Memahami Keagungan Allah Melalui Nadhom Asmaul Husna
Asmaul Husna, yang berarti nama-nama Allah yang paling indah dan baik, merupakan sembilan puluh sembilan nama yang mencerminkan sifat-sifat keagungan, kemuliaan, dan kesempurnaan-Nya. Mengenal Allah melalui nama-nama-Nya adalah salah satu pilar utama dalam akidah seorang Muslim. Salah satu cara yang paling populer dan efektif untuk menghafal serta merenungi nama-nama ini adalah melalui Nadhom Asmaul Husna. Nadhom adalah gubahan syair atau puisi yang dilagukan, membuatnya lebih mudah diingat dan meresap ke dalam hati.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai Nadhom Asmaul Husna, menyajikan teks lengkap dalam tulisan Arab, transliterasi Latin untuk kemudahan pelafalan, serta terjemahan bahasa Indonesia. Lebih dari itu, kita akan menyelami makna mendalam dari setiap nama Allah, menjadikannya bukan sekadar hafalan, tetapi sebuah perjalanan spiritual untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta. Bagi Anda yang mencari file nadhom asmaul husna arab dan latin pdf, kami juga menyediakan panduan praktis untuk menyimpan halaman ini dalam format tersebut agar bisa diakses kapan saja.
Keutamaan Membaca dan Menghafal Asmaul Husna
Membaca, menghafal, dan memahami Asmaul Husna memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, "Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Barangsiapa yang menghitungnya (menghafal dan memahaminya), niscaya ia akan masuk surga." Hadits ini menjadi motivasi terbesar bagi umat Islam untuk senantiasa berdzikir dengan nama-nama-Nya.
Keutamaan ini tidak hanya terletak pada tindakan menghafal secara lisan, tetapi lebih dalam lagi, yaitu pada proses ihsha' (menghitung) yang mencakup tiga tingkatan: menghafal lafadznya, memahami maknanya, dan mengamalkan konsekuensinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan merenungi sifat Ar-Rahman (Maha Pengasih), kita termotivasi untuk menjadi pribadi yang pengasih. Dengan memahami sifat Al-Ghafur (Maha Pengampun), kita terdorong untuk mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Nadhom Asmaul Husna berfungsi sebagai jembatan yang indah untuk proses ini. Iramanya yang merdu dan susunan katanya yang puitis membuat proses menghafal menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Inilah mengapa nadhom ini begitu populer di kalangan santri di pesantren, majelis taklim, dan bahkan diajarkan sejak dini kepada anak-anak.
Penjelasan Lengkap 99 Asmaul Husna dalam Nadhom
Berikut adalah daftar 99 Asmaul Husna, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, arti, serta penjelasan makna yang terkandung di dalamnya untuk perenungan yang lebih mendalam.
1. Ar-Rahman (الرَّحْمَٰنُ) - Yang Maha Pengasih
Ar-Rahman adalah sifat kasih Allah yang meliputi seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali, baik yang beriman maupun yang tidak. Kasih sayang dalam bentuk Ar-Rahman ini bersifat universal. Matahari yang terbit setiap pagi, udara yang kita hirup, dan rezeki yang tersebar di muka bumi adalah manifestasi dari sifat Ar-Rahman Allah. Ia memberikan nikmat kehidupan kepada semua ciptaan-Nya sebagai bukti kasih-Nya yang tak terbatas.
2. Ar-Rahim (الرَّحِيمُ) - Yang Maha Penyayang
Berbeda dengan Ar-Rahman, sifat Ar-Rahim adalah bentuk kasih sayang Allah yang lebih spesifik, yang dikhususkan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman di akhirat kelak. Ini adalah rahmat berupa ampunan, pahala, dan surga. Jika Ar-Rahman adalah kasih sayang-Nya di dunia, maka Ar-Rahim adalah puncak kasih sayang-Nya bagi mereka yang taat dan bertakwa di kehidupan abadi nanti.
3. Al-Malik (الْمَلِكُ) - Yang Maha Merajai
Al-Malik berarti Raja atau Penguasa Mutlak. Kekuasaan Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dan tidak ada satu pun yang dapat menandingi-Nya. Semua raja di dunia hanyalah penguasa sementara yang kekuasaannya dipinjamkan oleh Allah. Dialah Raja dari segala raja, yang memiliki, mengatur, dan memutuskan segala urusan di langit dan di bumi. Kerajaan-Nya abadi dan tidak akan pernah sirna.
4. Al-Quddus (الْقُدُّوسُ) - Yang Maha Suci
Al-Quddus berarti Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, kesalahan, kelemahan, dan segala sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Kesucian-Nya adalah mutlak dan sempurna. Ia suci dari sifat-sifat makhluk, seperti butuh, lelah, tidur, atau memiliki anak dan sekutu. Merenungi nama ini membuat kita sadar akan kesempurnaan Allah dan kekurangan diri kita.
5. As-Salam (السَّلَامُ) - Yang Maha Memberi Kesejahteraan
As-Salam berarti sumber segala kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan. Dari-Nya datang rasa aman dan damai. Allah terhindar dari segala aib dan kekurangan, dan Dialah yang memberikan keselamatan kepada hamba-Nya dari segala bahaya dan keburukan. Mengingat nama As-Salam dapat menenangkan hati yang gelisah dan memberikan ketenteraman jiwa.
6. Al-Mu'min (الْمُؤْمِنُ) - Yang Maha Memberi Keamanan
Al-Mu'min memiliki dua makna utama. Pertama, Dia adalah sumber keamanan, yang melindungi hamba-Nya dari rasa takut dan dari segala bentuk kezaliman. Kedua, Dia adalah Yang Maha Membenarkan, yang membenarkan janji-janji-Nya kepada para nabi dan orang-orang beriman. Allah-lah yang memberikan rasa aman di hati orang-orang yang percaya kepada-Nya.
7. Al-Muhaimin (الْمُهَيْمِنُ) - Yang Maha Memelihara
Al-Muhaimin berarti Allah adalah Pemelihara, Pengawas, dan Penjaga segala sesuatu. Tidak ada satu pun perbuatan atau peristiwa di alam semesta ini, sekecil apa pun, yang luput dari pengawasan-Nya. Dia mengawasi setiap gerak-gerik makhluk-Nya, menjaga amal perbuatan mereka, dan memelihara alam semesta agar berjalan sesuai dengan ketetapan-Nya.
8. Al-'Aziz (الْعَزِيزُ) - Yang Maha Perkasa
Al-'Aziz berarti Yang Maha Perkasa, yang tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun. Keperkasaan-Nya mutlak dan tidak tertandingi. Dia memiliki kekuatan untuk melakukan apa pun yang Dia kehendaki. Nama ini mengajarkan kita untuk hanya bersandar kepada kekuatan Allah, karena tidak ada kekuatan lain yang mampu menandingi-Nya.
