Memahami Tekanan Darah Diastolik: Saat Jantung Beristirahat

Tekanan Rendah (Diastolik) Tekanan Tinggi (Sistolik) Sistolik Diastolik Fase Relaksasi Jantung

Ilustrasi sederhana siklus tekanan darah: Puncak adalah sistolik, lembah adalah diastolik.

Ketika kita berbicara tentang tekanan darah, biasanya ada dua angka yang disebutkan, misalnya 120/80 mmHg. Angka pertama (120) adalah tekanan sistolik, dan angka kedua (80) adalah tekanan diastolik. Tekanan darah diastolik merujuk pada tekanan terendah dalam arteri kita, dan ini terjadi pada momen krusial dalam siklus jantung: saat jantung berada dalam keadaan istirahat.

Kapan Tekanan Darah Diastolik Diperoleh?

Secara spesifik, tekanan darah diastolik diperoleh ketika jantung berada dalam keadaan relaksasi total. Setelah setiap detak jantung memompa darah keluar (fase sistolik), otot jantung harus kembali ke kondisi rileks sebelum menerima darah kembali untuk siklus berikutnya. Periode relaksasi inilah yang disebut diastol.

Selama diastol, katup aorta menutup untuk mencegah darah kembali ke ventrikel kiri, dan jantung mengisi kembali dirinya dengan darah yang datang dari atrium dan vena kava. Tekanan yang tercatat selama periode pengisian ulang dan relaksasi inilah yang kita kenal sebagai tekanan diastolik. Nilai ini mencerminkan seberapa 'lunak' atau elastis pembuluh darah Anda ketika jantung tidak sedang memompa secara aktif.

Mengapa Diastolik Begitu Penting?

Banyak orang cenderung fokus hanya pada angka sistolik, menganggapnya sebagai indikator utama risiko serangan jantung. Namun, tekanan diastolik memainkan peran penting dalam menentukan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan, terutama pada individu yang lebih muda.

Tekanan diastolik yang tinggi menunjukkan bahwa pembuluh darah Anda mungkin kaku atau resisten, memaksa jantung bekerja lebih keras bahkan saat beristirahat. Resistensi yang tinggi ini dapat merusak lapisan arteri seiring waktu, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan gagal jantung. Bagi orang dewasa di bawah usia 50 tahun, tekanan diastolik seringkali menjadi prediktor yang lebih kuat untuk kejadian kardiovaskular di masa depan dibandingkan tekanan sistolik.

Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Diastolik

Karena tekanan diastolik berkaitan erat dengan kondisi pembuluh darah saat jantung "beristirahat", berbagai faktor yang memengaruhi elastisitas pembuluh darah akan mempengaruhinya. Faktor-faktor ini meliputi:

Nilai normal tekanan diastolik umumnya dianggap berada di bawah 80 mmHg. Dokter akan menganggap tekanan darah sebagai hipertensi diastolik jika angkanya secara konsisten berada di 90 mmHg atau lebih tinggi. Memahami kapan tekanan darah diastolik diperoleh ketika jantung berada dalam keadaan relaksasi memberikan wawasan penting mengenai upaya pemeliharaan kesehatan pembuluh darah Anda, memastikan bahwa sirkulasi darah Anda efisien bahkan saat tubuh sedang memulihkan diri.

Perbedaan Krusial dari Sistolik

Tekanan sistolik mencerminkan kekuatan kontraksi jantung saat memompa darah ke seluruh tubuh. Sebaliknya, diastolik mencerminkan resistensi yang dialami darah saat mengalir kembali ke jantung dan saat pembuluh darah merespons tekanan dari pompa sebelumnya. Kedua pengukuran ini harus dipantau secara bersamaan karena mereka menceritakan dua babak berbeda dari cerita sirkulasi darah Anda.

Mempertahankan tekanan diastolik dalam batas sehat adalah kunci untuk memastikan organ-organ vital Anda mendapatkan suplai darah yang optimal selama fase pemulihan jantung. Ini adalah tentang memastikan bahwa pembuluh darah Anda tetap lentur dan responsif.

🏠 Homepage