Ilustrasi angka-angka dalam bahasa Arab
Mempelajari bahasa Arab membuka pintu ke dunia budaya, sejarah, dan spiritual yang kaya. Salah satu fondasi terpenting dalam perjalanan ini adalah menguasai angka. Angka tidak hanya digunakan untuk berhitung, tetapi juga esensial dalam percakapan sehari-hari, membaca Al-Qur'an, hingga transaksi bisnis. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif Anda untuk memahami dan menghafal angka dalam bahasa Arab dari 1 hingga 100, lengkap dengan penulisan, cara baca, dan kaidah penting terkait penggunaannya.
Berbeda dengan bahasa Indonesia, angka dalam bahasa Arab memiliki aturan gramatikal (nahwu) yang unik, terutama terkait dengan jenis kelamin (gender) dari benda yang dihitung. Memahami kaidah ini akan membuat kemampuan bahasa Arab Anda terdengar lebih fasih dan akurat. Mari kita mulai perjalanan ini tahap demi tahap.
Bagian I: Fondasi Utama - Angka 1 sampai 10
Angka 1 sampai 10 adalah pilar utama dalam sistem bilangan Arab. Jika Anda menguasai angka-angka ini beserta aturannya, mempelajari angka-angka selanjutnya akan menjadi jauh lebih mudah. Ciri khas utama pada bagian ini adalah adanya perbedaan bentuk untuk benda maskulin (mudzakkar) dan feminin (mu'annats).
1. Angka Satu (١)
- Maskulin (Mudzakkar): وَاحِدٌ (Wāḥidun)
- Feminin (Mu'annats): وَاحِدَةٌ (Wāḥidatun)
Kaidah: Angka 1 dan 2 bersifat sebagai sifat (na'at) yang mengikuti kata benda (man'ut) yang dihitungnya. Ini berarti angka diletakkan setelah kata benda, dan gendernya harus sesuai.
Contoh:
- Satu buku (buku: kitābun - maskulin): كِتَابٌ وَاحِدٌ (Kitābun wāḥidun)
- Satu mobil (mobil: sayyāratun - feminin): سَيَّارَةٌ وَاحِدَةٌ (Sayyāratun wāḥidatun)
2. Angka Dua (٢)
- Maskulin (Mudzakkar): اِثْنَانِ (Itsnāni)
- Feminin (Mu'annats): اِثْنَتَانِ (Itsnatāni)
Kaidah: Sama seperti angka 1, angka 2 juga diletakkan setelah kata benda dan gendernya harus sesuai. Namun, kata bendanya harus dalam bentuk ganda (mutsanna).
Contoh:
- Dua pulpen (pulpen: qalamun - maskulin): قَلَمَانِ اثْنَانِ (Qalamāni itsnāni)
- Dua sekolah (sekolah: madrasatun - feminin): مَدْرَسَتَانِ اثْنَتَانِ (Madrasatāni itsnatāni)
3. Angka Tiga (٣)
- Menghitung benda maskulin: ثَلَاثَةُ (Tsalātsatu) - Bentuk feminin
- Menghitung benda feminin: ثَلَاثُ (Tsalātsu) - Bentuk maskulin
Kaidah Penting (3-10): Di sinilah aturan menjadi unik. Untuk angka 3 sampai 10, terjadi kaidah "silang gender". Jika benda yang dihitung (ma'dūd) adalah maskulin, maka angka ('adad) harus dalam bentuk feminin (diakhiri ta' marbuthah). Sebaliknya, jika benda yang dihitung adalah feminin, maka angka harus dalam bentuk maskulin. Selain itu, angka diletakkan sebelum kata benda, dan kata bendanya harus dalam bentuk jamak (jam') dan berharakat kasrah tanwin (majrūr).
Contoh:
- Tiga murid laki-laki (murid: ṭullābun - jamak dari ṭālibun): ثَلَاثَةُ طُلَّابٍ (Tsalātsatu ṭullābin)
- Tiga murid perempuan (murid: ṭālibātun - jamak dari ṭālibatun): ثَلَاثُ طَالِبَاتٍ (Tsalātsu ṭālibātin)
4. Angka Empat (٤)
- Menghitung benda maskulin: أَرْبَعَةُ (Arba'atu)
- Menghitung benda feminin: أَرْبَعُ (Arba'u)
Kaidah: Mengikuti aturan yang sama dengan angka 3 (silang gender, angka sebelum benda, benda dalam bentuk jamak majrur).