9. Al-Jabbar (الْجَبَّارُ) - Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
Al-Jabbar memiliki makna Yang Maha Memaksa, yang kehendak-Nya pasti terjadi dan tidak ada yang bisa menolaknya. Dia juga memiliki arti Yang Maha Memperbaiki, yang memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah dan patah hati. Kekuatan-Nya digunakan untuk menegakkan keadilan dan menundukkan segala sesuatu di bawah kehendak-Nya.
10. Al-Mutakabbir (الْمُتَكَبِّرُ) - Yang Maha Megah
Al-Mutakabbir adalah Yang Memiliki Segala Kebesaran dan Keagungan. Sifat sombong hanya pantas dimiliki oleh Allah, karena hanya Dia yang benar-benar Maha Besar. Bagi manusia, sombong adalah sifat tercela karena manusia penuh dengan kekurangan. Nama ini mengingatkan kita untuk selalu rendah hati di hadapan kebesaran Allah.
11. Al-Khaliq (الْخَالِقُ) - Yang Maha Pencipta
Al-Khaliq adalah Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dia menciptakan seluruh alam semesta dengan segala isinya tanpa contoh sebelumnya. Setiap detail ciptaan, dari atom terkecil hingga galaksi terbesar, adalah bukti kehebatan-Nya sebagai Sang Pencipta. Dia merancang dan menentukan ukuran serta bentuk setiap makhluk.
12. Al-Bari' (الْبَارِئُ) - Yang Maha Melepaskan
Al-Bari' adalah Yang Mengadakan dan Membentuk makhluk dari tiada menjadi ada. Proses ini dilakukan dengan sempurna, tanpa cacat, dan setiap makhluk diciptakan sesuai dengan fungsinya. Allah melepaskan ciptaan-Nya dari ketiadaan menjadi keberadaan yang teratur dan harmonis.
13. Al-Mushawwir (الْمُصَوِّرُ) - Yang Maha Membentuk Rupa
Al-Mushawwir adalah Yang Memberi Bentuk dan Rupa kepada setiap makhluk-Nya. Perbedaan rupa manusia, sidik jari yang unik, dan keanekaragaman bentuk hewan dan tumbuhan adalah bukti kekuasaan-Nya sebagai Sang Perancang Rupa. Dia membentuk janin di dalam rahim dengan rupa yang Dia kehendaki.
14. Al-Ghaffar (الْغَفَّارُ) - Yang Maha Pengampun
Al-Ghaffar adalah Yang Maha Pengampun, yang senantiasa menutupi dosa-dosa hamba-Nya dan memaafkan kesalahan mereka, berulang kali. Tidak peduli seberapa besar dosa seorang hamba, pintu ampunan Allah selalu terbuka bagi mereka yang mau bertaubat dengan tulus. Sifat ini memberikan harapan besar bagi para pendosa.
15. Al-Qahhar (الْقَهَّارُ) - Yang Maha Menundukkan
Al-Qahhar adalah Yang Maha Menaklukkan dan Menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat lari dari ketetapan dan kehendak-Nya. Semua tunduk dan patuh kepada-Nya, baik secara sukarela maupun terpaksa. Kematian adalah salah satu bukti nyata dari sifat Al-Qahhar ini.
16. Al-Wahhab (الْوَهَّابُ) - Yang Maha Pemberi Karunia
Al-Wahhab adalah Yang Maha Memberi karunia dan anugerah tanpa mengharapkan balasan apa pun. Pemberian-Nya tidak terhingga dan diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tanpa diminta sekalipun. Nikmat iman, kesehatan, dan rezeki adalah sebagian kecil dari anugerah-Nya yang tak terhitung.
17. Ar-Razzaq (الرَّزَّاقُ) - Yang Maha Pemberi Rezeki
Ar-Razzaq adalah Yang Maha Memberi Rezeki kepada seluruh makhluk-Nya. Rezeki Allah tidak hanya berupa materi seperti makanan dan harta, tetapi juga rezeki non-materi seperti ilmu, kesehatan, ketenangan jiwa, dan hidayah. Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk, dari semut di dalam tanah hingga ikan di dasar lautan.
18. Al-Fattah (الْفَتَّاحُ) - Yang Maha Pembuka Rahmat
Al-Fattah adalah Yang Maha Membuka. Dia membuka segala pintu kebaikan, rahmat, rezeki, dan jalan keluar dari setiap kesulitan. Ketika semua pintu terasa tertutup, Allah-lah yang mampu membukakan jalan yang tidak disangka-sangka. Dia juga Hakim yang adil, yang membuka kebenaran dan menyingkap kebatilan.
19. Al-'Alim (الْعَلِيمُ) - Yang Maha Mengetahui
Al-'Alim adalah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Pengetahuan-Nya meliputi yang tampak dan yang tersembunyi, yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Ilmu-Nya sempurna dan tidak terbatas.
20. Al-Qabidh (الْقَابِضُ) - Yang Maha Menyempitkan
Al-Qabidh adalah Yang Maha Menyempitkan atau menahan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki sebagai bentuk ujian atau hikmah. Penyempitan ini bukan berarti Allah benci, melainkan bisa jadi sebagai cara untuk mendidik, menguji kesabaran, atau mencegah hamba-Nya dari kesombongan.
21. Al-Basith (الْبَاسِطُ) - Yang Maha Melapangkan
Al-Basith adalah kebalikan dari Al-Qabidh. Dia adalah Yang Maha Melapangkan rezeki dan rahmat-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki. Kelapangan ini adalah ujian syukur, apakah seorang hamba akan semakin dekat kepada-Nya atau justru lalai. Allah menahan dan melapangkan sesuai dengan kebijaksanaan-Nya yang sempurna.
22. Al-Khafidh (الْخَافِضُ) - Yang Maha Merendahkan
Al-Khafidh adalah Yang Maha Merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang kebenaran. Dia merendahkan mereka di dunia dengan kehinaan atau di akhirat dengan azab. Ini adalah bentuk keadilan Allah terhadap mereka yang melampaui batas.
23. Ar-Rafi' (الرَّافِعُ) - Yang Maha Meninggikan
Ar-Rafi' adalah Yang Maha Meninggikan derajat orang-orang yang beriman, berilmu, dan bertakwa. Allah mengangkat kedudukan mereka di dunia dengan kemuliaan dan di akhirat dengan surga yang tinggi. Ketinggian derajat di sisi Allah adalah tujuan sejati setiap mukmin.
24. Al-Mu'izz (الْمُعِزُّ) - Yang Maha Memuliakan
Al-Mu'izz adalah Yang Maha Memberi kemuliaan kepada siapa pun yang Dia kehendaki. Kemuliaan sejati hanya datang dari Allah. Dia memuliakan hamba-Nya dengan ketaatan, iman, dan kedudukan yang terhormat di mata manusia dan di sisi-Nya.
