Urutan Asmaul Husna 1-99: Mengenal Nama-Nama Terindah Allah

Asmaul Husna adalah nama-nama indah dan agung yang dimiliki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Nama-nama ini bukan sekadar sebutan, melainkan representasi dari sifat-sifat kesempurnaan-Nya yang tiada tara. Mengenal, memahami, merenungkan, dan berdzikir dengan Asmaul Husna merupakan salah satu pilar penting dalam aqidah seorang Muslim. Hal ini membuka pintu untuk mengenal Rabb-nya dengan lebih dekat, sehingga menumbuhkan rasa cinta, takut, dan harap yang mendalam kepada-Nya.

Jumlah Asmaul Husna yang masyhur adalah 99, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barangsiapa yang menghafalnya (dan mengamalkannya), niscaya ia akan masuk surga." Menghafal di sini bukan hanya sebatas di lisan, tetapi mencakup pemahaman maknanya, perenungan atas keagungannya, dan manifestasinya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap nama membuka jendela baru untuk menyaksikan kebesaran Allah dalam alam semesta dan dalam diri kita sendiri. Dengan memahami nama Al-Khaliq (Maha Pencipta), kita akan semakin takjub pada setiap detail ciptaan-Nya. Dengan meresapi nama Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki), hati kita akan menjadi tenang dan tidak khawatir akan urusan dunia. Berikut adalah urutan lengkap 99 Asmaul Husna beserta arti dan penjelasan mendalamnya.

Daftar Lengkap 99 Asmaul Husna dan Penjelasannya

  1. 1. الرَّحْمَنُ Ar-Rahman Yang Maha Pengasih

    Ar-Rahman adalah sifat kasih Allah yang meliputi seluruh makhluk-Nya, tanpa terkecuali, baik yang beriman maupun yang tidak. Kasih sayang ini terwujud dalam bentuk penciptaan, pemberian rezeki, udara untuk bernapas, dan segala nikmat kehidupan di dunia. Rahmat-Nya mendahului murka-Nya. Sifat ini menunjukkan keluasan cinta Allah yang tak terbatas, yang diberikan kepada semua ciptaan-Nya di dunia ini sebagai bukti keagungan dan kemurahan-Nya.

  2. 2. الرَّحِيمُ Ar-Rahim Yang Maha Penyayang

    Berbeda dengan Ar-Rahman, Ar-Rahim adalah sifat sayang Allah yang khusus dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di akhirat kelak. Ini adalah bentuk kasih sayang yang lebih spesifik, yaitu berupa ampunan, pahala, dan surga. Jika Ar-Rahman adalah kasih di dunia untuk semua, Ar-Rahim adalah kasih di akhirat khusus bagi orang-orang yang taat dan bertakwa. Keduanya menunjukkan betapa sempurnanya kasih sayang Allah.

  3. 3. الْمَلِكُ Al-Malik Yang Maha Merajai

    Al-Malik berarti Allah adalah Raja yang sesungguhnya, Pemilik mutlak atas segala sesuatu di langit dan di bumi. Kekuasaan-Nya abadi, tidak terbatas oleh ruang dan waktu, serta tidak memerlukan bantuan siapa pun. Raja-raja di dunia hanya memiliki kekuasaan sementara dan terbatas, sedangkan kekuasaan Allah adalah absolut dan mencakup segala hal. Dia mengatur, memerintah, dan mengendalikan seluruh alam semesta sesuai kehendak-Nya.

  4. 4. الْقُدُّوسُ Al-Quddus Yang Maha Suci

    Al-Quddus menegaskan bahwa Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, aib, dan cela. Dia suci dari sifat-sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya, seperti lelah, tidur, lupa, atau memiliki anak dan sekutu. Kesucian-Nya adalah kesucian yang mutlak, tidak ada satu pun yang dapat menandingi-Nya. Mengimani sifat ini membuat kita senantiasa menyucikan Allah dari segala pikiran dan prasangka buruk.

  5. 5. السَّلَامُ As-Salam Yang Maha Memberi Kesejahteraan

    As-Salam berarti Allah adalah sumber segala kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan. Dia selamat dari segala cacat, dan dari-Nya pula datang keselamatan bagi para hamba-Nya. Surga disebut "Dar As-Salam" (Negeri Keselamatan) karena di sanalah kedamaian abadi berada, yang bersumber dari-Nya. Berdzikir dengan nama ini dapat menumbuhkan ketenangan jiwa dan harapan akan keselamatan dari-Nya di dunia dan akhirat.

  6. 6. الْمُؤْمِنُ Al-Mu'min Yang Maha Memberi Keamanan

    Al-Mu'min memiliki dua makna utama. Pertama, Allah adalah sumber keamanan yang hakiki. Dia yang melindungi hamba-Nya dari segala ketakutan dan bahaya. Kedua, Allah adalah Yang Maha Membenarkan janji-janji-Nya kepada para nabi dan orang-orang beriman. Dia tidak akan pernah mengingkari janji-Nya. Keimanan kita kepada-Nya memberikan rasa aman yang tidak bisa diberikan oleh siapa pun atau apa pun di dunia ini.

  7. 7. الْمُهَيْمِنُ Al-Muhaimin Yang Maha Memelihara

    Al-Muhaimin berarti Allah adalah Dzat yang senantiasa mengawasi, menjaga, dan memelihara seluruh makhluk-Nya. Tidak ada satu pun perbuatan, ucapan, atau bahkan lintasan hati yang luput dari pengawasan-Nya. Dia adalah saksi atas segala sesuatu dan pemelihara yang sempurna bagi alam semesta. Sifat ini menumbuhkan rasa mawas diri dalam diri seorang hamba, karena ia sadar selalu berada dalam pengawasan Allah.