Contoh:
- Empat rumah (rumah: buyūtun - jamak dari baytun): أَرْبَعَةُ بُيُوتٍ (Arba'atu buyūtin)
- Empat universitas (universitas: jāmi'ātun - jamak dari jāmi'atun): أَرْبَعُ جَامِعَاتٍ (Arba'u jāmi'ātin)
5. Angka Lima (٥)
- Menghitung benda maskulin: خَمْسَةُ (Khamsatu)
- Menghitung benda feminin: خَمْسُ (Khamsu)
Kaidah: Masih sama, mengikuti aturan silang gender untuk angka 3-10.
Contoh:
- Lima anak laki-laki (anak: aulādun - jamak dari waladun): خَمْسَةُ أَوْلَادٍ (Khamsatu aulādin)
- Lima jendela (jendela: nawāfidzu - jamak dari nāfidzatun): خَمْسُ نَوَافِذَ (Khamsu nawāfidza)*
*Catatan: Nawāfidz adalah jamak tidak beraturan yang tidak menerima tanwin (ghairu munsharif), sehingga berharakat fathah saat majrur.
6. Angka Enam (٦)
- Menghitung benda maskulin: سِتَّةُ (Sittatu)
- Menghitung benda feminin: سِتُّ (Sittu)
Contoh:
- Enam hari (hari: ayyāmun - jamak dari yaumun): سِتَّةُ أَيَّامٍ (Sittatu ayyāmin)
- Enam jam (jam: sā'ātin - jamak dari sā'atun): سِتُّ سَاعَاتٍ (Sittu sā'ātin)
7. Angka Tujuh (٧)
- Menghitung benda maskulin: سَبْعَةُ (Sab'atu)
- Menghitung benda feminin: سَبْعُ (Sab'u)
Contoh:
- Tujuh pintu (pintu: abwābun - jamak dari bābun): سَبْعَةُ أَبْوَابٍ (Sab'atu abwābin)
- Tujuh mobil (mobil: sayyārātin - jamak dari sayyāratun): سَبْعُ سَيَّارَاتٍ (Sab'u sayyārātin)
8. Angka Delapan (٨)
- Menghitung benda maskulin: ثَمَانِيَةُ (Tsamāniyatu)
- Menghitung benda feminin: ثَمَانِي (Tsamāni)
Contoh:
- Delapan pria (pria: rijālun - jamak dari rajulun): ثَمَانِيَةُ رِجَالٍ (Tsamāniyatu rijālin)
- Delapan wanita (wanita: nisā'in - jamak dari imra'atun): ثَمَانِي نِسَاءٍ (Tsamāni nisā'in)
9. Angka Sembilan (٩)
- Menghitung benda maskulin: تِسْعَةُ (Tis'atu)
- Menghitung benda feminin: تِسْعُ (Tis'u)
Contoh:
- Sembilan kitab (kitab: kutubin - jamak dari kitābun): تِسْعَةُ كُتُبٍ (Tis'atu kutubin)
- Sembilan majalah (majalah: majallātin - jamak dari majallatun): تِسْعُ مَجَلَّاتٍ (Tis'u majallātin)
10. Angka Sepuluh (١٠)
- Menghitung benda maskulin: عَشَرَةُ ('Asyaratu)
- Menghitung benda feminin: عَشْرُ ('Asyru)
Kaidah: Jika berdiri sendiri, angka 10 mengikuti aturan silang gender yang sama dengan angka 3-9.
Contoh:
- Sepuluh teman (laki-laki): عَشَرَةُ أَصْدِقَاءَ ('Asyaratu aṣdiqā'a)
- Sepuluh teman (perempuan): عَشْرُ صَدِيقَاتٍ ('Asyru ṣadīqātin)
Bagian II: Angka Belasan - 11 sampai 19
Angka belasan atau 'adad murakkab memiliki struktur dan aturan yang berbeda dari angka satuan. Struktur umumnya adalah [Angka Satuan] + [Sepuluh]. Aturan gendernya pun memiliki kekhasan tersendiri.
11. Angka Sebelas (١١)
- Maskulin: أَحَدَ عَشَرَ (Aḥada 'asyara)
- Feminin: إِحْدَى عَشْرَةَ (Iḥdā 'asyrata)
Kaidah (11-12): Untuk angka 11 dan 12, kedua bagiannya (satuan dan puluhan) harus sesuai dengan gender benda yang dihitung. Benda yang dihitung (ma'dūd) harus dalam bentuk tunggal (mufrad) dan berharakat fathah tanwin (manṣūb).
