Bagi ibu menyusui, melihat volume ASI yang sedikit bisa menimbulkan kecemasan. Jangan panik! Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan kabar baiknya, ada banyak cara alami dan efektif untuk meningkatkannya tanpa perlu intervensi medis yang berlebihan. Kunci utamanya adalah pemahaman dasar tentang bagaimana ASI diproduksi: semakin sering dan efektif bayi menyusu, semakin banyak tubuh memproduksi.
1. Optimalkan Frekuensi dan Durasi Menyusui
Ini adalah stimulan alami nomor satu. Tubuh Anda bekerja berdasarkan permintaan (supply and demand). Jika Anda merasa ASI sedikit, jangan langsung memberi suplemen atau susu formula, tetapi tingkatkan frekuensi menyusui atau memompa.
- Menyusui Sering (Power Pumping): Tawarkan payudara setiap 1.5 hingga 3 jam, bahkan jika bayi tampak kurang tertarik. Untuk ASI yang benar-benar sedikit, lakukan sesi pemompaan singkat selama 10-15 menit setiap 2-3 jam (termasuk di malam hari) untuk mengirim sinyal kuat ke tubuh bahwa ada peningkatan kebutuhan.
- Biarkan Bayi Mengosongkan Payudara: Pastikan bayi benar-benar puas dan mengosongkan payudara pertama sebelum beralih ke payudara kedua. ASI yang dikeluarkan terakhir (hindmilk) mengandung lemak lebih tinggi dan merupakan indikator bagus bahwa stimulasi maksimal telah terjadi.
2. Pastikan Pelekatan (Latch) yang Benar
Pelekatan yang dangkal adalah penyebab umum rendahnya stimulasi dan transfer ASI yang tidak efektif. Jika bayi hanya menghisap puting tanpa melibatkan sebagian besar areola, transfer ASI akan minim.
- Cari tanda-tanda pelekatan yang baik: mulut bayi terbuka lebar (seperti menguap), bibir bawah melengkung keluar, dan Anda tidak merasakan nyeri tajam saat bayi menyusu.
- Jika perlu, konsultasikan dengan konselor laktasi profesional untuk menilai teknik pelekatan Anda.
3. Kelola Stres dan Istirahat yang Cukup
Hormon yang berperan dalam pelepasan ASI (let-down reflex), yaitu oksitosin, sangat sensitif terhadap stres dan kecemasan. Ketika Anda stres, kortisol (hormon stres) dapat menghambat pelepasan oksitosin.
- Cari waktu singkat untuk relaksasi, meskipun hanya 5-10 menit. Dengarkan musik, tarik napas dalam-dalam, atau minta pasangan mengambil alih tugas sementara.
- Prioritaskan tidur. Meskipun sulit bagi ibu baru, tidur yang cukup secara signifikan mendukung produksi hormon yang mendorong ASI.
4. Nutrisi dan Hidrasi Ibu
Untuk memproduksi ASI, tubuh ibu membutuhkan energi dan cairan yang cukup. Dehidrasi adalah pembunuh produksi ASI yang sering terabaikan.
- Minum Air Putih: Targetkan minum minimal 2.5 hingga 3 liter air per hari. Jangan tunggu sampai haus.
- Konsumsi Makanan Galactagogue Alami: Beberapa makanan dikenal dapat membantu mendukung produksi ASI. Meskipun bukan obat ajaib, mengintegrasikannya dalam diet seimbang sangat bermanfaat. Contohnya meliputi:
- Oatmeal
- Sayuran hijau gelap (bayam, kangkung)
- Biji-bijian seperti chia seed dan rami (flaxseed)
- Daun katuk atau sayuran sejenis di daerah Anda.
5. Pijat dan Kompres Hangat Sebelum Menyusui
Teknik fisik dapat membantu membuka saluran ASI dan melancarkan aliran.
Sebelum sesi menyusui atau memompa, coba kompres hangat pada payudara selama beberapa menit. Ini membantu melunakkan jaringan dan memicu aliran. Lanjutkan dengan pijatan lembut dari pangkal payudara menuju puting. Pijatan ini membantu memastikan ASI di seluruh area payudara terdorong keluar secara efisien.
Mengatasi ASI yang sedikit adalah perjalanan yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Percayalah pada kemampuan tubuh Anda. Dengan menerapkan langkah-langkah alami di atas secara rutin, Anda mengirimkan sinyal yang kuat bahwa ASI dibutuhkan, dan tubuh akan merespons dengan peningkatan produksi.