Kelemahan Bajaj Pulsar 180: Ulasan Jujur dan Mendalam

Motor Kuat Namun...

Bajaj Pulsar 180, sering dijuluki "Si Bertenaga" atau "The Dark Rider," adalah salah satu motor sport entry-level yang sangat populer di pasar Indonesia dan India selama bertahun-tahun. Dikenal karena mesinnya yang bandel dan performa yang memadai di kelasnya, motor ini menawarkan kombinasi nilai yang sulit ditandingi. Namun, seperti setiap kendaraan, Pulsar 180 juga memiliki serangkaian kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh calon pembeli atau pengguna setia. Memahami kekurangan ini penting untuk ekspektasi penggunaan jangka panjang.

1. Kualitas Material dan Finishing yang Kurang Premium

Salah satu kritik paling umum yang ditujukan pada Pulsar 180 adalah kualitas material eksteriornya. Meskipun rangkanya kuat, plastik dan komponen bodi sering kali terasa kurang kokoh dibandingkan kompetitor Jepang di segmen yang sama. Cat cenderung lebih mudah kusam jika tidak dirawat dengan baik, dan beberapa sambungan panel bodi kadang menimbulkan getaran (gredeg) seiring bertambahnya usia pemakaian. Hal ini mempengaruhi persepsi premium motor tersebut.

2. Getaran Mesin pada Putaran Atas

Mesin DTS-i Pulsar 180 terkenal tangguh dan efisien dalam distribusi tenaga. Namun, ketika motor dipaksa mencapai kecepatan tinggi atau saat putaran mesin berada di atas 6.000 RPM, getaran mesin mulai terasa signifikan, terutama di area setang dan pijakan kaki. Getaran ini bisa menjadi faktor yang melelahkan saat melakukan perjalanan jarak jauh atau ketika pengendara menginginkan akselerasi penuh yang mulus.

Getaran mesin ini seringkali menjadi penghalang utama bagi pengendara yang mencari kenyamanan aerodinamis total di kecepatan jelajah.

3. Sistem Pengereman yang Kurang Responsif

Meskipun versi yang lebih baru telah dilengkapi dengan rem cakram di kedua roda (atau setidaknya cakram depan), responsivitas sistem pengereman Pulsar 180 sering dianggap kurang pakem (kurang pakem) dibandingkan standar industri modern. Saat pengereman mendadak pada kecepatan tinggi, jarak berhenti bisa terasa lebih panjang. Bagi pengendara yang mengandalkan pengereman presisi, ini bisa menjadi poin minus yang serius dan memerlukan peningkatan komponen rem aftermarket.

4. Bobot yang Terasa Berat

Pulsar 180 memiliki bobot yang relatif berat untuk motor naked sekelasnya. Hal ini cukup terasa saat motor harus didorong, diparkir, atau saat bermanuver dalam kecepatan sangat rendah (misalnya saat macet). Meskipun bobot ini memberikan stabilitas yang baik saat melaju kencang di jalan lurus, ia mengurangi kelincahan motor secara keseluruhan, terutama bagi pengendara dengan postur tubuh kecil.

5. Desain yang Mulai Ketinggalan Zaman

Ketika pertama kali diluncurkan, desain Pulsar 180 sangat revolusioner. Namun, seiring berjalannya waktu dan munculnya desain motor sport modern dengan lampu proyektor tajam dan garis bodi yang agresif, estetika Pulsar 180 mulai terlihat ketinggalan zaman. Meskipun desain klasik ini memiliki penggemarnya, bagi konsumen yang mencari tampilan paling mutakhir, motor ini mungkin terasa kurang menarik secara visual dibandingkan pesaingnya.

Kesimpulannya, kelemahan Bajaj Pulsar 180 berkisar pada aspek kenyamanan (getaran dan bobot) serta finishing material. Namun, perlu diingat bahwa keunggulan durabilitas mesin dan harga yang terjangkau sering kali membuat para pemilik rela mentoleransi kekurangan-kekurangan minor ini.

🏠 Homepage