25. Al-Mudzill (الْمُذِلُّ) - Yang Maha Menghinakan
Al-Mudzill adalah Yang Maha Menghinakan siapa pun yang Dia kehendaki karena kesombongan dan kedurhakaannya. Kehinaan ini adalah balasan atas perbuatan mereka yang berpaling dari jalan Allah. Dia mampu mencabut kemuliaan dari seseorang dalam sekejap.
26. As-Sami' (السَّمِيعُ) - Yang Maha Mendengar
As-Sami' adalah Yang Maha Mendengar segala sesuatu. Pendengaran Allah tidak terbatas dan tidak sama dengan makhluk. Dia mendengar bisikan hati, doa yang terucap dalam senyap, dan setiap suara di alam semesta ini, tanpa ada yang terlewatkan. Ini memberikan keyakinan bahwa setiap doa kita pasti didengar.
27. Al-Bashir (الْبَصِيرُ) - Yang Maha Melihat
Al-Bashir adalah Yang Maha Melihat segala sesuatu. Penglihatan-Nya meliputi segala hal, baik yang besar maupun yang kecil, yang tampak maupun yang tersembunyi di dalam kegelapan. Tidak ada satu pun perbuatan kita yang luput dari pandangan-Nya, yang mendorong kita untuk selalu berbuat baik.
28. Al-Hakam (الْحَكَمُ) - Yang Maha Menetapkan Hukum
Al-Hakam adalah Hakim Yang Paling Adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik dan paling adil. Dia menetapkan syariat di dunia dan akan menjadi hakim pada hari kiamat tanpa ada sedikit pun kezaliman. Keputusan-Nya adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
29. Al-'Adl (الْعَدْلُ) - Yang Maha Adil
Al-'Adl adalah Yang Maha Adil dalam segala perbuatan dan keputusan-Nya. Keadilan-Nya sempurna. Dia tidak pernah berbuat zalim kepada hamba-Nya. Setiap balasan, baik pahala maupun siksa, diberikan sesuai dengan takaran yang paling adil. Dia menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang semestinya.
30. Al-Lathif (اللَّطِيفُ) - Yang Maha Lembut
Al-Lathif memiliki dua makna: Yang Maha Lembut perbuatan-Nya, di mana Dia memberikan nikmat dan mengatur urusan hamba-Nya dengan cara yang halus dan tidak terasa. Makna kedua adalah Yang Maha Mengetahui hal-hal yang paling kecil dan tersembunyi. Kelembutan-Nya terasa dalam setiap kemudahan yang kita dapatkan.
31. Al-Khabir (الْخَبِيرُ) - Yang Maha Mengetahui Rahasia
Al-Khabir adalah Yang Maha Waspada dan Mengetahui secara mendalam hakikat segala sesuatu, termasuk apa yang tersembunyi di dalam hati. Pengetahuan-Nya mencakup detail-detail yang tidak diketahui oleh siapa pun. Dia mengetahui niat dan isi hati setiap hamba-Nya.
32. Al-Halim (الْحَلِيمُ) - Yang Maha Penyantun
Al-Halim adalah Yang Maha Penyantun, yang tidak tergesa-gesa dalam memberikan hukuman kepada hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertaubat. Sifat penyantun-Nya membuat-Nya menunda azab, berharap hamba-Nya kembali ke jalan yang benar.
33. Al-'Azhim (الْعَظِيمُ) - Yang Maha Agung
Al-'Azhim adalah Yang Maha Agung dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada satu pun yang sebanding dengan keagungan-Nya. Seluruh alam semesta ini terasa kecil jika dibandingkan dengan keagungan Allah. Mengingat nama ini menumbuhkan rasa takjub dan pengagungan di dalam hati.
34. Al-Ghafur (الْغَفُورُ) - Yang Maha Memberi Pengampunan
Al-Ghafur mirip dengan Al-Ghaffar, namun lebih dalam maknanya. Dia adalah Yang Maha Pengampun yang mengampuni segala jenis dosa, baik besar maupun kecil, bagi siapa saja yang memohon ampunan-Nya dengan tulus. Ampunan-Nya sangat luas, melebihi murka-Nya.
35. Asy-Syakur (الشَّكُورُ) - Yang Maha Pembalas Budi
Asy-Syakur adalah Yang Maha Menghargai dan Membalas setiap amal kebaikan hamba-Nya, sekecil apa pun, dengan balasan yang berlipat ganda. Dia tidak menyia-nyiakan amal baik. Bahkan niat baik pun dihargai oleh-Nya. Ini memotivasi kita untuk tidak pernah meremehkan perbuatan baik.
36. Al-'Aliy (الْعَلِيُّ) - Yang Maha Tinggi
Al-'Aliy adalah Yang Maha Tinggi Dzat, kedudukan, dan kekuasaan-Nya. Ketinggian-Nya mutlak, di atas segala sesuatu. Tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Ketinggian-Nya meliputi ketinggian Dzat di atas 'Arsy, ketinggian kekuasaan, dan ketinggian sifat-sifat-Nya yang mulia.
37. Al-Kabir (الْكَبِيرُ) - Yang Maha Besar
Al-Kabir adalah Yang Maha Besar, yang kebesaran-Nya melebihi segala sesuatu. Semua yang kita anggap besar di dunia ini menjadi tidak berarti di hadapan kebesaran Allah. Mengucapkan "Allahu Akbar" adalah pengakuan kita atas kebesaran-Nya yang tiada tara.
38. Al-Hafizh (الْحَفِيظُ) - Yang Maha Memelihara
Al-Hafizh adalah Yang Maha Menjaga dan Memelihara. Dia menjaga langit dan bumi agar tidak hancur, menjaga amal perbuatan hamba-Nya, dan melindungi orang-orang beriman dari keburukan dan marabahaya. Kita memohon perlindungan kepada-Nya dari segala kejahatan.
39. Al-Muqit (الْمُقِيتُ) - Yang Maha Pemberi Kecukupan
Al-Muqit adalah Yang Maha Memberi rezeki dan kecukupan, terutama dalam bentuk makanan dan minuman, kepada setiap makhluk. Dia juga Yang Maha Menjaga dan Mengawasi. Dia menjamin rezeki jasmani dan rohani bagi seluruh ciptaan-Nya sesuai dengan kadar yang telah ditentukan.
40. Al-Hasib (الْحَسِيبُ) - Yang Maha Membuat Perhitungan
Al-Hasib berarti Yang Maha Mencukupi bagi hamba-Nya yang bertawakal. "Hasbunallah" berarti "Cukuplah Allah bagi kami". Dia juga berarti Yang Maha Menghisab atau membuat perhitungan atas segala amal perbuatan di hari kiamat dengan sangat teliti dan adil.