  8. 8. الْعَزِيزُ Al-'Aziz Yang Maha Perkasa

    Al-'Aziz menunjukkan keperkasaan dan kemuliaan Allah yang tidak terkalahkan. Dia memiliki kekuatan mutlak yang tidak bisa ditandingi oleh siapa pun. Tidak ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya atau mengalahkan ketetapan-Nya. Keperkasaan-Nya bukanlah keperkasaan yang zalim, melainkan keperkasaan yang dilandasi oleh kebijaksanaan (Al-Hakim) dan kasih sayang (Ar-Rahim), menjadikannya kesempurnaan yang mutlak.

  9. 9. الْجَبَّارُ Al-Jabbar Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

    Al-Jabbar memiliki makna bahwa kehendak Allah pasti terlaksana dan tidak ada yang bisa menolaknya. Dia mampu "memaksa" segala sesuatu untuk tunduk pada ketetapan-Nya. Sifat ini juga berarti Dia mampu memperbaiki segala kerusakan dan mencukupi segala kekurangan hamba-Nya. Bagi orang yang sombong, sifat ini adalah ancaman. Namun, bagi orang yang lemah dan berserah diri, sifat ini adalah sumber kekuatan dan perlindungan.

  10. 10. الْمُتَكَبِّرُ Al-Mutakabbir Yang Maha Megah

    Al-Mutakabbir adalah Dzat yang memiliki segala kebesaran dan kesombongan yang hakiki. Sifat sombong hanya pantas dimiliki oleh-Nya, karena Dialah yang memiliki segala kesempurnaan. Bagi makhluk, kesombongan adalah sifat tercela karena makhluk penuh dengan kekurangan. Kesombongan Allah adalah manifestasi dari keagungan-Nya yang tiada banding, yang membuat segala sesuatu selain-Nya terasa kecil dan hina.

  11. 11. الْخَالِقُ Al-Khaliq Yang Maha Pencipta

    Al-Khaliq adalah Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dia menciptakan seluruh alam semesta dengan segala isinya tanpa contoh sebelumnya. Setiap atom, sel, planet, dan galaksi adalah bukti nyata dari kekuasaan-Nya sebagai Sang Pencipta. Memahami nama ini akan membuat kita selalu takjub dan bersyukur atas segala ciptaan-Nya, dari yang terkecil hingga yang terbesar.

  12. 12. الْبَارِئُ Al-Bari' Yang Maha Melepaskan

    Al-Bari' memiliki makna yang lebih spesifik dari Al-Khaliq. Dia adalah yang mengadakan, membentuk, dan melepaskan ciptaan-Nya dari ketiadaan menjadi ada dengan keseimbangan yang sempurna dan tanpa cacat. Dia menciptakan makhluk dengan proporsi yang harmonis dan serasi. Sifat ini menunjukkan ketelitian dan kesempurnaan dalam setiap detail ciptaan Allah.

  13. 13. الْمُصَوِّرُ Al-Mushawwir Yang Maha Membentuk Rupa

    Al-Mushawwir adalah Dzat yang memberikan bentuk dan rupa kepada setiap makhluk-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Tidak ada dua makhluk yang identik secara mutlak, bahkan pada sidik jari manusia. Ini menunjukkan kehebatan Allah dalam merancang dan membentuk setiap ciptaan dengan keunikan dan keindahan tersendiri, seperti rupa manusia yang berbeda-beda di dalam rahim ibunya.

  14. 14. الْغَفَّارُ Al-Ghaffar Yang Maha Pengampun

    Al-Ghaffar menunjukkan bahwa Allah senantiasa memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang berbuat dosa, selama mereka mau bertaubat. Dia menutupi dosa-dosa mereka di dunia dan mengampuninya di akhirat. Sifat ini memberikan harapan yang luar biasa bagi para pendosa untuk kembali ke jalan yang benar. Ampunan-Nya jauh lebih luas daripada dosa-dosa seluruh manusia.

  15. 15. الْقَهَّارُ Al-Qahhar Yang Maha Memaksa

    Al-Qahhar adalah Dzat yang menundukkan dan mengalahkan segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat lari dari genggaman dan ketetapan-Nya. Semua makhluk, baik yang taat maupun yang durhaka, pada akhirnya akan tunduk di hadapan keperkasaan-Nya. Sifat ini mengingatkan kita akan kekuatan Allah yang absolut atas segala ciptaan.

  16. 16. الْوَهَّابُ Al-Wahhab Yang Maha Pemberi Karunia

    Al-Wahhab adalah Dzat yang Maha Memberi tanpa mengharapkan balasan. Dia memberikan karunia, nikmat, dan hidayah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa batas dan tanpa diminta sekalipun. Pemberian-Nya murni karena kemurahan-Nya. Berdoa dengan nama ini berarti kita memohon anugerah yang besar dari sumber segala pemberian.

  17. 17. الرَّزَّاقُ Ar-Razzaq Yang Maha Pemberi Rezeki

    Ar-Razzaq adalah Dzat yang menjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya, dari semut terkecil di dalam tanah hingga paus di lautan. Rezeki tidak hanya terbatas pada materi seperti makanan dan harta, tetapi juga mencakup kesehatan, ilmu, iman, dan ketenangan jiwa. Mengimani sifat ini akan menghilangkan kekhawatiran berlebihan akan rezeki dan menumbuhkan keyakinan bahwa Allah telah menjaminnya.

