Tekanan darah adalah salah satu indikator vital kesehatan kardiovaskular kita. Angka yang tercatat saat pengukuran memberikan gambaran seberapa keras jantung memompa darah dan seberapa elastis pembuluh darah kita. Ketika Anda mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah 137, seringkali angka ini muncul sebagai salah satu komponen, misalnya 137/85 mmHg atau 137/92 mmHg.
Angka 137 ini merujuk pada tekanan sistolik (angka atas), yaitu tekanan dalam arteri saat jantung berkontraksi atau memompa darah. Untuk memahami maknanya secara menyeluruh, kita perlu melihat angka diastolik (angka bawah) juga, serta mengacu pada pedoman klasifikasi tekanan darah terkini yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan seperti American Heart Association (AHA) atau pedoman lokal.
Kategori Tekanan Darah Berdasarkan Sistolik 137
Dalam panduan klasifikasi tekanan darah dewasa terbaru (misalnya pedoman AHA/ACC), tekanan sistolik 137 mmHg menempatkan seseorang pada kategori yang memerlukan perhatian lebih:
Jika tekanan darah Anda adalah 137/85 mmHg, ini jatuh dalam kategori Hipertensi Tahap 1. Kategori ini didefinisikan untuk sistolik antara 130–139 mmHg ATAU diastolik antara 80–89 mmHg.
Jika angka diastolik Anda di bawah 80 (misalnya 137/75 mmHg), maka secara teknis ini masih termasuk dalam kategori 'Elevated' (sebelumnya disebut Prehipertensi) jika mengikuti beberapa klasifikasi lama, namun pedoman terbaru sering kali mengklasifikasikan 130-139 sistolik sebagai Tahap 1 terlepas dari diastolik jika diastolik juga tinggi.
Penting untuk dicatat bahwa diagnosis hipertensi tidak didasarkan pada satu kali pengukuran saja. Pengukuran berulang dalam kondisi istirahat yang cukup, pada waktu yang berbeda, sangat diperlukan untuk mengonfirmasi kondisi ini.
Implikasi Kesehatan dari Tekanan Darah 137
Mencapai angka 137 mmHg sistolik, terutama jika berulang kali, menandakan bahwa jantung Anda bekerja lebih keras dari seharusnya. Pembuluh darah mungkin mulai mengalami ketegangan kronis. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini meningkatkan risiko jangka panjang terhadap komplikasi serius seperti:
- Penyakit jantung koroner.
- Stroke.
- Gagal jantung.
- Kerusakan ginjal.
Apa Langkah Selanjutnya yang Harus Dilakukan?
Jika Anda mendapati tekanan darah 137 saat mengukur di rumah atau di klinik, jangan panik, tetapi jangan abaikan juga. Langkah selanjutnya yang paling penting adalah konsultasi dengan dokter Anda. Dokter akan mengevaluasi riwayat kesehatan Anda secara keseluruhan dan mungkin merekomendasikan:
1. Pemantauan Lanjutan (Home Monitoring)
Anda mungkin diminta melakukan pemantauan tekanan darah di rumah selama satu hingga dua minggu. Pastikan Anda mengikuti prosedur pengukuran yang benar: duduk tenang minimal 5 menit, kaki menapak rata, lengan sejajar jantung, dan tidak baru saja merokok atau minum kafein.
2. Penyesuaian Gaya Hidup
Bahkan pada tahap awal Hipertensi Tahap 1, perubahan gaya hidup seringkali menjadi intervensi lini pertama yang sangat efektif. Ini meliputi:
- Diet Rendah Garam (Sodium): Batasi asupan garam harian.
- Pola Makan Sehat: Mengadopsi diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), yang kaya buah, sayur, dan biji-bijian.
- Aktivitas Fisik Teratur: Setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu.
- Manajemen Berat Badan: Menurunkan berat badan jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
- Batasi Alkohol dan Hindari Merokok.
3. Pertimbangan Pengobatan
Jika setelah beberapa bulan perubahan gaya hidup tekanan darah masih menetap di level 137 atau lebih tinggi, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan antihipertensi. Keputusan ini akan mempertimbangkan faktor risiko Anda yang lain, seperti diabetes, kolesterol tinggi, atau riwayat penyakit kardiovaskular keluarga.
Kesimpulannya, tekanan darah 137 sistolik adalah sinyal peringatan dini. Angka ini menunjukkan bahwa Anda berada di zona 'tinggi' dan memerlukan tindakan proaktif untuk mencegah perkembangan menjadi hipertensi kronis yang dapat merusak organ vital Anda seiring waktu.