41. Al-Jalil (الْجَلِيلُ) - Yang Maha Luhur
Al-Jalil adalah Yang Memiliki Sifat-sifat Keluhuran dan Keagungan. Nama ini mencakup semua sifat kesempurnaan. Keagungan-Nya membuat hati tunduk dan jiwa merasa hormat. Dialah yang layak diagungkan dan dimuliakan.
42. Al-Karim (الْكَرِيمُ) - Yang Maha Pemurah
Al-Karim adalah Yang Maha Pemurah. Dia memberi tanpa diminta, memberi tanpa perhitungan, dan memberi lebih dari yang diharapkan. Kemurahan-Nya tidak pernah berkurang meskipun Dia terus-menerus memberi. Dia juga Maha Mulia, yang memuliakan hamba-hamba-Nya.
43. Ar-Raqib (الرَّقِيبُ) - Yang Maha Mengawasi
Ar-Raqib adalah Yang Maha Mengawasi segala gerak-gerik dan keadaan makhluk-Nya. Tidak ada yang tersembunyi dari pengawasan-Nya. Kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi (muraqabah) akan mencegah seseorang dari perbuatan maksiat, bahkan saat sendirian.
44. Al-Mujib (الْمُجِيبُ) - Yang Maha Mengabulkan
Al-Mujib adalah Yang Maha Mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Dia mendengar setiap permohonan dan menjawabnya dengan cara yang terbaik menurut ilmu-Nya, baik dengan memberikan apa yang diminta, menggantinya dengan yang lebih baik, atau menyimpannya untuk di akhirat.
45. Al-Wasi' (الْوَاسِعُ) - Yang Maha Luas
Al-Wasi' adalah Yang Maha Luas dalam segala hal. Rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun sangat luas. Kekuasaan-Nya meliputi langit dan bumi. Kelapangan sifat-sifat-Nya tidak dapat dibatasi oleh apa pun.
46. Al-Hakim (الْحَكِيمُ) - Yang Maha Bijaksana
Al-Hakim adalah Yang Maha Bijaksana dalam setiap ciptaan, perintah, dan larangan-Nya. Semua yang terjadi di alam semesta ini, termasuk musibah, pasti mengandung hikmah yang agung, meskipun terkadang kita tidak mampu memahaminya. Kebijaksanaan-Nya sempurna.
47. Al-Wadud (الْوَدُودُ) - Yang Maha Mengasihi
Al-Wadud adalah Yang Maha Mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan dicintai oleh mereka. Cinta-Nya adalah cinta yang murni dan penuh kasih sayang. Dia menunjukkan cinta-Nya dengan memberikan rahmat dan ampunan, dan Dia dicintai karena segala kesempurnaan-Nya.
48. Al-Majid (الْمَجِيدُ) - Yang Maha Mulia
Al-Majid adalah Yang Maha Mulia dan Luhur dalam perbuatan dan sifat-Nya. Kemuliaan-Nya sempurna dan tidak tertandingi. Dia banyak memberikan kebaikan dan anugerah, yang menunjukkan keluhuran dan kemuliaan-Nya.
49. Al-Ba'its (الْبَاعِثُ) - Yang Maha Membangkitkan
Al-Ba'its adalah Yang Maha Membangkitkan makhluk dari kematian pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dan kemauan dalam hati manusia, serta mengutus para rasul untuk membimbing umat manusia.
50. Asy-Syahid (الشَّهِيدُ) - Yang Maha Menyaksikan
Asy-Syahid adalah Yang Maha Menyaksikan segala sesuatu. Dia hadir dan menyaksikan setiap peristiwa di alam semesta. Pada hari kiamat, Dia akan menjadi saksi atas semua perbuatan manusia. Tidak ada yang bisa disembunyikan dari persaksian-Nya.
51. Al-Haqq (الْحَقُّ) - Yang Maha Benar
Al-Haqq adalah Yang Maha Benar. Keberadaan-Nya adalah kebenaran yang mutlak. Firman-Nya adalah benar, janji-Nya adalah benar, dan ajaran-Nya adalah kebenaran yang hakiki. Semua yang selain-Nya adalah fana, sedangkan Dia adalah kebenaran yang abadi.
52. Al-Wakil (الْوَكِيلُ) - Yang Maha Memelihara
Al-Wakil adalah Yang Maha Mewakili dan Mengurus segala urusan makhluk-Nya. Barangsiapa yang bertawakal (berserah diri) kepada-Nya, maka Allah akan menjadi Pelindung dan Pengurus terbaik baginya. Cukuplah Allah sebagai wakil yang diserahi segala urusan.
53. Al-Qawiy (الْقَوِيُّ) - Yang Maha Kuat
Al-Qawiy adalah Yang Maha Kuat, yang memiliki kekuatan sempurna dan tidak terbatas. Kekuatan-Nya tidak pernah berkurang dan tidak ada yang mampu melemahkan-Nya. Dengan kekuatan-Nya, Dia menciptakan dan mengatur alam semesta.
54. Al-Matin (الْمَتِينُ) - Yang Maha Kokoh
Al-Matin adalah Yang Maha Kokoh dalam kekuatan-Nya. Kekuatan-Nya sangat hebat dan tidak ada yang dapat menggoyahkan-Nya. Nama ini menekankan intensitas dan kekokohan kekuatan Allah, yang tidak terpengaruh oleh apa pun.
55. Al-Waliy (الْوَلِيُّ) - Yang Maha Melindungi
Al-Waliy adalah Pelindung dan Penolong bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Perlindungan-Nya adalah perlindungan yang sejati. Dia mencintai dan menolong para wali-Nya (orang-orang yang dekat dengan-Nya).
56. Al-Hamid (الْحَمِيدُ) - Yang Maha Terpuji
Al-Hamid adalah Yang Maha Terpuji. Dia layak mendapatkan segala puji dan sanjungan, baik saat memberi nikmat maupun saat memberi ujian. Segala perbuatan dan ketetapan-Nya terpuji karena didasari oleh hikmah dan keadilan yang sempurna. Seluruh alam semesta bertasbih memuji-Nya.
57. Al-Muhshi (الْمُحْصِي) - Yang Maha Menghitung
Al-Muhshi adalah Yang Maha Menghitung dan Mengetahui jumlah segala sesuatu secara detail. Tidak ada satu pun ciptaan, perbuatan, atau peristiwa yang luput dari perhitungan-Nya. Dia menghitung setiap napas makhluk dan setiap tetes hujan yang turun.
58. Al-Mubdi' (الْمُبْدِئُ) - Yang Maha Memulai
Al-Mubdi' adalah Yang Maha Memulai penciptaan dari awal tanpa ada contoh sebelumnya. Dia adalah inisiator dari segala keberadaan. Penciptaan pertama kali adalah bukti kekuasaan-Nya yang luar biasa.