Contoh:
- Sebelas planet (planet: kaukaban - maskulin): أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا (Aḥada 'asyara kaukaban)
- Sebelas siswi (siswi: ṭālibatan - feminin): إِحْدَى عَشْرَةَ طَالِبَةً (Iḥdā 'asyrata ṭālibatan)
12. Angka Dua Belas (١٢)
- Maskulin: اِثْنَا عَشَرَ (Itsnā 'asyara)
- Feminin: اِثْنَتَا عَشْرَةَ (Itsnatā 'asyrata)
Kaidah: Sama seperti angka 11, kedua bagiannya sesuai dengan gender benda yang dihitung (tunggal, manṣūb).
Contoh:
- Dua belas bulan (bulan: syahran - maskulin): اِثْنَا عَشَرَ شَهْرًا (Itsnā 'asyara syahran)
- Dua belas kota (kota: madīnatan - feminin): اِثْنَتَا عَشْرَةَ مَدِينَةً (Itsnatā 'asyrata madīnatan)
13-19: Kaidah Silang Gender Parsial
Untuk angka 13 hingga 19, aturannya kembali menggunakan "silang gender", tetapi dengan modifikasi.
Aturan:
1. Bagian Satuan (3-9): Gendernya berlawanan dengan gender benda.
2. Bagian Puluhan (10): Gendernya sesuai dengan gender benda.
3. Benda yang dihitung tetap dalam bentuk tunggal dan manṣūb.
13. Tiga Belas (١٣)
- Maskulin: ثَلَاثَةَ عَشَرَ (Tsalātsata 'asyara)
- Feminin: ثَلَاثَ عَشْرَةَ (Tsalātsa 'asyrata)
Analisis (Maskulin): Menghitung benda maskulin (misal: qalaman). Angka satuan (3) menjadi feminin (tsalātsata), angka puluhan (10) menjadi maskulin ('asyara).
Analisis (Feminin): Menghitung benda feminin (misal: haqībatan). Angka satuan (3) menjadi maskulin (tsalātsa), angka puluhan (10) menjadi feminin ('asyrata).
Contoh:
- 13 pulpen: ثَلَاثَةَ عَشَرَ قَلَمًا (Tsalātsata 'asyara qalaman)
- 13 tas: ثَلَاثَ عَشْرَةَ حَقِيبَةً (Tsalātsa 'asyrata haqībatan)
Aturan yang sama berlaku untuk angka 14 hingga 19.
- 14 (١٤): أَرْبَعَةَ عَشَرَ (Arba'ata 'asyara) / أَرْبَعَ عَشْرَةَ (Arba'a 'asyrata)
- 15 (١٥): خَمْسَةَ عَشَرَ (Khamsata 'asyara) / خَمْسَ عَشْرَةَ (Khamsa 'asyrata)
- 16 (١٦): سِتَّةَ عَشَرَ (Sittata 'asyara) / سِتَّ عَشْرَةَ (Sitta 'asyrata)
- 17 (١٧): سَبْعَةَ عَشَرَ (Sab'ata 'asyara) / سَبْعَ عَشْرَةَ (Sab'a 'asyrata)
- 18 (١٨): ثَمَانِيَةَ عَشَرَ (Tsamāniyata 'asyara) / ثَمَانِيَ عَشْرَةَ (Tsamāniya 'asyrata)
- 19 (١٩): تِسْعَةَ عَشَرَ (Tis'ata 'asyara) / تِسْعَ عَشْرَةَ (Tis'a 'asyrata)
Bagian III: Angka Puluhan - 20, 30, hingga 90
Angka puluhan murni ('uqud) jauh lebih sederhana. Bentuknya tetap sama, tidak terpengaruh oleh gender benda yang dihitung. Benda yang dihitung (ma'dūd) aturannya sama seperti pada angka belasan, yaitu tunggal dan manṣūb.
- 20 (٢٠): عِشْرُونَ ('Isyrūna)
- 30 (٣٠): ثَلَاثُونَ (Tsalātsūna)
- 40 (٤٠): أَرْبَعُونَ (Arba'ūna)
- 50 (٥٠): خَمْسُونَ (Khamsūna)
- 60 (٦٠): سِتُّونَ (Sittūna)
- 70 (٧٠): سَبْعُونَ (Sab'ūna)
- 80 (٨٠): ثَمَانُونَ (Tsamānūna)
- 90 (٩٠): تِسْعُونَ (Tis'ūna)
Contoh:
- 20 insinyur (laki-laki): عِشْرُونَ مُهَنْدِسًا ('Isyrūna muhandisan)
- 20 insinyur (perempuan): عِشْرُونَ مُهَنْدِسَةً ('Isyrūna muhandisatan)
- 50 buku: خَمْسُونَ كِتَابًا (Khamsūna kitāban)
Perhatikan bahwa bentuk عِشْرُونَ adalah tetap, tidak peduli apakah bendanya maskulin atau feminin.