  18. 18. الْفَتَّاحُ Al-Fattah Yang Maha Pembuka Rahmat

    Al-Fattah adalah Dzat yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan rezeki yang tertutup bagi hamba-Nya. Dia membuka jalan keluar dari setiap kesulitan, membuka hati yang terkunci untuk menerima hidayah, dan memberikan kemenangan bagi orang-orang beriman. Jika Allah membuka sesuatu untukmu, tidak ada yang dapat menutupnya.

  19. 19. الْعَلِيمُ Al-'Alim Yang Maha Mengetahui

    Al-'Alim berarti Allah memiliki ilmu yang meliputi segala sesuatu. Pengetahuan-Nya tidak terbatas, mencakup yang tampak dan yang gaib, yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Sifat ini menanamkan kesadaran bahwa Allah selalu mengetahui apa yang kita lakukan, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.

  20. 20. الْقَابِضُ Al-Qabidh Yang Maha Menyempitkan

    Al-Qabidh adalah Dzat yang menyempitkan atau menahan rezeki, rahmat, atau bahkan nyawa, sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya. Terkadang, kesempitan adalah bentuk ujian atau teguran agar hamba kembali kepada-Nya. Sifat ini harus dipahami bersama dengan sifat Al-Basith (Yang Maha Melapangkan) untuk melihat keseimbangan dalam takdir Allah.

  21. 21. الْبَاسِطُ Al-Basith Yang Maha Melapangkan

    Al-Basith adalah Dzat yang melapangkan rezeki dan rahmat bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dia memberikan kelapangan setelah kesempitan sebagai bentuk kasih sayang-Nya. Kelapangan ini bisa berupa rezeki, kemudahan dalam urusan, atau lapangnya dada dalam menerima takdir. Sifat ini mengajarkan kita untuk selalu berharap dan optimis terhadap rahmat Allah.

  22. 22. الْخَافِضُ Al-Khafidh Yang Maha Merendahkan

    Al-Khafidh adalah Dzat yang merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang perintah-Nya. Perendahan ini bisa terjadi di dunia maupun di akhirat. Sifat ini menjadi pengingat bagi manusia agar tidak terjerumus dalam kesombongan, karena hanya Allah yang berhak meninggikan dan merendahkan siapa pun.

  23. 23. الرَّافِعُ Ar-Rafi' Yang Maha Meninggikan

    Ar-Rafi' adalah Dzat yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertakwa. Peninggian derajat ini bisa berupa kemuliaan di dunia atau kedudukan yang tinggi di surga. Allah akan mengangkat orang-orang yang tawadhu' (rendah hati) di hadapan-Nya. Sifat ini memotivasi kita untuk terus berusaha meraih kemuliaan di sisi Allah.

  24. 24. الْمُعِزُّ Al-Mu'izz Yang Maha Memuliakan

    Al-Mu'izz adalah Dzat yang memberikan kemuliaan ('izzah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Kemuliaan sejati hanya datang dari Allah, yaitu dengan ketaatan kepada-Nya. Orang yang mencari kemuliaan dari selain Allah hanya akan mendapatkan kehinaan. Kemuliaan hakiki adalah ketika seorang hamba dimuliakan oleh Penciptanya.

  25. 25. الْمُذِلُّ Al-Mudzill Yang Maha Menghinakan

    Al-Mudzill adalah Dzat yang memberikan kehinaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, yaitu mereka yang berpaling dari jalan-Nya dan memilih kemaksiatan. Kehinaan ini adalah balasan yang adil atas perbuatan mereka. Sifat ini, bersama Al-Mu'izz, menunjukkan bahwa sumber segala kemuliaan dan kehinaan ada di tangan Allah semata.

  26. 26. السَّمِيعُ As-Sami' Yang Maha Mendengar

    As-Sami' berarti Allah Maha Mendengar segala sesuatu. Pendengaran-Nya meliputi suara yang paling lirih, bisikan hati, hingga suara gemuruh di alam semesta. Tidak ada satu pun suara yang terlewat dari pendengaran-Nya. Sifat ini memberikan ketenangan bahwa setiap doa dan rintihan kita pasti didengar oleh-Nya, dan juga menumbuhkan kehati-hatian dalam berucap.

  27. 27. الْبَصِيرُ Al-Bashir Yang Maha Melihat

    Al-Bashir adalah Dzat yang Maha Melihat segala sesuatu. Penglihatan-Nya menembus kegelapan yang paling pekat, melihat semut hitam di atas batu hitam di malam hari. Tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya. Mengimani sifat ini membuat seorang hamba merasa malu untuk berbuat maksiat, karena ia yakin Allah selalu melihatnya.

  28. 28. الْحَكَمُ Al-Hakam Yang Maha Menetapkan Hukum

    Al-Hakam adalah Hakim yang paling adil dan keputusan-Nya tidak dapat diganggu gugat. Hukum-hukum-Nya, baik syariat di dunia maupun keputusan-Nya di akhirat, adalah puncak keadilan dan kebijaksanaan. Dia memisahkan antara yang hak dan yang batil, dan tidak ada seorang pun yang akan dizalimi oleh keputusan-Nya.

  29. 29. الْعَدْلُ Al-'Adl Yang Maha Adil

    Al-'Adl berarti Allah adalah Dzat yang Maha Adil. Keadilan-Nya sempurna, bebas dari segala bentuk kezaliman dan keberpihakan. Dia menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang semestinya. Setiap takdir, ujian, dan nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya didasari oleh keadilan-Nya yang mutlak, meskipun terkadang hikmahnya tidak langsung kita pahami.

