Asma, dalam terminologi medis sering disebut sebagai Asthma Bronchiale, adalah kondisi peradangan kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan penyempitan (bronkokonstriksi) yang bersifat reversibel (dapat kembali normal) secara spontan atau melalui pengobatan. Kondisi ini memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, dan pemahaman akan istilah medis yang terkait sangat penting bagi pasien dan tenaga medis.
Asma melibatkan respons imun yang kompleks di saluran pernapasan. Komponen utama yang sering didiskusikan dalam konteks medis meliputi:
Ketika terjadi serangan asma akut, gejala klinis yang muncul seringkali dideskripsikan dengan istilah seperti Dispnea (kesulitan bernapas atau sesak napas), Wheezing (suara mengi yang terdengar saat ekspirasi akibat udara melewati saluran yang menyempit), dan batuk, terutama pada malam hari.
Dalam praktik klinis, asma diklasifikasikan berdasarkan frekuensi gejala, penggunaan obat penyelamat (reliever), dan fungsi paru. Beberapa istilah klasifikasi yang umum digunakan meliputi:
Klasifikasi ini melihat seberapa sering gejala muncul. Asma Intermiten memiliki gejala ringan dan jarang, biasanya kurang dari dua hari seminggu. Sebaliknya, Asma Persisten (ringan, sedang, atau berat) memerlukan pengobatan sehari-hari untuk mengontrol gejala dan mencegah eksaserbasi.
Sebuah eksaserbasi adalah episode perburukan gejala yang signifikan. Jika perburukan ini parah dan tidak responsif terhadap bronkodilator kerja cepat standar, kondisi tersebut mungkin berkembang menjadi Status Asmatikus. Ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan intervensi agresif karena risiko gagal napas total (respiratory failure).
Diagnosis asma seringkali didukung oleh pemeriksaan objektif. Pemeriksaan kunci dalam manajemen asma adalah Spirometri. Spirometri mengukur volume dan kecepatan aliran udara yang dapat dihembuskan. Parameter vital yang diukur meliputi:
Selain itu, dokter mungkin menggunakan Uji Provokasi Metakolin untuk menguji BHR, di mana pasien menghirup dosis Metakolin yang meningkat untuk melihat seberapa cepat FEV1 mereka menurun.
Pengobatan asma melibatkan dua kelas utama obat yang harus dipahami pasien:
Pemahaman yang baik mengenai istilah medis ini membantu pasien untuk berkomunikasi secara efektif dengan tim perawatan kesehatan mereka, memastikan kepatuhan terhadap rencana perawatan (Asthma Action Plan), dan mengelola kondisi kronis ini dengan lebih baik. Mengingat sifat kronis penyakit ini, edukasi pasien adalah pilar utama dalam manajemen Asthma Bronchiale.