Bagian IV: Menggabungkan Puluhan dan Satuan - Angka 21 hingga 99
Angka-angka ini (ma'thuf) dibentuk dengan struktur: [Satuan] + وَ (wa) + [Puluhan]. Kata penghubung وَ berarti "dan", sehingga 21 secara harfiah berarti "satu dan dua puluh".
Kaidah Utama:
1. Angka Satuan (1-9): Mengikuti aturan gender aslinya.
- Angka 1 dan 2: Gendernya sesuai dengan benda.
- Angka 3-9: Gendernya berlawanan dengan benda.
2. Angka Puluhan (20, 30, ...): Tetap dalam bentuknya, tidak terpengaruh gender.
3. Benda yang dihitung: Tetap dalam bentuk tunggal dan manṣūb.
Contoh Angka 21-29
Mari kita gunakan benda maskulin rajulan (seorang pria) dan benda feminin imra'atan (seorang wanita).
- 21 (٢١):
Maskulin: وَاحِدٌ وَعِشْرُونَ رَجُلًا (Wāḥidun wa 'isyrūna rajulan)
Feminin: إِحْدَى وَعِشْرُونَ امْرَأَةً (Iḥdā wa 'isyrūna imra'atan) - 22 (٢٢):
Maskulin: اِثْنَانِ وَعِشْرُونَ رَجُلًا (Itsnāni wa 'isyrūna rajulan)
Feminin: اِثْنَتَانِ وَعِشْرُونَ امْرَأَةً (Itsnatāni wa 'isyrūna imra'atan) - 23 (٢٣):
Maskulin: ثَلَاثَةٌ وَعِشْرُونَ رَجُلًا (Tsalātsatun wa 'isyrūna rajulan) - Satuan (3) bentuk feminin.
Feminin: ثَلَاثٌ وَعِشْرُونَ امْرَأَةً (Tsalātsun wa 'isyrūna imra'atan) - Satuan (3) bentuk maskulin. - 24 (٢٤):
Maskulin: أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ رَجُلًا (Arba'atun wa 'isyrūna rajulan)
Feminin: أَرْبَعٌ وَعِشْرُونَ امْرَأَةً (Arba'un wa 'isyrūna imra'atan)
Pola ini terus berlanjut hingga angka 99. Anda hanya perlu menggabungkan kaidah angka 1-9 dengan angka puluhan yang sesuai.
Contoh Penerapan Lainnya
- 35 (٣٥) Mahasiswa:
Mahasiswa (maskulin): خَمْسَةٌ وَثَلَاثُونَ طَالِبًا (Khamsatun wa tsalātsūna ṭāliban) - 48 (٤٨) Guru (wanita):
Guru (feminin): ثَمَانٍ وَأَرْبَعُونَ مُدَرِّسَةً (Tsamānin wa arba'ūna mudarrisatan) - 79 (٧٩) Mobil:
Mobil (feminin): تِسْعٌ وَسَبْعُونَ سَيَّارَةً (Tis'un wa sab'ūna sayyāratan)
Bagian V: Angka Seratus (١٠٠)
Angka seratus memiliki aturan yang lebih sederhana lagi.
- 100 (١٠٠): مِائَةٌ (Mi'atun)
Kaidah:
1. Bentuk مِائَةٌ tetap sama untuk benda maskulin maupun feminin.
2. Benda yang dihitung (ma'dūd) setelahnya harus dalam bentuk tunggal dan majrūr (berharakat kasrah tanwin).
Contoh:
- Seratus prajurit: مِائَةُ جُنْدِيٍّ (Mi'atu jundiyyin)
- Seratus pohon: مِائَةُ شَجَرَةٍ (Mi'atu syajaratin)
Tabel Rangkuman Angka Arab 1-100
Sebagai referensi cepat, berikut adalah tabel lengkap angka dari 1 hingga 100 dalam bentuk dasarnya (maskulin).