  30. 30. اللَّطِيفُ Al-Lathif Yang Maha Lembut

    Al-Lathif memiliki dua makna: Yang Maha Lembut dan Yang Maha Mengetahui hal-hal yang tersembunyi. Kelembutan-Nya tampak pada cara Dia memberikan rezeki dan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka. Pengetahuan-Nya sangat detail hingga hal-hal yang paling halus dan kecil. Dia adalah Dzat yang memberikan kebaikan kepada hamba-Nya dengan cara yang paling halus.

  31. 31. الْخَبِيرُ Al-Khabir Yang Maha Mengetahui Rahasia

    Al-Khabir adalah Dzat yang mengetahui secara mendalam hakikat segala sesuatu, baik yang lahir maupun yang batin. Pengetahuan-Nya mencakup apa yang tersembunyi di dalam hati dan niat seseorang. Tidak ada rahasia yang tersembunyi bagi-Nya. Sifat ini mendorong kita untuk selalu menjaga keikhlasan dalam setiap amal perbuatan.

  32. 32. الْحَلِيمُ Al-Halim Yang Maha Penyantun

    Al-Halim adalah Dzat yang tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertaubat. Dia melihat kemaksiatan, namun tetap memberikan rezeki dan nikmat. Sifat penyantun-Nya ini merupakan rahmat yang sangat besar, memberikan waktu bagi manusia untuk memperbaiki diri sebelum datangnya azab.

  33. 33. الْعَظِيمُ Al-'Azhim Yang Maha Agung

    Al-'Azhim menunjukkan keagungan Allah yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan imajinasi manusia. Langit, bumi, dan segala isinya terasa sangat kecil jika dibandingkan dengan keagungan-Nya. Mengagungkan Allah adalah esensi dari ibadah, yang tercermin dalam ucapan "Subhanallahal 'Azhim" saat kita rukuk dan sujud.

  34. 34. الْغَفُورُ Al-Ghafur Yang Maha Memberi Pengampunan

    Al-Ghafur, serupa dengan Al-Ghaffar, menekankan sifat Allah yang sangat banyak memberikan ampunan. Dia mengampuni segala jenis dosa, besar maupun kecil, selama hamba-Nya mau kembali dengan taubat nasuha. Sifat ini menunjukkan betapa luasnya pintu ampunan Allah, memberikan harapan bahkan bagi pendosa yang paling berat sekalipun.

  35. 35. الشَّكُورُ Asy-Syakur Yang Maha Pembalas Budi

    Asy-Syakur adalah Dzat yang menghargai dan membalas setiap amal kebaikan hamba-Nya, sekecil apa pun. Dia membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Rasa syukur dari seorang hamba akan dibalas dengan tambahan nikmat dari-Nya. Sifat ini memotivasi kita untuk tidak pernah meremehkan perbuatan baik, karena Allah Maha Menghargainya.

  36. 36. الْعَلِيُّ Al-'Aliyy Yang Maha Tinggi

    Al-'Aliyy menunjukkan ketinggian Dzat, sifat, dan kekuasaan Allah. Dia tinggi di atas 'Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya. Ketinggian-Nya adalah ketinggian yang mutlak, tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Sifat ini mengajarkan kita untuk selalu menengadahkan doa dan harapan ke atas, kepada Dzat Yang Maha Tinggi.

  37. 37. الْكَبِيرُ Al-Kabir Yang Maha Besar

    Al-Kabir adalah Dzat yang Maha Besar, lebih besar dari segala sesuatu yang bisa dibayangkan. Ucapan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) dalam shalat adalah pengakuan bahwa tidak ada yang lebih besar dan agung selain Dia. Kebesaran-Nya meliputi segala aspek, baik Dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya.

  38. 38. الْحَفِيظُ Al-Hafizh Yang Maha Menjaga

    Al-Hafizh adalah Dzat yang menjaga dan memelihara langit, bumi, dan seluruh isinya agar tidak hancur dan tetap berada dalam keteraturan. Dia juga menjaga hamba-hamba-Nya dari keburukan dan marabahaya, serta menjaga amal perbuatan mereka untuk diberi balasan. Memohon perlindungan kepada-Nya adalah benteng yang paling kokoh.

  39. 39. الْمُقِيتُ Al-Muqit Yang Maha Pemberi Kecukupan

    Al-Muqit adalah Dzat yang memberikan kecukupan dan makanan kepada seluruh makhluk-Nya. Dia mengatur dan menjamin rezeki bagi setiap jiwa. Selain rezeki fisik, Dia juga memberikan makanan bagi ruh, yaitu iman dan ilmu. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu dan mampu mencukupi kebutuhan seluruh ciptaan-Nya.

  40. 40. الْحَسِيبُ Al-Hasib Yang Maha Membuat Perhitungan

    Al-Hasib memiliki dua makna. Pertama, Dia adalah Dzat yang mencukupi segala kebutuhan hamba-Nya (cukuplah Allah sebagai penolong). Kedua, Dia adalah Dzat yang akan membuat perhitungan atas segala amal perbuatan di hari kiamat. Perhitungan-Nya sangat teliti, tidak ada yang terlewat sedikit pun. Sifat ini mendorong kita untuk introspeksi diri (muhasabah) sebelum dihisab.