59. Al-Mu'id (الْمُعِيدُ) - Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
Al-Mu'id adalah Yang Maha Mengembalikan. Dia akan mengembalikan kehidupan kepada makhluk yang telah mati pada hari kebangkitan. Sebagaimana Dia mampu menciptakan pada awalnya, maka mengembalikannya adalah lebih mudah bagi-Nya.
60. Al-Muhyi (الْمُحْيِي) - Yang Maha Menghidupkan
Al-Muhyi adalah Yang Maha Memberi Kehidupan. Dia menghidupkan sesuatu yang mati, seperti menghidupkan bumi yang tandus dengan air hujan, dan memberikan kehidupan kepada setiap makhluk. Dia juga yang menghidupkan hati yang mati dengan hidayah.
61. Al-Mumit (الْمُمِيتُ) - Yang Maha Mematikan
Al-Mumit adalah Yang Maha Mematikan setiap makhluk yang bernyawa. Kematian adalah ketetapan-Nya yang pasti dan tidak ada yang bisa menghindarinya. Dia-lah yang menentukan kapan dan di mana ajal setiap makhluk tiba.
62. Al-Hayy (الْحَيُّ) - Yang Maha Hidup
Al-Hayy adalah Yang Maha Hidup dengan kehidupan yang sempurna dan abadi, tidak didahului oleh ketiadaan dan tidak akan berakhir. Kehidupan-Nya tidak seperti kehidupan makhluk yang terbatas dan fana. Dia tidak pernah tidur dan tidak pernah lelah.
63. Al-Qayyum (الْقَيُّومُ) - Yang Maha Mandiri
Al-Qayyum adalah Yang Maha Berdiri Sendiri dan mengurus segala urusan makhluk-Nya secara terus-menerus. Dia tidak membutuhkan siapa pun, sedangkan segala sesuatu bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Langit dan bumi tegak atas perintah-Nya.
64. Al-Wajid (الْوَاجِدُ) - Yang Maha Menemukan
Al-Wajid adalah Yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan apa pun. Dia menemukan apa saja yang Dia kehendaki. Kekayaan-Nya sempurna dan tidak pernah berkurang. Dia tidak memiliki kekurangan sama sekali.
65. Al-Majid (الْمَاجِدُ) - Yang Maha Mulia
Al-Majid, mirip dengan Al-Majid, berarti Yang Maha Mulia dan Luhur. Nama ini menekankan pada keluhuran, kebesaran, dan kemurahan-Nya yang tak terbatas. Dia memiliki kemuliaan yang agung.
66. Al-Wahid (الْوَاحِدُ) - Yang Maha Tunggal
Al-Wahid adalah Yang Maha Esa dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Konsep tauhid adalah inti dari ajaran Islam, yang ditegaskan oleh nama ini.
67. Al-Ahad (الْأَحَدُ) - Yang Maha Esa
Al-Ahad lebih spesifik dari Al-Wahid, menekankan keesaan mutlak yang tidak dapat dibagi-bagi dan tidak ada duanya. Nama ini menolak segala bentuk kemusyrikan, seperti keyakinan adanya tuhan lain, anak, atau sekutu bagi Allah. Surah Al-Ikhlas adalah penegasan sifat Al-Ahad ini.
68. Ash-Shamad (الصَّمَدُ) - Yang Maha Dibutuhkan
Ash-Shamad adalah tempat bergantungnya segala sesuatu. Semua makhluk membutuhkan-Nya, sedangkan Dia tidak membutuhkan siapa pun. Dia adalah tujuan dari semua hajat dan permohonan. Dia sempurna dalam segala sifat-Nya.
69. Al-Qadir (الْقَادِرُ) - Yang Maha Menentukan
Al-Qadir adalah Yang Maha Kuasa dan Mampu melakukan apa pun yang Dia kehendaki. Kekuasaan-Nya sempurna atas segala sesuatu. Tidak ada yang dapat melemahkan atau menghalangi kehendak-Nya.
70. Al-Muqtadir (الْمُقْتَدِرُ) - Yang Maha Berkuasa
Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Dia adalah Yang Maha Berkuasa dengan kekuasaan yang sangat besar dan sempurna. Dia mampu menciptakan dan mengatur segala sesuatu dengan sangat mudah.
71. Al-Muqaddim (الْمُقَدِّمُ) - Yang Maha Mendahulukan
Al-Muqaddim adalah Yang Maha Mendahulukan apa yang Dia kehendaki. Dia mendahulukan sebagian makhluk atas sebagian yang lain dalam hal penciptaan, kedudukan, atau waktu, sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya.
72. Al-Mu'akhkhir (الْمُؤَخِّرُ) - Yang Maha Mengakhirkan
Al-Mu'akhkhir adalah Yang Maha Mengakhirkan atau menunda apa yang Dia kehendaki. Dia menunda hukuman, menunda rezeki, atau mengakhirkan sesuatu sesuai dengan kebijaksanaan-Nya yang sempurna. Semua terjadi pada waktu yang paling tepat menurut-Nya.
73. Al-Awwal (الْأَوَّلُ) - Yang Maha Awal
Al-Awwal adalah Yang Maha Awal, yang tidak ada sesuatu pun sebelum-Nya. Keberadaan-Nya tidak berpermulaan. Dia ada sebelum segala sesuatu ada. Dialah permulaan dari segala permulaan.
74. Al-Akhir (الْآخِرُ) - Yang Maha Akhir
Al-Akhir adalah Yang Maha Akhir, yang tidak ada sesuatu pun setelah-Nya. Ketika semua makhluk hancur dan fana, hanya Dia yang tetap kekal abadi. Dia adalah tujuan akhir dari segalanya.
75. Azh-Zhahir (الظَّاهِرُ) - Yang Maha Nyata
Azh-Zhahir adalah Yang Maha Nyata keberadaan-Nya melalui tanda-tanda dan bukti-bukti yang ada di seluruh alam semesta. Segala ciptaan menunjukkan eksistensi dan keagungan-Nya. Dia nyata melalui karya-karya-Nya.
76. Al-Bathin (الْبَاطِنُ) - Yang Maha Ghaib
Al-Bathin adalah Yang Maha Tersembunyi, yang Dzat-Nya tidak dapat dilihat atau dijangkau oleh panca indera makhluk di dunia. Dia tersembunyi dari pandangan, namun ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dia lebih dekat dari urat leher kita.
77. Al-Wali (الْوَالِي) - Yang Maha Memerintah
Al-Wali adalah Yang Maha Menguasai dan Memerintah segala urusan. Dia mengatur alam semesta sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Semua tunduk di bawah pemerintahan-Nya yang mutlak.
