Memahami Durasi Penyimpanan ASI: Berapa Lama ASI Bertahan?

Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi. Namun, seringkali muncul pertanyaan besar bagi para ibu: seberapa lama ASI bisa bertahan dalam berbagai kondisi penyimpanan? Memahami panduan penyimpanan ASI sangat krusial untuk memastikan bayi tetap mendapatkan manfaat nutrisi maksimal tanpa risiko kontaminasi.

Durasi penyimpanan ASI sangat bergantung pada suhu dan wadah yang digunakan. Tidak ada jawaban tunggal, karena lingkungan memegang peran utama dalam menjaga kualitasnya. Berikut adalah panduan komprehensif mengenai lama ASI bertahan di berbagai tempat.

Ilustrasi Wadah Penyimpanan ASI Panduan Penyimpanan ASI Suhu Ruangan (RT) 4 jam Kulkas (Chiller) 4 hari Freezer (0°C atau lebih rendah) 6-12 bulan

Grafik sederhana panduan umum lama ASI bertahan berdasarkan suhu penyimpanan.

1. ASI yang Baru Diperah (Suhu Ruangan)

ASI yang baru diperah dan langsung disimpan pada suhu ruangan (sekitar 25°C atau kurang) memiliki daya tahan yang paling singkat. Umumnya, ASI segar dapat bertahan hingga **4 jam** setelah diperah. Jika ruangan sangat panas (di atas 30°C), waktu ini bisa berkurang drastis, bahkan hingga 1-2 jam saja.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk segera mendinginkan ASI atau segera memberikannya kepada bayi jika tidak ada pendingin yang tersedia.

2. ASI dalam Kulkas (Chiller)

Kulkas (dengan suhu sekitar 4°C) adalah pilihan yang baik untuk penyimpanan jangka pendek. ASI yang disimpan di bagian dalam kulkas (bukan di pintu, karena suhu di pintu sering berubah) dapat bertahan hingga **4 hari**. Beberapa panduan yang lebih ketat menyarankan maksimal 3 hari, namun penelitian umumnya menunjukkan 4 hari adalah batas aman yang diterima.

Penting untuk diingat: Jangan pernah menyimpan ASI di wadah yang sama dengan daging mentah atau makanan berbau tajam, karena ASI rentan menyerap bau.

3. ASI dalam Freezer (Pembekuan)

Pembekuan adalah metode terbaik untuk menyimpan ASI dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun, durasinya berbeda tergantung jenis freezer yang Anda gunakan:

Tips Penting Mengenai Lama ASI Bertahan

Untuk memaksimalkan keamanan dan kualitas ASI Anda, perhatikan beberapa praktik terbaik berikut:

  1. Jangan Campur ASI Baru dan Lama: Selalu dinginkan ASI yang baru diperah terlebih dahulu sebelum mencampurnya dengan ASI yang sudah didinginkan atau dibekukan. Jika mencampur, pastikan ASI yang baru sudah dingin sebelum ditambahkan ke wadah yang lebih tua.
  2. Porsi yang Tepat: Bekukan atau dinginkan ASI dalam porsi sekali minum (misalnya 60 ml hingga 120 ml). Ini mencegah pemborosan jika bayi tidak menghabiskan seluruh susu yang dicairkan.
  3. Pelabelan Wajib: Selalu labeli setiap wadah dengan tanggal pemerahan. Ini adalah kunci untuk mengetahui mana ASI tertua yang harus digunakan terlebih dahulu (prinsip FIFO: First In, First Out).
  4. Pencairan ASI: Jangan pernah mencairkan ASI beku di suhu ruangan atau dengan air panas. Cara terbaik adalah memindahkannya ke kulkas semalaman atau merendam wadah tertutup dalam air hangat.

Bagaimana Mengenali ASI yang Sudah Basi?

Meskipun mengikuti panduan suhu, terkadang ASI bisa rusak. Beberapa tanda bahwa ASI sudah tidak layak konsumsi:

Mengutamakan kebersihan dan memahami panduan suhu adalah kunci utama agar **lama ASI bertahan** selalu optimal, memberikan nutrisi terbaik bagi pertumbuhan buah hati Anda.

🏠 Homepage