  41. 41. الْجَلِيلُ Al-Jalil Yang Maha Luhur

    Al-Jalil adalah Dzat yang memiliki sifat-sifat keluhuran dan keagungan. Kemuliaan-Nya sempurna dan kebesaran-Nya tiada tara. Nama ini mencerminkan keindahan dan keagungan Allah yang patut untuk diagungkan dan disucikan oleh seluruh makhluk.

  42. 42. الْكَرِيمُ Al-Karim Yang Maha Pemurah

    Al-Karim adalah Dzat yang sangat pemurah, banyak memberi, dan mudah memberi. Dia memberi tanpa diminta dan memberi lebih dari yang diharapkan. Kemurahan-Nya tidak pernah berkurang meskipun Dia terus-menerus memberi kepada seluruh makhluk-Nya. Dia juga memaafkan kesalahan dan menutupi aib, yang merupakan bagian dari kemurahan-Nya.

  43. 43. الرَّقِيبُ Ar-Raqib Yang Maha Mengawasi

    Ar-Raqib adalah Dzat yang selalu mengawasi gerak-gerik dan keadaan seluruh makhluk-Nya. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya, baik yang tersembunyi maupun yang tampak. Pengawasan-Nya adalah untuk menjaga, memelihara, dan mencatat segala amal. Sifat ini menumbuhkan rasa diawasi (muraqabah) yang mencegah seseorang dari perbuatan dosa.

  44. 44. الْمُجِيبُ Al-Mujib Yang Maha Mengabulkan

    Al-Mujib adalah Dzat yang menjawab dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Dia dekat dengan orang yang berdoa dan berjanji akan mengabulkannya. Pengabulan doa bisa dalam bentuk yang diminta, diganti dengan yang lebih baik, atau disimpan sebagai pahala di akhirat. Sifat ini mendorong kita untuk tidak pernah putus asa dalam berdoa.

  45. 45. الْوَاسِعُ Al-Wasi' Yang Maha Luas

    Al-Wasi' menunjukkan keluasan Allah dalam segala hal. Rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun luas. Kerajaan-Nya meliputi langit dan bumi. Sifat ini mengajarkan kita untuk tidak berpandangan sempit terhadap rahmat dan kekuasaan Allah.

  46. 46. الْحَكِيمُ Al-Hakim Yang Maha Bijaksana

    Al-Hakim adalah Dzat yang segala perbuatan, perintah, dan larangan-Nya penuh dengan hikmah dan kebijaksanaan. Tidak ada satu pun ketetapan-Nya yang sia-sia atau tanpa tujuan. Dia menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang paling tepat. Terkadang hikmah-Nya tersembunyi, namun orang beriman yakin bahwa di balik setiap kejadian pasti ada kebijaksanaan-Nya.

  47. 47. الْوَدُودُ Al-Wadud Yang Maha Mengasihi

    Al-Wadud adalah Dzat yang mencintai hamba-hamba-Nya yang shaleh dan dicintai oleh mereka. Cinta-Nya adalah cinta yang murni dan penuh kasih sayang. Dia menunjukkan cinta-Nya dengan memberikan taufik untuk berbuat baik dan menerima amal mereka. Memahami nama ini akan menumbuhkan cinta yang mendalam kepada Allah.

  48. 48. الْمَجِيدُ Al-Majid Yang Maha Mulia

    Al-Majid adalah Dzat yang memiliki kemuliaan yang sempurna dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya sangat agung dan luas. Dia dipuji dan diagungkan oleh seluruh makhluk di langit dan di bumi. Nama ini sering kita ucapkan dalam shalawat Ibrahimiyah, menunjukkan puncak kemuliaan-Nya.

  49. 49. الْبَاعِثُ Al-Ba'its Yang Maha Membangkitkan

    Al-Ba'its adalah Dzat yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kubur mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dan kemauan dalam hati manusia, serta mengutus para rasul untuk membimbing umat manusia.

  50. 50. الشَّهِيدُ Asy-Syahid Yang Maha Menyaksikan

    Asy-Syahid adalah Dzat yang menjadi saksi atas segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya. Dia menyaksikan perbuatan hamba-Nya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Pada hari kiamat, Dia akan menjadi saksi yang paling adil atas apa yang telah dilakukan oleh setiap jiwa.

  51. 51. الْحَقُّ Al-Haqq Yang Maha Benar

    Al-Haqq adalah Dzat yang keberadaan-Nya adalah kebenaran yang mutlak. Segala sesuatu yang berasal dari-Nya, seperti firman-Nya (Al-Qur'an), janji-Nya, dan agama-Nya, adalah kebenaran yang pasti. Dia akan menampakkan kebenaran dan melenyapkan kebatilan.

  52. 52. الْوَكِيلُ Al-Wakil Yang Maha Memelihara

    Al-Wakil adalah Dzat yang menjadi tempat bersandar dan bertawakal yang paling sempurna. Siapa pun yang menyerahkan urusannya kepada-Nya, maka Allah akan mencukupinya. Dia adalah pelindung dan pengatur urusan terbaik bagi hamba-hamba-Nya yang percaya kepada-Nya.

  53. 53. الْقَوِيُّ Al-Qawiyy Yang Maha Kuat

    Al-Qawiyy adalah Dzat yang memiliki kekuatan yang sempurna dan tidak terbatas. Kekuatan-Nya tidak pernah berkurang dan tidak ada yang mampu menandingi-Nya. Dia tidak memerlukan bantuan dari siapa pun. Kekuatan seluruh makhluk adalah kecil dan tidak berarti di hadapan kekuatan-Nya.

