Asinan adalah salah satu hidangan penutup atau camilan khas Indonesia yang selalu sukses menggugah selera, terutama saat cuaca sedang panas. Keunikan asinan terletak pada kombinasi rasa asam, manis, pedas, dan sedikit asin yang menyegarkan. Di antara sekian banyak jenis asinan, asinan yang menggunakan buah kedondong dan bengkoang menjadi favorit banyak orang.
Kedondong dengan rasa asamnya yang kuat berpadu sempurna dengan kerenyahan dan rasa netral dari bengkoang. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah untuk membuat asinan kedondong dan bengkoang yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki kuah bumbu kacang yang kaya rasa.
Ilustrasi Asinan Kedondong dan Bengkoang
Bahan Utama yang Diperlukan
Untuk mendapatkan tekstur terbaik, pastikan Anda memilih buah yang masih segar dan renyah.
1. Bahan Buah
2 buah kedondong ukuran sedang, kupas dan iris tipis memanjang
1 buah bengkoang ukuran besar, kupas dan iris memanjang seperti korek api
Opsional: 1 buah nanas muda (untuk tambahan rasa asam manis)
2. Bahan Kuah Asinan (Bumbu Kacang)
Ini adalah kunci kelezatan asinan. Perpaduan rasa harus seimbang.
100 gram kacang tanah goreng (atau sangrai)
3-5 buah cabai rawit merah (sesuaikan tingkat kepedasan)
50 gram gula merah sisir (atau sesuai selera)
1 sendok teh garam
2 sendok makan cuka makan (atau air asam jawa kental)
100-150 ml air matang (untuk melarutkan)
Langkah-Langkah Membuat Asinan Kedondong dan Bengkoang
Proses pembuatan asinan dibagi menjadi dua tahap utama: penyiapan bahan dan pembuatan kuah.
Langkah 1: Persiapan Buah dan Pengasinan Awal (Opsional)
Mengiris Buah: Kupas kedondong dan bengkoang. Iris keduanya dengan ketebalan seragam agar bumbu mudah meresap. Jika menggunakan nanas, iris tipis.
Pencucian: Cuci bersih semua irisan buah.
Perendaman (Penggaraman): Untuk menghilangkan getah dan memastikan tekstur tetap renyah, campurkan irisan buah dengan 1 sendok teh garam. Diamkan selama 10-15 menit, lalu bilas bersih dan tiriskan. Ini adalah trik penting agar asinan tidak lembek.
Langkah 2: Membuat Kuah Asinan Khas
Haluskan semua bahan kuah menggunakan blender atau ulekan hingga benar-benar tercampur rata dan teksturnya agak kasar.
Menghaluskan Bumbu Kering: Ulek atau blender kacang tanah, cabai rawit, gula merah, dan garam hingga halus. Jangan terlalu halus, biarkan ada tekstur kasar dari kacang.
Pelarutan: Pindahkan bumbu halus ke dalam wadah. Tambahkan air matang sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga mencapai kekentalan yang diinginkan. Bumbu seharusnya cukup kental namun masih bisa menjadi kuah.
Penyesuaian Rasa: Masukkan cuka atau air asam jawa. Cicipi dan koreksi rasa. Keseimbangan antara manis (gula), asam (cuka), dan pedas (cabai) sangat krusial di tahap ini.
Langkah 3: Penggabungan dan Penyelesaian
Setelah kuah jadi, saatnya menyatukan semuanya.
Masukkan semua irisan buah yang sudah ditiriskan ke dalam wadah berisi kuah asinan.
Aduk perlahan hingga semua potongan buah terlumuri bumbu secara merata. Jangan terlalu kuat mengaduk agar buah tidak hancur.
Proses Pendinginan: Tutup wadah dan masukkan ke dalam kulkas minimal 1-2 jam sebelum disajikan. Pendinginan akan membuat rasa bumbu lebih meresap sempurna dan sensasi dinginnya akan menambah kesegaran saat disantap.
Sajikan asinan dingin sebagai pelepas dahaga di siang hari.
Tips Agar Asinan Tahan Lama dan Nikmat
Untuk menikmati asinan ini beberapa hari ke depan tanpa khawatir cepat basi atau lembek, perhatikan beberapa hal berikut:
Penggunaan Air: Gunakan air matang dingin untuk membuat kuah. Air yang tidak matang berpotensi mempercepat proses pembusukan.
Keseimbangan Cuka: Cuka berfungsi sebagai pengawet alami sekaligus pemberi rasa asam. Pastikan dosisnya tepat.
Jauhkan dari Udara: Selalu simpan asinan dalam wadah tertutup rapat di dalam lemari pendingin.
Tekstur Buah: Jangan merendam buah terlalu lama sebelum dicampur bumbu. Proses penggaraman singkat (Langkah 1) membantu menjaga kerenyahan.
Membuat asinan kedondong dan bengkoang adalah kegiatan yang menyenangkan dan hasilnya pasti memuaskan. Selamat mencoba kreasi camilan segar khas Nusantara ini!