78. Al-Muta'ali (الْمُتَعَالِي) - Yang Maha Tinggi
Al-Muta'ali adalah Yang Maha Tinggi dan suci dari sifat-sifat makhluk. Ketinggian-Nya melampaui segala pemikiran dan imajinasi. Dia terbebas dari segala kekurangan dan hal yang tidak pantas bagi keagungan-Nya.
79. Al-Barr (الْبَرُّ) - Yang Maha Penderma
Al-Barr adalah Sumber Segala Kebaikan dan Kebajikan. Dia melimpahkan kebaikan-Nya kepada seluruh makhluk. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar dan senantiasa berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya.
80. At-Tawwab (التَّوَّابُ) - Yang Maha Penerima Taubat
At-Tawwab adalah Yang Maha Penerima Taubat. Dia selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Dia senang dengan taubat hamba-Nya dan akan mengampuni dosa-dosanya, sebanyak apa pun itu, jika taubatnya tulus.
81. Al-Muntaqim (الْمُنْتَقِمُ) - Yang Maha Pemberi Balasan
Al-Muntaqim adalah Yang Maha Memberi balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan melampaui batas. Siksaan-Nya adalah bentuk keadilan-Nya terhadap mereka yang menolak kebenaran dan berbuat kerusakan. Balasan ini diberikan setelah peringatan diabaikan.
82. Al-'Afuww (الْعَفُوُّ) - Yang Maha Pemaaf
Al-'Afuww adalah Yang Maha Pemaaf, yang menghapuskan dosa dan tidak menuntut balas. Sifat ini lebih dalam dari Al-Ghafur. Jika Al-Ghafur berarti menutupi dosa, Al-'Afuww berarti menghapus dosa itu seolah-olah tidak pernah terjadi. Ini adalah puncak dari kedermawanan Allah.
83. Ar-Ra'uf (الرَّءُوفُ) - Yang Maha Pengasuh
Ar-Ra'uf adalah Yang Maha Belas Kasih. Kasih sayang-Nya sangat dalam dan lembut. Dia mencegah hamba-Nya dari keburukan dan memberikan kemudahan dalam menjalankan syariat-Nya. Belas kasihan-Nya mendahului murka-Nya.
84. Malik-ul-Mulk (مَالِكُ الْمُلْكِ) - Penguasa Kerajaan
Malik-ul-Mulk adalah Pemilik Mutlak segala kerajaan di langit dan di bumi. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Semua kekuasaan berada di tangan-Nya.
85. Dzul-Jalali wal-Ikram (ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ) - Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
Dzul-Jalali wal-Ikram adalah Pemilik segala keagungan, kebesaran, dan kemurahan. Dia layak untuk diagungkan dan pada saat yang sama, Dia adalah sumber segala kemuliaan dan karunia yang dilimpahkan kepada makhluk-Nya.
86. Al-Muqsith (الْمُقْسِطُ) - Yang Maha Pemberi Keadilan
Al-Muqsith adalah Yang Maha Adil dalam hukum dan keputusan-Nya. Dia memberikan hak kepada setiap pemiliknya dan akan menegakkan keadilan seadil-adilnya di antara makhluk-Nya pada hari kiamat. Keadilan-Nya sempurna dan tidak berat sebelah.
87. Al-Jami' (الْجَامِعُ) - Yang Maha Mengumpulkan
Al-Jami' adalah Yang Maha Mengumpulkan. Dia akan mengumpulkan seluruh manusia dari awal hingga akhir pada hari kiamat di satu tempat untuk dihisab. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang saling bertentangan di alam semesta ini dalam sebuah harmoni.
88. Al-Ghaniy (الْغَنِيُّ) - Yang Maha Kaya
Al-Ghaniy adalah Yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan siapa pun atau apa pun. Kekayaan-Nya mutlak, sedangkan seluruh makhluk fakir dan bergantung kepada-Nya. Dia adalah sumber dari segala kekayaan.
89. Al-Mughni (الْمُغْنِي) - Yang Maha Pemberi Kekayaan
Al-Mughni adalah Yang Maha Memberi kekayaan dan kecukupan kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya. Dia membebaskan mereka dari ketergantungan kepada selain-Nya. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati yang merasa cukup dengan pemberian-Nya.
90. Al-Mani' (الْمَانِعُ) - Yang Maha Mencegah
Al-Mani' adalah Yang Maha Mencegah. Dia mencegah atau menahan karunia-Nya dari seseorang demi melindunginya dari bahaya atau sebagai ujian. Pencegahan-Nya adalah bentuk kasih sayang dan hikmah, bukan kebakhilan.
91. Adh-Dharr (الضَّارُّ) - Yang Maha Memberi Derita
Adh-Dharr adalah Yang Maha Memberi mudharat atau derita kepada siapa yang Dia kehendaki. Musibah dan penderitaan yang Dia timpakan adalah sebagai ujian, peringatan, atau penghapus dosa, dan selalu mengandung hikmah yang mendalam.
92. An-Nafi' (النَّافِعُ) - Yang Maha Memberi Manfaat
An-Nafi' adalah Yang Maha Memberi manfaat dan kebaikan. Segala sumber manfaat di alam semesta ini berasal dari-Nya. Dialah yang memberikan hidayah, kesehatan, rezeki, dan segala bentuk kebaikan lainnya.
93. An-Nur (النُّورُ) - Yang Maha Bercahaya
An-Nur adalah Cahaya langit dan bumi. Dia adalah sumber segala cahaya, baik cahaya fisik seperti matahari maupun cahaya maknawi seperti cahaya iman, hidayah, dan ilmu yang menerangi hati dan akal manusia.
94. Al-Hadi (الْهَادِي) - Yang Maha Pemberi Petunjuk
Al-Hadi adalah Yang Maha Memberi petunjuk (hidayah) kepada hamba-Nya. Dia menunjukkan jalan yang lurus melalui para nabi, kitab suci, dan tanda-tanda kebesaran-Nya di alam semesta. Hidayah adalah anugerah terbesar dari-Nya.
95. Al-Badi' (الْبَدِيعُ) - Yang Maha Pencipta Tiada Banding
Al-Badi' adalah Pencipta yang tiada duanya, yang menciptakan segala sesuatu tanpa contoh atau model sebelumnya. Ciptaan-Nya sangat indah, unik, dan menakjubkan, menunjukkan kehebatan dan kreativitas-Nya yang tak terbatas.
96. Al-Baqi (الْبَاقِي) - Yang Maha Kekal
Al-Baqi adalah Yang Maha Kekal, yang keberadaan-Nya tidak akan pernah berakhir. Semua makhluk akan binasa, sementara Dzat Allah tetap abadi dan kekal selamanya. Kekekalan adalah sifat khusus bagi-Nya.
97. Al-Warits (الْوَارِثُ) - Yang Maha Pewaris
Al-Warits adalah Yang Maha Mewarisi. Setelah semua makhluk fana, hanya Dia yang akan tetap ada dan mewarisi langit, bumi, dan segala isinya. Kepemilikan manusia hanya bersifat sementara, sedangkan kepemilikan Allah adalah hakiki dan abadi.
