ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik bagi bayi, dan memompa ASI adalah solusi penting bagi ibu yang bekerja atau memiliki kebutuhan khusus. Namun, salah satu pertanyaan krusial yang sering muncul adalah: asi yang dipompa bertahan berapa lama? Jawabannya sangat bergantung pada di mana ASI tersebut disimpan.
Memahami pedoman penyimpanan yang benar sangat vital untuk menjaga kualitas nutrisi, enzim, dan antibodi dalam ASI. Menyimpan ASI yang dipompa dengan metode yang tidak tepat dapat menyebabkan penurunan kualitas atau bahkan risiko kontaminasi. Berikut adalah panduan lengkap berdasarkan rekomendasi organisasi kesehatan terkemuka.
Suhu adalah faktor penentu utama. Semakin dingin suhu penyimpanannya, semakin lama ASI dapat bertahan dengan aman. Penting untuk selalu menggunakan wadah yang bersih dan kedap udara, idealnya kantong atau botol khusus ASI yang telah disterilkan.
Jika ASI akan segera digunakan (dalam waktu beberapa jam), penyimpanan pada suhu ruangan mungkin bisa dilakukan. Namun, suhu ruangan harus dijaga stabil dan sejuk (sekitar 15°C hingga 25°C).
Ini adalah metode yang umum digunakan ibu yang memompa saat bepergian atau di kantor sebelum sempat membawanya pulang.
Kulkas adalah pilihan yang baik untuk penyimpanan ASI jangka pendek hingga menengah, asalkan ASI diletakkan di bagian dalam kulkas, bukan di pintu.
Untuk penyimpanan ASI jangka panjang, freezer adalah pilihan yang paling aman dan efektif.
Bagi ibu yang kembali bekerja, memahami berapa asi yang dipompa bertahan berapa lama saat di kantor sangat penting. Umumnya, ASI yang dipompa saat jam kerja sebaiknya dibawa pulang dan segera dimasukkan ke kulkas/freezer pada malam harinya.
Selama di tempat kerja, gunakan tas pendingin (cooler bag) dengan ice pack untuk menjaga suhu ASI tetap di bawah 15°C. Jangan biarkan botol ASI berada di dalam mobil yang panas atau dekat sumber panas lainnya.
Setelah mengetahui berapa lama ASI bertahan, langkah selanjutnya adalah mencairkan dan menghangatkannya dengan benar agar nutrisi tidak rusak.
ASI yang telah dicairkan dan dihangatkan hanya boleh digunakan dalam waktu 1 hingga 2 jam setelah dihangatkan. Setelah bayi selesai menyusu dari botol tersebut, sisa ASI harus dibuang. ASI yang sudah dicairkan di suhu ruangan harus segera digunakan atau dibuang setelah maksimal 4 jam.
Secara ringkas, tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan asi yang dipompa bertahan berapa lama. Kunci utamanya adalah konsistensi suhu. Jika Anda berencana menggunakannya dalam sehari, kulkas cukup memadai (3-5 hari). Namun, untuk stok jangka panjang, freezer adalah sahabat terbaik ibu menyusui.
Selalu labeli setiap botol ASI dengan tanggal pemompaan untuk mempermudah penggunaan metode FIFO (First In, First Out), memastikan ASI tertua digunakan terlebih dahulu. Dengan mengikuti pedoman suhu ini, Anda dapat memastikan bayi Anda selalu mendapatkan nutrisi terbaik dari hasil jerih payah memompa Anda.