  54. 54. الْمَتِينُ Al-Matin Yang Maha Kokoh

    Al-Matin adalah Dzat yang kekuatan-Nya sangat kokoh dan tidak tergoyahkan. Jika Al-Qawiyy berbicara tentang besarnya kekuatan, Al-Matin berbicara tentang keteguhan dan kekokohan kekuatan tersebut. Kekuatan-Nya tidak mengenal lelah atau lemah.

  55. 55. الْوَلِيُّ Al-Waliyy Yang Maha Melindungi

    Al-Waliyy adalah pelindung, penolong, dan kekasih bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Mendapatkan Allah sebagai Wali adalah keberuntungan terbesar, karena Dia akan selalu membimbing dan menolong hamba-Nya.

  56. 56. الْحَمِيدُ Al-Hamid Yang Maha Terpuji

    Al-Hamid adalah Dzat yang berhak atas segala pujian. Dia terpuji dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya, baik ketika memberi maupun menahan. Seluruh makhluk di alam semesta, sadar atau tidak, senantiasa bertasbih dan memuji-Nya. Ucapan "Alhamdulillah" adalah pengakuan atas sifat-Nya ini.

  57. 57. الْمُحْصِي Al-Muhshi Yang Maha Menghitung

    Al-Muhshi adalah Dzat yang menghitung dan mengetahui jumlah segala sesuatu dengan sangat teliti. Tidak ada satu pun yang luput dari perhitungan-Nya, mulai dari jumlah tetesan hujan, butiran pasir, hingga amal perbuatan manusia. Semuanya tercatat dengan sempurna di sisi-Nya.

  58. 58. الْمُبْدِئُ Al-Mubdi' Yang Maha Memulai

    Al-Mubdi' adalah Dzat yang memulai penciptaan dari ketiadaan. Dialah yang pertama kali menciptakan segala makhluk tanpa ada contoh sebelumnya. Inisiasi penciptaan adalah murni dari kehendak dan kekuasaan-Nya.

  59. 59. الْمُعِيدُ Al-Mu'id Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

    Al-Mu'id adalah Dzat yang akan mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mampu memulai penciptaan, maka mengembalikannya adalah lebih mudah bagi-Nya. Dia akan membangkitkan semua makhluk pada hari kiamat untuk diadili.

  60. 60. الْمُحْيِي Al-Muhyi Yang Maha Menghidupkan

    Al-Muhyi adalah Dzat yang memberikan kehidupan kepada setiap makhluk yang hidup. Dia yang menghidupkan tanah yang mati dengan air hujan, dan Dia pula yang menghidupkan hati yang mati dengan hidayah dan iman. Kehidupan adalah murni anugerah dari-Nya.

  61. 61. الْمُمِيتُ Al-Mumit Yang Maha Mematikan

    Al-Mumit adalah Dzat yang menetapkan kematian bagi setiap yang bernyawa. Kematian adalah takdir pasti yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Hanya Dia yang berkuasa untuk mengambil kembali kehidupan yang telah Dia berikan.

  62. 62. الْحَيُّ Al-Hayy Yang Maha Hidup

    Al-Hayy adalah Dzat yang hidup dengan kehidupan yang sempurna, abadi, dan tidak berawal serta tidak berakhir. Kehidupan-Nya tidak sama dengan kehidupan makhluk. Dia tidak membutuhkan makan, minum, atau tidur. Dialah sumber segala kehidupan.

  63. 63. الْقَيُّومُ Al-Qayyum Yang Maha Berdiri Sendiri

    Al-Qayyum adalah Dzat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada siapa pun, sementara segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia yang mengurus dan mengatur seluruh alam semesta secara terus-menerus tanpa lelah. Nama Al-Hayy dan Al-Qayyum adalah nama teragung Allah (Ismul A'zham) menurut sebagian ulama.

  64. 64. الْوَاجِدُ Al-Wajid Yang Maha Menemukan

    Al-Wajid adalah Dzat yang tidak memiliki kekurangan apa pun. Dia Maha Kaya dan menemukan segala apa yang Dia kehendaki. Kebutuhan seluruh makhluk terpenuhi oleh-Nya, sedangkan Dia tidak membutuhkan apa pun.

  65. 65. الْمَاجِدُ Al-Majid Yang Maha Mulia

    Al-Majid (serupa dengan Al-Majid sebelumnya, namun dengan penekanan berbeda dalam beberapa riwayat) adalah Dzat yang memiliki kemuliaan, kehormatan, dan keagungan yang sangat tinggi. Dia dipuji karena perbuatan-perbuatan-Nya yang agung dan karunia-Nya yang melimpah.

  66. 66. الْوَاحِدُ Al-Wahid Yang Maha Tunggal

    Al-Wahid adalah Dzat yang Maha Esa dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada yang serupa dengan-Nya dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Konsep tauhid adalah inti dari ajaran Islam, yaitu mengesakan Allah dan menafikan segala bentuk tandingan bagi-Nya.

  67. 67. الْأَحَدُ Al-Ahad Yang Maha Esa

    Al-Ahad lebih dalam maknanya dari Al-Wahid. Ia menegaskan keesaan yang mutlak dan tidak bisa dibagi-bagi. Dia adalah satu-satunya dalam keagungan-Nya. Nama ini secara khusus disebutkan dalam Surah Al-Ikhlas, yang merupakan fondasi aqidah Islam.

  68. 68. الصَّمَدُ Ash-Shamad Yang Maha Dibutuhkan

    Ash-Shamad adalah Dzat yang menjadi tujuan dan tempat bergantung bagi seluruh makhluk dalam memenuhi segala hajat mereka. Dia sempurna dalam segala sifat-Nya, tidak makan, tidak minum, dan tidak berongga. Seluruh makhluk membutuhkan-Nya, sementara Dia tidak membutuhkan siapa pun.