98. Ar-Rasyid (الرَّشِيدُ) - Yang Maha Pandai
Ar-Rasyid adalah Yang Maha Cerdas dan Pandai dalam mengatur segala sesuatu. Bimbingan dan petunjuk-Nya selalu mengarah pada kebenaran dan kebaikan. Siapa pun yang mengikuti petunjuk-Nya akan berada di jalan yang lurus dan bijaksana.
99. Ash-Shabur (الصَّبُورُ) - Yang Maha Sabar
Ash-Shabur adalah Yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa dalam menghukum para pelaku maksiat, melainkan memberi mereka waktu dan kesempatan untuk bertaubat. Kesabaran-Nya sangat luas, dan Dia mencintai orang-orang yang sabar dalam menghadapi ujian.
Teks Lengkap Nadhom Asmaul Husna: Arab, Latin, dan Terjemahan
Setelah merenungi makna dari setiap nama, berikut kami sajikan teks lengkap Nadhom Asmaul Husna yang biasa dilantunkan. Susunan ini memudahkan Anda untuk menghafal sambil memahami artinya.
| Teks Arab | Teks Latin | Terjemahan Indonesia |
|---|---|---|
| بِسْمِ اللهِ بَدَأْنَا - وَالْحَمْدُ لِرَبِّنَا | Bismillahi bada'na - Wal khamdu lirabbina | Dengan nama Allah, kami memulai - Segala puji bagi Tuhan kami |
| وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ - لِلنَّبِيْ حَبِيْبِنَا | Wash sholaatu wassalaam - Linnabii khabiibina | Shalawat dan salam - Untuk Nabi kekasih kami |
| يَا اَللهُ يَا رَبَّنَا - أَنْتَ مَقْصُوْدُنَا | Yaa Allah yaa Robbanaa - Anta maqshuudunaa | Ya Allah, ya Tuhan kami - Engkaulah tujuan kami |
| رِضَاكَ مَطْلُوْبُنَا - دُنْيَانَا وَأُخْرَانَا | Ridhooka mathluubunaa - Dun-yaanaa wa uhraanaa | Ridha-Mu yang kami cari - Di dunia dan akhirat kami |
| يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ - يَا مَلِكُ يَا قُدُّوْسُ | Yaa Rohmaanu yaa Rohiim - Yaa Maliku yaa Qudduus | Wahai Yang Maha Pengasih, Wahai Yang Maha Penyayang - Wahai Yang Maha Raja, Wahai Yang Maha Suci |
| يَا سَلاَمُ يَا مُؤْمِنُ - يَا مُهَيْمِنُ يَا عَزِيْزُ | Yaa Salaamu yaa Mu'min - Yaa Muhaiminu yaa 'Aziiz | Wahai Yang Maha Sejahtera, Wahai Yang Maha Terpercaya - Wahai Yang Maha Memelihara, Wahai Yang Maha Perkasa |
| يَا جَبَّارُ يَا مُتَكَبِّرُ - يَا خَالِقُ يَا بَارِئُ | Yaa Jabbar yaa Mutakabbir - Yaa Hooliqu yaa Baari' | Wahai Yang Kehendak-Nya tak dapat diingkari, Wahai Yang Maha Megah - Wahai Yang Maha Pencipta, Wahai Yang Maha Mengadakan |
| يَا مُصَوِّرُ يَا غَفَّارُ - يَا قَهَّارُ يَا وَهَّابُ | Yaa Mushowwiru yaa Ghoffaar - Yaa Qohhaaru yaa Wahhaab | Wahai Yang Maha Membentuk Rupa, Wahai Yang Maha Pengampun - Wahai Yang Maha Perkasa, Wahai Yang Maha Pemberi |
| يَا رَزَّاقُ يَا فَتَّاحُ - يَا عَلِيْمُ يَا قَابِضُ | Yaa Rozzaaqu yaa Fattaah - Yaa 'Aliimu yaa Qobiidh | Wahai Yang Maha Pemberi Rezeki, Wahai Yang Maha Pembuka - Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Menyempitkan |
| يَا بَاسِطُ يَا خَافِضُ - يَا رَافِعُ يَا مُعِزُّ | Yaa Baasithu yaa Hofiidh - Yaa Roofi'u yaa Mu'izz | Wahai Yang Maha Melapangkan, Wahai Yang Maha Merendahkan - Wahai Yang Maha Meninggikan, Wahai Yang Maha Memuliakan |
| يَا مُذِلُّ يَا سَمِيْعُ - يَا بَصِيْرُ يَا حَكَمُ | Yaa Mudzillu yaa Samii' - Yaa Bashiiru yaa Hakam | Wahai Yang Maha Menghinakan, Wahai Yang Maha Mendengar - Wahai Yang Maha Melihat, Wahai Yang Maha Menetapkan Hukum |
| يَا عَدْلُ يَا لَطِيْفُ - يَا خَبِيْرُ يَا حَلِيْمُ | Yaa 'Adlu yaa Lathiif - Yaa Khobiiru yaa Haliim | Wahai Yang Maha Adil, Wahai Yang Maha Lembut - Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Penyantun |
| يَا عَظِيْمُ يَا غَفُوْرُ - يَا شَكُوْرُ يَا عَلِيُّ | Yaa 'Adziimu yaa Ghofuur - Yaa Syakuuru yaa 'Aliyy | Wahai Yang Maha Agung, Wahai Yang Maha Pengampun - Wahai Yang Maha Mensyukuri, Wahai Yang Maha Tinggi |
| يَا كَبِيْرُ يَا حَفِيْظُ - يَا مُقِيْتُ يَا حَسِيْبُ | Yaa Kabiiru yaa Hafiidz - Yaa Muqiitu yaa Hasiib | Wahai Yang Maha Besar, Wahai Yang Maha Memelihara - Wahai Yang Maha Pemberi Makan, Wahai Yang Maha Mencukupi |
| يَا جَلِيْلُ يَا كَرِيْمُ - يَا رَقِيْبُ يَا مُجِيْبُ | Yaa Jaliilu yaa Kariim - Yaa Roqiibu yaa Mujiib | Wahai Yang Maha Agung, Wahai Yang Maha Mulia - Wahai Yang Maha Mengawasi, Wahai Yang Maha Mengabulkan |
| يَا وَاسِعُ يَا حَكِيْمُ - يَا وَدُوْدُ يَا مَجِيْدُ | Yaa Waasi'u yaa Hakiim - Yaa Waduudu yaa Majiid | Wahai Yang Maha Luas, Wahai Yang Maha Bijaksana - Wahai Yang Maha Mengasihi, Wahai Yang Maha Mulia |
