsi dengan baik, yang akan berdampak langsung pada kemampuan berjalan, berlari, dan melakukan aktivitas fisik lainnya.
Di dalam paha, arteri femoralis bercabang menjadi beberapa arteri yang lebih kecil, termasuk:
Saat arteri femoralis bergerak turun ke arah lutut, ia terus bercabang dan akhirnya menjadi arteri poplitea di belakang lutut. Dari arteri poplitea inilah suplai darah berlanjut ke tungkai bawah dan kaki. Kompleksitas percabangan ini memastikan bahwa setiap serat otot dan jaringan di area paha mendapatkan nutrisi dan oksigen yang mereka butuhkan.
Sama seperti arteri di bagian tubuh lainnya, arteri di paha juga rentan terhadap berbagai kondisi dan gangguan kesehatan. Gangguan ini dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Ini adalah kondisi umum di mana arteri menyempit atau tersumbat, paling sering disebabkan oleh aterosklerosis (penumpukan plak lemak di dinding arteri). Aterosklerosis pada arteri femoralis dapat mengurangi aliran darah ke kaki, menyebabkan gejala seperti nyeri saat berjalan (klaudikasio intermiten), mati rasa, kelemahan otot, atau perubahan warna kulit pada kaki dan tungkai. PAD yang parah dapat menyebabkan luka yang sulit sembuh dan bahkan meningkatkan risiko amputasi.
Aneurisma adalah pembengkakan abnormal pada dinding arteri. Aneurisma arteri femoralis biasanya terjadi di daerah paha bagian atas atau belakang lutut. Meskipun seringkali tidak menimbulkan gejala, aneurisma yang pecah dapat menyebabkan pendarahan internal yang mengancam jiwa dan merupakan kondisi darurat medis.
Meskipun DVT berkaitan dengan vena, pembentukan gumpalan darah di vena dalam paha dapat memberikan tekanan pada arteri di sekitarnya atau menjadi sumber emboli yang dapat berpindah ke arteri dan menyebabkan penyumbatan di tempat lain. Jika gumpalan darah dari DVT di paha terlepas dan berjalan ke paru-paru, ini dapat menyebabkan emboli paru, kondisi serius yang menghalangi aliran darah ke paru-paru.
Cedera tajam pada paha, seperti akibat kecelakaan atau luka tembak, dapat menyebabkan kerusakan langsung pada arteri femoralis. Pendarahan hebat bisa terjadi, yang membutuhkan penanganan medis segera. Fraktur tulang paha juga dapat merusak arteri di sekitarnya.
Menjaga kesehatan arteri di paha melibatkan penerapan gaya hidup sehat yang secara umum mendukung kesehatan kardiovaskular. Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil meliputi:
Artikel ini bersifat informatif dan tidak menggantikan nasihat medis profesional. Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai kesehatan arteri di paha atau gejala yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang berkualifikasi.