  69. 69. الْقَادِرُ Al-Qadir Yang Maha Berkuasa

    Al-Qadir adalah Dzat yang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Tidak ada yang dapat melemahkan atau menghalangi kekuasaan-Nya. Dia mampu menciptakan, mematikan, dan membangkitkan kembali.

  70. 70. الْمُقْتَدِرُ Al-Muqtadir Yang Maha Sangat Berkuasa

    Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Ini menunjukkan kekuasaan Allah yang sempurna dan absolut atas segala sesuatu. Dia mampu menentukan dan mengatur takdir seluruh makhluk dengan kekuasaan-Nya yang tiada batas.

  71. 71. الْمُقَدِّمُ Al-Muqaddim Yang Maha Mendahulukan

    Al-Muqaddim adalah Dzat yang mendahulukan siapa atau apa yang Dia kehendaki sesuai dengan hikmah-Nya. Dia mendahulukan sebagian makhluk atas sebagian yang lain dalam penciptaan, kedudukan, atau waktu. Semua terjadi atas kehendak dan kebijaksanaan-Nya.

  72. 72. الْمُؤَخِّرُ Al-Mu'akhkhir Yang Maha Mengakhirkan

    Al-Mu'akhkhir adalah Dzat yang mengakhirkan atau menunda siapa atau apa yang Dia kehendaki. Dia menunda azab bagi orang kafir untuk memberi kesempatan bertaubat, atau mengakhirkan sesuatu karena ada hikmah yang lebih besar di baliknya.

  73. 73. الْأَوَّلُ Al-Awwal Yang Maha Awal

    Al-Awwal adalah Dzat yang ada sebelum segala sesuatu ada. Keberadaan-Nya tidak didahului oleh ketiadaan. Dialah permulaan dari segala sesuatu.

  74. 74. الْآخِرُ Al-Akhir Yang Maha Akhir

    Al-Akhir adalah Dzat yang akan tetap ada setelah segala sesuatu musnah. Keberadaan-Nya abadi dan tidak berkesudahan. Dialah tujuan akhir dari segalanya.

  75. 75. الظَّاهِرُ Az-Zhahir Yang Maha Nyata

    Az-Zhahir adalah Dzat yang keberadaan-Nya sangat nyata melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya di seluruh alam semesta. Segala ciptaan adalah bukti nyata akan eksistensi-Nya. Dia berada di atas segala sesuatu.

  76. 76. الْبَاطِنُ Al-Bathin Yang Maha Tersembunyi

    Al-Bathin adalah Dzat yang tersembunyi, tidak dapat dilihat oleh mata di dunia. Hakikat Dzat-Nya tidak dapat dijangkau oleh akal manusia. Dia lebih dekat dari urat leher kita, namun tetap tersembunyi dari pandangan.

  77. 77. الْوَالِي Al-Wali Yang Maha Memerintah

    Al-Wali adalah Dzat yang menguasai dan memerintah segala urusan makhluk-Nya. Dia mengatur alam semesta dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Dialah satu-satunya penguasa yang hakiki.

  78. 78. الْمُتَعَالِي Al-Muta'ali Yang Maha Tinggi

    Al-Muta'ali adalah Dzat yang Maha Tinggi dan suci dari segala sifat kekurangan atau sifat yang menyerupai makhluk-Nya. Ketinggian-Nya melampaui segala sesuatu yang bisa dibayangkan.

  79. 79. الْبَرُّ Al-Barr Yang Maha Penderma

    Al-Barr adalah Dzat yang sumber segala kebaikan. Dia melimpahkan kebaikan dan kedermawanan kepada seluruh makhluk-Nya, bahkan kepada mereka yang durhaka. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang berlipat ganda.

  80. 80. التَّوَّابُ At-Tawwab Yang Maha Penerima Taubat

    At-Tawwab adalah Dzat yang senantiasa membuka pintu taubat dan menerima kembali hamba-Nya yang menyesali dosanya. Dia yang memberikan ilham kepada hamba untuk bertaubat, lalu Dia menerima taubat tersebut. Sifat ini memberikan harapan besar bagi setiap pendosa.

  81. 81. الْمُنْتَقِمُ Al-Muntaqim Yang Maha Pemberi Balasan

    Al-Muntaqim adalah Dzat yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan melampaui batas, setelah keadilan ditegakkan. Balasan-Nya bukanlah karena dendam, melainkan bentuk keadilan-Nya yang sempurna untuk membela kaum yang terzalimi.

  82. 82. الْعَفُوُّ Al-'Afuww Yang Maha Pemaaf

    Al-'Afuww adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Maknanya lebih dalam dari Al-Ghafur. Jika Al-Ghafur berarti menutupi dosa, Al-'Afuww berarti menghapus dan menghilangkan dosa itu hingga tidak ada bekasnya sama sekali. Ini adalah puncak dari pengampunan.

  83. 83. الرَّءُوفُ Ar-Ra'uf Yang Maha Belas Kasih

    Ar-Ra'uf adalah Dzat yang memiliki belas kasih yang sangat mendalam kepada hamba-hamba-Nya. Sifat ini adalah puncak dari rahmat, di mana Allah tidak ingin hamba-Nya tertimpa musibah atau azab. Belas kasih-Nya mencegah datangnya hukuman.