| Angka | Tulisan Arab | Transliterasi | Bahasa Arab |
|---|---|---|---|
| 1 | ١ | Wāḥidun | وَاحِدٌ |
| 2 | ٢ | Itsnāni | اِثْنَانِ |
| 3 | ٣ | Tsalātsatun | ثَلَاثَةٌ |
| 4 | ٤ | Arba'atun | أَرْبَعَةٌ |
| 5 | ٥ | Khamsatun | خَمْسَةٌ |
| 6 | ٦ | Sittatun | سِتَّةٌ |
| 7 | ٧ | Sab'atun | سَبْعَةٌ |
| 8 | ٨ | Tsamāniyatun | ثَمَانِيَةٌ |
| 9 | ٩ | Tis'atun | تِسْعَةٌ |
| 10 | ١٠ | 'Asyaratun | عَشَرَةٌ |
| 11 | ١١ | Aḥada 'asyara | أَحَدَ عَشَرَ |
| 12 | ١٢ | Itsnā 'asyara | اِثْنَا عَشَرَ |
| 13 | ١٣ | Tsalātsata 'asyara | ثَلَاثَةَ عَشَرَ |
| 14 | ١٤ | Arba'ata 'asyara | أَرْبَعَةَ عَشَرَ |
| 15 | ١٥ | Khamsata 'asyara | خَمْسَةَ عَشَرَ |
| 16 | ١٦ | Sittata 'asyara | سِتَّةَ عَشَرَ |
| 17 | ١٧ | Sab'ata 'asyara | سَبْعَةَ عَشَرَ |
| 18 | ١٨ | Tsamāniyata 'asyara | ثَمَانِيَةَ عَشَرَ |
| 19 | ١٩ | Tis'ata 'asyara | تِسْعَةَ عَشَرَ |
| 20 | ٢٠ | 'Isyrūna | عِشْرُونَ |
| 21 | ٢١ | Wāḥidun wa 'isyrūna | وَاحِدٌ وَعِشْرُونَ |
| 22 | ٢٢ | Itsnāni wa 'isyrūna | اِثْنَانِ وَعِشْرُونَ |
| 23 | ٢٣ | Tsalātsatun wa 'isyrūna | ثَلَاثَةٌ وَعِشْرُونَ |
| 24 | ٢٤ | Arba'atun wa 'isyrūna | أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ |
| 25 | ٢٥ | Khamsatun wa 'isyrūna | خَمْسَةٌ وَعِشْرُونَ |
| 26 | ٢٦ | Sittatun wa 'isyrūna | سِتَّةٌ وَعِشْرُونَ |
| 27 | ٢٧ | Sab'atun wa 'isyrūna | سَبْعَةٌ وَعِشْرُونَ |
| 28 | ٢٨ | Tsamāniyatun wa 'isyrūna | ثَمَانِيَةٌ وَعِشْرُونَ |
| 29 | ٢٩ | Tis'atun wa 'isyrūna | تِسْعَةٌ وَعِشْرُونَ |
| 30 | ٣٠ | Tsalātsūna | ثَلَاثُونَ |
| 31 | ٣١ | Wāḥidun wa tsalātsūna | وَاحِدٌ وَثَلَاثُونَ |
| 32 | ٣٢ | Itsnāni wa tsalātsūna | اِثْنَانِ وَثَلَاثُونَ |
| ... | ... | ... | ... |
| 40 | ٤٠ | Arba'ūna | أَرْبَعُونَ |
| 50 | ٥٠ | Khamsūna | خَمْسُونَ |
| 60 | ٦٠ | Sittūna | سِتُّونَ |
| 70 | ٧٠ | Sab'ūna | سَبْعُونَ |
| 80 | ٨٠ | Tsamānūna | ثَمَانُونَ |
| 90 | ٩٠ | Tis'ūna | تِسْعُونَ |
| 99 | ٩٩ | Tis'atun wa tis'ūna | تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ |
| 100 | ١٠٠ | Mi'atun | مِائَةٌ |
Kesimpulan
Menguasai angka Arab 1-100 mungkin terlihat menantang pada awalnya karena aturan tata bahasanya yang spesifik, terutama kaidah gender. Namun, dengan memahami polanya secara bertahap, Anda akan menemukan bahwa sistem ini sangat logis dan terstruktur. Kuncinya adalah menghafal angka 1-10 dengan baik, memahami aturan silang gender, dan kemudian mempelajari pola untuk angka belasan, puluhan, dan gabungannya.
Teruslah berlatih dengan menggunakannya dalam kalimat sederhana. Cobalah menghitung benda-benda di sekitar Anda menggunakan bahasa Arab. Semakin sering Anda mempraktikkannya, semakin alami dan mudah Anda akan mengingatnya. Semoga panduan ini bermanfaat dalam perjalanan Anda menguasai bahasa Arab.