| يَا بَاعِثُ يَا شَهِيْدُ - يَا حَقُّ يَا وَكِيْلُ | Yaa Baa'itsu yaa Syahiid - Yaa Haqqu yaa Wakiil | Wahai Yang Maha Membangkitkan, Wahai Yang Maha Menyaksikan - Wahai Yang Maha Benar, Wahai Yang Maha Mewakili |
| يَا قَوِيُّ يَا مَتِيْنُ - يَا وَلِيُّ يَا حَمِيْدُ | Yaa Qowiyyu yaa Matiin - Yaa Waliyyu yaa Hamiid | Wahai Yang Maha Kuat, Wahai Yang Maha Kokoh - Wahai Yang Maha Melindungi, Wahai Yang Maha Terpuji |
| يَا مُحْصِى يَا مُبْدِئُ - يَا مُعِيْدُ يَا مُحْيِى | Yaa Muhshii yaa Mubdi' - Yaa Mu'iidu yaa Muhyii | Wahai Yang Maha Menghitung, Wahai Yang Maha Memulai - Wahai Yang Maha Mengembalikan, Wahai Yang Maha Menghidupkan |
| يَا مُمِيْتُ يَا حَيُّ - يَا قَيُّوْمُ يَا وَاجِدُ | Yaa Mumiitu yaa Hayyu - Yaa Qoyyuumu yaa Waajid | Wahai Yang Maha Mematikan, Wahai Yang Maha Hidup - Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, Wahai Yang Maha Menemukan |
| يَا مَاجِدُ يَا وَاحِدُ - يَا أَحَدُ يَا صَمَدُ | Yaa Maajidu yaa Waahid - Yaa Ahadu yaa Shomad | Wahai Yang Maha Mulia, Wahai Yang Maha Esa - Wahai Yang Maha Tunggal, Wahai Yang Maha Dibutuhkan |
| يَا قَادِرُ يَا مُقْتَدِرُ - يَا مُقَدِّمُ يَا مُؤَخِّرُ | Yaa Qoodiru yaa Muqtadir - Yaa Muqoddimu yaa Mu-akhkhir | Wahai Yang Maha Kuasa, Wahai Yang Maha Berkuasa - Wahai Yang Maha Mendahulukan, Wahai Yang Maha Mengakhirkan |
| يَا أَوَّلُ يَا آخِرُ - يَا ظَاهِرُ يَا بَاطِنُ | Yaa Awwalu yaa Aakhir - Yaa Dhoohiru yaa Baathin | Wahai Yang Maha Awal, Wahai Yang Maha Akhir - Wahai Yang Maha Nyata, Wahai Yang Maha Tersembunyi |
| يَا وَالِى يَا مُتَعَالِى - يَا بَرُّ يَا تَوَّابُ | Yaa Waalii yaa Muta'alii - Yaa Barru yaa Tawwaab | Wahai Yang Maha Memerintah, Wahai Yang Maha Tinggi - Wahai Yang Maha Dermawan, Wahai Yang Maha Penerima Taubat |
| يَا مُنْتَقِمُ يَا عَفُوُّ - يَا رَؤُوْفُ يَا مَالِكُ | Yaa Muntaqimu yaa 'Afuww - Yaa Ro-uufu yaa Maalik | Wahai Yang Maha Penyiksa, Wahai Yang Maha Pemaaf - Wahai Yang Maha Pelimpah Kasih, Wahai Yang Maha Memiliki |
| مَالِكَ الْمُلْكِ - ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ | Maalikal Mulki - Dzal Jalaali wal Ikroom | Pemilik Kerajaan - Pemilik Keagungan dan Kemuliaan |
| يَا مُقْسِطُ يَا جَامِعُ - يَا غَنِيُّ يَا مُغْنِي | Yaa Muqsithu yaa Jaami' - Yaa Ghoniyyu yaa Mughnii | Wahai Yang Maha Adil, Wahai Yang Maha Mengumpulkan - Wahai Yang Maha Kaya, Wahai Yang Maha Memberi Kekayaan |
| يَا مَانِعُ يَا ضَارُّ - يَا نَافِعُ يَا نُوْرُ | Yaa Maani'u yaa Dhoor - Yaa Naafi'u yaa Nuur | Wahai Yang Maha Mencegah, Wahai Yang Maha Pemberi Bahaya - Wahai Yang Maha Pemberi Manfaat, Wahai Yang Maha Bercahaya |
| يَا هَادِى يَا بَدِيْعُ - يَا بَاقِى يَا وَارِثُ | Yaa Haadii yaa Badii' - Yaa Baaqii yaa Waarits | Wahai Yang Maha Pemberi Petunjuk, Wahai Yang Maha Pencipta - Wahai Yang Maha Kekal, Wahai Yang Maha Mewarisi |
| يَا رَشِيْدُ يَا صَبُوْرُ - عَزَّ جَلَّ ذِكْرُهُ | Yaa Rosyiidu yaa Shobuur - 'Azza Jalla Dzikruh | Wahai Yang Maha Pandai, Wahai Yang Maha Sabar - Maha Mulia Sebutan-Nya |
Unduh Nadhom Asmaul Husna Arab dan Latin PDF
Bagi Anda yang ingin menyimpan artikel ini dalam format PDF untuk dibaca secara offline atau dicetak, caranya sangat mudah. Anda tidak memerlukan aplikasi tambahan. Cukup gunakan fitur "Cetak" atau "Print" pada browser yang Anda gunakan (seperti Google Chrome, Firefox, atau Safari).
Langkahnya: Klik tombol menu pada browser Anda (biasanya ikon tiga titik atau tiga garis), pilih "Cetak" (Print). Pada bagian tujuan (Destination), pilih "Simpan sebagai PDF" (Save as PDF). Dengan begitu, seluruh halaman ini akan tersimpan rapi dalam satu file PDF di perangkat Anda.
Penutup: Meneladani Sifat-Sifat Allah dalam Kehidupan
Mempelajari Nadhom Asmaul Husna lebih dari sekadar aktivitas menghafal. Ini adalah sebuah perjalanan spiritual untuk mengenal Sang Pencipta lebih dekat. Setiap nama membawa pesan dan pelajaran yang mendalam. Dengan memahami sifat-sifat-Nya, kita diajak untuk meneladaninya dalam batas kemampuan kita sebagai manusia. Kita belajar untuk menjadi pengasih, pemaaf, adil, sabar, dan pemurah.
Semoga dengan melantunkan dan merenungi Nadhom Asmaul Husna ini, hati kita senantiasa terhubung dengan Allah, keimanan kita semakin kokoh, dan akhlak kita menjadi semakin mulia. Jadikanlah dzikir dengan Asmaul Husna sebagai penyejuk jiwa dan pembimbing langkah kita dalam menjalani kehidupan di dunia menuju kebahagiaan abadi di akhirat.