  84. 84. مَالِكُ الْمُلْكِ Malikul Mulk Penguasa Kerajaan

    Malikul Mulk adalah Pemilik mutlak dari segala kerajaan. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Semua raja dan penguasa di dunia hanyalah peminjam kekuasaan dari-Nya.

  85. 85. ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ Dzul Jalali Wal Ikram Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

    Dzul Jalali Wal Ikram adalah Dzat yang memiliki segala keagungan (Al-Jalal) dan kemurahan (Al-Ikram). Dia agung dalam Dzat-Nya dan mulia dalam memberi karunia kepada hamba-hamba-Nya. Nama ini mencakup kebesaran dan keindahan sifat-sifat Allah.

  86. 86. الْمُقْسِطُ Al-Muqsith Yang Maha Pemberi Keadilan

    Al-Muqsith adalah Dzat yang Maha Adil dalam setiap keputusan dan hukum-Nya. Dia memberikan hak kepada setiap pemiliknya dan membela orang-orang yang terzalimi. Keadilan-Nya sempurna dan tidak memihak.

  87. 87. الْجَامِعُ Al-Jami' Yang Maha Mengumpulkan

    Al-Jami' adalah Dzat yang akan mengumpulkan seluruh manusia pada hari kiamat di satu tempat untuk dihisab. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang saling berlawanan di alam semesta ini dalam sebuah harmoni.

  88. 88. الْغَنِيُّ Al-Ghaniyy Yang Maha Kaya

    Al-Ghaniyy adalah Dzat yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan apa pun dari makhluk-Nya. Kekayaan-Nya mutlak dan sempurna. Seluruh makhluk-Nya adalah fakir (membutuhkan) kepada-Nya.

  89. 89. الْمُغْنِي Al-Mughni Yang Maha Memberi Kekayaan

    Al-Mughni adalah Dzat yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia membuat hamba-Nya tidak lagi bergantung kepada selain-Nya. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati yang diberikan oleh-Nya.

  90. 90. الْمَانِعُ Al-Mani' Yang Maha Mencegah

    Al-Mani' adalah Dzat yang mencegah terjadinya sesuatu atau menahan karunia-Nya sesuai dengan hikmah-Nya. Terkadang, Dia mencegah sesuatu dari hamba-Nya untuk melindunginya dari keburukan yang lebih besar.

  91. 91. الضَّارُّ Ad-Darr Yang Maha Memberi Mudarat

    Ad-Darr adalah Dzat yang menimpakan kemudaratan atau musibah kepada siapa yang Dia kehendaki. Hal ini bukanlah kezaliman, melainkan sebagai ujian, teguran, atau penghapus dosa, yang semuanya mengandung hikmah.

  92. 92. النَّافِعُ An-Nafi' Yang Maha Memberi Manfaat

    An-Nafi' adalah Dzat yang menjadi sumber segala manfaat dan kebaikan. Tidak ada manfaat yang bisa diperoleh kecuali dengan izin-Nya. Segala kebaikan di dunia dan akhirat berasal dari-Nya.

  93. 93. النُّورُ An-Nur Yang Maha Bercahaya

    An-Nur adalah Dzat yang menjadi cahaya bagi langit dan bumi. Dia memberikan cahaya petunjuk (hidayah) ke dalam hati hamba-Nya, sehingga mereka bisa membedakan antara yang hak dan yang batil. Tanpa cahaya dari-Nya, manusia akan berada dalam kegelapan.

  94. 94. الْهَادِي Al-Hadi Yang Maha Pemberi Petunjuk

    Al-Hadi adalah Dzat yang memberikan petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus. Hidayah adalah anugerah terbesar dari Allah, karena dengannya seseorang bisa meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

  95. 95. الْبَدِيعُ Al-Badi' Yang Maha Pencipta Keindahan

    Al-Badi' adalah Dzat yang menciptakan segala sesuatu dengan keindahan yang tiada tara dan tanpa ada contoh sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah karya seni yang unik dan menakjubkan, menunjukkan keagungan Penciptanya.

  96. 96. الْبَاقِي Al-Baqi Yang Maha Kekal

    Al-Baqi adalah Dzat yang kekal abadi. Sementara semua makhluk akan fana dan binasa, hanya Dzat Allah yang akan tetap kekal selamanya. Kekekalan-Nya tidak terikat oleh waktu.

  97. 97. الْوَارِثُ Al-Warits Yang Maha Pewaris

    Al-Warits adalah Dzat yang akan mewarisi segala sesuatu setelah semua makhluk musnah. Segala kepemilikan di dunia ini hanya bersifat sementara, dan pada akhirnya semuanya akan kembali kepada-Nya, Sang Pewaris yang hakiki.

  98. 98. الرَّشِيدُ Ar-Rasyid Yang Maha Pandai

    Ar-Rasyid adalah Dzat yang Maha Cerdas dan Pandai dalam setiap pengaturan dan tindakan-Nya. Petunjuk-Nya adalah petunjuk yang paling lurus dan bijaksana. Mengikuti jalan-Nya adalah jaminan untuk mencapai kebenaran.

  99. 99. الصَّبُورُ Ash-Shabur Yang Maha Sabar

    Ash-Shabur adalah Dzat yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa menyiksa pelaku maksiat, melainkan menunda dan memberi mereka kesempatan untuk bertaubat. Kesabaran-Nya sangat luas, Dia melihat kedurhakaan namun tetap memberi nikmat. Sifat ini mengajarkan kita untuk bersabar dalam ketaatan, menjauhi maksiat, dan menghadapi takdir.

🏠 Homepage